BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adat atau tradisi biasanya diartikan sebagai suatu ketentuan yang berlaku
dalam masyarakat tertentu, dan menjelaskan satu keseluruhan cara hidup dalam
bermasyarakat.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tradisi mempunyai dua
arti: Pertama, adat kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan masyarakat.
Kedua, penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara
yang paling baik dan benar.Dengan demikian, tradisi merupakan istilah generik
untuk menunjuk segala sesuatu yang hadir menyertai kekinian.
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Tradisi
Adat adalah merupakan pencerminan daripada kepribadian sesuatu bangsa,
merupakan satu penjelmaan daripada jiwa bangsa yang bersangkutan dari abad ke
abad. Oleh karena itu, maka tiap bangsa didunia ini memiliki adat kebiasaan
sendiri – sendiri yang satu dengan yang lainnya berbeda satu sama lain. Adat
istiadat yang hidup serta yang berhubungan dengan tradisi rakyat yang merupakan
adat kebiasaanturun-temurun yang masih dijalankan di masyarakat karena adanya
penilaian bahwa cara – cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan
benar, serta hal ini merupakan sumber yang mengagumkan bagi kekayaan budaya
bangsa. Didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, adat yang dimiliki oleh
daerah – daerah suku – suku bangsa adalah berbeda – beda, meskipun demikian
dasar dan sifatnya adalah satu, yaitu keindonesiaannya. Oleh karena itu, maka
adat bangsa Indonesia itu dikatakan ber“bhinneka”. Adat bangsa Indonesia yang
“Bhinneka Tunggal Ika” ini tidak mati, melainkan selalu berkembang.
2. Modernisasi
a) Konsep Modernisasi.
Modernisasi dimulai di Italia abad ke – 15 dan tersebar di sebagian besar
ke dunia Barat dalam lima abad berikutnya. Manifesto proses modernisasi
pertama kali terlihat di Inggris dengan meletusnya revolusi industri pada abad ke
– 18, yang mengubah cara produksi tradisional ke modern. Di bidang ekonomi,
modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar, dimana produksi
barang konsumsi dan sarana dibuat secara masal. Di bidang politik, dikatakan
bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada masyarakat nasinal dengan
integrasi yang baik. Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang modernisasi,
yaitu :
1) Modernisasi menurut Cyril Edwin Black, yaitu rangkaian perubahan cara hidup
manusia yang kompleks dan saling berhubungan, merupakan bagian pengalaman
yang universal dan yang dalam banyak kesempatan merupakan harapan bagi
kesejahteraan manusia.
2) Menurut Kentjaraningrat, modernisasi merupakan usaha penyesuaian hidup
dengan konstelasi dunia sekarang ini. Hal itu berarti bahwa untuk mencapai
tingkat modern harus berpedoman kepada dunia sekitar yang mengalami
kemajuan.
3) Menurut Schorrl (1980), modernisasi adalah proses penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi ke dalam semua segi kehidupan manusia dengan
tingkat yang berbeda – beda tetapi tujuan utamanya untuk mencari taraf hidup
yang lebih baik dan nyaman dalam arti yang seluas – luasnya.
4) Smith (1973), mengatakan bahwa modernisasi adalah proses yang dilandasi
dengan seperangkat rencana dan kebijaksanaan yang disadari untuk mengubah
masyarakat ke arah kehidupan masyarakat yang kontemporer yang menurut
penilaian lebih maju dalam derajat kehormatan tertentu.
b) Syarat-syarat Modernisasi.
Modernisasi bersifat preventif, dan kontraktif agar proses tersebut tidak
mengarah pada angan – angan. Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa
syarat, yaitu :
Cara berfikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasa maupun
masyarakat.
Sistem administrasi negara yang baik yang benar – benar mewujudkan
birokrasi.
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada
suatu atau lembaga tertentu.
Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi masa. Tingkat
organisasi yang tinggi, disatu pihak disiplin tinggi bagi pihak lain di pihak
pengurangan kepercayaan. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.
c) Ciri-ciri Modernisasi.
Modernisasi merupakan salah satu modal yang ditandai dengan ciri – ciri :
Keutuhan materi dan ajang kebutuhan manusia.
Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi,
diferensasi, dan akulturasi.
Modernisasi banyak menberikan kemudahan bagi manusia.
Berkat jasanya, hampir senua keinginan manusia terpenuhi.
Modernisasi juga memberikan dan melahirkan teori baru.
Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta
orientasi kebendaan yang berlebihan.
Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan
menumpuk kekayaan.
Elitisme merujuk pada pemujaan yang berlebihan terhadap strata atau kelas sosial
berdasarkan kekayaan, kekuasaan dan prestise. Seseorang atau sekelompok orang
yang memiliki kelas sosial tinggi kemudian dianggap berhak menentukan potensi-
potensi orang lain dalam menjangkau sumber-sumber atau mencapai kesempatan-
kesempatan yang ada dalam masyarakat. Sementara itu komunalisme adalah
perasaan superioritas yang berlebihan terhadap kelompoknya sendiri dan
memandang kelompok lain sebagai lawan yang harus diwaspadai dan kalau perlu
dibinasakan.
A. Kesimpulan
DR. Mubarak, Achmad, MA. 2004. Nasionalis Religius Jati Diri Bangsa
Indonesia. Jatiwaringin: PT.Bina Rena Pariwara