Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KELOMPOK III

TATA RIAS PENGANTIN SULAWESI (MAKASSAR/BUGIS)

Dosen Pengampu : Meirita Yanita, M.Pd. T

Disusun Oleh :
Vegi Roma (19078030)
Rahuliah Akhtari (19078067)
Tara Ainul Ainul Mardiyah (19078080)
Aulia Rahmi (19078093)
Aulia Ramadhani (19078094)

Mata Kuliah : Tata Rias Pengantin Modifikasi

PROGRAM STUDI D4 PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN


JURUSAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengantin Sulawesi
(Makassar/Bugis).
Kami mengucapakan terima kasih kepada Meirita Yanita M.Pd. T selaku dosen
pembimbing mata kuliah “Tata Rias Pengantin Modifikasi” dan berbagai pihak yang
ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan saran, kritik dan tanggapan untuk kesempurnaan makalah ini dan juga
untuk menambah pemahaman terhadap topik yang di bahas. Akhir kata semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 13 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II. PEMBAHASAN 2
A. Aspek-Aspek Teoritis 2
B. Rias Pengantin Sulawesi 2
BAB IV PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekayaan tradisi di Indonesia sungguh luar biasa. Tersebar di setiap penjuru negeri,
kekayaan budaya ini memperkaya cita rasa seni. Salah satu dari tradisi tersebut adalah
seni tata rias pengantin dari berbagai suku dan daerah di Indonesia. Seni tata rias
pengantin ini tetap hidup dan lestari, tumbuh berkembang bersama masyakarat.
Salah satu seni tata rias pengantin yang masih terus lestari adalah Tata Rias
Pengantin Bugis dan Makassar. Kedua jenis tata rias pengantin yang berasal dari suku
Bugis dan suku Makassar di Sulawesi Selatan ini memiliki kekhasan yang tak terdapat
pada jenis tata rias dari suku dan daerah lain. Misalnya bentuk busana, sanggul, dan
sunggar. Juga pada dahi pengantin ditorehkan paes khas yang disebut dadasa. Di mana
terdapat perbedaan yang lebih spesifik lagi dari dadasa Bugis dan dadasa Makassar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan dadasa?
2. Bagaimana rias wajah dari pengantin Sulawesi?
3. Bagaimana sanggul dari pengantin Sulawesi?
4. Bagaimana busana dari pengantin Sulawesi?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang dadasa
2. Mengetahui rias wajah pengantin Sulawesi
3. Mengetahui sanggul pengantin Sulawesi
4. Mengetahui busana pengantin Sulawesi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aspek-Aspek Teoritis
1. Rias Pengantin
Menurut (Sayoga, 1984) tata rias pengantin adalah suatu kegiatan
tata rias wajah pada pengantin yang bertujuan untuk menonjolkan kelebihan
yang ada dan menutupi kekurangan wajah pengantin.
Tata Rias Pengantin adalah make up/tata rias yang digunakan untuk
pengantin. Tata rias pengantin harus memiliki kekuatan untuk merubah wajah
lebih berseri dan tampak istimewa dengan tetap mempertahankan kecantikan
alami yang bersifat personal. Make up pengantin biasanya digunakan warna-
warna yang kuat/tebal, memakai foundation yang tebal, dilapisi dengan bedak
tabur dan padat, memakai eye shadow yang mengkilap, rouge dan lipstik yang
menyala/warna-warna pastel.
2. Tujuan Rias Pengantin
 Mempercantik wajah
 Membuat wajah lebih terlihat ceria dan anggun
 Mengimbangi dengan keadaan sebuah pesta pernikahan

B. Rias Pengantin Sulawesi (Makassar/Bugis)


1. Dadasa
Dadasa adalah riasan pada bagian dahi hingga rambut yang biasa
digunakan pengantin wanita. Dadasa ini terilhami dari bentuk siluet bunga
teratai. Hiasan yang membarengi riasan pengantin Bugis-Makassar biasanya
adalah manik-manik dan bando. Dahulu kala, bentuk Dadasa ini berbeda antara
pengantin bangsawan dan pengantin dari kalangan masyarakat biasa.
a. Dadasa Makassar
Pola ukiran dadasa Makassar idealnya memiliki bagian runcing tepat
di tengah-tengah dahi pengantin. Hiasan lain yang digunakan yaitu
hiasan kutu-kutu (manik) pada rambut sebanyak tujuh belas buah. Ciri

2
khas lainnya yaitu sanggul belakang siboleng parinra dan pattenre
jakka (bando).

b. Dadasa Bugis
Berbeda dengan dasasa Makassar, paes dadasa Bugis tidak memiliki
ujung runcing di tengahnya (lengkungan tumpul). Memiliki dua
buah sanggul, yakni sanggul simbohong patindra dan sempolong
tetong (pada bagian belakang). Hiasan kepala berupa kutu-
kutu (manik) dan pattenre jakka (bando).

3
2. Rias Wajah
Tata rias pengantin Bugis dan Makassar adalah bagian dan tata rias yang
ada di Sulawesi Selatan. Tata Rias Pengantin Bugis-Makassar ini dulunya
berasal dari bekas kerajaan Luwu yang ada di bagian Utara, dan bermula dari
daerah bekas kerajaan Gowa yang ada di bagian Selatan. Suku Makassar ini
mendiami daerah kabupaten Goa dan suku Bugis mendiami daerah kabupaten
Wajo.
Khas tata rias pengantin Bugis-Makassar ini terletak pada hiasan hitam
yang ada di dahi, yang disebut dengan Dadasa. Lukisan hitam ini
melambangkan siluet bunga teratai, yang di yakini sebagai bunga suci yang
sangat kaya akan manfaat. Dadasa ini dibuat untuk membentuk wajah calon
pengantin agar tampak ideal.

a. Alat yang digunakan dalam merias wajah


 Velour Powder Puff, untuk mengaplikasikan bedak padat dan bedak
tabur
 Kuas blush on, kuas besar bergagang langsing dengan ketebalan bulu
sedang. Berfungsi untuk menyapukan blush on pada pipi atau bagian
wajah lainnya.

4
 Kuas eye shadow, kuas ini terediri dari berbaggai ukuran. Ukuran
kecil digunakan sebaagi alat aplikator pada daerah yang membutuhkan
titik berat atau membentuk garis.
 Kuas pembaur, dilengkapi dengan bulu-bulu halus digunakan untuk
mewarnai kelopak mata dan membaurkan warna-warna rias mata.
 Kuas alis, memiliki bulu-bulu halus atau kasar, dengan ujung
menyerong. Kuas ini digunakan untuk membaurkan pensil alis atau
eye shadow yang telah diaplikasikan pada alis.
 Aplikator berujung spons, terbuat dari spons digunakan untuk
penerapan eyeshadow.
 Kuas lipsick, terbuat dari bulu-bulu halus untuk membingkai dan
meratakan pemerah bibir dan melukis body painting.
b. Bahan dan lenan
 Kapas Wajah (Facial Cotton) : digunakan untuk mengangkat dan
membersihkan kosmetik yang ada pada wajah
 Tisu Wajah (Facial Tissue) : mengangkat dan membersihkan kosmetik
yang ada pada wajah
c. Kosmetik
 Eye make-up remover, kosmetik ini berupa cairan digunakan untuk
membersihkan kelopak mata dan bibir dari debu, keringat dan kotoran
yang menempel.
 Susu pembersih, kosmetik berupa cream cair digunakan untuk
membersihkan wajah dari debu, kotoran, sisa kosmetik, sehingga
wajah menjadi bersih dan bebas dari lemak. Penggunaan susu
pembersih harus sesuai dengan jenis kulit, sehingga tidak
menyebabkan iritasi.
 Penyegar, kosmetik berupa cairan untuk membersihkan sisa susu
pembersih pada wajah. Penyegar digunakan untuk meringkas pori-
pori, mengangkat kotoran yang masih tertinggal di kulit wajah.

5
 Concealer, kosmetik yang berguna untuk menyamarkan noda serta
lingkaran kehitaman di daerah mata
 Cake Foundation, digunakan sebagai dasar riasan karena dapat
membantu memberikan efek kulit mulus berseri dan juga dapat
membuat riasan wajah lebih tahan lama.
 Bedak padat, kosmetik ini berupa bedak yang dipadatkan dan
digunakan untuk memberi efek rapi dan lembut pada riasan wajah
secara keseluruhan.
 Bedak tabur, kosmetik berupa serbuk yang digunakan untuk menjaga
dasar riasan, sekaligus menjaga kulit dari kelebihan minyak, serta
menciptakan kesan kulit yang lembut dan mulus. Pensil alis, kosmetik
berupa pensil yang digunakan untuk membentuk dan membuat sketsa
body painting.
 Eye shadow atau perona mata, kosmetik yang digunakan untuk
membuat mata terlihat menarik dan lebih hidup.
 Eye liner, kosmetik digunakan untuk membentuk, mengoreksi mata
serta membingkai mata. Pilihlah eye liner waterproof sehingga tidak
mudah luntur terkena keringat dan sinar matahari.
 Lipstick, kosmetik yang digunakan untuk memberi warna pada bibir,
sebagai finishing touch pada akhir riasan.
 Pidih, untuk membuat dadasa
d. Langkah kerja
 Bersihkan wajah terlebih dahulu
 Beri pelembab, ratakan dan tunggu hingga meresap
 Membuat titik tengah dadasa dimulai dengan mengukur 3 jari dari atas
kening membentuk bunga teratai
 Isi menggunakan pidih
 Aplikasikan foundation pada wajah
 Aplikasikan concealer pada bagian bawah mata, jerawat ataupun
bekas jerawat

6
 Aplikasikan countour cream pada hidung dan hidung supaya terkesan
tirus dan mancung
 Aplikasikan blush on cream pada bagian pipi
 Aplikasikan bedak tabur keseluruh bagian wajah
 Aplikasikan eyeshadow pada kelopak mata
 Aplikasikan eyeliner
 Aplikasikan bulu mata palsu
 Aplikasikan blushon powder
 Aplikasikan countour powder
 Aplikasikan bedak padat
 Aplikasikan lipstick
C. Sanggul
Simpolong artinya ‘sanggul’, sedangkan tattong artinya ‘berdiri’. Sanggul ini
berbentuk tanduk. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh animisme, meskipun suku
Bugis penganut agama Islam yang taat. Kerbau atau tanduk kerbau dianggap binatang
yang mempunyai kekuatan gaib dan di dalam buku Kielich yang berjudul Volken
Stammaen dikatakan bahwa wanita Bugis mendapat kedudukan yang tinggi dalam
masyarakatnya. Oleh karena itu, secara simbolis sanggul yang berbentuk tanduk ini
dapat diartikan sebagai penghargaan kepada pengantin. Simpolong tattong adalah
sanggul pengantin suku Bugis.
a. Aksesoris
 Bunga sibali/ pattodo sibali yaitu bunga yang terbuat dari emas dan
diletakkan pada kanan dan kiri sanggul
 Bunga mawar, aster, melati (bunga setaman) yang terdiri dari lima
warna, diletakkan kanan dan kiri sanggul sebelah bawah
 Kembang pinang goyang yang terbuat dari emas banyaknya tergantung
dari tingkat social , bagi bangsawan 9 buah, masyarakat biasa 3- 5 buah
 Patinra/ bando yang tebuat dari emas dan berbentuk bunga-bunga
 Kuntum melati yang diletakkan di depan bando, baris pertama sebanyak
5 kuntum, baris kedua sebanyak 7 kuntum

7
b. Alat dan Bahan
 Sisir Sasak
 Sisir Penghalus
 Jepit Bebek Besi
 Jepit Hitam
 Harnal Baja
 Harnal Halus
 Karet Gelang
 Hair Net
 Hair Spray
 Cemara Rambut 90-100 Cm

c. Langkah Kerja
 Rambut ditarik ke belakang dan sisakan rambut untuk lungsen
 Ikat rambut dengan jarak 5 jari dari hair line belakang, pasangkan cemara
 Pada rambut ikatan rambut asli dipisahkan dari cemara dan dibagi
menjadi dua bagian kanan dan kiri.
 Pilin rambut cemara dan ukur sepanjnag satu jengkal, kemudian rambut
cemara dilipat dan dililitkan ke bawah hingga dapat berdiri, sisa cemara
rambut dililitkan dan diikat pada pangkal sanggul
 Bagian rambut asli dililitkan pada pangkal sanggul, sisa dari rambut asli
dijadikan bukle pada kiri kanan sanggul.

8
 Tarik lungsen dan ikatkan pada puncak sanggul
 Pasangkan aksesoris

D. Busana
Baju bodo yang merupakan baju adat suku Bugis, Makassar, Sulawesi. Baju
pengantin yang satu ini memiliki bentuk yang sangat unik. Sebagai salah satu busana
paling tua di dunia, hingga saat ini warga Sulawesi masih sangat melestarikan busana
yang satu ini mulai dari acara pernikahan hingga untuk busana tari adat. 
Baju bodo merupakan penamaan Makassar, sedangkan dalam bahasa Bugis disebut
Baju ponco. Baju bodo berbentuk persegi yang tampak seperti balon, berlengan pendek,
hanya setengah siku, sesuai dengan namanya baju bodo. Dalam bahasa Makassar berarti
baju pendek.
Baju bodo dibedakan menjadi dua menurut panjang bajunya. Baju bodo pendek
sampai pinggang umumnya dipakai para penari, pengantin dan gadis remaja. Sementara
yang panjangnya sampai di bawah betis, dipakai orang dewasa.
Warna baju bodo umumnya berwarna terang dan menunjukkan identitas, usia dan
status sosial perempuan yang memakainya. Misalnya, warna jingga berarti pemakainya
berusia 10 tahun, jingga dan merah dipakai anak perempuan berusia 10-14 tahun, merah
dikenakan perempuan berusia 17-25 tahun. Sementara putih dikenakan perempuan dari
kelas bawah, hijau untuk kalangan bangsawan dan ungu dipakai seorang janda.
Namun, di masa sekarang pemakaian berdasarkan ketentuan warna perlahan
memudar. Semua kalangan masyarakat dapat memilih warna yang ingin dipakai sesuai

9
selera. Selain itu, semakin banyak bermunculan baju bodo modern yang modis dengan
pilihan warna dan motif beraneka macam. Saat dikenakan, baju bodo dipadukan sarung
tradisional yang disebut lipa' dengan motif kotak-kotak, dan dilengkapi dengan
aksesoris berwarna emas yang terdiri dari hiasan kepala, kalung, gelang dan beragam
hiasan lainnya untuk mempercantik pemakainya.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tata rias pengantin adalah suatu kegiatan tata rias wajah pada pengantin yang
bertujuan untuk menonjolkan kelebihan yang ada dan menutupi kekurangan
wajah pengantin. Dadasa adalah riasan pengantin Sulawesi  pada bagian dahi hingga
rambut yang biasa digunakan pengantin wanita. Dadasa ini terilhami dari bentuk siluet
bunga teratai. Simpolong artinya ‘sanggul’, sedangkan tattong artinya ‘berdiri’. Sanggul
pengantin Sulawesi berbentuk tanduk. Busana pengantin Sulawesi disebut dengan Baju
Bodo.

B. Saran
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dari penulisan makalah ini. Penulis
menerima kritikan dan saran yang membangun untuk mengembangkan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/2555/4/BAB_II.pdf
http://riaspengantinke5.blogspot.com/2015/09/pengertian-dan-tujuan-rias-
pengantin.html
https://www.wikiwand.com/id/Paes#:~:text=pa%C3%A9s%3B%20bahasa%20Bali
%3A%20%E1%AC%B2%E1%AD%84%E1%AC%AD%E1%AC%B6%E1%AC
%A6%E1%AC%A2%2C,yang%20biasa%20digunakan%20pengantin
%20wanita.&text=Penerapan%20riasan%20semacam%20ini%20dikenal,Bugis
%2DMakassar%2C%20dan%20Bali
https://pesonawonosalam.wordpress.com/2016/12/29/jobsheet-sanggul-simpolong-
tattong-bugis-sulawesi-selatan/
https://www.google.com/url?client=internal-element-cse&cx=partner-pub-
6427355813933083:6561391845&q=https://www.milssweet.site/2021/05/tata-rias-
pengantin-bugis-
makasar.html&sa=U&ved=2ahUKEwje7cmxtoH2AhWKH7cAHZwvCYwQFnoECAE
QAg&usg=AOvVaw1DcfV9EEj9T4N6Y9ESmlVi

12
13

Anda mungkin juga menyukai