Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KOSMETIKA

“FORMULASI SEDIAAN KOSMETIK DEKORATIF”

Dosen Pengampu : Anissa Utami, M.Farm


Disusun Oleh : Kelompok 4
1. Alivia Nurohmah (211030700499)
2. Jihan Hamidah (211030700256)
3. Khalipatun Sahara (211030700269)
4. Rizki Zaidan Agustian (211030700262)
5. Tyara Octaviela Mandania P. (211030700276)

Kelas 04FKKP001
PROGRAM STUDI S-1 FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS
STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
Jl. Pajajaran No.1, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang
Selatan , Banten
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul “Formulasi Sediaan Kosmetik Dekoratif”. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi terhadap makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah yang diberikan oleh Ibu Anissa Utami, M.Farm. sebagai Dosen Pengampu
Mata Kuliah Kosmetika di STIKes Widya Dharma Husada Tangerang.

Makalah ini tidak akan tertata dengan baik tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Kami ucapkan terima kasih kepada orang tua yang
selalu memberikan doa dan memberikan supportnya, kepada teman-teman
kelompok dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Anissa Utami,
M.Farm. selaku dosen pengampu. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi kami dan para pembaca. Sebagai penulis, kami merasa
bahwa persiapan, bahan dan tata bahasa untuk menyusun makalah ini masih
kurang baik. Oleh karena itu kami dengan rendah hati menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki untuk
kedepannya.

Tangerang Selatan, 17 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
ISI ............................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Kosmetik Dekoratif .................................................................... 3
2.2 Jenis Kosmetik Dekoratif ............................................................................. 3
2.3 Formula Sediaan Lipstick ............................................................................ 5
2.4 Formula Sediaan Lipbalm ............................................................................ 7
2.5 Formula Sediaan Bedak ............................................................................... 8
2.6 Formula Sediaan Eyeshadow Dan Blush .................................................. 11
BAB III ................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 14
3.2 Saran ........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kosmetik sudah dikenal manusia sejak berabad-abad lalu. Ketertarikan
pada penggunaan kosmetik di mulai sejak abad ke-19, karena selain untuk
kecantikan ternyata kosmetik juga digunakan untuk kesehatan. pada abad ke-
20 secara besar besaran dimulai Perkembangan ilmu kosmetik serta industri
kosmetik. Bahkan pada saat ini teknologi kosmetik dan obat dikombinasikan
menjadi kosmetik medik (cosmeceuticals). (Mirza, 2019)
Menurut PERMENKES RI No. 1175 tahun 2010 “Kosmetik adalah
bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar
tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar)
atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi baik”.
Menurut penggolongan kosmetik berdasarkan kegunaannya bagi kulit,
kosmetik di bagi menjadi dua yaitu Kosmetik perawatan kulit (skin-care
cosmetics) dan Kosmetik riasan (dekoratif atau make-up). (Mirza, 2019)
Yang termasuk ke dalam kosmetik dekoratif yaitu: Alas bedak
(Foundation), Bedak (powder), Eye shadow, Eye liner, Cat bulu mata
(mascara), Perona Pipi (blus-on atau rouge), Pensil alis (Eye brow pencil),
Pewarna Bibir atau Lipstick, Pensil Bibir atau Lip Liners, Pelembab Bibir
atau Lipbalm, dan Lipgloss.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud kosmetik dekoratif?
2. Apa saja jenis kosmetik dekoratif?
3. Bagaimana formulasi dan eksipien yang tepat untuk membuat sediaan
lipstick?
4. Bagaimana formulasi dan eksipien yang tepat untuk membuat sediaan
lipbalm?
5. Bagaimana formulasi dan eksipien yang tepat untuk membuat sediaan
bedak?
1
6. Bagaimana formulasi dan eksipien yang tepat untuk membuat sediaan
eyeshadow dan blush?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami definisi kosmetik dekoratif.

2. Untuk mengetahui dan memahami jenis kosmetik dekoratif.

3. Untuk mengetahui dan memahami formulasi dan eksipien yang tepat


untuk membuat sediaan lipstick.

4. Untuk mengetahui dan memahami formulasi dan eksipien yang tepat


untuk membuat sediaan lipbalm.
5. Untuk mengetahui dan memahami formulasi dan eksipien yang tepat
untuk membuat sediaan bedak.
6. Untuk mengetahui dan memahami formulasi dan eksipien yang tepat
untuk membuat sediaan eyeshadow dan blush.

2
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Kosmetik Dekoratif


Kosmetik dekoratif atau make-up merupakan jenis kosmetik yang
bertujuan untuk menyembunyikan kekurangan pada kulit atau ingin
memberikan penampilan yang lebih cantik, lebih menarik kepada dunia luar.
Biasanya kosmetik dekoratif ditujukan untuk merias mata, bibir dan sekitar
wajah lainnya. (Mirza, 2019)

Kosmetik dekoratif (make-up) bertujuan untuk menutupi hal-hal yang


dapat mengurangi kecantikannya, seperti garis-garis penuaan (age-spot), noda
bekas jerawat (acne scar), serta untuk mengoreksi bagian-bagian wajah yang
kurang baik. Kosmetik dekoratif baiknya memiliki bau harum yang
menyenangkan, berwarna menarik, tidak lengket, tidak menyebabkan kulit
nampak berkilau serta tidak merusak atau mengganggu struktur kulit.
(Nurmagfirah, tanpa tahun; 2)

2.2 Jenis Kosmetik Dekoratif


A. Alas bedak (Foundation)
Alas bedak (Foundation) dalam tata rias wajah adalah dasar
kosmetik sebelum membubuhi bedak. Foundation dapat menahan bedak,
hingga bedak mudah menempel pada kulit wajah, Foundation juga dapat
memperhalus permukaan kulit dengan menutupi noda, luka bekas jerawat,
ataupun noda kebiruan (couperese) di seputar pipi. Alas bedak dapat
berfungsi untuk menyamarkan warna kulit yang pucat dan bayangan gelap
di seputar mata. Alas bedak digunakan di atas pelembab agar pigmen zat
warna yang dikandungnya tidak bersentuhan langsung dengan kulit. Alas
bedak juga dapat digunakan untuk membuat shape atau dimensi wajah
sehingga riasan wajah menjadi lebih sempurna. (Nurmagfirah, tanpa
tahun; 2)
B. Bedak

3
Bedak adalah sediaan kosmetik yang mampu menutupi kekurangan
kulit secara sempurna, melekat dengan baik pada kulit, memiliki daya serap
yang tinggi, melicinkan kulit, dan mampu memantulkan sinar ultraviolet.
Ada dua macam jenis bedak yaitu bedak yang berbentuk serbuk (face
powder, loose powder) dan bedak padat (compact powder/cream puff).
(Nurmagfirah, tanpa tahun; 3)
Bedak yang berbentuk serbuk tabur sangat cocok untuk semua jenis
kulit. Compact powder adalah loose powder yang dipres menjadi bentuk
padat yakni sejenis bedak yang pemakaiannya praktis. bedak padat ini
memiliki berbagai jenis seperti transculent, dan two in one. Bedak
transculent bersifat transparan cocok untuk semua jenis kulit terutama kulit
kering dan normal. kulit sensitif sebaiknya menggunakan bedak wewangian,
dan kulit berminyak sebaiknya menggunakan bedak yang dapat menyerap
minyak yang berlebihan di kulit wajah. Bedak two in one (two way cake)
terdiri atas alas bedak dan bedak padat yang digabungkan, ini sangat bagus
karena dapat menghasilkan efek halus dan rata. (Nurmagfirah, tanpa tahun;
3)
Bedak mempunyai fungsi antara lain untuk menghilangkan minyak
mengkilat yang berasal dari alas bedak, melindungi kulit muka dari sinar
matahari, membuat make–up tahan lama dan melengkapi tata rias agar
menjadi sempurna. (Nurmagfirah, tanpa tahun; 3)
C. Perona Pipi atau Blush-On
Perona pipi atau rouge digunakan bertujuan untuk mengoreksi wajah,
sehingga wajah tampak lebih cantik dan lebih segar berdimensi. Perona pipi
tersedia dalam bentuk emulsi cair atau krim, loose, compact powder, fat-
based make-up, cairan jernih dan gel, . bentuk perona pipi yang paling
sederhana adalah Losse atau perona pipi serbuk berisi pigmen dan lakes yang
digunakan setelah menggunakan bedak dengan cara dibaurkan pada tulang
pipi yang menonjol dengan menggunakan kuas perona pipi. (Nurmagfirah,
tanpa tahun; 5)
D. Eye Shadow

4
Eye shadow adalah sediaan kosmetik dekoratif yang dapat menampilkan
keindahan pada mata, sehingga tampak lebih bersinar bertujuan untuk
mengaksentuasikan mata sehingga mata tampak cemerlang. Eye shadow
digunakan di dekat mata dan di kelopak mata bagian atas. Eye shadow
termasuk ‘ekstrem’ di antara jenis kosmetik dekoratif lain, kandungan bahan
dasarnya harus aman dan cara pemakaiannya harus hati-hati karena
digunakan di dekat mata yang kulitnya sangat peka.
Eye shadow dapat ditemui dalam berbagai bentuk, yaitu dalam bentuk cair,
cream, powder atau cake. (Nurmagfirah, tanpa tahun; 5)
E. Pewarna Bibir (Lipstik)
Pewarna bibir bertujuan untuk memberi warna pada bibir, sehingga bibir
tampak lebih segar. Koreksi bentuk bibir dapat dilakukan dengan
menggunakan lipliner, liplife, lipstick/lipcolor, dan lipgloss. Lipliner
berfungsi untuk membentuk garis luar bibir, liplife berfungsi untuk membuat
lipstick tahan lama, lipstick atau lipcolor berfungsi untuk memberi warna
pada bibir, sedangkan lipgloss berfungsi untuk memberi efek kilau yang
glamour dan segar sehingga bibir kelihatan basah terus. Lipstik yang baik
hendaknya : dapat melapisi bibir dan melekat dengan baik tetapi tidak
lengket, tahan di bibir selama mungkin, tidak menimbulkan iritasi atau alergi
kulit bibir, dapat melembabkan kulit bibir, memberikan warna yang merata
pada bibir serta dengan warna yang menarik. (Nurmagfirah, tanpa tahun; 9)
F. Pelembab Bibir (Lipbalm)
Sebelum memakai lipstik, sebaiknya bibir diolesi dengan lipbalm yang
berfungsi untuk melembabkan dan membantu mencegah bibir pecah-pecah
serta terkelupas. Lipbalm diperlukan agar lipstick tampak lebih menyatu.
(Nurmagfirah, tanpa tahun; 10)

2.3 Formula Sediaan Lipstick


Lipstick merupakan sediaan kosmetika yang digunakan untuk
mewarnai bibir dengan sentuhan artistic sehingga dapat menghasilkan
estetika rias wajah. Sediaan lipstick terdapat dalam bentuk cairan, krayon, dan
krim. Bentuk dari lipstick tersebut dipengaruhi oleh kadar dan jenis sediaan
yang terdapat dalam lipstick.
5
Formulasi sediaan lipstick dari ekstrak kulit batang secang
(Caesalpinia sappan L)

formula (%)
komposisi
f1 f2 f3
Cera Alba 31,2 27,05 25,21
Lanolin 6,12 6 5,06
Vaseline 27,39 25,5 22,45
Setil Alcohol 3,71 4,5 4,13
Carnauba Wax 4,76 3,75 3,44
Oleum Ricini 7,62 6 5,51
Ekstrak Secang 14 22 30
Propilen Glikol 5 5 5
Butil Hidroksi
Toluen 0,01 0,01 0,01
Nipagin 0,01 0,01 0,01

Prosedur pembuatan:
Nipagin dilarutkan kedalam propilenglikol dan ekstrak kulit batang
secang bersama sama dilarutkan kedalam oleum ricini. Campuran antara
ricini dan propilenglikol dimasukkan kedalam campiran ekstrak kulit batang
secang, kemudian diaduk hingga homogen (campuran a). Lanolin ,vaselin
album, dan setil alcohol dimasukkan kedalam gelas kemudian dilebur diatas
waterbath pada suhu 60-65 derajat Celsius (campuran b). setelah itu
campuran a dimasukkan kedalam campuran b lalu lakukan pengadukan dalam
kondisi tetap panas diatas waterbath. Setelah campuran terlihat homogen
langsung dimasukkan kedalam cetakan lipstick sebelum mengeras.

Eksipien Yang Tepat Untuk Membuat Sediaan Lipstick


Eksipien lipstick dari ekstrak kulit batang secang berdasarkan
penelitian ini bahwa zat warna dari ekstrak kulit batang secang dapat di
fotmulasikan menjadi sediaan pewarna alami lipstick pengganti pewarna
sintesis. Kandungan brazilin yang terkandung baik digunakan untuk sediaan
pewarna lipstick, berbagai konsentrasi pewarna ekstrak kulit batang secang
memberikan intesitas warna yang berbeda dan tetap memenuhi syarat syarat
mutu.

6
2.4 Formula Sediaan Lipbalm
Lip balm merupakan pelembab bibir yang dikemas dalam bentuk semi
padat (semi solid) yang dibentuk dari bahan utama minyak, lemak, dan lilin
(Kadu, Vishwasrao, & Singh, 2014). Hakikat fungsinya adalah untuk
memberikan perawatan pada kulit bibir yang di anggap akan memberikan
ekspresi wajah yang menarik. Bentuk penggunaan Lip balm semi solid
memberikan kemudahan penggunaanya pada saat mengaplikasikanya ke bibir,
serta ukuran Lip balm yang relatif mudah untuk di bawa kemanapun bagi
pemakainya.
Lip balm adalah suatu zat dengan basis wax (lilin) yang diaplikasikan
secara topical pada bibir dengan tujuan untuk melembabkan (Rini, 2012). Lip
balm selain dapat melembabkan bibir, juga memiliki kemampuan untuk
membentuk lapisan occlusive yang mengatur penguapan air pada kulit bibir.
Pembuatan sediaan Lip balm serupa dengan sediaan lipstik. Lip balm
merupakan sediaan kosmetik dengan basis yang sama dengan sediaan basis
lipstik, namun tanpa warna, sehingga terlihat transparan (Ratih, Hartyana, &
Puri, 2014).

Formula dasar yang dipilih pada pembuatan lip balm dengan komposisi
sebagai berikut :
R/ Aloe Vera
Gliserin
Cera flava
Nipagin
Lanolin
Oleum cacao

7
Komposisi Kegunaan Formularium Lipbalm
F1 F2 F3
F4
(%) (gr) (%) (gr) (%) (gr) (%) (gr)
Aloe Vera Ekstrak 5 1 5 1 5 1 5 1
Gliserin Humektan & 10 2 10 2 10 2 10 2
emolien
Cera Fava Pengeras 0,18 0,036 0,18 0,036 0,18 0,036 0,18 0,036
Nipagin Pengawet 15 3 15 3 15 3 15 3
Lanolin Agen ad 100 ad 20 ad 100 ad 20 ad 100 ad 20 Ad 100 Ad 20
pengemulsi
Oleum Cacao Basis 0 0 6 1,2 8 1,6 10 2

Eksipien Yang Tepat Untuk Membuat Sediaan Lipbalm


Pada formulasi sediaan Lip balm mengunakan basis oleum cacao dengan
eksipien lain berupa gliserin, cera flava dan lanolin dan variasi ekstrak lidah
buaya menunjukan sediaan yang halus dan memiliki kelembaban yang cukup.
Hal ini disebabkan karena sifat dari oleum cacao yang memiliki titik leleh
yang sama dengan suhu tubuh serta lanolin sebagai plasticizer mampu
bercampur dengan lilin untuk meningkatkan tekstur lembut, pengaplikasian
dalam pengolesan dan stabil (Rini, 2012). Lanolin juga bersifat sebagai agen
pengikat dari bahan-bahan lain. Sedangkan gliserin digunakan sebagai
humektan dan emolien pada pembuatan Lip balm (Rowe, Sheskey, & Quinn
dkk., 2009).

Penggunaan ekstrak lidah buaya yang memiliki sifat keasaman


mendekati pH kulit dengan kandungan ligninnya mampu melindungi kulit
dari dehidrasi dan menjaga kelembaban kulit. (Ganitafuri, 2010). sediaan
yang terbentuk berwarna kuning, agak sedikit padat dan berbau khas oleum
cacao.

2.5 Formula Sediaan Bedak


Formula sediaan bedak padat

8
Pembuatan bedak padat yang pertama dilakukan adalah menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan dan masing- masing formula di buat
sebanyak 30 gram, kemudian zink oksida diayak dengan pengayak nomor 60
mesh. Kemudian masukan magnesium stearat dalam mortir dan tambahkan
metil paraben sama zink oksida yang sudah diayak lalu masukan dalam
mortir Kemudian gerus ekstrak rimpang teki bersama talkum gerus ad
homogen. Masukan bahan mortir 2 ke mortir 1 gerus ad homogen kemudian
tambahkan oleum rosae gerus ad homogen dan masukan sejumlah larutan
parafin cair sedikit demi sediki gerus ad homogen. Mengayak dengan mesh
60 setelah itu masukan kedalam oven sekitar 20 menit kemudian diayak
Kembali menggunakan mesh 100 agar menghasilkan bedak yang sangat
halus. Lalu masukan kedalam wadah dan di beri etanol 1-2 tetes agar sebuk
tadi menjadi padat

Formula sediaan bedak tabur

kontrol (-) F1 Pati 1 F2 Pati 2


Nama Bahan % % %
Kaolin 10 10 10

9
Zink oksidasi 10 10 10
Titan Diosida 12 12 12
Kalsium Karbonat 10 10 10
Talk 17 17 2
Aromatik Melati 2 2 2
Pati Temulawak - Ad 100 Ad 100

Campurkan dan gerus talk, kaolin, zink oksida, dan titan dioksida,
kemudian aromatik melati di tambahkan dengan kalsium karbonat dan di
gerus, setelah itu campurkan dan di ad homogen dengan pati temulawak.
Diayak dengan pengayak mesh 100 kemudian mesh 200 dan dikemas

Bahan baku dasar bedak padat sama seperti bahan dasar bedak tabur
namun, pada bedak padat menggunakan pengikat agar bedak dapat dipress
membentuk sebuah cake. Sifat dari pengikat yaitu membantu dalam
kompresi,adhesi dan mengembangkan pewarna. Jika tingkat pengikat yang
terlalu besar, bedak akan semakin mengeras sehingga menyebabkan bedak
menjadi sukar untuk dipoleskan pada wajah. Tingkat pengikat yang baik di
gunakan antara 3 hingga 10 %,tergantung pada variable formulasi.
Eksipien Yang Tepat Untuk Membuat Sediaan Bedak
Zat tambahan disebut juga dengan eksipien merupakan bahan selain
zat aktif yang ditambahkan dalam formulasi suatu sediaan untuk berbagai
tujuan dan fungsi. Bahan tambahan bukan merupakan bahan aktif, namun
secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh pada kualitas atau
mutu dari sediaan yang dihasilkan.
Zat tambahan yang ada dalam sediaan bedak antara lain:

a. magnesium stearat berfungsi sebagai daya licin yang baik serta


memberikan kesan kelembutan
b. Zink oksida memiliki fungsi daya lekat yang baik
c. Metil paraben memiliki fungsi sebagai zat pengawet

10
2.6 Formula Sediaan Eyeshadow Dan Blush
Formulasi eyeshadow:
Bahan Jumlah Fungsi
Magnesium karbonat 1g Efek covering
Zink stearat 1g Perekat bahan
Titanium dioxide 2g pengawet
Gom 0,4g pelicinkan
Gliserin monostearat 0,1g pelicinkan
Lanolin wax 1,5g melicinkan
Talk 1g melicinkan
Parfum 1ml pewangi

Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelopak


bunga kecombrang. Bahan kimia yang digunakan antara lain: asam sitrat,
etanol 96%. Bahan formulasi eyeshadow : gliserin monostearat, gom, lanolin
wax, magnesium karbonat, parfum aroma mawar, pewarna (ekstrak kental
bunga kecombrang), talk, titanium dioxide, zink stearat.

Formulasi blush:

Pembuatan sediaan blush on dilakukan dengan menggunakan


beberapa konsentrasi ekstrak daging buah naga, yaitu 10%, 15%, 20%, 25%,
dan 30%. Tahapan di awali dengan mengayak kaolin, titanium dioksida, zink
stearat, dan talk menggunakan ayakan no. 100 mesh. Kaolin, titanium

11
dioksida, dan zink stearat dimasukan ke dalam lumpang dan digerus. Pada
lumpang yang berbeda talk dan ekstrak daging buah naga dicampurkan
hingga homogen, kemudian dimasukan ke dalam lumpang yang berisi kaolin,
titanium dioksida, dan zink stearat. Setelah itu, ditambahkan DMDM
hidantoin dan isopropil miristat, digerus kembali hingga homogen. Massa
tersebut dikeringkan dalam oven dengan suhu 40 °C, kemudian diayak
kembali menggunakan ayakan no. 100 mesh, dan dicetak dalam wadah blush
on.
Eksipien Yang Tepat Untuk Membuat Sediaan Eyeshadow Dan Blush
Eksipien eyeshadow:
Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelopak
bunga kecombrang. Bahan kimia yang digunakan antara lain: asam sitrat,
etanol 96%. Bahan formulasi eyeshadow : gliserin monostearat, gom, lanolin
wax, magnesium karbonat, parfum aroma mawar, pewarna (ekstrak kental
bunga kecombrang), talk, titanium dioxide, zink stearat.
Eyeshadow dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga kecombrang
15% 17,5% dan 20% berwarna merah jambu, sedangkan konsentrasi 22,5%
dan 25 % berwarna merah jambu tua. Aroma eyeshadow adalah aroma khas
parfum dari oleum rosae. Rasa ekstrak dari bunga kecombrang asam.
Eksipien blush:
Ekstrak daging buah naga dapat digunakan sebagai coloring
agent pada formula sediaan blush on. Semakin besar konsentrasi ekstrak
daging buah naga yang digunakan dalam formula maka semakin cerah
intensitas warna yang dihasilkan. Blush on dengan konsentrasi 10% berwarna
merah muda sangat pucat, 15% berwarna merah muda pucat, 20% merah
muda, 25% berwarna merah muda cerah, dan 30% berwarna merah muda
sangat cerah. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan, maka akan
semakin cerah intensitas warna yang dihasilkan. pH sediaan blush on masih
memenuhi interval pH fisiologis, yaitu 4,5-6,5. Semua sediaan blush on tidak
menunjukkan adanya keretakkan saat dijatuhkan, stabil selama penyimpanan,
dan tidak menyebabkan iritasi kulit. Uji hedonik sediaan blush on yang paling
banyak disukai oleh responden adalah blush on dengan konsentrasi 30%

12
karena mudah digunakan dengan pemolesan satu kali telah menghasilkan
intensitas warna merah muda yang menarik.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kosmetika dekoratif adalah jenis kosmetika yang digunakan untuk
menyempurnakan penempilan dan menutupi kekurangan yang ada pada
wajah seseorang. Jenis kosmetika dekoratif untuk satu wajah memiliki
berbagai fungsi dan dalam beragam bentuk dan warna. Biasanya kosmetika
dekoratif dibuah dari senyawa kimia tapi ada juga bahan alami kosmetika
tradisionalyang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan kosmetika
dekoratif.

Yang termasuk ke dalam kosmetik dekoratif yaitu: Alas bedak


(Foundation), Bedak (powder), Eye shadow, Eye liner, Cat bulu mata
(mascara), Perona Pipi (blus-on atau rouge), Pensil alis (Eye brow pencil),
Pewarna Bibir atau Lipstick, Pensil Bibir atau Lip Liners, Pelembab Bibir
atau Lipbalm, dan Lipgloss.

3.2 Saran
Sebaik nya mengadakan percobaan lebih lanjut guna untuk menemukan
faktor faktor lain yang lebih dominan memberikan pengaruh terhadap hasil
kosmetik dekoratif

Pelajari dengan baik daftar kandungan yang terdapat pada label


setiapproduk kosmetik. Lihatlah apakah jenis jenis zat diatas terkandung
didalamnya, bila anda masih kurang yakin, anda bisa mencarinya di
internettentang bahayanya bahan tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA
Mirza, M., 2019. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [Online]
Available at:
http://repository.poltekkespim.ac.id/id/eprint/382/3/BAB%2011%20TINJ
AUAN%20PUSTAKA.pdf

NURMAGFIRAH, N., 2023. KOSMETIK DEKORATIF. [Online]


Available at: ttps://www.academia.edu/8653917/Kosmetik_Dekoratif

RI, P., 2010. pafi.or.id. [Online]


Available at: https://pafi.or.id/media/upload/20200307073546_466.pdf
[Diakses Sabtu Maret 2023].

Kadu, M., Vishwasrao, S., & Singh, S. (2015). Review on natural Lip balm.
International Journal of Research in Cosmetic Science, 5(1), 1-7.

Rini, P. E. (2012). Prediksi Komposisi Glyceryl Monostearate Dan Polysorbate 80


Sebagai Emulsifing Agent Dalam Sediaan Lip balm. Yogjakarta: Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Ratih, H., Hartyana, T., & Puri, R. C. (2014). Formulasi Sediaan Lipbalm Minyak
Bunga Kenanga (Cananga oil) Sebagai Emolien. Prosiding Simposium
Penelitian Bahan Obat Alami (SPBOA), 16.

15

Anda mungkin juga menyukai