BEDAL TABUR
PEPITA POWDER
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS KESEHATAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Teknologi Sediaan Non Steril
dengan judul “Pepita Powder” ini dengan tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Teknologi Sediaan
Non Steril. Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu Teknologi Sediaan
Non Steril yang telah memberikan bimbingan tentang penyusunan makalah ini. Semoga apa
yang telah kami lakukan hari ini dengan ikhlas dapat memberikan manfaat di kemudian hari.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah Teknologi Sediaan Non Steril ini
jauh dari kata sempurna, baik dari segi fisik maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh
sebab itu, kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca
sebagai masukan untuk kesempurnaan makalah Spesialit Alat Kesehatan ini. Kami berharap
semoga makalah Teknologi Sediaan Non Steril ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama
dalam dunia Farmasi.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
1.3. Tujuan.....................................................................................................................................2
BAB II DASAR TEORI........................................................................................................................3
2.1. Pengertian Bedak Tabur.......................................................................................................3
2.2. Kelebihan bedak tabur pepita..............................................................................................4
2.3. Kekurangan bedak tabor pepita..........................................................................................4
2.4. Preformulasi bedak tabur.....................................................................................................4
2.5. Formulasi................................................................................................................................9
2.6. Kemasan...............................................................................................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................12
1.4. 3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sediaan farmasi dapat dibagi menjadi sediaan steril dan sediaan nonsteril. Sediaan
steril merupakan sediaan yang tidak boleh mengandung mikroba viable. Contohnya sediaan
tetes mata, sediaan parenteral, dll. Berbeda dengan sediaan steril, sediaan farmasi
nonsteril tidak mempersyaratkan bebas mikroba hidup di dalam produk. salah satu sediaan
farmasi non steril adalah tablet, sirup, suspense, emulsi, lipstick dan bedak.
Bedak adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk memulas kulit wajah dengan
sentuhan artistik untuk meningkatkan penampilan wajah. Fungsi bedak adalah untuk
memberikan kelembutan yang sekaligus dapat menutup cacat ringan, seperti pori terlalu
lebar, permukaan kulit yang kurang rata, bintik atau bintil halus; selain itu juga untuk
menghilangkan kilauan kulit wajah yang disebabkan oleh lembab atau lemak, baik yang
berasal dari ekskresi atau sediaan kosmetika yang digunakan pada kulit wajah. Efek 12
masker bedak yang diharapkan hanya terbatas sampai pada sentuhan kelembutan semata
(Depkes RI, 1985:184-185). Contoh sediaan bedak adalah bedak tabur.
Bedak tabur merupakan bedak yang halus, lembut, homogen yang dapat
menyembunyikan kekurangan pada wajah serta melembutkan kulit wajah. Bedak tabur dapat
menyerap minyak dan keringat pada wajah sehingga dapat menutupi pori wajah dengan
sempurna.
Labu kuning merupakan salah satu bahan alami yang bisa digunakan sebagai bahan
dalam pembuatan bedak tabur. Labu kuning (CucurbitamaximaD.) merupakan tanaman yang
memiliki banyak manfaat sehingga mulai banyak dikembangkan dalam olahan makanan dan
kosmetik. Daging labu kuning memiliki kandungan flavonoid, polifenol, saponin, protein,
karbohidrat,α-tokoferol, β-carotene yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan β-
carotene, vitamin C, fitosterol, zeaxanthin, selenium, dan asam linoleat yang terkandung
dalam daging labu kuning berperan terhadap aktivitas antioksidan pada tubuh manusia.
Karotenoid yang cukup tinggi dapat berperan sebagai antioksidan biologis, melindungi sel
dan jaringan dari paparan radikal bebas dan singlet oksigen. Karotenoid dapat mencegah
kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari, agen antiinflamasi, memperlambat proses
penuaan kulit serta mencegah pertumbuhan tumor. Kandungan vitamin C dalam labu kuning
1
2
juga mendukung aktivitas karotenoid melalui mekanisme perlindungan sel dari kerusakan
oksidatif. Kandungan vitamin C dan vitamin E banyak dikembangkan dalam sediaan
kosmetik.
Pemanfaatan labu kuning dalam sebagai tipe kosmetik menunjukkan aktivitas tabir
surya sedang pada konsentrasi ekstrak5%. Kandungan polifenol mampu menghambat
paparan sinar matahari melalui mekanisme pada ikatan rangkap terkonjugasi. Banyaknya
manfaat dari labu kuning perlu dilakukan inovasi untuk meningkatkan pemanfaatannya.
Salah satu inovasi yang dilakukan melalui pembuatan sediaan bedak tabur.
1.3. Tujuan
Bedak adalah produk kosmetik yang menutupi kulit mengkilap akibat sekresi
sebum dan kelenjar keringat, menghaluskan kulit wajah dengan sentuhan artistik,
menyembunyikan goresan kecil pada kulit, dan memperbaiki penampilan wajah.
Bedak diharapkan tidak membuat kulit wajah tampak berminyak, dan kulit tampak
lembut dalam waktu lama. Bedak adalah campuran homogen dari berbagai jenis
bahan yang tidak larut dalam air. Komponen bedak dicampur secara merata dan
diayak beberapa kali menghasilkan serbuk yang sangat halus, dengan pewarna dan
pewangi ditambahkan sebelum pengemasan.
Bedak tabur merupakan bedak yang halus, lembut, homogen yang dapat
menyembunyikan kekurangan pada wajah serta melembutkan kulit wajah. Bedak
tabur dapat menyerap minyak dan keringat pada wajah sehingga dapat menutupi pori
wajah dengan sempurna ( Depkes RI 1998).
Syarat bedak yang baik adalah mudah disapukan, tidak mudah menggumpal,
bebas partikel kasar, melekat dengan baik pada kulit, menghaluskan kulit, memiliki
dayaserap yang tinggi dan dapat memantulkan sinar UV. Menurut persyaratan ini,
bedak biasanya mengandung Zat/bahan aktif, zink oksida yaitu zat sebagai
pengencang. Zink stearat digunakan sebagai perekat. Talkum merupakan zat yang
memberikan fungsi sebagai basis dan pelumas. Kalsium karbonat dan magnesium
karbonat berfungsi sebagai zat penyerap cairan.
Pepita powder merupakan bedak tabur yang memiliki komposisi utama yaitu
dari serbuk atau ekstrak labu kuning serta zinc oxydii sebagai anti iritasi. Fungsi
utama pepita powder adalah sebagai tabir surya dan untuk mempercantik tampilan
wajah.
3
4
Busa stabil
Coklat bening
Coklat bening
merah
ungu
6
2. Zinc Oxydii
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan, tidak
berbau,tidak berasa, lambat laun menyerap karbondioksida dari
udara.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, tidak larut
dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida.
Zink strearat adalah senyawa zink dengan campuran asam organik padat
yang diperoleh dari lemak,terutama terdiri dari zink strearat dan zink
palmitat dalam berbagai perbandingan. Mengandung tidak kurang dari
12,5% dan tidak lebih dari 23 14,0% ZnO. Pemerian serbuk halus,
hidrofobik, warna putih, bebas dari pasir dan bau khas lemah.
Kelarutannya praktis tidak larut dalam air, etanol 95%, eter dan pelarut
teroksigenasi. Larut dalam asam, benzene dan pelarut aromatik lainnya.
Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat dan ditempat yang sejuk dan
kering. Dapat digunakan sebagai bahan tambahan. Zink stearat digunakan
sebagai perekat dan anti air, dan zink stearat juga memiliki efek
menenangkan.
2. Kalsium Karbonat
3. Talkum
Talkum adalah bahan dasar formula bedak tabur dan memiliki sifat mudah
menyebar di permukaan kulit dan mudah menempel di kulit. Talk adalah
bahan alami oleh karena itu sering mengandung mikroorganisme dan harus
disterilkan bila digunakan sebagai bedak tabur. Talk termasuk bahan yang
stabil dan dapat disterilkan dengan pemanasan pada suhu 160ᵒC selama
tidak kurang dari 1 jam.Talk merupakan magnesium silikat hidrat alam,
terkadang mengandung aluminium silikat sedikit. Pemerian dari talk yaitu
berupa serbuk kristal yang sangat halus, berwarna putih atau putih kelabu,
berkilat, tidak berbau, bebas dari pasir, dan mudah menempel pada kulit
serta lembut saat disentuh. Pada pembuatan bedak tabur, talk berfungsi
sebagai dasar bedak. Penyimpanan talk yaitu dalam wadah tertutup baik,
ditempat yang sejuk, dan kering
4. Etanol
Etanol disebut juga etil alkohol dengan rumus kimia C2H5OH atau
CH3CH2OH dengan titik didihnya 78,4° C. Etanol memiliki sifat tidak
berwarna, volatil dan dapat bercampur dengan air.
5. Aquadest
a. Sifat Fisika:
b. Sifat Kimia:
Tidak beracun.
Memiliki pH 7 (netral).
6. Amonia
tinggi di atmosfir
9
1.5. Formulasi
2. Bahan
a. Labu kuning
b. Zinc stearate
c. Zinc oxide
d. Talkum
e. Silika gel
f. Kalsium karnonat
g. Etanol 96%
h. Asam asetat
i. Amonia
j. Butanol
k. Aquadest
l. Kalium dikromat
3. Prosedur Kerja
a. Ekstraksi labu kuning
1) Daging labu kuning diambil bagian daging buah dan dipisahkan dengan bagian kulit
dan biji.
2) Daging labu kuning dikeringkan dengan cara dianginkan dan ditutup kain hitam
hingga diperoleh simplisia kering.
3) Simplisia kering dihaluskan menggunakan blender hingga didapatkan serbuk daging
labu kuning.
4) Ekstraksi daging labu kuning dilakukan menggunakan metode maserasi dengan
pelarut etanol 96%.
5) Serbuk daging labu kuning dilakukan maserasi dengan perbandingan serbuk dan
pelarut sebesar 1 : 10.
6) Maserasi dilakukan selama 3 hari sambil sesekali dilakukan pengadukan.
7) Remaserasi dilakukan selama 2 hari. Maserat dikumpulkan dan dipekatkan
menggunakan rotary evaporator pada suhu 70oC hingga diperoleh ekstrak kental (6).
8) Ekstrak yang dibuat dilakukan perhitungan rendemen dan pengukuran kadar air
menggunakan moisture balance.
11
NamaBahan Komposisi(%)
(F1)
Ekstrakdaginglabu - 3 5 7
kuning
Zincstearat
7,8 7,8 7,8 7,8
1.6. Kemasan
1.6.3. Etiket
2.6.4 Brosur
14
BAB III
PENUTUP
Bedak tabur merupakan bedak yang halus, lembut, homogen yang dapat
menyembunyikan kekurangan pada wajah serta melembutkan kulit wajah. Bedak tabur dapat
menyerap minyak dan keringat pada wajah sehingga dapat menutupi pori wajah dengan
sempurna.
Pepita powder merupakan bedak tabur yang memiliki komposisi utama yaitu dari
serbuk atau ekstrak labu kuning serta zinc oxydii sebagai anti iritasi. Fungsi utama pepita
powder adalah sebagai tabir surya dan untuk mempercantik tampilan wajah. Pepita powder
terbuat dari labu kuning , dimana labu kuning berperan terhadap aktivitas antioksidan pada
tubuh manusia. Karotenoid yang cukup tinggi dapat berperan sebagai antioksidan biologis,
melindungi sel dan jaringan dari paparan radikal bebas dan singlet oksigen. Karotenoid dapat
mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari, agen antiinflamasi, memperlambat
proses penuaan dini.
12
13
DAFTAR PUSTAKA
BPOM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Departemen Kesehatan Indonesia
Republik Indonesia.
BPOM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi Keempat. Jakarta : Departemen Kesehatan
Indonesia Republik Indonesia
Ewiryani, dkk. 2022. Formulasi dan Evaluasi Bedak Tabur.
Sandy,dkk. 2018. Laporan Resmi praktikum Formulasi Sediaan Steril Bedak Tabur. Sekolah
Tinggi Farmasi Muhammadiyah. Tanggerang