Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

PEMBUATAN SABUN PEPAYA

Disusun oleh :
INTAN PUSPITA DEWI
XII – KIMIA INDUSTRI

CV D’HAYFA SUKSES BERKAH


PERUM BUMI ASRI BLOK E-10
KALIOMBO KOTA KEDIRI

SMK NEGERI I KOTA KEDIRI


2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas berkat

rahmat dan hidayah-Nya lah kami bisa menyusun Laporan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) ini.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan beribu terima kasih pada semua

pihak yang telah mendukung dan membantu penyelesaian Laporan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) ini .

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada :

1. Bapak Drs. Hadi Sugiharto, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1

Kediri

2. Nanik Nurcahayati, S.T selaku wali kelas XII-KIMIA INDUSTRI.

3. Ibu Ikka Poespita Anggraini, S.Pd selaku pembimbing Praktik Kerja

Lapangan

4. Bapak Sutarmin, S.Pd selaku kepala Progam Keahlian Kimia Industri

5. Bapak Rudiyana selaku owner CV. D’HAYFA SUKSES BERKAH

6. Orang Tua yang telah memberikan dukungan

Kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya pada semua pihak

yang telah membantu jalannya kegiatan PKL kami, semoga Allah SWT meridhai

langkah orang yang berbuat baik. Aamin


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1

1.3 Tujuan ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produk ...................................................................... 2

2.2 Manfaat Produk........................................................................... 2

2.3 Alat Pembuatan Produk .............................................................. 2

2.4 Bahan Pembuatan Produk .......................................................... 3

2.5 Proses Pembuatan Produk ......................................................... 10

BAB III ANALISA PRODUK DAN HASIL PRAKTIKUM

3.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 11

3.1.1 Hasil Produk .......................................................................... 11

3.2 Analisa Market ............................................................................ 11

3.3 Perbadingan Analisa Produk ....................................................... 12

3.4 Target Pasar ............................................................................... 13

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ................................................................................. 14

4.2 Saran .......................................................................................... 14

LAMPIRAN

BROSUR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sabun merupakan produk kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan

sehari-hari. Pembuatan sabun telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu.

Metode yang digunakan saat ini, walaupun tentunya kualitas produk yang

dihasilkan saat ini jauh lebih baik. Sabun dibuat dengan metode saponifikasi

yaitu mereaksikan trigliserida dengan soda kaustik (NaOH) sehingga

menghasilkan sabun dan produk samping berupa gliserin. Bahan baku

pembuatan sabun dapat berupa lemak hewani maupun minyak nabati.

Penggunaan sabun dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak asing lagi, terutama

sesuai dengan fungsi utamanya yaitu membersihkan, mencerahkan. Untuk

menjaga kualitas sabun dari reaksi oksidasi diperlukan bahan antioksidan.

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat atau mencegah

terjadinya oksidasi pada subtract yang mudah teroksidasi dan telah banyak

dimanfaatkan oleh masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Kulit wajah tampak kering dan kusam bisa menjadi pertanda kulit
kehilangan kelembaban. Nah, ada cara melembabkan kulit wajah kita.
Bagaimana cara mengatasinya?

1.3 Tujuan

 Untuk mengetahui cara pembuatan sabun pepaya.

 Untuk mengetahui manfaat dari bahan pembuatan sabun pepaya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produk

Pengertian produk secara umum adalah segala sesuatu yang mampu

dihasilkan dari proses produksi berupa barang ataupun jasa yang nantinya bisa

diperjual belikan di berbagai tempat.

Pengertian Sabun Pepaya

Sabun pepaya adalah sabun yang terbuat dari bahan alami berupa buah

pepaya. Sabun pepaya dipercaya aman digunakan di berbagai bagian tubuh,

termasuk pada wajah. Kandungan dalam sabun pepaya dipercaya bisa

mengurangi minyak yang terkandung dalam kulit, terutama kulit wajah. Sehingga,

sabun ini cocok bagi orang dengan permasalahan kulit wajah.

2.2 Manfaat Produk1


1. Mencerahkan kulit wajah

2. Mengurangi kerutan pada kulit wajah

3. Mengatasi kulit berjerawat dan beruntusan pada kulit wajah

4. Mengangkat sel kulit mati

2.3 Alat Pembuatan Produk


1. Timbangan Digital Gram

2. Sendok Takar

3. Wadah

4. Pipet Tetes

5. Sendok Pengaduk

1. https://www.alodokter.com/manfaat-sabun-pepaya-untuk-kesehatan-kulit-wajah
2.4 Bahan Pembuatan Produk

 Buah Pepaya

Pepaya1 merupakan tanaman asli Amerika tropis dan sekarang tersebar luas

di seluruh daerah tropik dan subtropik di seluruh dunia. Pepaya merupakan

tanaman berbatang tunggal dan tumbuh tegak. Batang tidak berkayu, silindris,

berongga dan berwarna putih kehijauan. Tinggi tanaman berkisar antara 5

sampai10 meter, dengan perakaran yang kuat. Tanaman pepaya tidak

mempunyai percabangan.

Buah pepaya banyak disukai oleh masyarakat karena memiliki rasa yang

manis dan mengandung banyak nutrisi dan vitamin. Buah pepaya mengandung

10% gula, vitamin A dan vitamin C.

1. (https://kedungpane.semarangkota.go.id/tanamankelurahan/pepaya)
 NaOH (Natrium Hidroksida)

Natrium hidroksida1, juga dikenal sebagai lindi (lye) dan soda kaustik atau

soda api adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia NaOH. Senyawa

ini merupakan senyawa ionik berbentuk padatan putih yang tersusun dari kation

natrium Na+ dan anion hidroksida.

 OLIVE OIL

Minyak zaitun2 atau minyak olive adalah minyak yang didapat dari buah

zaitun. (Olea europaea), pohon tradisional dari basin Mediterania. Minyak zaitun

berasal dari pohon zaitun yang tumbuh lambat, memiliki batang keriput dengan

cabang pecah-pecah. Pohon zaitun bisa tumbuh hingga 50 meter di habitat alami

mereka dan hidup selama lebih dari 500 tahun. Buah ini memiliki bentuk bulat

gemuk dengan warna hijau ketika mentah dan berubah menjadi kekuningan

ketika sudah mulai masak. Minyak dapat digunakan untuk memasak, kosmetik,

obat herbal, sabun dan juga sebagai bahan bakar untuk lampu minyak.

1. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Minyak_zaitun)

2. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Natrium_hidroksida)
 VIRGIN COCONUT OIL

Virgin Coconut Oil (VCO)1 adalah minyak kelapa murni yang dibuat tanpa

pemanasan atau dengan pemanasan minimal. Virgin Coconut Oil (VCO) adalah

minyak kelapa yang dihasilkan dari pengolahan daging buah kelapa tanpa

melakukan pemanasan atau dengan pemanasan suhu rendah sehingga

menghasilkan minyak dengan warna yang jernih, tidak tengik dan terbebas dari

radikal bebas akibat dari pemanasan.

1. (https://repository.um-surabaya.ac.id/3288/3/BAB_2.pdf)
 PALM OIL (MINYAK SAWIT)

Minyak sawit1 adalah minyak nabati yang didapatkan dari mesocarp buah

pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis,dan sedikit dari

spesies Elaeis oleifera dan Attalea maripa. Minyak sawit secara alami berwarna

merah karena kandungan alfa dan beta-karotenoid yang tinggi. Minyak sawit

berbeda dengan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil) yang dihasilkan dari

inti buah yang sama. Minyak kelapa sawit juga berbeda dengan minyak kelapa

yang dihasilkan dari inti buah kelapa. Perbedaan ada pada warna (minyak inti

sawit tidak memiliki karotenoid sehingga tidak berwarna merah), dan kadar lemak

jenuhnya. Minyak sawit mengandung 41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%,

dan minyak kelapa 86%.

1. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Minyak_sawit)
 AQUADEST (AIR SULING)

Air Aquadest1 merupakan air dari hasil penyulingan atau biasa disebut

dengan proses distilasi atau biasa juga disebut dengan air murni. Proses distilasi

ini merupakan suatu proses dengan cara pemisahan adanya bahan kimia

menurut perbedaan kecepatan yang menguap atau volatilitas yakni dengan

suatu teknik pemisahan berdasar dengan perbedaan titik didih dalam

kegunaannya untuk memperoleh senyawa murni. Air aquades dan kegunaannya

tambahnya, air murni yang biasanya dinamakan aquades ini bukanlah air yang

mudah Anda temui, mengingat harganya yang mahal dan hanya digunakan

dalam suatu atau beberapa hal yang khusus pada khususnya kegiatan praktikum

kimia, oleh karena itu air ini tidak mudah dan sembarangan untuk Anda

dapatkan, biasanya dapat dibeli di toko-toko yang khusus untuk menyediakan

bahan-bahan kimia Jelaslah bahwa aquades ini berbeda dengan air mineral. Hal

ini dikarenakan sebab air mineral banyak mengandung mineral. Air jenis ini

biasanya dihasilkan satu kali dari proses penyulingan tetapi terkadang masih

mengandung mineral yang tidak sebanyak air mineral. Nah, air murni ini tentunya

mempunyai beragam manfaat dalam bidang industri dan lain-lain

1. (https://www.tanindo.net/air-aquades-dan-kegunaannya/)
 PEWARNA

Bahan pewarna1 secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu benda

berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap benda yang diwarnainya. Bahan

pewarna pada umumnya memiliki bentuk cair dan larut di air. Pada berbagai

situasi, proses pewarnaan menggunakan mordant untuk meningkatkan

kemampuan menempel bahan pewarna.

Bahan pewarna dan pigmen terlihat berwarna karena mereka menyerap panjang

gelombang tertentu dari cahaya. Berlawanan dengan bahan pewarna, pigmen

pada umumnya tidak dapat larut, dan tidak memiliki afinitas terhadap substrat.

Bukti arkeologi menunjukkan bahwa, khususnya di India dan Timur Tengah,

pewarna telah digunakan selama lebih dari 5000 tahun.

Bahan pewarna dapat diperoleh dari hewan, tumbuhan, atau mineral. Pewarna

yang diperoleh dari bahan-bahan ini tidak memerlukan proses pengolahan yang

rumit. Sampai sejauh ini, sumber utama bahan pewarna adalah tumbuhan,

khususnya akar-akaran, beri-berian, kulit kayu, daun, dan kayu. Sebagian dari

pewarna ini digunakan dalam skala komersial.

1. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahan_pewarna)
 PEWANGI

Bibit parfum1 adalah minyak wewangian yang masih asli karena belum

tercampur dengan alkohol. Bibit parfum ini mempunyai bau yang sangat

menyengat dan digunakan untuk membuat campuran dalam menentukan aroma

parfum yang diinginkan. Karena baunya yang menyengat, sangat jarang orang

yang langsung menggunakan bibit parfum.

Saat ini di Indonesia usaha bibit parfum sedang populer karena banyak diminati

oleh konsumen. bisnis ini berbentuk sebagai layanan isi ulang parfum yang

menyediakan harga jauh lebih murah dari parfum aslinya. Biasanya usaha jenis

ini menggunakan berbagai campuran bibit parfum kemudian disesuaikan dengan

wangi asli parfum yang diinginkan oleh konsumen.

Usaha bibit parfum ini sangatlah cocok dengan budaya perekonomian kita dalam

mendapatkan barang yang murah namun kualitasnya tidak kalah. Bermodalkan

statement ini maka banyak orang yang mulai membuka usaha bibit parfum

hingga menjamur sampai saat ini.

1. (https://www.stopper.co.id/mengenal-bibit-parfum/)
2.5 Proses Pembuatan Produk

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Timbang buah pepaya yang sudah di blender halus sesuai dengan resep,

lalu tambahkan dengan air aquadest bekukan sekitar ±5 menit.

3. Setelah membeku timbang NaOH lalu campurkan ke dalam bekuan pepaya

aduk hingga tercampur rata.

4. Timbang coconut oil, palm oil, olive oil sesuai dengan resep.

5. Setelah pepaya tercampur dengan Naoh masukkan 3 minyak, aduk sampai

benar-benar merata jangan sampai beku.

6. Lalu campurkan tetes pewarna aduk hingga rata.

7. Langkah terakhir teteskan pewangi sesuai keinginan.

8. Tuang ke cetakan lalu diamkan sampai sabun memadat.


BAB III

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA MARKET

3.1 Hasil Penelitian

3.1.1 Hasil Produk

Setelah melakukan beberapa kali percobaan dan uji coba, akhirnya telah

menjadi produk sabun pepaya (AMAREL SOAP).

3.2 Analisa Market


Berdasarkan hasil penelitian pada gambar di atas, dapat disimpulan bahwa dari

30 Oktober 2022 sampai 10 September 2023 peminat sabun pepaya mengalami

kenaikan dan penurunan secara seimbang. Berikut data wilayah-wilayah yang

membutuhkan sabun pepaya antara lain:

1. Sulawesi Barat 100%

2. Sulawesi Tenggara 88%

3. Sulawesi Tengah 77%

4. Sulawesi Selatan 76%

5. Gorontalo 66%

3.3 Perbandingan Analisa Produk

 Amarel Soap (Sabun Pepaya)

Kelebihan : mengatasi kulit kusam, mencerahkan kulit, mengatasi jerawat

dan beruntusan, mengurangi kerutan pada kulit wajah.

Kekurangan : warna sabun yang terkadang berubah, belum BPOM.

 Super Walet Soap

Kelebihan : mengangkat sel kulit mati, menjadikan wajah lebih cerah,

cocok untuk semua jenis kulit.

Kekurangan : keterangan produk di online shop tidak ada, keadaan sabun

saat pengiriman terkadang buruk (meleleh), belum BPOM.


 Sabun Herbal Plus

Kelebihan : dapat menghaluskan kulit wajah, warna sabun yang menarik.

Kekurangan : banyak yang memalsukan produk, packaging terkadang

berbeda dengan yang dijual, tidak ada keterangan di deskripsi produk,

belum BPOM.

3.4 Target Pasar

Berdasarkan penelitian, target pasar yang ditentukan untuk pemakaian sabun

pepaya yaitu usia remaja hingga dewasa kisaran umur 13 - 25 Tahun.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan tugas akhir yang diberikan oleh

bapak dan ibu pendamping kegiatan Praktik Kerja Lapangan dapat terselesaikan

serta dapat menjawab seluruh pertanyaan terkait produk.

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa apapun

yang dianugerahkan untuk kita hendaknya dirawat dengan baik. Perawatan

wajah dapat kita lakukan dengan mudah yaitu dengan membuat produk sabun

wajah menggunakan bahan - bahan alami dan mudah dijumpai. Selain tanpa

bahan kimia harganya pun juga sangat terjangkau.

4.2 Saran

Penulis sepenuhnya menyadari banyak kekurangan dalam proses pembuatan

makalah ini, maka dari itu saran dan kritik akan sangat membantu penulis dalam

pengembangan produk.

Dengan kita membuat produk perawatan sendiri, kita dapat terlatih untuk selalu

mencoba hal - hal yang baru dan mengasah kreativitas kita.


LAMPIRAN

Alat dan Bahan

 Timbangan Digital Gram

 Sendok Takar

 Wadah

 Pipet Tetes

 Sendok Pengaduk

 Buah Pepaya

 NaOH

 Olive Oil

 Coconut Oil

 Palm Oil

 Aquadest

 Pewarna

 Pewangi

BROSUR
KETERANGAN HARGA/pack SATUAN/g HARGA pcs/g RESEP/g COST
BAHAN BAKU
Minyak Zaitun Rp 50.000 500 g Rp 100 200 g Rp 20.000
Palm Oil Rp 15.000 1000 g Rp 15 150 g Rp 2.250
Coconut oil Rp 30.000 1000 g Rp 30 150 g Rp 4.500
NaoH Rp 25.000 1000 g Rp 25 72 g Rp 1.800
Pepaya Rp 5.000 1000 g Rp 5 100 g Rp 500
Aquadest Rp 4.500 1000 g Rp 5 20 g Rp 90
Esensial Oil 10g Rp 33.000 200 g Rp 165 1,5 g Rp 248
Pewarna 30g Rp 4.000 600 g Rp 7 3,75 g Rp 25

BIAYA TAMBAHAN
Tenaga Rp 2.500 1 Rp 2.500 1 Rp 2.500
Listrik Rp 2.500 1 Rp 2.500 1 Rp 2.500
699,25 g Rp 34.413
1g Rp 49
50 g Rp 2.461 13,985
KEMASAN PRODUK
Kotak Kemasan Rp 500 5 Rp 500 1 Rp 500
Stiker Rp 7.500 15 Rp 500 1 Rp 500
Plastik Rp 8.000 Rp 100 1 Rp 100

HPP
TOTAL Rp 3.561
1pcs

KETERANGAN HARGA/pack SATUAN/g HARGA pcs/g RESEP/g COST


TARGET HARGA ECER 1 pcs Rp 8.012 50 g Rp 8.000
HARGA TERENDAH 1 pcs Rp 5.341 50 g Rp 6.000
LABA 1 pcs Rp 4.451 50 g Rp 4.500

HARGA AGEN 6 pack 90 pcs Rp 7.655 50 g Rp 8.000


HARGA DROPISHER 3 pack 45 pcs Rp 8.546 50 g Rp 9.000
HARGA RESELLER 1 pack 15 pcs Rp 9.258 50 g Rp 10.000
TESTIMONI PRODUK SABUN PEPAYA

Anda mungkin juga menyukai