Tak pernah kulupakan walau kau Terima kasih ayah ibuku jauh di sana Doa restumu menguatkan aku Tak pernah berhenti doa mengalir Takkan terganti kasih sayangmu bagimu Semoga Tuhan selalu memberkati Meskipun tidur di jalanan belum Semoga Tuhan selalu memberkati lulus dan pengangguran Peluk hangat tunggu aku kembali Tapi kuyakin suatu saat kan membanggakanmu Bulan & Ksatria Maafkan aku yang belum bisa bahagiakanmu Jejak dendam perih meraksasa di Belum mampu menjadi seperti angkasa yang kau mau Akan cinta yang besar dan Maafkan bila aku pernah buatmu terhalang durjana kecewa Manusia melacurkan diri di istana Mohon maafku hanyalah bagimu Namun tak demikian dengan Tak pernah kulupakan walau kau bulan ksatria jauh di sana Kekuatan cinta 'kan beri dia Tak pernah berhenti doa mengalir mahkota bagimu Bulan merana jingga hapus air Meskipun tidur di jalanan belum matamu lulus dan pengangguran Ksatria datang dengan bendera Tapi kuyakin suatu saat kan tanpa pedang membanggakanmu Di detik ini cinta adalah kebenaran Maafkan aku yang belum bisa Tinggi menjulang menembus bahagiakanmu peradaban Belum mampu menjadi seperti Melewati waktu melawan yang kau mau pembenaran Maafkan bila aku pernah buatmu Dan kini bulan menantikan kecewa gemilang Mohon maafku hanyalah bagimu Tangis, air matanya telah hilang Terima kasih ayah ibuku Derap kuda ksatria gagah dekati Doa restumu menguatkan aku surga Takkan terganti kasih sayangmu Walau neraka berjanji 'tuk Semoga Tuhan selalu memberkati menghabisinya Jika waktunya tiba ku kan pulang Di pintu istana bulan merajah bawa bahagia hatinya Memelukmu dan mencium 'Tuk tinggalkan raja, hakim, dan tanganmu khianat semesta Semoga tetap kau sehat hingga Kekuatan cinta 'kan beri dia dapat kulihat mahkota Senyum simpulmu bangga Bulan merana jingga hapus air kepadaku matamu Terima kasih ayah ibuku Ksatria datang dengan bendera Doa restumu menguatkan aku tanpa pedang Di detik ini cinta adalah kebenaran Di tepi pantai ku menunggumu Tinggi menjulang, menembus Sapa kicau burung tak lelah peradaban bernyanyi merdu Melewati waktu melawan Bernyanyi balada kau dan aku pembenaran Tanpa ragu langkahku besar dan Dan kini bulan menantikan bermakna gemilang Di tanah penuh harapan kita Tangis, air matanya telah hilang Percayalah sayang ku akan Menuju kemenangan kembali pulang Dan cinta dikumandangkan Jaga bangkuku di sebelahmu Menuju kata hati Deru birunya ombak tempat kita Dan terbakarlah semua kebencian! berjuang Jejak dendam perih meraksasa di Melawan deras badai luka angkasa problema Akan cinta yang besar dan Tak kenal siang dan malam kita terhalang durjana tak terkalahkan Manusia melacurkan diri di istana Hari ini hari milik kita Namun tak demikian dengan Antara aku kamu dan samudra bulan ksatria Kita berbagi tawa dan berdansa Derap kuda ksatria gagah dekati Walau di tengah duka dan deras surga air mata Walau neraka berjanji 'tuk Satu romansa kita tiada dua menghabisinya Langit mendung pun malu duhai Di pintu istana bulan merajah kekasihku hatinya Ketika paras terangmu datang 'Tuk tinggalkan raja, hakim, dan Mentari pun salut akan cinta kasih khianat semesta sayang Tinggi menjulang menembus Yang bersinar jujur di hatimu peradaban Tak lelah tak henti walau di depan Melewati waktu melawan badai menghadang pembenaran Tak lelah tak henti untuk kita Dan kini bulan menantikan selamanya gemilang Tak lelah tak henti walau di depan Tangis, air matanya telah hilang badai menghadang Tinggi menjulang menembus Tak lelah tak henti untuk kita peradaban selamanya Melewati waktu melawan Deru birunya ombak tempat kita pembenaran berjuang Dan kini bulan menantikan Melawan deras badai luka gemilang problema Tangis, air matanya telah hilang Tak kenal siang dan malam kita tak terkalahkan Aku, Kamu Dan Samudra Hari ini hari kita berdua Lagu Rebellion Rose Antara aku kamu dan samudra Senyum kecil mentari cerah Kita berbagi tawa dan berdansa menyapaku Walau di tengah duka dan deras Kudu biso sabar, ora cemburuan air mata Yen tansah sujanan lan kerep Satu romansa kita tiada dua uring-uringan Antara aku kamu dan samudra Ora mokal bubar anggone Kita berbagi tawa dan berdansa bebrayan Walau di tengah duka dan deras Pancen gaweane dadi artis air mata panggungan Satu romansa kita tiada dua Ning kono, ning kene, nyanyi karo Itulah aku kamu dan samudra bergoyang Mulo biasane bengi yen kundur Bojo Biduan tanggapan Pengin langsung sare (cari duit Abote wong lanang yen nduwe ngepet yuk! No, no, no) bojo biduan Wegah dijak dolanan Kudu biso sabar, ora cemburuan Sing marai kuatir atine wong Yen tansah sujanan lan kerep lanang uring-uringan Manggung mrono-mrene cari Ora mokal bubar anggone perhatian bebrayan Opo meneh yen nganggo Pancen gaweane dadi artis Klambi sing cingkrang-cingkrang panggungan Genit mripate, goyangane Ning kono, ning kene, nyanyi karo merangsang bergoyang Mbegagahe ombo, pinggul Mulo biasane bengi yen kundur digoyang-goyang tanggapan Sajak disengojo mancing-mancing Pengin langsung sare (kuntul) saweran Wegah dijak dolanan Yen sing melu njoget wis mendem Sing marai kuatir atine wong banyu setan lanang Kadang colak-colek (Esa Risty) Manggung mrono-mrene cari Mencari kesempatan perhatian Mulane wong lanang sing uripe Opo meneh yen nganggo sih legan Klambi sing cingkrang-cingkrang Kudu siap mental yen ngrabi Genit mripate, goyangane biduan merangsang Mergane wis akeh banget sing Mbegagahe ombo, pinggul kedadean digoyang-goyang Pegatan jalarane mung Sajak disengojo mancing-mancing cemburuan saweran Yen sing melu njoget wis mendem banyu setan Kadang colak-colek (DJ Maska, remix) Mencari kesempatan Abote wong lanang yen nduwe bojo biduan