Anda di halaman 1dari 4

Mutiara hidupku Bunga Desa - Raib

1) Indahnya bulan tak seindah wajahmu Bunga desa yang ku puja.. Raib entah kemana
Hitamnya arang tak sehitam rambutmu Tercabut dari jambangan.. Kala badai Menerjang
Engkaulah sayang mutiara hidupku Kalau masih bersemi, dimanakah..Rimbanya
Engkaulah sayang permatanya hatiku Kalaupun sudah mati, dimana pusarannya
Besarnya gunung tak sebesar cintaku padamu
Reff. Taman tiada indah lagi.. Tanpa kau Bunga Desa
Kau tempat berhibur dalam kesedihan .. 2x Hati tak ceria lagi… Tanpa kau Bunga Desa
Kau tempat berteduh dalam keletihan .. 2x Reff :
Begitu berartinya dirimu bagiku Bunga bunga di taman
---- Terkulai duduk bersedih
2) Manisnya madu tak semanis senyummu Karena sang primadona.. telah pergi
Halusnya sutra tak sehalus kulitmu
Engkaulah sayang mutiara hidupku Kumbang-kumbang kelana
Engkaulah sayang permatanya hatiku Siapa yang menemukannya
Dalamnya lautan tak sedalam cintaku padamu Akan ku tukar dengan bunga seribu….
Reff.
Tak Berdaya Kehilangan
Sudah kehendak takdir kita berdua
Berjumpa dan bercita, berpisah pula Kalau sudah tiada baru terasa
Ayah-ibumu, sayang, telah memilih Bahwa kehadirannya sungguh berharga
Pada jodoh yang lain, ‘ku tak berdaya‘ Sungguh berat aku rasa kehilangan dia
Ku tak berdaya Sungguh berat aku rasa hidup tanpa dia
Maafkan aku, kasih, bukan aku tak sudi Kalau sudah tiada baru terasa
Menerima cintamu setulus hati Bahwa kehadirannya sungguh berharga
Agar engkau bahagia, rela ‘ku melepasmu
Turutilah kehendak orang tuamu Kutahu rumus dunia semua harus berpisah
Selamat berpisah, sayang, kuiring doa Tetapi kumohon tangguhkan, tangguhkanlah
Semoga kau bahagia sepanjang masa Bukan aku mengingkari apa yang harus terjadi
Sudah kehendak takdir kita berdua Tetapi kumohon kuatkan, kuatkanlah
Berjumpa dan bercita, berpisah pula‘ Back ..
Ku tak berdaya
Pantun Cinta
Pertemuan P: Banyak bunga ditaman – Cuma satu kupetik
Pertemuan yang kuimpikan kini jadi kenyataan Banyak anak perawan – Cuma adek yang cantik
Pertemuan yang kudambakan ternyata bukan khayalan W: Banyak buah semangka – Dibawa dalam sampan
Sakit karena perpisahan kini telah terobati Banyak anak jejaka – Cuma abang yang tampan
Kebahagiaan yang hilang kini kembali lagi Reff.
Pertemuan yang kuimpikan kini jadi kenyataan P: Berjuta bintang dilangit – satu yang bercahaya
Pertemuan yang kudambakan ternyata bukan khayalan Berjuta gadis yang cantik – adiklah yang kucinta
W: Pandai abang merayu – hatiku rasa malu
Rindu yang selama ini sudah .. membeku ###
Mencair diterpa cinta dalam senandung P&W : Rumah atapnya tinggi – terbuat dari bambu
Cinta yang selama ini sudah menggunung W: Cuma abang kupilih
Tercurah sudah penuh dengan kemesraan P: Adik slalu kurindu

Tak ingin lagi berpisah cukup sekali berpisah W: Gunung puncaknya tinggi – tertutup oleh salju
Tak ingin lagi merana cukup sekali merana Memang abang kupilih – dan yang slalu kurindu
Aaaa P: Pandai adik merayu – hatiku rasa malu
Back to ###; Reff ; ###
Menunggu Reff
## Slain dirimu kasih – tiada yang lain lagi
Sekian lama aku menunggu untuk kedatangmu Tempat cintaku bersemi – mencurahkan isi hati
Bukankan engkau telah berjanji kita jumpa disini Lama sekali aku menanti kedatangan mu kekasih
Datanglah, kedatangmu kutunggu Betapa hati tidak kan sedih - kau biarkan ku sendiri
Tlah lama telah lamaku menunggu Back to ## ; Reff ;
Sekian lama aku menunggu untuk kedatangmu
Derita hidup yang kualami duhai pahit sekali Bukankan engkau telah berjanji kita jumpa disini
Pada siapa aku berbagi kalau bukan padamu Datanglah, kini kudatang padamu , senyumlah sambutlah
Datanglah, kedatangmu kutunggu kedatanganku
Tlah lama telah lamaku menunggu
SURATAN – Rhoma Irama feat Riza Umami
Senandung Rindu
Wanita:
La-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la Dengan hati pedih serta tubuh letih
La-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la Segala derita kubawa berlari
Tanpa kumengerti apa salah diri
Awan hitam telah berlalu Mengapa derita selalu menghantui
Terbitlah kini cahaya harapan
Kabut duka telah sirna
Wanita:
Nampaklah kini pantai bahagia
Apakah ini semua yang dikatakan suratan
Dag kedig kedag dug hatiku Ketetapan dari Tuhan
dag-dig-dug Yang tak dapat dielakkan
Bar debur berdebar hatiku tak sabar ‘Pabila ini semua hanya suatu cobaan
Dag kedig kedag dug hatiku Kumohon pada-Mu Tuhan
dag-dig-dug Berikanlah kekuatan
Bar debur berdebar hatiku tak sabar Agar mampu ‘ku menanggung beban
Agar jangan ‘ku tersesat jalan
Lama sudah khayal cinta
Sanding berdua di biduk cinta
Wanita:
Besar gunung tak sebesar Dengan hati pedih serta tubuh letih
harapanku Segala derita kubawa berlari
Tuk menyuntingmu bunga
pujaanku Pria:
Luas laut tak seluas nuraniku Apa pun bentuk musibah yang terjadi di dunia
Tuk menyambutmu, kumbang Tidak akan didatangkan
impianku Tanpa suatu alasan
Tentang musibah yang datang mungkin hanyalah cobaan
Satu hari bak sewindu
Atau mungkin peringatan
Menanti tiba saat bermadu
Seribu kata tak kan bisa Semoga bukan hukuman
Mengungkap rindu untuk Namun apa pun juga alasan
berpadu Bersabarlah dan tingkatkan iman

Pria:
Tetapkanlah langkah, lapangkanlah dada
Mantapkanlah arah di atas aqidah
TAMBATAN JIWA - RIZA UMAMI Yang lama membeban menghimpit kalbu
Kini mencairlah rindu yang membeku
*** Bukan karna tampan wajah, ku mencintaimu
Bukan karna harta benda ku menyayangimu Duet:
Bukan pula karena syair dan lagumu Berlalu sudah badai derita
Cinta suci dan sejati yang menyentuh kalbu Mekarlah sudah bunga asmara, oh
Ikhlas hati luhur budi yang meluluhkanku
HATIMU HATIKU (feat. Riza Umami)
Andai dirimu cacat bercela
Namun cintaku takkan berubah oleh: Rhoma Irama
Andai dirimu miskin dan papa
Wanita:
Bahkan sayangku makin bertambah Tajam matamu memandangiku
Hanya kau tambatan jiwaku... Tajam mataku memandangimu
*** Pria:
Andai dunia melupakanmu Hangat pancaran sinar tatapanmu
Kan selamanya ku memujamu Membangkitkan rasa gelora jiwaku
Andai dunia mencampakkanmu Duet:
Kan selamanya ku disisimu Semakin dalam kau memandangku
Hanya kau tambatan jiwaku... Semakin cepat debar hatiku, oh
Wanita:
***
Tanpa sepatah kata
DERITAMU DERITAKU (feat. Riza Umami)
Tanpa sapa dan tanya
oleh: Rhoma Irama Dirimu juga dirimu
Tenggelam di alam syahdu
Wanita:
Matamu dan matakuHatimu dan hatiku
Ke manakah ‘kan kucari
Seakan berkata-kata
Panjangnya jalan kutelusuri Mengungkapkan rasa cinta
Panjangnya malam aku lalui Pria:
Ke mana perginya permata hati Lidah terasa kelu tak mampu ‘tuk merayu
Kucari-cari dan tiada kutemui Lidah terasa kelu tak mampu ‘tuk merayu
Di mana dia berada kini Terbelenggu pesonamu
Ke mana dia harus kucari, Wanita:
Pertama kali ‘ku memandangmu
Oh Wahai angin yang lalu Pertama kali ‘ku mengenalmu
Sampaikanlah laguku Pria:
Ceritakan kepadanya Ternyata cinta juga bisa tumbuh
‘Ku sangat menantikannya Walau baru pertama kali bertemu
Duet:
Wahai para kelana Semakin dalam kau memandangku
Katakanlah padanya Semakin cepat debar hatiku, oh
Jangan biarkan diriku
Tersiksa menanggung rindu

Pria:
Hatimu dan hatiku telah lama terpadu
Hatimu dan hatiku telah lama terpadu
‘Ku mendengar ratapanmu

Pria:
Derita dirimu deritaku
Kerinduanmu kerinduanku
AIR MATA DARAH D E A
Akan ku tukar dengan bunga seribu….
oleh: Rhoma Irama
Back : (*), (**), (#), Interlude, Reff, (*), (**), (#)
Sudah sering kali kau mengkhianati
Tapi engkau aku maafkan selalu
KATA PUJANGGA
Tapi kali ini kau sungguh terlalu
Tak mungkin lagi kumaafkan salahmu Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Hai begitulah kata para pujangga
Simpan saja air matamu Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Tak guna engkau menangis Hai begitulah kata para pujangga
Hatiku tak akan mencair Aduhai begitulah para pujangga
Dengan sedu-sedanmu itu Taman suram tanpa bunga
Ada yang dicinta giat bekerja
Walaupun tangismu darah Entah apa entah siapa
Hatiku tak akan iba Karena cinta jiwa gairah
Aku sudah bosan Tanpa cinta hidup pun hampa
Melihat permainan sandiwaramu Ternyata amat utama adanya cinta
Hai begitulah kata para pujangga
Sudah sering kali kau mengkhianati Aduhai begitulah para pujangga
Tak mungkin lagi kumaafkan salahmu Tapi jangan cinta buta
Soal cinta soal kita
BUNGA DESA Cinta kebutuhan manusia
A D Dm A Siapa saja memerlukannya
Bunga desa yang ku puja.. Raib entah kemana Karena cinta punya daya
A D Dm A Ternyata amat utama adanya cinta
Tercabut dari jambangan.. Kala badai Menerjang Hai begitulah kata para pujangga
(**) Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Bm A Hai begitulah kata para pujangga
Kalau masih bersemi, dimanakah..Rimbanya Aduhai begitulah para pujangga
Bm A Yee... ha! Yeh!
Kalaupun sudah mati, dimana pusarannya
(#)
MATAHARIKU
A D Dm A
Taman tiada indah lagi.. Tanpa kau Bunga Desa Bangkitlah hai satriaku, sembuhlah sayang
A D Dm A Deritamu deritaku, sembuhlah sayang
Hati tak ceria lagi… Tanpa kau Bunga Desa Bersinarlah matahariku
Interlude : A E D Bm A Terangi kembali hidupku
A E D Bm A E Bangkitlah hai satriaku, sembuhlah sayang
ADAEADA Deritamu deritaku, sembuhlah sayang
Reff :
A Bunga sekarang merana dan layu
Bunga bunga di taman Karena kumbang tak lagi merayu
Bm Sang permaisuri dirundung nestapa
Terkulai duduk bersedih Karena sang raja di dalam musibah
D E A Bm A D A
Karena sang primadona.. telah pergi Tanpa kamu alam seakan berduka
A Terlukis di hati yang lara‘
Kumbang-kumbang kelana Ku merindukan hari berbahagia
Bm Yang penuh canda, tawa, ria
Siapa yang menemukannya Dendangkanlah lagi lagu asmara

Anda mungkin juga menyukai