Menyambut malam dan gelap yang menyelimuti Layaknya bintang yang bertaburan
orang-orang berseragam
Tak membiarkan bulan mengangkasa tanpa kawan
Kau datang membawakan aku bintang
Membawakan kesetiaan dan keceriaan
Dengan cahaya yang indah di atas langit semesta
Bersamamu aku lewati hari-hari dengan penuh lika
Kau menghadirkan senyuman indah nan cantik jelita liku
Di saat aku terlelap dalam kegelapan Bergandengan tangan erat menepiskan nestapa
Sedikit pun aku tak akan melupakan Saling berbagi kisah, tentang cita-cita bukan sekedar
angan belaka
Ketika kamu membawaku dalam kehidupan
Tentang cinta dan harapan yang bertahan dalam jiwa
Wahai sahabat sejati yang tak terlupakan
Teruntuk sahabatku
Ketika semua senyumanmu bergabung menjadi satu
untukku Ku rindu akan masa-masa bersamamu
Aku bukanlah penghayat cerita yang baik bagi mu Mengajakku untuk keluar rumah
Aku bukanlah pendengar cerita yang baik bagi mu Kutatap dan kupandangi langit malam
Apalagi sekedar memberi penjelasan akan rumitnya Yang bertaburkan bintang-bintang yang tidak
cerita itu terhitung jumlahnya
Bersama
Masih banyak orang yang sulit untuk mengucapkan
Ketika hari tlah datang rasa terima kasih, terlebih kepada sahabat sebagai
Aku mendambakan coba menggapai tanganmu salah satu orang terdekat. Rasa canggung dan malu
Meraih sebuah persahabatan sering dijadikan sebagai alasan, karena kenapa harus
Demi hidup kita bersama diucapkan padahal sudah sama-sama tahu. Di bawah
ini puisi persahabatan yang bertemakan ungkapan rasa
Biarpun angin berhembus terima kasih.
Kita kan sanggup menghadang
Walau dunia panas
Kita kan selalu kuat
Sebuah Ketukan
Karena kita bersama
Kita adalah Sahabat Ruang persegi tiga kali tiga, duduk diam menjelajah
Sahabat melawan rintangan dunia
Melawan dengan dan bersatu
Jemari berlari, terus menjalin dan mengurai kata
Sahabat Berhati Hitam Sinis mata terus melirik, cibir bibir terus berbisik
Padahal aku tetap mengharapkanmu Menunggu suatu yang dirasa tak mungkin terjadi
Tapi kau tak pernah tahu atas apa yang ku rasa
Kau bukanlah kawan baik sejati Kala diri telah menyerah dalam menanti
Karna kaulah kawan baik berhati hitam
Lirih terdengar ketukan samar dari balik sisi
Dalam sekejap merasa amat dekat Semua cerita bakal aku tulis di dalam lembaran buku
Untuk mengeng seluruh cerita kita
Selamanya tak akan pernah terlupa Dan semoga apa yang kita impikan cepat tercapai.
Terima kasih, begitulah namanya Berkeliling mengunjungi deret angka saling mengejar
Karenanya, ingin kusampaikan itu padamu, wahai Kembali pada benda tergeletak di meja bundar
sahabatku… pendukungku yang selalu setia
Tetap sama, masih juga tak muncul pijar
Terima kasih, telah meminjamkan bahu untukku
menyandar Rupanya kau benar-benar marah padaku
Menyediakan sepasang telinga yang tak lelah Karena apa yang telah kukatakan padamu di hari lalu
mendengar
Memang setelah emosiku mereda aku pun merasa
Tak pernah lelah mengingatkan kala diri tak lagi sadar malu akan diriku
Berbagi tawa canda duka lara Yang terlalu bersemangat menorehkan luka
Hanya denganmu aku bisa melakukannya Seolah akan terobati jika kubagikan rasa sakit yang
sama
Tanpa perlu harus berpura
Maafkan aku yang tak bisa merasakan peka
Terima kasihku untuk semuanya
Selalu kita berbagi rasa kepedulian antar sesama Selalu menyeretmu ke mana pun suasana hati tengah
Tapi mengapa hari tetap berlalu membawaku
tak pernah kita menyadari bakal berjalannya waktu…
Dan kau selalu saja menuruti egoku
Membuatku lupa, bahwa kau juga memiliki Segenggam cerita disaat bersama dengan kini asa
perasaanmu sendiri Bersama seorang kawan akrab yang udah terpisah
namun tak kunjung terlupa
Kau punya keinginan yang bisa saja berbeda dengan
keinginanku Rasa rindu bertahta di palung sanubariku
Mengenang sementara canda berlabuh di hariku
Ada hasrat yang ingin kau capai namun urung kau
lakukan karenaku Sahabat
Senandung namamu mengiringi rinduku
Maafkan aku, sahabatku Sahabat
Dikala terbayang dalam ingatku
Yang seringkali lupa bahwa aku bukanlah pusat dari Sesaat ku terdiam dan terpaku
tata surya Jiwa berserah diikuti sukmaku melemah
Aku bukanlah matahari bagi bumimu Namun relung sementara udah berlalu
Seraya mengenangmu, doa ku tetap mengikuti
bayangmu
Aku bukanlah bumi bagi bulanmu Semoga kelak sementara lagi menghimpun kita …
Sahabat
Puisi Berantai
Hadirmu membawa dampak hariku lebih berarti
Senyummu berikan warna dalam hidupku
Tawamu memecahkan keheningan digelap malamku Semua kenangan – kenangan itu tak mulai ,pergi
Kata-katamu membangkitkan semangatku meninggalkan segala keceriaan
S’moga kaulah kawan akrab sejatiku serta canda dan tawa mu satu persatu hilang seketika
mata
ada beribu senyum sementara terlintas memory yang
Senyummu adalah kebahagiaanku
dulu sementara
Tangisanmu adalah kesedihanku
Dan lukamu adalah lukaku
Sahabat …
semua yang dulu kita jalani hari demi hari , sementara
Kau bagai payung disaat ku kehujanan
demi sementara udah kita lalui semuanya.
Kau bagai obat disaat aku sakit
Kau bagai pohon tempatku berteduh disaat panas
Kau bagai air disaat aku kehausan Banyak perihal yg dulu berjalan karena itulah jalan
Itulah arti dirimu membuat diriku hidup yang kita miliki
kadang benci, kesal ,dan kecewa dan juga rasa senang
dan sayang
sungguh luar biasa , apa yang udah kita lalui bersama
Bayangan Sahabat dengan ..
Aku mulai separuh jiwa lenyap ditelan sementara Bisa disebabkan karena tuntutan aktivitas hidup yang
yang tetap berlalu .. telah berubah maupun karena memang rasa ingin
aku takan dulu bermimpi .. menyendiri tengah menyerang. Berikut ini adalah
aku bakal beroleh kawan akrab layaknya mu lagi .. puisi persahabatan yang menyatakan tentang
yang tetap tersedia disa’at ku perlu .. kerinduan.
yang tetap mendengarkan seluruh curahan hati ini ..
yang tetap tersedia untuk menghindar tangis ku disa’at
ku bakal melewatkan seluruh kepenatan hati yang tlah
lama aku bendung .. Apa Kabar
Sekarang sekedar kenangan, Ketika kau ingin menangis dan aku akan mencari film
kenangan yang melukis apa arti kawan akrab itu? melodrama agar kau punya alasan akan mata
kenangan yang tak bakal kulupakan, sembabmu jika ada orang yang bertanya
bersama sahabat-sahabatku
Waktu aku begitu semangat menceritakan adegan
Sekarang aku udah mengetahui demi adegan dari fiksi favoritku dan kau
bahwa kehilangan seorang kawan akrab menanggapiku dengan antusias, tanpa memandangku
adalah perihal yg sangatlah menyedihkan aneh
Juga sewaktu kau tiba-tiba memutuskan bahwa kita Dan saat musimnya bagi pohon untuk berbuah,
akan menjajal satu tempat makan baru yang seringnya bermain kelereng di sana adalah hal yang sangat tidak
mengecewakan menyenangkan
Sungguh, aku rindu Katanya tempat tadinya pohon itu berdiri akan
dibangun menjadi lapangan badminton
Setiap hari bertemu denganmu
Pasti kau masih ingat, kan?
Log telepon penuh dengan catatan panggilan dari
nomormu Pohon beringin itu adalah tempat kenangan bagi kita
Kotak pesan teatas berlabel namamu Baik panas maupun hujan, dahannya yang rindang
selalu ramai dengan anak-anak
Kini, sudah berbilang tahun sejak kita saling bertatap
muka Saat musim libur sekolah tiba, mendadak akan
menjadi tempat uji nyali untuk berkemah sampai
Bahkan aku mulai takut akan melupakan suaramu bermalam di sana
karena sudah berbulan lamanya kita tak saling telepon
Tapi sudah belasan tahun berlalu, sudah tidak ada
Jadi, bagaimana kabarmu sekarang, sahabatku? anak-anak yang bermain di sana
Benar, pohon tempat kita suka beristirahat setelah Merindukan masa-masa kecil kita dulu yang selalu
berlarian di bawah panas siang di lapangan menghabiskan waktu di bawah pohon beringin tua itu
Tempat kau menyombongkan diri padaku karena Apakah kau mau ikut untuk mengucapkan salam
sudah lebih dulu bisa bersepeda tanpa bantuan roda perpisahan denganku?
penyangga
Kutunggu kau di bawah pohon beringin tua di pojok
Lalu aku merebut sepedamu dan membuktikan bahwa lapangan kampung halaman kita, tempat kenangan
aku pun bisa, dan berhasil pada percobaan pertama kita dulu
Jadi persahabatan ,
Hanya mesti komitmen dan penghormatan ,
Karena . . .
Persahabatan adalah suatu era yang tak terlupakan ,
Dan bakal tetap dikenang .
TENTANG SAHABAT | Cepi Ali Anwari