Berdebur mempermainkan bebayang rembulan Pada kebeningan permukaan kangen Deru ombak menyisir benak Lembut dan pasir-pasir sukma Terbuai lambaian nyiur yang kau tawarkan Dalam jantung bimbangku Berdegub membangun karang tegar kesetiaan Ayo bersampanlah ke sungaiku Menuju muara sembari menebar aliran benih-benih asmara Yang terkadang menghanyutkan riak-riak pertentangan Namun rengkuh erat sauhmu itu Menjaga badai yang tengah di perhitungkan
Mari kita tanamkan sungai rembulan
Merasuki sekujur alunan batin Kendati ladang-ladang masa depan sungguh menyiksa peluh Kita terus mencangkul harapan sepasrahnya kerinduan Lupakan. Lupakanlah nanah yang sempat berongga Kemudian kembali memupuki kepercayaan Bertunas memekarkan pematang almanac Sampai anak-anak nurani mampu memetik matahari
Menanam sungai rembulan
Aku melihat Nelly Menyaksikan penuaian musim panen tiba di dada Putik-putik bernas berdendang kompangan Berkibar liukan sekapur sirih menanti Di perbatasan usia yang mempersiapkan keranda terakhir kita