A. KATEGORI MAHASISWA
/1/
/2/
setiap perjalanan acap kali bermuara pada konstelasi labirin dalam hitungan
/3/
saban sore mencari kerang, ikan-ikan kecil, keong, menari seiring napas gelombang
/4/
menjelma kalambe
/5/
di tepian pandanganku
untung
hidup terlampau singkat untuk sekadar menjadi seorang pecundang pun pemurung
/6/
matahari sore menghujani ini tanah dengan kemahaan sunyi berwarna tembaga
rongga mata
liang telinga
saluran penciuman
/7/
dalam gendongan
jangan kenangkan
aih, Wa Ode
cinta yang menggebu
rambut lurus santan kelapa, kulit mulus baluran kunyit dan tepung beras
Pongasih amsal kepahitan sang kekasih, kebeningannya yang tandas, mengair jadi rasa belati
Anaway
Meski tubuh dan darah, memutih memerah, di anyir silsilah, di kesumat sejarah
MBUE
Kubayangkan
Ada dalam pelukmu sekali lagi
Mengulang dongeng hutan dan sungai tempat asalmu
Ketika tanganmu menyiasati perkara di rambutku
Begitu juga kau lincah menjalin kisah kusut
Ikhwal rinduku nantinya
Mbue, Mbue
Sabilambo, 05062015
Mbue: dalam bahasa tolaki berarti kakek, atau penggilan kepada laki-laki yang sudah sangat
tua
NABHALAMO NAMANDEMO
Dipanggil kemana-mana
Geliat di antara pohon ubi kayu yang dititip di bawah kolong dan atas loteng
Dan kau menggigil lalu memanggil-manggil ibu dan ayahmu ke dalam mimpimu yang gelap
juga purba
Seperti hidup yang menggaramimu dengan asin falsafah yang ditiupkan Lakilaponto kepada
tujuh turunannya
titahnya
Siul burung pagi berganti deru mesin pabrik hingga berganti pagi
Doa-doa yang lebih luhur dari sekadar puja-puji dan penuh pura-pura
Kendari,
September 2019
B. KATEGORI PELAJAR
Duhai odeku
Akulah kalambemu
Akulah kalambemu
Hanya bisa membelikan kopiah dan sajadah baru untuk hari raya.
Duhai odeku
Kendari, 2009
SAJAK IWAN KONAWE
RITUS KONAWE
Tangis tikaian
Kendari, 2013
SAJAK DEASY TIRAYOH
KAGHATI KOLOPE
Sama bersahaja
Sultra, 2014
Kaghati Kolope: layang-layang berbahan daun kolope (gadung) dari pulau Muna yang
Dulu, di sana
Kendari, 2016-2017
HALUOLEO
Hai… Pewaris Tahta yang bijak, Sabar, Rendah, Tabah, juga Halus.