Anda di halaman 1dari 20

Bulan November ditetapkan sebagai hari guru dan hari Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia,

untuk itu SMPN 4 Kelapa Kampit akan mengadakan lomba Baca Puisi putra dan putri dengan
ketentuan di bawah ini.

PANDUAN LOMBA BACA PUISI

Syarat & Ketentuan :

1. Puisi ditentukan oleh Panitia


2. Peserta merupakan Pelajar SMPN 4 Kelapa Kampit
3. Setiap siswa wajib mengirimkan minimal dua putra dan dua putri mewakili kelas
4. Peserta memilih salah satu puisi dan membacakannya
5. Peserta boleh menggunakan Instrumen lewat HP (HP hanya boleh di bawa oleh siswa
yang ikut LOMBA) selain siswa yang ikut lomba di larang membawa HP.
6. Peserta yang ingin ikut, sila melakukan pendaftaran dengan panitia sampai batas
waktu kamis, 25 November 2021 dan memilih salah satu judul puisi di bawah ini.
7. Seluruh peserta yang ikut mendapatkan sertifikat

KRITERIA PENILAIAN :

 Vokal
 Artikulasi
 Intonasi
 Power
 Ekspresi (Mimik dan Gesture)
 Totalitas (Penyajian secara keseluruhan).

HADIAH JUARA

JUARA 1, 2 & 3 Mendapatkan tropi dan hadiah menarik

NB: UNTUK PUISI SILAHKAN PUISI PILIHANNYA DI TULIS DI KERTAS MASING-


MASING.
PUISI PILIHAN ( PENYISIHAN )

Sutardji Colzoum Bachri

BATU

batu mawar

batu langit

batu duka

batu rindu

batu jarum

batu bisu

kaukah itu

teka

teki

yang

tak menepati janji?

Dengan seribu gunung langit tak runtuh dengan seribu wanita

hati tak jatuh dengan seribu sibuk sepi tak mati dengan

seribu beringin ingin tak teduh. Dengan siapa aku mengeluh?

Mengapa jam harus berdenyut sedang darah tak sampai mengapa

gunung harus meletus sedang langit tak sampai mengapa peluk

diketatkan sedang hati tak sampai mengapa tangan melambai se-

dang lambai tak sampai. Kau tahu?


batu risau

batu pukau

batu Kau-ku

batu sepi

batu ngilu

batu bisu

kaukah itu

teka

teki

yang

tak menepati

janji?
Chairil Anwar

BEBERAPA GURU

Apa yang kita pelajari


Adalah suatu alat untuk melihat dunia

Apa yang kita pelajari


Menentukan bagaimana kehidupan kita di lingkungan

Beberapa guru mengajarkan kita hal-hal yang benar


Dengan pendekatan yang mudah untuk dipahami.

Beberapa guru menciptakan suasana bahagia


Untuk menikmati semua pelajaran yang kita kerjakan

Beberapa guru menjadikan kita pemimpin


Agar bisa mandiri, bahagia dan sukses

Para guru sangat penting untuk kita


Kita akan selalu mengingat mereka
WS. Rendra

GUMAMKU YA ALLAH

Angin dan langit dalam diriku,

Gelap dan terang di alam raya,

Arah dan kiblat di ruang dan waktu,

Memesona rasa duga dan kira,

Adalah bayangan rahasia kehadiran-Mu, ya Allah!

Serambut atau berlaksa hasta

Entah apa bedanya dalam penasaran pengertian.

Musafir-musafir yang senantiasa mengembara.

Umat manusia tak ada yang juara.

Api rindu pada-Mu menyala di puncak yang sepi.

Semua manusia sama tidak tahu dan sama rindu.

Agama adalah kemah para pengembara.

Menggema beragam doa dan puja.

Arti yang sama dalam bahasa-bahasa berbeda.


KH. A. Mustofa Bisri

IBU

Ibu

Kaulah gua teduh

Tempatku bertapa bersamamu

Sekian lama

Kaulah kawah

Darimana aku meluncur dengan perkasa

Kaulah bumi

Yang tergelar lembut bagiku

Melepas lelah dan nestapa

Gunung yang menjaga mimpiku

Siang dan malam

Mata air yang tak brenti mengalir

Membasahi dahagaku

Telaga tempatku bermain

Berenang dan menyelam

Kaulah, ibu, laut dan langit

Yang menjaga lurus horisonku

Kaulah, ibu, mentari dan rembulan

Yang mengawal perjalananku

Mencari jejak sorga


Di telapak kakimu

(Tuhan,

Aku bersaksi

Ibuku telah melaksanakan amanat-Mu

Menyampaikan kasih sayangMu

Maka kasihilah ibuku

Seperti Kau mengasihi

Kekasih-kekasihMu

Amin)
Isbedi Setiawan ZS

PERJALANAN PELAUT

karena laut mengajarkan rahasia badai


aku pun setia berlayar. dari pulau asing
ke pulau asing aku tebarkan benih pelaut
dan lalu meninggalkan ratusan rumah
yang memendam kesepian
rumah hanya istirah bagi kejenuhan kapal. oh,
laut yang terapit oleh pulau-pulau
di mana tubuhku sesekali dibaringkan?
dari pulau asing ke pulau asing
aku pahami rahasia badai, aku tebarkan
benih pelaut. sementara pada kedalaman laut
kubur mengajarkan rahasia paling akhir

1987
Bode Riswandi

ENAM BAIT STANZA UNTUK INDONESIA

Di sepanjang jalan

Dalam ingar lagu-lagu kemerdekaan

Pada sederet baliho yang memadat

Di setiap tikungan atau pertigaan

Juga pada papan nama toko-toko

Aku mencium peluhmu yang kecut

Disuling dari rahim kampung

Juga padang-padang gambut

Di pasar-pasar induk

Pada jongko-jongko

Pada papan dan tempayan

Semua impian digantang

Di sini kuhirup napas petani

Menangkap dengus nelayan

Seperti hidup dalam mitos

Kebun dan laut kian hampos

Tapi di muka jalan raya

Bocah-bocah kencur berbaris riang

Mereka gembalakan kegembiraan


Pada beton dan tiang-tiang pancang

Tempat kampung nenek moyangnya

Dikaram paksa lantaran desakan waktu

Digada lantaran manisan kekuasaan

—Tumpur

Dari candu televisi dan koran

Dari kudapan lubuk kecemasan

Aku ingin mengubur diri sendirian

Menghayati segenap kenyataan

Sambil tersenyum dalam gelap

Terbayang sudah bocah-bocah sekolah

Dengan daki mengendap di kerah

Bermain layangan, kelereng dan galah

Tapi kenyataan belingsatan tak karuan

Ia hinggap di reranting nestapa

Jadi iklan bius beribu pesakitan

Ada yang berdoa dengan setumpuk kepasrahan

Dan menabung harap dalam selembar amalan

Lalu didaraslah baris-baris nubuat

Bagi jerat-jerat nasib dan pukat tabiatnya

—Pasrah
Kepada bedeng-bedeng tepi kali

Lambung-lambung yang berkarat

Suara-suara parau dari jantung kemiskinan

Tegaklah kalian dari sirkus kemerdekaan

Dari kelonan rayuan pulau kelapa

Dari mimbar dan mikrofon yang sakit jiwa

Setabah batu kucintai kalian

Yang terus bernyanyi meski ditekan majikan

2017
Kunni Masrohanti

MENIMANG IBU LAUT

jika ada yang lebih pasang dan surut


kaulah itu, ibu dari segala laut
dadamu tempat sembunyi segala rahasia
asin kau tebar, debur kau tepikan
sejuk di kedalaman kau kenyam sendirian
pulang, pulanglah ke dadaku segala aduh
katamu diam-diam

tundukku paling pelan


menghunjam ke dalam paling liang
aku telah menjadi laut, tempat pulang pasang dan surut
akulah itu, hanya ibu setepi laut
sedang kau, ibu dari segala laut
ku timang sepanjang kenang

Pekanbaru, 2020
Asty Kusmadewi

GURUKU

Dengan letih kau mengajariku


Dengan sabar kau mengajariku
Dengan hati kau mengajariku
Dengan senyum kau mengajariku

Arti dari sebuah rasa ikhlas


Arti dari sebuah rasa tulus
Itulah definisi dari dirimu
Guru terbaikku

Kau ajarkan semua hal baru


Membaca..
Menulis..
Bercerita..
Hingga aku pandai dalam mengeja

Guruku
Kaulah manusia yang kudoakan setelah orang tuaku
Penuh kasih sayang kau berikan padaku
Terimakasih atas dedikasimu
Semoga engkau sehat selalu
Warih Wisatsana

DALAM SIUL ANAK-ANAK

Kelak bila akhir kalimatku

membentuk sungai

Napas angin tercekik

bunga terisak

Seekor kupu menggelepar liar!

Yang manakah gerimis

yang manakah tangis?

Seekor kupu menggelepar liar

di taman nasib masa kanakku

Menyerap mimpi buruk

tak percaya langit terbuka.

Dan seseorang menari dalam lamunan

Memanggil nama kecilku

di taman

Tempat di mana dulu

Tangga sorga sesaat kubayangkan

berayun di awan,

Dan sebuah gubuk mungil


perlahan menjelma di langit

Dalam siul anak-anak

Kelak bila nasib baik menjengukku

Datang menyamar serupa mawar

membisikkan jalan pulang

dan alamat ibuku

Maka maut bersiul dalam gelap

dalam siul anak-anakku

1987
Mezra E. Pellondou

SUPUL

Kau datang lagi mempertanyakan

wajahku yang lama tersimpan

pada biru bening

air telaga

tenang tak bernama

matahari kampung Supul

mengirimkanmu padaku

antara Lakat dan Niki -Niki

terlalu lama madu Polen

membawa cerita

apel dan jeruk Soe jadi sejarah

tapi sebuah telaga?

mungkinkah air biru itu

menjadi madu saat pesta matahari

mengrimkan kupu- kupu dan bunga

rumput dalam tidurku?

mata akan sulit terpejam


antara kehijauan rumput dan

ayunan daun jagung

di jantungmu klason mobil

tak punya cerita

paru-parumu tanpa asap kendara

dan sampah yang terbakar

di sini tak ada mimpi yang gombal

kerena kamu begitu nyata

pada masa depan nanti

tak ada satu huruf sejarah

akan memahat keindahanmu

kecuali sebuah puisi

Kampung Supul, Antara Lakat dan Niki –Niki 2019


Chairil Anwar

KEPADA KAWAN

Sebelum ajal mendekat dan menghianat

Mencengkam dari belakang ketika kita tidak melihat

Selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa

Belum bertugas kecewa dan gentar belum ada

Tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam

Layar merah berkibar hilang dalam kelam

Kawan, mari kita putuskan kini di sini

Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri

Jadi

Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan

Tembus jelajah dunia ini dan balikkan

Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu

Pilih kuda yang paling liar, pacu laju

Jangan tembatkan pada siang dan malam

Dan

Hancurkan lagi apa yang kau perbuat

Hilang sonder pusaka, sonder kerabat

Tidak minta ampun atas segala dosa

Tidak memberi pamit siapa saja

Jadi
Mari kita putuskan sekali lagi

Ajal yang menarik kita, kan merasa angkasa sepi

Sekali lagi kawan, sebaris lagi

Tikamkan pedangmu hingga ke hulu

Pada siapa yang mengairi kemurnian madu..!!


Chairil Anwar

GURU TERBAIK

Para guru membuka pikiran para murid


Menunjukkan mereka keajaiban intelektual
Dan membantu mereka menggunakannya

Para guru melatih otot mental para murid


Melenturkan dan menguatkannya di lapangan
Agar mereka dapat mengambil keputusan bijak

Menemukan tujuan mereka di dunia


Dan menjadi orang merdeka
Dalam finansial dan rohani

Guru terbaik mempunyai cukup perhatian


Untuk mendorong dan menggugah para murid
Memaksa mereka mengeluarkan yang terbaik
Untuk memaksimalkan potensi mereka

Terima kasih, guru.

Anda mungkin juga menyukai