Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dabit Gandar Saputra

NIM : 19010644020
Kelas : 2019 A
Mata Kuliah : Apresiasi Sastra
Tugas : Membuat Puisi

TEKAT ANAK DESA (Puisi Umum)

Hanya anak desa yang tak tau apa-apa

Pendidikan tertinggal itu hal biasa

Masa depan cerah terlalu fana

Begitulah kira-kira anggapan mereka

Aku memang terlahir sebagai anak desa

Yang masa kecilku berbau sawah dan tanah

Tapi kini aku beranjak dewasa

Dengan sejuta impian di dalam kepala

Aku sadar akan beratnya kehidupan

Jalan bertaburan dengan lika-liku dan tantangan

Namun aku tetap pada perjuangan

Untuk dapat menggapai apa yang kuinginkan

Ku bawa asa ini di dalam hati

Dan ku wujudkan dengan gagah berani

Menepis segala rintangan yang menghalangi

Demi sebuah senyum manis di hari tua nanti


KURSI KEKUASAAN (Puisi Umum)

Hanya sebuah kursi berbahan kayu

Berjejer rapi di gedung itu

Diduduki oleh orang-orang yang berilmu

Kursi kekuasaan katanya begitu

Semua orang berebut kursi

Dengan berbagai cara mereka lalui

Janji-janji manis terdengar basi

Dalih silaturahmi sogok sana sini

Kursi kekuasan telah didapat

Janji manis dulu sudah tak ingat

Sikap pro masyarakat kian tak terlihat

Belagak sok bijak menolah nasihat

Inilah kursi bukan sembarang kursi

Orang menduduki hilang hati nurani

Maka ingatlah calon penguasa negeri

Niatkan diri untuk memperbaiki demokrasi


DRAMA CINTA ANAK MUDA (Puisi Umum)

Masa muda masa yang penuh drama

Menghabiskan hari-hari dengan kekasih tercinta

Hati senang gembira ketika bersua

Bagaikan dunia hanya milik berdua

Muda mudi saling mengadu padu

Cerita kesana kesini berbau halu

Saling membalas tatap melepas rindu

Sambil tertawa terbahak bercanda gurau

Kata-kata manis sering terucap

Perasaan sayang ingin diungkap

Segala cara telah diperbuat

Demi membuat pujaan hati makin terpikat

Itulah drama cinta si anak muda

Dengan rasa cinta yang masih membara

Drama berakhir beranjak dewasa

Karena kasih dan sayang bukan lagi segalanya


GURUKU (Puisi Anak)

Guruku...

Engkaulah ibuku di sekolah

Kau mendidikku dengan senyum yang ramah

Membuatku tak ingin segera pulang ke rumah

Guruku...

Hari demi hari kau tuntun aku

Sikap marah dan acuh tak pernah kutahu

Engkau sangat sabar mengajariku

Demi mendapatkan sebuah ilmu baru

Terima kasih ku ucapkan kepadamu

Atas ilmu baru yang telah ku tau

Ku tak kan melupakan semua jasa-jasamu

Guruku.....
SUASANA DESAKU (Puisi Anak)

Dikala sang Surya mulai mengintip

Burung-burung berlari kesana-kemari

Angin berhembus menjatuhkan embun pagi

Membuatku semangat menjalani hari ini

Kulihat sungai mengalir tenang

Dengan berbagai ikan yang berenang-renang

Capung-capung terlihat berterbangan

Semua nampak asri dengan berbagai tumbuhan

Ku lihat sawah di sisi lain

Padi-padi bergoyang tertabrak angin

Saut sapa nyaring terdengar memecah hening

Ternyata para pak tani sedang berunding

Indahnya suasana desaku

Teduh dan nyaman berada di sekitarmu

Pemandangan yang indah masih memukau

Tak kan terlupa walau dimakan waktu

Anda mungkin juga menyukai