Matamunanti
Mulutmu nantihabis
kaca bicara,
saja,
Darahmu nanti mengalir berhenti,
Tapi kami sederap mengganti,
Terus berdaya ke Masyarakat jaya.
Kawan, kawan
Menepis segar angin terasa
Lalu menderu menyapu awan
Terus menembus surya cahaya
Memancar pencar ke penjuru segala
Riang menggelombang sawah dan hutan
Segala menyala-nyala!
Segala menyala-nyala!
Kawan, kawan
Dan kita bangkit dengan kesedaran
Mencucuk menerang hingga belulang.
Kawan, kawan
Kita mengayun pedang ke Dunia Terang!
DUKA PERTIWI
Karya : Viefa
Ibu
Kulihat jalanan itu penuh debu tapi banjir luapan rindu
Dipinggir jalan berjajar gedung pencakar langit mencabik harapan anak-
anak jalanan
Kontras mulusnya mobil-mobil mewah melaju pongah
Berlari menguk
mengukur
genjrengan ur gang-gang
menye peradaban
perada
an menyeringai wban Alunan
ringai waktuAlunan musik
tak aktu genjreng
tak bertuan