Anda di halaman 1dari 6

Yang Terburuk

Bisa saja, bahwa kau telah bersama yang lain,


yang memaksaku harus hidup di kehidupan yang tidak kuharapkan

Dan setiap kali pikiran-pikiran semacam itu datang,


jiwaku penuh dengan darah yang mengalir dari kedua mataku
Ada celah yang terbuka di dadaku,
dan air terjun mengalirkan darahku,
hingga berceceran di sepanjang jalanan,
yang berteriak pada masa lalu,
sementara tubuhku terus melaju ke depan
bersama kendaraan cahayaku,
yang terurai menjadi sungai air mata

Dan setiap pikiran-pikiran itu datang,


jiwaku dipenuhi ranting-ranting,
yang durinya tumbuh makin panjang,
menusuk setiap lubang pori-pori,
menembus jaringan, daging, dan tulang

Dan setiap pikiran itu datang,


ada gempa di kepala,
yang memintaku meletakkan kepalaku barang sejenak

Aku tau badai ini adalah kibasan nafasmu,


yang rindu, jauh di sana
Seperti ratusan ribu tahun yang lalu,
apakah mungkin perlu ratusan ribu tahun berikutnya?
Diam atau kaujawab pertanyaan itu dengan hembusan nafasmu,
aku tetap maju di atas kendaraan cahayaku,
membawa bendera dua warna,
yang kulukis dari tubuh dan jiwaku sendiri

Samson Wiryolegimin, 2017


Kembalinya Penghuni Lautan

Suatu saat akan datang,


lautan dipenuhi oleh kapal-kapal dan para pelaut handal,
yang menempa dirinya di Samudra paling berbahaya

Pulau-pulau akan dipenuhi orang muda,


menyanyikan lagu Nenek Moyangku dengan gembira,
mengangkat dayung dan jaring,
bertani di laut dan panen beriring-iring

Anak-anak mereka akan diterima di seluruh dunia


karena lautan adalah ikatan saudara
Semua yang pernah menjadi bagiannya adalah kakak beradik,
dibesarkan oleh garam, angin, dan cahaya matahari

Suatu masa akan tiba, Nusantara jadi tempat semua pelaut itu pulang
bersujud menyembah Tuhan ke tanah yang ramah dan tenang
Tempat gunung-gunung api memberi berkat pembaruan,
dan kehidupan bertumbuh dalam kebersamaan

Semua kenangan pengendali manusia hanya tinggal cerita saja,


karena puncak peradaban telah mencapai kenyataannya
Orang-orang tua akan tersenyum gembira menatap senja,
bahagia karena melihat bumi penuh cinta dan sambung rasa

Orang akan memainkan musik dan berdansa bersama-sama,


memandang masa depan penuh sukacita,
memakan makanan yang tak ada habisnya dibagi-bagi
Dana abadi memutari desa-desa terinskripsi
menghalau koruptor berwajah pinjol dan judol terdeskripsi
Setitik cahaya putih turun dari langit memenuhi setiap orang
segenap bangsa benderang cahaya keemasan, hidupnya merdeka
Nusantara Jaya Mahe

Samson Wiryolegimin, 2018


Pembangun Kehidupan

Air
Biru lautan
Ikan berlompatanlah
Jadi makanan

Tanah
Kruk kruk kruk subur basah
Matahari bersinar
Panen berhasil cerah

Udara
Hijau hutan pulihlah
Semua saudara
lenyap cerobong dosa

Angkasa
Lelingkaran energi
Merasuk raga
Sinergi kekuatan

Api
Hangat menjalar ramah
Meletup buka pikiran
Negara melesatlah

Samson Wiryolegimin, 2023


Cahaya Peleburan
Bangkit, tubuh ini berpendar
Hangat, cahaya terang bersinar
Ini lagi selalu pagi, setiap sudut gelap jadi terang
Ruang dan waktu menyatu dalam alam sadar

Debu-debu kepedihan yang terseduh air hujan,


mengendap di sawah-ladang jadi kebun buah-buahan
Manis madu, lembut susu, dan rebusan bunga mawar menguar
Aroma panca warna bersinar menyentuhi hidungku,
menjadi manis sampai ke dalam dada, meresap seluruh sel mitokondria
DNA berputaran dalam pertemuan proton dan elektron
Energi melesap menembus jarak dan waktu

Langkahku mengikuti aroma wangi dan kesejukan


Setiap pintu yang kulewati terbuka menawarkan pemberhentian
Seperti sudut-sudut gelap mendapat penerangan,
suara air mengalir memenuhi pendengaran,
tubuhku dikirimi air terjun kelembutan
Kuhirup dalam, semakin dalam, semakin kurasakan kedamaian

Sakit di dada, ulu hati yang meronta, cekot-cekot di kepala,


karena lapar dan derita,
tiba-tiba menjadi dingin seperti ditempel gelas es teh manis,
Entah bagaimana caranya, dan dari mana asalnya, cahaya menetes terus menerus,
menyentuh hidungku, mataku, bibirku, telingaku, pori-poriku, luruh masuk ke dalam tubuh,
membasuh debu toxic yang dibawa angin Baper di waktu silam,
terangi lorong dan tembok yang menjedoti keningku, siang dan malam,
menuntunku ke telaga kedamaian,
membilas luka kehampaan di sabana kekelaman
Walaupun seribu iming-iming rebahan di sebelah kanan,
dan sepuluh ribu omong-omong berceceran di sebelah kiri,
tubuh tidak takut tergoda di belokan
karena jelas cahaya bersinar ke depan

Aku memandang aku yang duduk dan menangis lalu tertawa


Aku,
yang menangis, patah hati, berharap,
mencintai, diam, pergi, bingung, dan tak berdaya,
memadang aku yang gelap,
lalu tertawa

Angin membawa harapan membumbung naik ke angkasa


Mungkinkah aku sudah mengenal aku di dalam aku
Angin berputar-berputar bersama cahaya senja,
memutar bandul kehidupan, makin cepat makin naik ke atas, bersuara keras
Wuft wuuft wuuuft wuuuuft
Waw baling-baling rindu
Mata tidak jadi menangis, senyuman terlukis di wajahku

Saudara Saraga, kita satu udara satu raga


Saudara, menghirup udara yang sama
Di manapun sang raga berada, di sanalah rumah bagi jiwa
Salam hormat kepada langit sang bapak,
Salam sayang kepada bumi sang ibu,
Telah kumiliki raga dan jiwa ini sepenuhnya

Samson Wiryolegimin, 2023


BAHASA KEAJAIBAN

Bum Meledak Imajinasi


di kepala para pemuda
Sebuah bangsa, tanah air, dan bahasa
1928 jadi saksi cahayanya
Dari ada, seolah tiada, lalu nyata

Suku-suku jadi kaki-kaki


Leluhur, Karuhun, Sesepuh, dihormati
Lubang hitam menyerap semua bahasa manusia,
melahirkan bintang baru bernama Bahasa Indonesia

Sinar laser mengirim data dari satelit ke satelit


Pengetahuan dan sains jadi penurut dan solid
Ini bahasa menguat tebal jadi jembatan,
menghubungkan masa lalu sampai jauh ke masa depan

Bintang kecil berputar di ruang hampa udara


Asteroid, planet, dan bintang lain terus menerus ditabraknya
Menyatulah segala dalam cahaya maha cahaya
Bergemuruh di ratusan program studi bahasa dan sastra

Ia ditakdirkan melampaui mimbar-mimbar politik


Semua intrik menggulirkan kebesarannya
Ia jembatan bagi budaya yang berbeda,
dalam jeda antara panas gelombang dan kerusakan dunia

Samson Wiryolegimin, 2023

Anda mungkin juga menyukai