Anda di halaman 1dari 9

/ Home / Wacana /

PRANATAMANGSA
Sebuah Budaya yang Terancam Musnah
Oleh: Sindhunata
Selama ini para petani, paling tidak di Jawa, mempunyai
pelbagai cara dan sistem untuk akrab dengan iklim. Cara
dan sistem itu sudah demikian lama berlaku, dan
mendarahdaging dalam kehidupan petani Jawa. isa
dikatakan, cara dan sistem mengakrabi dan menanggulangi
kekuatan alam itu sudah men!adi semacam budaya. Salah
satu cara dan sistem yang telah men!adi budaya tersebut
adalah pranatamangsa.
"etani Jawa adalah bagian dari bangsa agraris di #ndonesia,
yang telah hidup dengan tradisi pertanian padi basah kurang
lebih $%%% tahun lamanya. "ara petani itu, terutama yang
mendiami daerah&daerah bekas kera!aan&kera!aan Jawa,
mengikuti suatu sistem penanggalan pertanian, yang disebut
pranatamangsa.
"enanggalan tersebut mendasarkan diri pada tahun surya
yang pan!angnya '() hari."enanggalan yang telah diwarisi
turun temurun ini konon dibakukan oleh Sri Susuhunan "aku
uawana *## di Surakarta, pada tanggal $$ Juni +,)) .
Seperti ditulis oleh -. .ald!oeni, pembakuan tersebut
dimaksudkan untuk sekadar menguatkan sistem
penanggalan yang mengatur tata ker!a kaum tani dalam
mengikuti peredaran musim dari tahun ke tahun /0raian
berikut ini seluruhnya didasarkan pada tulisan .rs. -.
.ald!oeni: "enanggalan "ertanian Jawa "ranatamangsa,
terbitan "royek Ja1anologi, 2ogyakarta, tanpa tahun3.
.alam pembakuan tersebut, ahli perbintangan kraton memang cukup ber!asa. 4endati demikian itu tidak berarti
bahwa mereka telah menciptakan sesuatu yang baru. Sebab sesungguhnya, penanggalan itu sudah ada dalam
hidup petani Jawa turun temurun. ahkan sebelum kedatangan orang&orang Hindu, nenek moyang kita sudah akrab
dengan peredaran bintang&bintang di langit yang mendasari pengetahuan tentang perulangan musim.
"ranatamangsa, arti hara5iahnya adalah pengaturan musim. 6gaknya, peman5aatan pranatamangsa ini ikut
menyumbang pada keberhasilan dan keagungan kera!aan&kera!aan 7ataram 8ama, "a!ang dan 7ataram #slam.
.engan pranatamangsa tersebut, orang pada 9aman itu mempunyai pedoman yang !elas untuk bertani, berdagang,
men!alankan pemerintahan dan keserdaduan.
"ranatamangsa ini mempunyai seluk beluk yang tak kalah rumitnya dengan penanggalan 7esir kuno, Cina, 7aya
dan urma. 4ata .al!oeni: :.i dalam pranatamangsa terdapat pertalian yang mengagumkan antara aspek&aspeknya
yang bersi5at kosmogra5is, bioklimatogis yang mendasari kehidupan sosial&ekonomi dan sosial&budaya masyarakat
bertani di pedesaan. Sebagai keseluruhan pranatamangsa mencerminkan ontologi menurut konsepsi Jawa serta
akhetip alam pikiran petani Jawa yang dilukiskan dengan berbagai lambang yang berupa watak&watak mangsa
dalam peristilahan kosmologis yang mencerminkan harmoni antara manusia, kosmos dan realitas: /#bid., hlm. )&(3.
Pembagian musim
"ranatamangsa ini membagi setahun dalam +$ mangsa: mangsa kasa /#3, karo /##3, katelu /###3, kapat #*3, kalima /*3,
kanem /*#3, kapitu /*##3, kawolu /*###3, ksangsa /#;3, kasapuluh /;3, desta /;#3, saddha /;##3. 7asing&masing mangsa
mempunyai bintang sendiri&sendiri. intang tersebut berlaku sebagai pedoman bagi awal dan akhirnya suatu
mangsa.
7aka mangsa kasa, bintangnya Sapigumarang, mangsa karo, bintangnya <agih, mangsa katelu, 8umbung, mangsa
kapat, Jarandawuk, mangsa kalimat, anyakangkrem, mangsa kanem, =otongmayit, mangsa kapitu, imasekti,
mangsa kawolu, Wulan!arangirim, mangsa kasanga, Wuluh, mangsa kasapuluh, Waluku. .ua mangsa terakhir, desta
dan saddha tak mempunyai bintang yang khusus. intang kedua mangsa tersebut sama dengan bintang pada
mangsa karo dan katelu, yakni lumbung dan tagih.
0ntuk mengetahui letak masing&masing mangsa, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa petani !uga membagi setahun
dalam empat mangsa utama, yakni mangsa terang /,$ hari3, semplah />> hari3, udan /,( hari3, pengarep&arep />,
hari3. Simetris dengan pembagian tersebut, !uga ada pembagian mangsa utama seperti berikut ini: mangsa katiga
/,, hari3, labuh />) hari3, rendheng />? hari3, mareng /,, hari3.
8alu dengan peletakan yang demikian simetris, demikianlah tempat dua belas mangsa ditaruh dalam siklus tahunan
yang selalu berulang /-. .ald!oeni: #bid, hlm. @&,3:
a. Satu tahun yang pan!angnya '() hari dibagi men!adi $ tengah tahunan. 7asing&masing tengah tahunan dipecah
lagi atas ( mangsa, yang pan!ang harinya berturut&turut adalah: ?+&$'&$?&$)&$@&?'.
b. .alam pada itu, mangsa ke&# /kasa3 dimulai pada saat matahari ada di 9enith untuk garis balik 0tara umi /tropic
o5 Cancer3, yakni tanggal $$ Juni. 7angsa ke *## /kapitu3 dimulai pada tanggal $$ .esember ketika matahari ada di
9enith garis balik Selantan umi /tropic o5 Capricorn3.
c. 4edua periode tengah tahunan itu saling bergandengan pada mangsa yang paling pan!ang, yakni mangsa terang
/mangsa sadha dan kasa3 yang lamanya ,$ hari dan mangsa udan /mangsa kanem dan mangsa kapitu3 yang
lamanya ,( hari.
d. 7angsa terang diapit oleh dua mangsa yang kontras, yakni mangsa panen /mangsa dhestha3 dan mangsa
paceklik /mangsa karo3. 7angsa udan diapit oleh dua mangsa dengan letak matahari di 9enith untuk pulau Jawa,
yakni mangsa kalima dan mangsa kawolu.
e. 7angsa pangarep&arep /harapan3 yang mengandung musim berbiak bagi berbagai hewan serta tanaman
makanan pokok, berhadapan dengan mangsa semplah /putus asa3 yang masing&masing meliputi ' mangsa, yakni
kawolu, kasanga, kasapuluh berhadapan dengan mangsa katelu, kapapat dan kalima.
"eriode&periode musim yang ditandai dengan nama&nama mangsa itu berulang secara teratur dalam setiap tahun.
"etani dapat membuktikan pengulangan musim yang teratur itu dengan mengamati rasi bintang yang muncul secara
teratur dan periodik pula. 7isalnya, rasi bintang 8umbung /CruA3 pada mangsa katelu, anyakangkrem /scorpio3
pada mangsa kalima, Waluku /Orion3 pada mangsa kasapuluh, wuluh /pleyades3 pada mangsa kasambilan,
wulan!arngirim /Centauri3 pada mangsa kawolu, bimasakti /7ilkmay33 pada mangsa kapitu, dan sebagainya.
7unculnya rasi bintang tertentu, disusul oleh munculnya rasi bintang tertentu lainnya adalah patokan untuk
menentukan saat mulai serta saat berakhirnya masing&masing mangsa. erbarengan dengan itu, pan!ang bayangan
manusia pada tengah hari !uga dipakai untuk menentukan pan!ang pendeknya suatu mangsa tertentu. .i samping
itu, dalam pembagian mangsa&mangsa, petani !uga memperhatikan asal&usul angin serta gerakan&gerakan angin.
Sesungguhnya semuanya itu tidaklah lain daripada penyesuaian udara pada pergeseran per!alanan matahari di
sepan!ang tahun.
Watak-watak mangsa
6tas dasar semuanya itu ditentukanlah watak setiap mangsa, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam
mengolah tanaman dan pertaniannya. Jadi penentuan watak mangsa yang mungkin berkesan mistis itu
sesungguhnya mempunyai pi!akan yang berdasarkan pengalaman nyata dan pengamatan yang sangat rasional.
.engan kata lain, di balik suatu penentuan watak mangsa selalu ada pengalaman nyata dan dasar rasionalnya.
.emikianlah misalnya urutan watak&watak mangsa itu.
Sotya murca ing embanan /ratna !atuh dari tatahan3. #tulah watak dari mangsa kasa /#3, yang !atuh pada mangsa
ketiga, masa terang yang biasanya kering. 7angsa ini ditandai dengan ge!ala alam, daun&daun yang berguguran,
dan bintang beralih. .ihitung dengan penanggalan umum, mangsa ini berawal pada $$ Juni dan berakhir pada +
6gustus. 7enurut .ald!onei, kondisi meteorologisnya: sinar matahari @(B, lengas udara (%,+B, curah hu!an (@,$
mm, suhu udara $@,? dera!at Celcius /8ih. ibid. hlm. +$3. "ada masa ini manusia merasa ada sesuatu yang hilang
dalam alam, walau cuacanya sedang terang.
8alu masuklah manusia ke dalam mangsa karo, yang wataknya adalah bantala rengka /tanah retak3. 7angsa ini
berlangsung + 6gustus sampai $? 6gustus. "ada masa yang !uga !atuh pada satuan mangsa ketiga ini, hawa
men!adi panas. 4ondisi meteorologis kurang lebih sama dengan mangsa kasa /#3, kecuali curah hu!an turun men!adi
'$,$ mm. "ada masa ini manusia mulai merasa resah, karena suasana kering dan panas, rasanya bumi seperti
merekah. 7emang mangsa sedang memasuki alam paceklik.
6lam paceklik itu makin mena!am, ketika manusia memasuki mangsa katelu, yang wataknya adalah suta manut ing
bapa /anak menuruti ayah3. 7angsa ini berlangsung dari $) 6gustus sampai +@ September. 4ondisi meteorologis
sama dengan mangsa sebelumnya, hanya curah hu!an naik lagi men!adi ?$,$ mm. 7angsa yang !uga bagian dari
mangsa ketiga ini ditanda dengan sumur&sumur yang mengering dan angin yang berdebu. <ak ada yang dapat
dibuat manusia, kecuali pasrah sambil berharap semoga masa ini segera berakhir.
Harapan itu mulai cerah, ketika alam memasuki mangsa kapat, yang wataknya adalah waspa kumembeng !roning
kalbu /airmata tersimpan dalam hati3. 7asa yang berlansung dari +, September sampai +$ Oktober ini !atuh pada
musim labuh, di mana kemarau mulai berakhir. Sinar matahari @$B, lengas udara @),)B, sedang curah hu!an
,','mm, dan suhu udara $(,@ dera!at Celcius. .i sini manusia masih harus menunda kegembiraannya, ia masih
harus menunggu sampai semua kesedihan dan kekeringan sungguh berlalu.
7aka datanglah mangsa katelu, yang !uga !atuh pada musim labuh. 7angsa ini berlangsung dari +' Oktober sampai
, -o1ember. 4ondisi meteorologi sama dengan mangsa karo, hanya curah hu!an naik men!adi +)+,+B. Watak dari
mangsa ini adalah pancuran mas sumawur ing !agad /pancuran masa berhamburan di bumi3. 7angsa ini ditandai
dengan turunnya hu!an yang pertama. 7anusia pun mulai diliputi sukacita atas kesegaran air hu!an yang turun dari
langit seperti pancuran masa.
8alu tibalah mangsa kanem, !uga masih di musim labuh. 7angsa ini berlangsung dari > -o1ember sampai dengan
$+ .esember. 4ondisi metereologis sama dengan mangsa sebelumnya, hanya curah hu!an meninggi, !adi ?%$,$ mm.
6lam menghi!au, dan hati merasa tentram. 7emang mangsa ini amat indah, sesuai dengan watak dan candranya:
rasa mulya kasucen, rasa mulia yang berasal dari kesucian. 6lam memberi rasa persahabatan yang luar biasa.
Seakan semuanya muncul dari kesuciannya. .an manusia pun diundang untuk ikut merasakan kesucian itu. #a tidak
men!adi serakah, !ustru hatinya men!adi penuh rasa syukur, karena pada saat inilah ia menerima dari alam berkah
yang amat berlimpah&limpah. Sawah&sawah mereka menghi!au, air mengalir !ernih, memberi rasa hati yang aman
tentram.
4emudian musim masuk ke dalam satuan besar mangsa rendheng, yang terdiri dari mangsa kapitu, kawolu dan
kasanga. .i mangsa kapitu $$ .esember sampai dengan $ Cebruari, ketentraman manusia se!enak terganggu.
4ondisi meterologis mangsa ini adalah sinara matahari (@B, lengas udara ,%, curah hu!an )%+,?, dan suhu udara
$(,$ dera!at Celcius. Watak dari mangsa ini adalah wisa kentar ing maruta, bisa terbang tertiup angin. #nilah musim
datangnya penyakit, dan alam ditandai dengan ban!ir. "etani tetap menerima masa ini dengan penuh syukur. Sebab
dalam masa ini, alam yang kelihatannya kurang bersahabat sesungguhnya sedang menyimpan berkah panen yang
demikian kaya. .i samping itu, tanaman memang sedang membutuhkan siraman air sebanyak&banyaknya.
<anda&tanda kegembiraan dan berkah kemudian mulai terlihat, ketika kucing&kucing mulai kawin. 4endati alam
dipenuhi dengan sambaran kilat, birahi kucing&kucing itu adalah pratanda, bahwa hal yang gembira sedang berada di
ambang mata. 7emang inilah tanda ketika mangsa kapitu beran!ak ke mangsa kawolu /' Cebruari sampai $,
Cebruari3, yang wataknya adalah an!rah !roning kayun, sesuatu sedang merebak di dalam kehendak. 4ondisi
metereologis sama dengan mangsa sebelumnya, kecuali curahnhu!an turun men!adi '@+,, mm. .alam mangsa ini,
kendati mendung dan kilat, manusia tidak diliputi rasa takut, karena kehendaknya menyegar bersama turunnya hu!an
yang dahsyat. Hu!an yang menyapu segala kekeringan. Hu!an yang menabungkan air bila kelak bumi dilanda
kekeringan.
8alu garengpung mulai berbunyi di mana&mana. Suara mereka keras, seakan menyanyikan apa yang hendak
dikatakan oleh alam. 7emang pada saat ini, kulit manusia men!adi peka terhadap penyakit. <api kekhawatiran itu tak
terbandingkan dengan gairah yang ada di u!ung musim penghu!an. egitulah keadaan mangsa kasanga /+ 7aret
sampai $) 7aret3, yang wataknya adalah wedare wacana mulya, keluarnya sabda mulya. 4ondisi meteorologis sama
dengan mangsa sebelummya, hanya curah hu!an menurun lagi !adi $)$,) mm.
.engan habisnya mangsa kasanga, berakhir sudah satuan mangsa rendheng. 6lam pun memasuki satuan mangsa
terakhir dalam setahun, yaitu mangsa mareng, yang dibagi dalam mangsa kasapuluh, destha dan sada. 7angsa
kasapuluh /$( 7aret sampai +, 6pril3 ini ditandai dengan awal perkembangbiakan. urung&burung mulai bertelur.
4endati demikian, mangsa ini serasa menyimpan antisipasi yang sedikit muram, mungkin karena tak lama kemudian
akan datang musim kemarau yang penuh dengan kekeringan. 4arena itu di mangsa ini, orang merasa gampang lesu
dan pusing&pusing. #tulah mangsa kasapuluh, yang wataknya adalah gedong minep !roning kalbu, gedung tertutup
dalam hati. 4ondisi meterologis mangsa ini adalah sinara matahari (%B, lengas udara @?B, curah hu!an +,+,( mm,
dan shu udara $@,, dera!at Celcius.
6khirnya burung&burung pun mulai menetas. 6lam menun!ukkan daya ciptanya lagi. 4esuburan seakan diasah
kembali, kendati kemarau sudah di ambang mata. #tulah saat ketika alam sedang masuk ke dalam mangsa destha
/+> 6pril sampai dengan ++ 7ei3, yang wataknya adalah sotya sinarawedi, intan yang diasah. 4ondisi meterologis
sama dengan di atas, kecuali curah hu!an menurun !adi +$>,+ mm.
Hu!an pun mulai sungguh habis. 7aka masuklah alam ke dalam mangsa sada /+$ 7ei sampai dengan $+ Juni3, yang
wataknya adalah tirta sah saking sasana, air lenyap dari tempatnya. 4ondisi meteorologis masih sama dengan
sebelumnya, hanya curah hu!an naik lagi men!adi +?>,$ mm. #nilah saat, di mana kemarau mulai tiba. .an manusia
pun bersiap untuk memasuki satuan mangsa katiga, mangsa yang mengawali peredaran siklus dalam setiap
tahunnya.
egitulah kurang lebih sketsa watak&watak mangsa. "enyertaan kondisi metereologis yang dicantumkan oleh
.ald!oeni kiranya memberi kita pengetahuan, bahwa watak&watak mangsa itu berkaitan dengan kondisi empiris&
metereologis yang nyata.
Pengetahuan dan kebijaksanaan alam
.ari paparan di atas tampak, bahwa pranatamangsa menyimpan pengalaman manusia dalam bergaul dengan
tantangan dan berkah alam. "ranatamangsa !uga merupakan abstraksi dan re5leksi manusia tentang pengalaman
hidupnya dengan alam. .engan re5leksinya itu, manusia bela!ar bagaimana selan!utnya menyiasati sikap dan
tindakannya terhadap alam.
.alam pranatamangsa !uga amat tampak, betapa petani Jawa sangat akrab dengan alam. agi petani Jawa, alam
bukanlah lawan yang harus ditaklukkan, melainkan teman yang dicintai. 4arena keakrabannya itu, petani Jawa
mengenal segala watak dan perilaku alam. Watak dan perilaku tersebut diterima dan dirumuskan dengan bahasa
yang demikian manusiawi.
.ari bahasa tersebut alam terbaca sebagai kehidupan yang tak ubahnya seperti kehidupan manusia sendiri. .ari
pranatamangsa !uga terbaca, bagaimana alam men!adi teman di mana manusia menumpahkan harapannya, tapi
!uga mengungkapkan keputusasaannya. 6pa yang men!adi kegembiraan manusia, !uga men!adi kegembiraan alam.
.an apa yang men!adi kesedihannya, !uga men!adi kesedihan alam. 6tau sebaliknya: Jika alam bergembira,
manusia pun bergembira. Sebaliknya, !ika alam berada dalam kesedihan dan kekeringannya, manusia pun ikut
dalam kesedihan dan kekeringannya.
<ak ada yang permanen dalam alam. 6lam selalu bergerak dalam siklusnya. .an manusia dengan rela begerak
dalam siklus itu, !atuh dan bangun dalam kegembiraan dan kesedihan alam, berputusasa dan berharapan dalam
kekeringan dan kelimpahan alam. 7isalnya, pada mangsa kawolu, yang dimulai sekitar awal Cebruari sampai awal
7aret. Saat ini ditandai dengan guntur yang bersahut&sahutan. Suasana terasa sedih, walau alam sedang diguyur
kesegaran hu!an.
4arena itu mangsa ini !uga disebut mangsa paceklik rendhengan. Wataknya :an!rah !roning kayun: !uga disebut pula
cantika, yang artinya terhenti segala pikiran, perasaan dan kehendak. .alam suasana yang pasi5&pasrah ini, bila
malam tiba, muncullah di langit bintang wulan!ar ngirim, yang mengisyaratkan arti tentang !anda muda yang belum
beranak sedang mengantar kiriman makanan ke sawah. Suasana alam dengan segala meta5oranya yang di satu
pihak sedih tapi di lain pihak gembira ini membuat petani terangsang untuk bangkit dari kelesuannya dan menggali
kembali harapannya /8ih. .ald!oeni: #bid. hlm. $)3.
7angsa kawolu, berserta mangsa kasanga dan kasapuluh itu, pan!angnya kurang lebih @) hari, mulai ' Cebruari
sampai +> 6pril. 7angsa ini !uga disebut mangsa pangarep&arep, mangsa harapan. .engan istilah ini hendak
diisyaratkan, kendati dirundung sedih karena mangsa paceklik rendhengan yang memang kelabu dan lesu, petani
!uga mempunyai harapan bahwa mereka akan segera bangkit dari kesedihannya bersama alam. .an harapan itu
bukan khayalan, karena pada waktu itu terlihat padi&padi telah menguning.
<oh ketika harapan ini benar&benar men!adi kenyataan, mereka tetap diingatkan untuk waspada dan ber!aga&!aga
sampai berakhirnya mangsa kasapuluh. Sikap waspada dan ber!aga&!aga itu perlu, agar nanti panenan mereka
berhasil. 4ewaspadaan itu adalah tuntutan dari kesabaran, yang harus mereka tanggung ketika mereka sedang
menunggu datangnya mangsa dhesta, mangsa panen. 7ereka disabarakan oleh alam, karena sebentar lagi alam
akan memasuki mangsa dhesta, mangsa panen, yang ter!adi pada awal 6pril.
<erlihat !uga dengan pranatamangsa ini, manusia dibantu untuk ikut prihatin dan berharap bersama siklus alam,
yang memang secara teratur ber!alan dalam kekurangan dan kelimpahannya, kering dan segarnya, kemarau dan
hu!annya. #ni tentu membantu petani untuk merancang kehidupan ekonominya. .engan patokan pranatamangsa itu,
mereka akan dibantu bagaimana berhemat dan berprihatin ketika alam berada dalam kekurangannya, dan
bagaimana mereka boleh bergembira dan berpesta ketika alam mengantar mereka masuk dalam kelimpahannya.
"ranatamangsa memberi petani pegangan, bagaimana mereka mengatur ekonominya dengan men!alin
keputusasaan dan harapan, yang tak dapat dipisahkan dari situasi alam, yang memang harus ber!alan dari
kekurangan menu!u kelimpahan, dari kekeringan menu!u kesuburan, dari paceklik menu!u panenan. "enyesuaian diri
dengan alam dengan demikian membuat manusia pandai mengolah kekurangannya, dan kuat dalam menanggung
harapannya, karena mereka selalu menyimpan harapan yang tak lain adalah berkah kelimpahan alam sendiri.
Pedman untuk menglah tanaman
Sementara pranatamangsa !uga bisa ber5ungsi sebagai pedoman bagi petani untuk mengolah tanamannya. "ada
mangsa kasa /#3, ketika daun&daun kelihatan berguguran, dan belalang mulai bertelur, petani mulai menanam
palawi!a. "ada mangsa karo, ketika tanah&tanah merekah, dan pohon&pohon mangga serta kapuk mulai berbuah,
petani mulai mengairi sawah dan tanaman palawi!anya. "ada mangsa katiga, pohon&pohon bambu, gadung, temu
dan kunyit subur bertumbuh. "ada saat inilah orang mulai memetik tanaman palawi!anya.
"ada mangsa kapat, pohon&pohon kapuk sedang berlimpah dengan buahnya. urung pipit dan burung manyar
membuat sarangnya. #nilah masa petani mulai bersiap&siap untuk mengolah sawahnya. .an dengan datangnya
mangsa kalima, mereka pun giat memba!ak dan mencangkuli sawahnya. erbarengan dengan itu, pohon&pohon
asam sedang rimbun dengan daun mudanya. 4unyit dan gadung pun mulai berdaun. Hu!an mulai deras, dan ulat&
ulat keluar.
"ada mangsa kanem, ketika pohon&pohon mangga dan rambutan sedang masak berbuat, dan di parit&parit banyak
terlihat binatang lipasan, para petani merawat dan membersihkan sawahnya. .an pada mangsa kapitu, bersama&
sama dengan derasnya air karena hu!an yang turun menderas, petani mulai menanam padi di sawah&sawah
mereka.
"ada mangsa kawolu, tanaman padi kelihatan tumbuh meninggi, dan di sana sini kelihatan pula buliur&bulirnya.
"etani segera bersiap untuk menyianginya. .an datanglah mangsa kasanga. #nilah saatnya bulir&bulir padi men!adi
masak, bersama merdunya suara cenkerik dan cenggaret. "adi&padi benar&benar men!adi tua, dengan datangnya
mangsa kasapuluh, yang ditandai dengan kegiatan burung&burung yang terbang ke sana kemari untuk membuat
sarangnya. .an ketika burung&burung sedang mengerami telurnya, petani memanen padi di sawah&sawah.
#tulah yang ter!adi sampai datangnya mangsa dhesta dan sada, masa ke sebelas dan dua belas. Waktu itu padi&padi
dipotong, dan petani menyiapkan diri lagi untuk menghadapi datangnya mangsa katiga, yang kering dan sulit.
<ampak dari dinamika ini suatu proses, yang titik berangkatnya adalah masa yang sulit, dan tu!uan akhirnya adalah
masa yang segar dan penuh berkah panenan. Jelasnya, petani menandai penanggalan alamnya bukan dengan
dimulainya masa yang subur, tapi dengan masa yang sulit dan kering /mangsa kasa, karo dan katelu, yang
merupakan satuan mangsa katiga3. 8alu dari sana mereka beran!ar menyongsong masa yang subur dan bahagia,
yakni masa kasapuluh, dhesta dan sada, yang kaya raya dengan panenan padi.
.ari sana tampak mentalitas, ke!iwaan dan pandangan hidup petani: 7ereka seperti alam, yang pelahan&lahan
bekembang, mulai dari tunasnya sampai pada buahnya, mulai dari kelahirannya sampai kepada kedewasaan dan
kematangannya. .an uniknya, itu tidak berarti bahwa harapan mereka baru terpenuhi di u!ung nanti.
Seperti tampak dalam paparan di atas, harapan itu sudah terkandung dalam setiap masa. Sebab dalam masa yang
paling peceklik pun mereka tetap mempunyai harapan. #tu karena sekali lagi, mereka mengiramakan diri dalam siklus
alam. <ak mungkin alam hanya berisi kekeringan. .an situasi yang paling kering sekali pun, alam sudah menyimpan
dalam dirinya kesuburan.
.inamika alam ini tidak pernah membohongi petani. Suatu saat nanti, alam pasti akan memberikan berkahnya,
setelah semua proses pertumbuhan dilalui. #ni tentu membuat petani mampu bertahan dalam segala kesulitannya:
ersama alam, mereka bertahan dalam harapan.
egitulah, buat petani alam bukanlah sekadar tanah atau barang mati yang harus diolah. 6lam adalah kehidupan,
seperti manusia sendiri !uga kehidupan. .ari keyakinan ini, kita bisa mengerti, mengapa pranatamangsa !uga
percaya, bahwa setiap mangsa mempunyai dewa dan lambang kehidupannya sendiri&sendiri.
7aka mangsa kasa mempunyai dewa Wisnu, dan binatangnya adalah domba. .ewa mangsa karo adalah .ewa
Sambu, dengan binatangnya banteng. 7angsa katelu dilindungi oleh .ewa Dudra dengan lambang kehidupan
sebuah tanaman yang sedang mulai tumbuh dan bertunas. 7angsa kapat berdewa .ewa 2omo dan binatangnya
kepiting. .ewi 7etri adalah dewa mangsa kalima, binatangnya singa. 7angsa kanem berdewa -aya, dan lambang
hidupnya adalah seorang perempuan bernama Doro 4enya.
7angsa kapitu mempunyai .ewa Sanghyang yang disertai lambang neraca keseimbangan. .ewa .urma adalah
pelindung mangsa kawolu, yang binatangnya kelabang. 7angsa kasanga dilindungi .ewa Wasana, yang ditemani
burung garuda. .an .ewa asuki adalah dewa mangsa kasapuluh, dan binatangnya adalah kambing. .ewa
"ra!apati adalah dewa mangsa dhesta, yang disertai lambang kehidupan air yang tertumpah. 8alu .ewa =ana
adalah dewa mangsa sada, yang binatangnya adalah mina atau atau ikan.
.ewa&dewa ini kiranya ber5ungsi sebagai pen!aga dan pelindung masing&masing mangsa. #tu menun!ukkan, bahwa
masing&masing mangsa mempunyai kekuasaan, wewenang dan kekuatannya sendiri. .an tentu sa!a, dewa&dewa
pen!aga atau pelindung itu adalah tanda, bahwa setiap mangsa adalah kehidupan, kekuasaan dan wewenang yang
tak dapat begitu sa!a disingkirkan atau disepelekan.
.ari paparan di atas, kiranya kita boleh menarik beberapa kesimpulan ini. Jelas, dalam pranatamangsa tercermin
alam pikiran agraris para petani Jawa. .engan pranatamangsa, petani mencoba menyesuaikan diri dengan irama
alam yang abadi, sehingga ter!adilah kelerasan antara kosmos dan manusia. Seperti dikatakan oleh .ald!oeni,
:.alam kebi!aksanaan kosmologis sebenarnya terletak rahasia dan kekuatan menderita manusia: /#bid. hlm. '$3.
7emang, dengan menyelaraskan diri pada alam, petani terbukti telah memungut demikian banyak berkah yang
diberikan oleh alam. Jika mereka harus menderita, mereka tidak menderita sendiri. 6lam menemani mereka dalam
penderitaan. .an !ika demikian, dalam penderitaan itu tersimpan !an!i perubahan, sebab alam sendiri selalu beran!ak
menu!u perubahan. <ak selamanya orang berada dalam musim kering, artinya suatu saat orang pasti akan
menikmati kesegaran dan berlimpahnya hu!an. <ak selamanya orang men!adi kecil dan kerdil: Seperti pohon,
mereka pun akan tumbuh men!adi besar, !ika mangsanya telah tiba.
S!ritualitas bumi
"ranatamangsa kiranya memperlihatkan suatu kekayaan, yang dalam kha9anah ekologi disebut sebagai the
spirituality o5 the earth, spiritualitas bumi. Spriritualitas bumi adalah spritualitas yang arahnya adalah penghomatan
dan apresiasi pada bumi dan alam tempat manusia hidup dan berada /dk. <homas erry: <he Sprituality o5 the
Earth, dlm.: Charles irch/William Eakin/Jay . 7c.aniel /eds.3: 8iberating 8i5e, Contemporary 6pproaches <o
Ecological <heology, 7aryknoll, +>>%, hlm. +)+&+),3.
Seperti terlihat dalam pranatamangsa, di sini bumi tidak diperlakukan sebagai obyek, tapi sebagai subyek. umi
bahkan dianggap sebagai pertiwi atau ibu, yang melahirkan manusia dan memberikan apa yang kita butuhkan
sehingga kita dapat berada seperti sekarang dan mempunyai apa yang kita miliki sekarang. "ranatamangsa !uga
menun!ukkan, bahwa dalam totalitasnya, manusia tak bisa dilepaskan dari bumi. 7en!adi manusia adalah membumi,
meng&alam. 4arena itu manusia harus mengenal segala daya dan kekuatan alam, termasuk peredarannya yang
ber!alan dari musim ke musim.
"ranatamangsa !elas menun!ukkan, bahwa bumi atau alam adalah tempat manusia berasal. 8alu alam !uga ibu yang
memberi makan, mendukung, menuntun dan menun!ukkan !alan pada manusia. .engan amat ta!am, pranatamangsa
menun!ukkan radikalitas dari spiritualitas bumi, yakni !ika memang manusia tak mempunyai spiritualitas bumi, maka
ia tidak mempunyai spritualitas seluruhnya. .engan kata lain, kaitannya dengan bumilah yang membuat ia men!adi
manusia yang mempunyai spirutalitas. #ni adalah suatu pengakuan pula, bahwa bukannya bumi yang tidak
mempunyai spiritualitas, melainkan manusialah yang tidak memahami spiritualitas bumi, sampai ia kemudian
berpendapat bahwa bumi memang tidak mempunyai spiritualitas.
"ranatamangsa memperlihatkan, betapa petani Jawa diperkaya dalam hidupnya, karena mereka mau dan berani
hidup dari spiritualitas bumi. 7ereka menangkap segala pratanda yang diberikan oleh bumi dan alam. 7ereka !uga
masuk ke dalam bumi dalam kesedihan dan kegembiraannya, kekurangan dan kelimpahannya, kekeringan dan
kesegarannya. 7ereka bersukacita bersama bumi, tapi !uga menangis bersama bumi. 4arena itu, pranatamangsa
!uga membahasakan segala perilaku bumi dan alam dalam bahasa manusia.
#ni tentu makin mempererat hubungan antara manusia dan bumi: manusia dan bumi tak saling mengasingkan, tapi
saling memberi. .alam spirtualitas inilah terletak rahasia mengapa petani Jawa dapat terus mempertahankan
hidupnya, kendati segala kesulitan yang mereka derita. umi telah men!adi bagian dari kerohanian mereka, sehingga
bumi menopang hidup mereka yang lahiriah pula. 4erohanian bumilah kekuatan tersembunyi yang berada di dalam
lubuk terdalam hati petani Jawa.
Sayang spirittualitas macam ini tak mempunyai masa depan. 7alahan dengan kema!uan teknologi pertanian,
spritualitas itu digilas pelan&pelan. 7emang pranatamangsa hampir tak meninggalkan bekasnya dalam diri petani
Jawa dalam men!alankan pertaniannya dewasa ini. 7ereka tak paham lagi tentang peredaran dan per!alanan musim
berserta watak&wataknya. 7ereka tak mengenal lagi bahasa&bahasa pranatamangsa.
#ni tentu bukan salah mereka. Soalnya adalah pranatamangsa sendiri diam&diam telah menghilang, ketika 9aman
digerakkan oleh kema!uan dan kemodernan. 8ebih celaka lagi, pranatamangsa itu hanya akan tinggal sebagai 5osil,
!ika kita menyimakkan dari kacamata perubahan iklim seperti yang akan kita lihat di bawah ini.
Ancaman terhada! umat manusia
Sudah men!adi wacana umum, bahwa perubahan iklim adalah tanda bahaya yang mengancam manusia di abad
global ini. Se!ak #ntergo1ernmental "anel on Climate Change /#"CC3 mengeluarkan publikasinya yang ke empat di
tahun $%%@, tak diperdebatkan lagi bahwa perubahan iklim yang terkait dengan ulah manusia itu sungguh ter!adi dan
men!adi ancaman serius bagi umat manusia. 2ang masih diperdebatkan adalah cara&cara bagaimana
menanggulangi bahaya itu /0raian ini diambil dari Johannes 7uller SJ: 4limawandel als ethische Heraus5orderung,
"erspekti1en einer gerechten und nachhaltigen =lobalisierung, dlm.: Stimmen der Feit ( /$%%,3, hlm. '>+&?%)3.
7asalah penanggulangan bahaya akibat perubahan iklim tersebut selalu men!adi tema pokok dalam konperensi
politik dunia, mulai dari sidang OEC. di Heiligendam, disusul oleh pertemuan puncak tentang masalah iklim yang
diselenggarakan " di -ew 2ork, sampai kon5erensi antar negara yang membicarakan soal iklim .esember tahun
$%%@ lalu di ali.
erdasar laporan #"CC, dalam seratus tahun terakhir ini panas iklim global meningkat %,@? dera!at Celcius. .iakui,
manusia dengan ulah dan akti1itasnya adalah 5aktor yang paling bertanggung!awab atas makin memanasnya iklim
tersebut. #klim memanas karena emisi yang diakibatkan e5ek gas&gas rumah kaca, terutama CO$. Sekitar (%B
peningkatan CO$ adalah e5ek dari penggunaan bahan&bahan bakar 5osil, batu bara, minyak bumi, dan gas bumi.
8alu berikutnya $%B peningkatan CO$ itu disebabkan karena peman5aatan lahan yang membabibita, lebih&lebih
dengan penebangan pohon&pohon yang selama ini men!adi kekayaan rimba raya.
Jadi peningkatan itu adalah akibat dari penggunaan enersi. .ilihat secara historis, negara&negara industri
bertanggung!awab atas hampir ,%B dari peningkatan CO$ tersebut. Sementara negara yang sedang berkembang
pesat, terutama Cina, !uga ikut bertanggung!awab atas masalah tersebut.
.iperkirakan suhu rata&rata bumi di abad ke $+ akan naik sekitar +,+ sampai (,? dera!at Celcius. Skenario penelitian
iklim yang lebih moderat memperkirakan kenaikan itu sekitar +,? sampai ?,? dera!at Celcius. ahkan seandainya
semua emisi CO$ dapat segera dihentikan, suhu udara tetap naik sekitar + dera!at Celcius, karena sistim iklim
bereaksi hanya dengan sangat lambat, !uga terhadap upaya penurunan apa pun.
Sekadar perbandingan, pernah ter!adi pemanasan di sekitar ) dera!at Celcius, yakni di sekitar +)%%% tahun sebelum
akhir dari 9aman es. <api itu ter!adi dalam kurun waktu yang sangat pan!ang, sekitar )%%% tahun. Sekarang menurut
konsensus yang diterima luas, suhu udara !angan sampai naik $ dera!at Celcius melampaui marka pembatas yang
dipatok pada 9aman pra industri, !ika memang manusia tidak ingin beresiko dengan pemanasan bumi yang demikian
berbahaya dan nyaris tak dapat ditanggulangi itu. <arget ini memang amat ambisius. -amun kalau manusia mau,
target itu bukannya tak dapat dicapai.
"erubahan iklim itu adalah akibat dari model peradaban dan ekonomi yang diciptakan oleh manusia sendiri. .an
bersamaan dengan itu, !uga karena pola kese!ahteraan yang terus bertumbuh. -amun itu semuanya ternyata hanya
berkenaan dengan sebagian kecil manusia, tepatnya manusia dari negara&negara kaya. #nstitut penelitian iklim
"ostdam /"#43 memper!elas hal tersebut dengan membuat peta yang memaparkan adanya korelasi ini: 7akin kaya
suatu negara, makin tinggi emisi CO$&nya.
Jelas, dengan demikian negara&negara kaya adalah kelompok yang paling bertanggung!awab atas makin
membubungnya emisi CO$ yang mengakibatkan naiknya panas bumi itu. 7aka orang berkata: ahaya pemanasan
bumi ini adalah hutang bahan bakar dari negara&negara kaya.
7emang globalisasi telah mempercepat model peradaban dan ekonomi yang mengandung bahaya pemanasan bumi
itu ke seluruh dunia. Depotnya, makin banyak negara&negara mengikuti pola tersebut. 6kibatnya, tuntutan terhadap
penggunaan enersi makin meninggi, dan dengan itu !uga makin tingginya emsi CO$. "erlombaan ini tentu memakan
korban. .an korbannya terutama adalah mereka yang paling miskin, yang merupakan $%B dari penduduk dunia.
7ereka ini tersisihkan dari proses kese!ahteraan, dan makin lama makin !elek keadaannya.
6kibat dari pemanasan global ini adalah: penyusutan gletser, pencairan dataran&dataran yang selama ini beku,
melelehnya gunung&gunung es, meningkatnya panas cuaca secara ekstrem, dan naiknya permukaan laut, dan
berkurangnya secara massi5 bio&di1ersity.
"emanasan ini !uga mempunyai akibat sosial: kekurangan air, menyebarnya wabah penyakit, pengungsian dan
eksodus besar&besaran karena perubahan iklim, entah secara temporer entah secara permanen. Secara politis,
perubahan ini !uga akan mengakibatkan resiko stabilitas.
Jika korban&korban dipetakan, maka negara miskinlah yang paling 1ulnerable terhadap pemanasan global itu. .an
!ika orang bicara tentang 1ulnerabilitas dalam kaitan dengan perubahan iklim, dua aspek ini harus diperhatikan.
"ertama, ternyata ada daerah&daerah, yang dalam dirinya telah membawa kerawanan karena perubahan iklim.
.aerah itu umumnya dihuni oleh kaum miskin. .aerah tersebut biasa men!adi langganan badai dan topan, ban!ir dan
kekeringan. 7eningkatnya temperatur di daerah&daerah yang tinggi kelembaban udaranya plus segala akibatnya,
seperti misalnya naiknya permukaan laut, pasti menghantam kaum miskin tersebut, misalnya mereka yang menghuni
permukiman kumuh di pantai atau mereka yang hidup di lereng&lereng yang rawan tanah longsor.
4arena pemanasan global itu, orang !uga akan makin sulit untuk mencukupi kebutuhan dasarnya, dan demikian !uga
akan makin memperbesar kemiskinan. Secara global diramalkan, sampai tahun $%)% memang persediaan air minum
lumayan meningkat. -amun peningkatan ini hanya berlaku bagi daerah&daerah yang telah kaya air dan beberapa
daerah tropis yang lembab. -amun sebaliknya akan terus berkurang endapan air bersih di daerah kering, yang
sampai sekarang sudah menderita kekurangan air. 7asih lagi daerah&daerah ini akan diancam oleh kekeringan,
ban!ir dan air bah.
#tu semua akan mengakibatkan kerugian bagi usaha pertanian mereka dan tentu sa!a ini !uga akan membuat mereka
menderita kekurangan pangan. 6ncaman ini lebih&lebih akan mengenai penduduk yang menghuni daerah&daerah
tropis dan sub tropis, yang sekarang pun sudah men!adi langganan bahaya kelaparan dan kekurangan gi9i.
4edua, 1ulnerabilitas itu kemudian mengenai aspek sosial. Jelas, menghadapi perubahan iklim ini, negara&negara
kaya dan manusianya akan !auh lebih siap dan mampu, karena mereka !auh lebih mempunyai kemungkinan dan
kapasitas untuk menghadapinya. Sebaliknya negara&engara miskin dan manusianya hampir tak mempunyai
kemungkinan kapasitas tersebut.
7isalnya, kaum miskin nyaris tidak mempunyai perlindungan untuk keselamatan diri. 7aklum, kemiskinan langsung
!uga berarti kertersingkiran sosial. 4aum miskin tak mempunyai akses pada kebutuhan dasar, seperti kesehatan dan
pendidikan. 7ereka !uga tak mempunyai !alur yang men!amin mereka untuk menikmati kepastian hukum, hak
berpolitik dan kebebasan berbudaya.
.alam masa krisis, kurangnya pengetahuan, lemahnya potensi diri dan terlengarnya hak dalam berpolitik, akan
membuat mereka tak dapat memper!uangkan kepentingannya. 7ereka tak mempunyai kemungkinan untuk
menyesuaikan diri atau menghadapi kondisi di luar diri mereka yang tiba&tiba berubah. 6mbillah contoh, betapa
sekarang sa!a mereka sama sekali tidak siap menghadapi naiknya harga&harga, akibat kenaikan harga bahan bakar
yang drastis. Orang&orang miskin itu men!adi makin menderita karena perubahan tersebut.
isa dibayangkan, di masa depan, !ika krisis iklim ter!adi, dan perubahan&perubahan datang tanpa terkira, kaum
miskin ini pasti akan makin menderita. .an seperti sudah ditun!ukkan, penderitaan mereka akibat perubahan iklim itu
tidak hanya menyangkut aspek eknomi dan material, tapi !uga aspek budaya dan sosial.
Nasib !ranatamangsa
.i masa depan, budaya pranatamangsa pasti merupakan salah satu titik atau lokasi dalam peta bahaya pemanasan
global di atas. Jelasnya, pemanasan global pasti meniadakan budaya pranatamangsa itu. 6palagi, tak usah kita
menunggu datangnya bencana dahsyat itu, sekarang pun budaya pranatamangsa hampir tak mempunyai !e!ak dan
bekasnya lagi dalam kehidupan petani Jawa.
7emang karena modernitas dengan segala akibatnya, baik yang positi5 maupun yang negati5, budaya
pranatamangsa ini sedang dalam keadaan pudar. 6palagi nanti, !ika perubahan iklim betul&betul ter!adi, bisa !adi
budaya pranatamangsa akan sirna sama sekali. #tu berarti, modernitas yang ikut menyebabkan ter!adinya perubahan
iklim, melenyapkan suatu kekayaan budaya yang telah demikian lama menghidupi dan menuntun petani Jawa dalam
mengolah tanah dan pertaniannya.
7ungkin hal tersebut merupakan konsekuensi yang tak terhindarkan bagi kita yang mau tak mau harus ikut dalam
modernitas, terutama modernitas ekonomi. -amun betapa pun, hilangnya salah satu kekayaan budaya itu adalah
tragedi bagi suatu kelompok yang telah terbiasa hidup dalam budaya tersebut.
Janganlah tragedi itu dibayangkan secara abstrak. .engan kata lain, bayangkan tragedi itu dengan konkret.
"emanasan global mau tak mau akan memorakporandakan tatanan dan sistem alam yang sampai sekarang
diketahui dan dihidupi petani Jawa. 6kibatnya mereka !uga tak dapat lagi berpedoman pada ge!ala&ge!ala alam yang
telah demikian lama men!adi tuntunan bagi hidup sosial dan ekonomi mereka.
7asihkah palawi!a bida ditanam di mangsa kasa, atau masihkah pohon kapuk dan mangga mengeluarkan daun&
daunnya yang muda di mangsa karo, bila ancaman perubahan iklim itu benar&benar datang menghampiri kitaG
7asihkah pohon gadung, temu dan kunyit ngrembuyung di mangsa katiga yang sudah panas itu, bila nanti tiba
saatnya alam men!adi makin panas karena perubahan iklim itu.
7ungkin, nanti kita tak lagi bisa melihat burung pipit dan manyar membuat sarantnya, karena burung&burung itu
sudah tak tahan lagi didera kepanasan. Jika demikian, mungkin kita tak punya patokan lagi untuk mengetahui,
bahwa sesungguhnya kita sedang berada di mangsa kapat, masa di mana airmata tertahan di dalam kalbu, masa
yang sedih tapi penuh harapan karena sebentar lagi kemarau pan!ang akan berakhir, dan kita menyongsong
datangnya mangsa kapat, di mana hu!an akan turun bagaikan pancuran mas sumawur ing !agad.
"ranatamangsa adalah ilmu budaya, yang menga!arkan bahwa kondisi&kondisi ke!iwaan manusia kadang bertalian
dengan sangat erat dengan unsur&unusr iklim di sekitarnya. Orang segera tahu, !ika ia lesu, itu karena ia bersama
alam sedang dalam mangsa kasapuluh. 6tau !ika ia mudah marah, karena ia sedang dipengaruhi suasana alam
yang memang sedang berada di mangsa katelu. Jika ge!ala alam&alam mangsa kasapuluh dan katelu itu tak tampak
lagi, orang mungkin tak tahu sama sekali, mengapa ia tiba&tiba berperilaku mudah lesu, atau mudah marah.
"ranatamangsa !uga merupakan semacam a!aran tentang pengharapan. .i mangsa semplah, manusia memang
dilanda putusasa, karena alam seakan tidak memberi re!eki padanya. <oh di sana manusia bertahan, karena begitu
masa putus asa itu berlalu, datanglah mangsa pangarep&arep, yang akan memberi padanya kese!ahteraan
berlimpah&limpah. "egangan untuk berharap ini mungkin akan tiada lagi, ketika pemanasan global ter!adi dan
menghancurkan per!alanan musim, yang selama ini ditangkap oleh petani sebagai per!alanan harapan manusia.
"ranatamangsa adalah spiritualitas bumi yang radikal. 4arena mempunyai spiritualitas ini, maka petani Jawa
mempunyai kerohanian yang sekuat dan semurah bumi pula. .alam spirituliatas inilah tersimpan rahasia, mengapa
mereka yakin akan kepercayaan: 6na dina ana upo, ada hari ada nasi.
.engan spiritualitasnya itu, mereka yakin, setiap hari mereka pasti akan memperoleh re!eki, !uga !ika mereka berada
dalam keadaan yang paling sulit sekalipun. #tu disebabkan karena spritualitas bumi hidup dengan kuat di dalam
mereka, hingga mereka tak pernah ragu, bahwa mereka akan selalu bisa hidup, bertahan dan kaya re!eki, seperti
bumi yang hidup, kuat dan berkuasa memberi re!eki. Spiritualitas ini mungkin akan hilang, ketika mereka tak lagi
dapat merasakan kecintaan bumi dalam diri mereka, karena di luar bumi sudah dirusak oleh pemanasan global.
Siapa memeluk spiritualitas bumi, dia akan mempunyai spiritualitas yang otentik dan kuat. 4arena di sanalah
manusia mengalami bahwa bumi men!adi ibu, penopang dan penuntun bagi hidupnya. 4etika pranatamangsa hilang,
karena alam dirusak oleh pemanasan global, spiritualitas itu nanti mungkin akan sirna sama sekali. egitulah, ketika
pemanasan global nanti betul&betul ter!adi, betapa hidup kita men!adi tragis dan tak berarti lagi: Sebab kita
kehilangan spiritualitas yang selama ini kita pela!ari dari budaya pranatamangsaHHH

Anda mungkin juga menyukai