NIM : 21/474113/FI/04910
Abstract
Date is one of the most important thing to make something in life as a civilized
people. Time and Date usually found inside house or outside, but without being
noticed that we aren’t needing tradition calendar anymore in this era with
everything is digital, calendar for example. Different from Gregorian calendar in
general, Pranata Mangsa is a Javanese calendar which existed long before
Indonesia declared independence, since Indonesia known as Nusantara. Javanese
make their own calendar to make things easier such as determining relationship
between them, and still more that can be discussed in this paper. Therefore, I will
explain important matter about Pranata Mangsa calendar such as: (1) What is
Pranata Mangsa, (2) History about Pranata Mangsa, (3) Relevancy Pranata
Mangsa in this Era. I hope with this paper existence will expand the knowledge
can be learned in Nusantara Philosophy in the mean time.
Abstraksi.
Tanggal merupakan hal yang penting dalam membentuk sesuatu dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Waktu dan tanggal sudah biasa kita temukan baik
di rumah maupun di luar rumah, namun tanpa kita sadari bahwa kita tidaklah
membutuhkan kalender lagi yang masih memiliki bentuk dikarenakan di zaman
yang serba – serbi digital seperti sekarang ini sudah memiliki kalender sendiri di
gawai yang kita miliki masing masing. Berbeda dengan penanggalan masehi yang
sudah umum, Pranata Mangsa merupakan penanggalan yang berasal dari Jawa dan
sudah lama adanya. Masyarakat Jawa membuat penanggalannya sendiri sendiri
untuk memudahkan mereka dalam menentukan sesuatu seperti jodoh, dan masih
banyak lagi yang dapat dibahas dalam paper ini. Oleh karena itu saya akan
memaparkan beberapa materi penting mengenai penanggalan Jawa Pranata
Mangsa seperti: (1) Apa itu Pranata Mangsa, (2).Sejarah penanggalan Jawa
Pranata Mangsa, (3) Relevansi Pranata Mangsa di kehidupan sekarang. Saya
harap dengan adanya paper ini akan memberikan sumbangan ilmu terhadap
Sistem Pengetahuan dalam Filsafat Nusantara di kemudian hari.
DAFTAR ISI
Pendahuluan
1. Pranata Mangsa
Secara harfiah pranata mangsa sendiri berasal dari kata pranata yang
berarti aturan dan mangsa yang berarti waktu, musim atau periodisasi iklim di
bumi yang disebabkan karena perubahan dan pergeseran garis edar matahari atau
solar kalender (Rif’ati Dina Handayani, Zuhdan Kun Prasetyo, 2019) . Pranata
Mangsa adalah sebuah penanggalan atau kalender yang dibuat oleh masyarakat
Jawa untuk mengklasifikasikan banyak musim dalam 12 Mangsa yang terdapat
pada Pranata Mangsa. Nilai – nilai yang dimiliki kebenaran dalam sebuah
pengetahuan adat akan dijadikan acuan oleh masyarakat Jawa dalam bertingkah
laku sehari – hari di kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pranata Mangsa
umumnya digunakan oleh para petani yang melakukan cocok nanam sebagai mata
penceharian dan sumber nafkah mereka, begitu pula para pemburu dan juga para
nelayan dengan cara mereka sendiri sendiri yang menggunakan Pranata Mangsa
dengan memperhatikan musim – musim yang terdapat didalamnya untuk
mengurangi dan mencegah resiko yang tidak diinginkan dalam melakukan
pekerjaan mereka seperti penggunaan biaya yang relatif tinggi pada zamannya.
Pranata mangsa menyandarkan epistemologinya pada ilmu titen atau niten yang
merupakan hasil kecermatan para leluhur / nenek moyang kita terhadap perubahan
yang berjalan pada alam yang dikaitkan dengan aspek kehidupan yang dialami
( Witasari, 2015). Pranata Mangsa merupakan sekumpulan pengetahuan yang
hanya berlaku pada wilayah tertentu dan terbatas pada waktu tertentu juga.
a) Urutan Mangsa
1. Mangsa Kasa
2. Mangsa Karo
3. Mangsa Katiga
Pada Mangsa Katiga tak jauh berbeda dengan Mangsa Karo karena
pada mangsa ini jangka waktunya 24 hari yang dimulai dari 25 Agustus
hingga 17 September. Tafsir Mangsa Katiga adalah suta manut ing bapa
yang berarti anak menurut bapak. Memiliki sifat mangsa resmi dan
perilaku tumbuhan seperti bambu, gadung, temulawak, kunyit, uwi,
gembili dan gembolo beserta tanaman rambat lainnya mulai tumbuh.
Sumur yang mulai kering dan angin yang berhembus beserta debu disertai
cuaca yang panas menemani mangsa ini hingga akhir. Tanaman Palawija
yang ditanamkan 2 mangsa lalu, sebagiannya sudah bisa dipanen.
4. Mangsa Kapat
5. Mangsa Kalima
6. Mangsa Kanem
7. Mangsa Kapitu
9. Mangsa Kasanga
Zaman Modern tidak lagi banyak tradisi yang berkembang, syukur jika
masih dilestarikan karena sudah banyak tradisi, sistem pengetahuan dan banyak
lagi yang mengandung nilai – nilai adat sudah terlupakan dan hanya akan diam
abadi menjadi tulisan saja tanpa adanya kemajuan. Pranata Mangsa sebagai
sebuah sistem pengetahuan yang cukup lawas tak mampu bersaing dengan
teknologi dikarenakan tidak ada perkembangan, namun apakah masih relevan?
Seperti yang kita tahu bahwa negara kita Indonesia juga termasuk negara
Berkembang yang ketimpangan ekonominya juga masih tinggi di beberapa
daerah. Jika kita lihat dari perspektif orang kota yang mata pencahariannya sudah
bukan bercocok tanam lagi, sudah tidak berburu dan tidak melaut, maka dapat
disimpulkan bahwa Pranata Mangsa bagi masyarakat modern yang tinggal di kota
tidaklah lagi relevan. Namun sampai kapanpun dan semaju apapun kita nanti dan
secanggih apapun tahun 2121 nanti, ada seorang ataupun dua orang atau lebih
masih menjalani kehidupan bercocok tanam, berburu hewan liar untuk dimasak
atau dilepas kembali hanya untuk hobi, dan ada peternakan yang akan
membebaskan hewan laut, sungai, danau dan dapat disimpulkan bahwa Pranata
Mangsa mungkin akan dianggap relevan, namun dengan beberapa syarat seperti:
(1) Hanya pengetahuan tentang perilaku tumbuhan dan hewan yang masih
relevan, untuk penanggalannya tidak. (2) cakupannya hanya wilayah tropis dan
hanya diketahui oleh sebagian kecil masyarakat jawa – bali. (3) Penentuan rasi
bintang pada Mangsa tertentu akan sulit dilakukan dikarenakan polusi cahaya
yang sudah parah. (4) Pengetahuan pada Pranata Mangsa diadaptasi dan
digabungkan untuk membuat suatu ilmu baru.
Selain itu, Pranata Mangsa hingga saat ini sepertinya sudah tidak lagi
relevan dalam dunia pertanian, di satu sisi pemanasan global sejauh ini terpantau
buruk namun tidak terlalu berpengaruh pada prediksi musim yang ada pada
penanggalan Jawa Pranata Mangsa. Namun di sisi lain dari pemanasan global
yang buruk ini musim menjadi tak menentu dan terkadang ada musim yang
menjadi lama ataupun menjadi singkat, namun parahnya adalah jika musim
transisi yang menjadi lama dikarenakan musim transisi adalah habitat para
penyakit umum yang tingkat ancamannya rendah namun dapat mengancam nyawa
jika telat mengobatinya. Para petani juga akan memikul beban yang lebih seperti
gagal panen jika kemarau terlalu panjang atau musim hujan yang terlalu panjang.
4. Kesimpulan
Pranata Mangsa merupakan Ilmu yang sangat berguna bagi para petani,
pemburu dan nelayan. Sebagai ilmu yang sudah lawas, Pranata Mangsa saat ini
sepertinya sudah tidak relevan dengan beberapa pertimbangan dan pandangan
yang luas. Pranata Mangsa kemungkinan akan menjadi tulisan abadi di masa
depan namun pengetahuan di dalamnya akan terpakai jika ada yang
memperbaharui penanggalan Jawa Pranata Mangsa ini. Penanggalan Jawa Pranata
Mangsa mungkin sudah tidak akan terpakai di kemudian hari karena cuaca yang
datang sangatlah tidak konsisten dikarenakan perubahan iklim dan cuaca,
pemanasan global dan sebab lainnya. Ilmu akan selalu hidup jika ilmu tersebut
ada dan bersifat empirik hanya sekadar tulisan.
DAFTAR PUSTAKA
2. Riza, M. H., & Izzuddin, A. (2020). Pembaruan kalender masehi Delambre dan
implikasinya terhadap jadwal waktu Salat. Ulul Albab: Jurnal Studi Dan
Penelitian Hukum Islam, 3(2), 163. https://doi.org/10.30659/jua.v3i2.7995
http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jurnal_budaya_nusantara/article/view/1719/
1563
NIM : 21/474113/FI/04910
Prodi : S1 Filsafat
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas ringkasan ini saya ketik dengan mengangkat
nilai kejujuran dan menjunjung Integritas Akademik, tanpa adanya kecurangan
sedikitpun. Ringkasan ini saya buat sendiri menggunakan referensi yang saya cari sendiri
dalam bentuk jurnal maupun e-book atau buku. Dan tugas ini saya buat sendiri, bukan
hasil jiplakan milik teman ataupun menjiplak karya orang lain yang beredar di internet.
Yang menyatakan