Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BIOGEOGRAFI

“PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Pengganti UTS


Mata Kuliah Biogoegrafi
Dosen Pengampu: Dr. Nurul Khotimah, M.Si

Disusun Oleh:
Nama : Rizki Feroza Maruddani
NIM : 17405241023
Kelas : A

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Persebaran Fauna di Indonesia”. Adapun
tujuan penulisan makalah ini untuk mendeskripsikan persebaran fauna di Indonesia
beserta faktor-faktor yang mempengaruhi persebarannya

Selama penulisan ini penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai


pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan masukan dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap makalah ini bermanfaat guna menambah


informasi dimasa yang akan datang bagi pihak yang membutuhkan. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita. Aamiin

Yogyakarta, 2 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna di Indonesia ........... 3
B. Persebaran Jenis Fauna di Indonesia ............................................................ 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................. 19
B. Saran ............................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia atau yang dahulu dikenal sebagai Hindia merupakan
negara kepulauan yang sangat luas dan memiliki kekayaan alam termasuk
pada ragam fauna yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Dari luasnya
daratan Asia yang membentang dari utara hingga selatan, Indonesia berada
pada bagian tenggara benua ini. Dari sisi geografis, letak Indonesia berada
di garis khatulistiwa dan diapit oleh dua benua, Autralia dan Asia. Dengan
letaknya yang strategis dan diapit oleh dua benua, menjadikan Indonesia
memiliki banyak keanekaragaman hayati yang terhampar dari ujung pulau
Sumatera hingga batas wilayah Papua.
Secara umum persebaran fauna di Indonesia dipengaruhi oleh letak
geografis Indonesia dan dibagi menjadi tiga wilayah, yakni Indonesia
bagian barat, Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian timur.
Persebaran flora dan fauna ini memang dipengaruhi letak geografis serta
faktor lain seperti bentang alam dan sejarah. Fauna memiliki
penyebaran/persebaran yang dipengaruhi oleh berbagai aspek. Misalnya
penyebaran Fauna di Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai aspek
geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia.
Menurut pendapat para pakar zoology yang berpendapat bahwa tipe
fauna di kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna yang ada di
Asia Tenggara (Oriental) sedangkan fauna yang ada dikawasan Indonesia
bagian timur mirip dengan fauna yang terdapat di benua Australia
(australis). Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu spesies
dengan spesies lainya senantiasa terjadi suatu interksi baik secaara langsung
maupun tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan
komunitas atau kelompok suatu kehidupan.
Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi keberadaannya oleh keadaan
tumbuh-tumbuhan. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau bioma,

1
tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah
tersebut untuk memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung atau
tidak langsung terhadap penyebaran fauna.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor - faktor yang mempengaruhi persebaran fauna di
Indonesia?
2. Bagaimana persebaran jenis fauna di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor faktor - faktor yang mempengaruhi persebaran
fauna di Indonesia?
2. Untuk mengetahui bagaimana jenis persebaran fauna di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna di Indonesia


1. Faktor Abiotik
Faktor abiotik terdiri dari faktor klimatik (iklim), faktor edafik
(tanah), dan faktor fisiografi (ketinggian tempat dan bentuk lahan).
Faktor klimatik/iklim yang mempengaruhi kehidupan antara lain yaitu
suhu, kelembapan, angin, dan curah hujan. Kondisi iklim merupakan
salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora dan
fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, seperti daerah
kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun
yang gersang, sudah tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu
organisme. Oleh karena itu, persebaran fauna pada kedua wilayah ini
sangat minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah
tropis merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan fauna. Faktor-
faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di
permukaan bumi ini antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan
tingkat curah hujan.
2. Faktor Biotik
a) Dilihat dari Penyebab Persebaran
 Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi
akan menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan
makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga
menyebabkan migrasi.
 Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam
memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang
dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain
 Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal
dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi

3
terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak cocok
untuk terus menempati daerah asal.
b) Dilihat dari Sarana Persebaran
 Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari
kekuatan terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin
untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.
 Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-
hewan air menyebabkan perpindahan mudah terjadi
 Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan
sebagai media untuk berpindah tempat.
 Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak
manusia dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna.
c) Dilihat dari Hambatan Persebaran
 Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim
dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisi
temperatur, kelembaban udaradan curah hujan.
 Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi
tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur
penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air
yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat
hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan
bertempattinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang
lapisan tanahnya tebal dan gembur.
 Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat
menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera,
padang pasir, sungai dan pegunungan.
 Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk
hidup serta persediaan bahan makanan yang melimpah
menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi.
Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.

4
B. Persebaran Jenis Fauna di Indonesia

Perbedaan jenis fauna di Indonesia dipengaruhi oleh 2 garis hipotetis


yaitu garis Wallace dan Weber. Keduanya adalah ilmuwan yang meneliti
perbedaan jenis fauna di Nusantara berdasarkan hasil temuan mereka.

 Garis Wallace

Garis Wallace ditemukan oleh Alfred Russel Wallace


seorang peneliti di bidang biologi, antropologi, zoologi, dan
penjelajah yang berasal dari Inggris. Pada abad ke-19, Wallace
mengunjungi Hindia Timur dan menyadari perbedaan mencolok
antara fauna di Pulau Bali dan Lombok. Walaupun berjarak hanya
24 km, fauna di Pulau Bali dan Lombok memiliki ciri-ciri yang
berbeda. Selanjutnya Wallace membagi fauna Nusantara menjadi
dua bagian, fauna di bagian barat yang memiliki kemiripan dengan
hewan di Benua Asia dan fauna di bagian tengah. Garis Wallace
membatasi Pulau Kalimantan dan Sulawesi terus menuju ke selatan
dan melewati antara Bali dan Lombok.

5
 Garis Weber
Garis Weber adalah garis hipotesis yang membagi
penyebaran fauna Indonesia menjadi dua bagian, tengah dan timur.
Garis ini diprakarsai oleh ilmuwan berkebangsaan Jerman-Belanda
bernama Max Carl Wilhelm Weber. Garis Weber membentang dari
bagian timur Pulau Sulawesi hingga ke Kepulauan Tanimbar di
bagian selatan Indonesia. Fauna di bagian timur memiliki kemiripan
dengan fauna yang berasal dari benua Australia.
Untuk fauna yang berada tepat di bagian tengah Indonesia tentunya
bagian tersebut tidak masuk ke dalam bagian Garis Wallace dan Weber.
Di bagian tengah tepatnya fauna yang berada di Pulau Sulawesi, Nusa
Tenggara, dan beberapa bagian Kepulauan Maluku adalah hewan
endemik Indonesia atau disebut juga fauna tipe peralihan, yang artinya
kita tidak bisa menemui hewan-hewan tersebut di habitatnya selain di
Indonesia.

1. Fauna di Bagian Barat Indonesia


Daerah ini disebut juga daerah fauna dataran Sunda atau fauna tipe
Asiatis. Fauna di bagian barat Indonesia memiliki kemiripan dengan
negara – negara yang terletak di Benua Asia. Hal ini karena fauna di

6
bagian barat Indonesia hampir sama dengan jenis fauna di benua Asia
secara keseluruhan. Pengaruh kedekatan letak dan kondisi permukaan
bumi menjadi faktor utamanya.
Walaupun begitu, terdapat beberapa hewan bertipe Asiatis yang
hanya dapat ditemui di Indonesia dan tidak ada di negara Asia lainnya.
Seperti orang utan yang berhabitat asli di hutan Sumatra dan Kalimantan.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri-ciri dan penjabaran dari fauna tipe
Asiatis di Indonesia:
Habitat:
 Tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
Ciri – ciri:
 Hewannya tidak memiliki kantung.
 Bisa ditemui banyak jenis kera.
 Mamalia memiliki tubuh yang cukup besar.
 Dapat ditemukan berbagai jenis reptil.
 Jenis burung berwarna cerah sangat terbatas dan mereka berbadan
kecil namun bersuara merdu.
 Memiliki banyak jenis ikan tawar.
Contoh fauna:
 Banteng, dapat ditemukan di Jawa dan Kalimantan.

 Badak bercula satu dan dua, dapat ditemukan di Sumatra dan Jawa.
Terdapat penangkaran badak bercula satu tepatnya di Ujung Kulon,

7
Banten. Badak bercula satu adalah hewan langka dari lima spesies
badak di dunia. Menurut data terakhir hanya terdapat 20 ekor badak
bercula satu di dunia. Perburuan liar untuk mendapatkan cula badak
memainkan peran besar dalam kepunahan badak bercula di alam
liar.

 Gajah, terdapat di Sumatra.

 Harimau loreng, terdapat di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1970


International Union of Conservation for Nature (IUCN) menyatakan
bahwa harimau loreng Jawa sudah dinyatakan punah. Hingga saat ini
terdapat 3 jenis harimau di dunia yang dinyatakan punah yaitu harimau
Jawa, harimau Bali, dan harimau Kaspia.

8
 Macan tutul, dapat ditemukan di Jawa, Bali, dan Madura.

 Jalak Bali, burung khas endemik dari Pulau Bali.

 Trenggiling, dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.

9
 Tapir, dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Tapir adalah
hewan pemakan tumbuhan yang termasuk hewan yang dilindungi di
Indonesia. Tapir memiliki ciri khas tubuhnya yang berwarna hitam
dan putih.

 Orang utan, dapat ditemukan di hutan Sumatra dan Kalimantan. Orang


utan adalah primata bertubuh besar yang dilindungi. Hutan tempat
tinggal mereka dibabat habis oleh manusia sehingga mereka semakin
terusir dari habitat aslinya. Berbagai usaha dilakukan untuk menjaga
keberlangsungannya. Salah satunya dengan membangun suaka
margasatwa dan cagar alam bagi kelestarian orang utan.

10
 Kera, banyak ditemukan di Sumatra dan Kalimantan.

2. Fauna di Bagian Tengah Indonesia


Fauna ini biasa disebut sebagai fauna peralihan. Habitatnya berada
di bagian tengah dan merupakan fauna endemik Indonesia, alias hewan asli
Indonesia yang tidak ada di negara lain. Karena letaknya di tengah, ada
beberapa fauna tipe Asiatis dan Australis yang masuk dalam tipe peralihan
ini. Contoh fauna Asiatis seperti kera atau fauna Australis seperti kuskus
juga banyak dijumpai di wilayah Indonesia bagian tengah ini.
Fauna tipe peralihan biasanya hanya terpusat dalam satu wilayah
saja dan tidak tersebar di bagian lain. Hewan di bagian tengah dibatasi oleh
garis Wallace di bagian barat dan garis Weber di bagian timur.
Habitat: Tersebar di pulau – pulau di bagian tengah Indonesia seperti
Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara
Ciri – ciri:
 Memiliki ciri fisik campuran antara tipe Asiatis dan Australis.

11
 Bersifat endemis, hanya terdapat di satu wilayah saja.
 Karena bersifat endemis banyak fauna tipe peralihan yang terancam
punah dan sangat langka.
Contoh fauna:
 Komodo, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur di Pulau Komodo.
Komodo mendapat julukan hewan purba karena ditengarai sudah hidup
ribuan tahun lalu bersamaan dengan zaman dinosaurus. Komodo
adalah hewan langka yang dilindungi karena habitatnya yang semakin
menyempit.

 Anoa, dapat ditemukan di Sulawesi. Anoa memiliki ciri fisik seperti


sapi namun dengan ukuran badan yang lebih kecil.

 Babi rusa, hanya terdapat di pulau Sulawesi tepatnya di Sulawesi


Tengah. Babi rusa memiliki taring yang mengarah ke atas dan
melengkung ke arah mata.

12
 Burung maleo, dapat ditemukan di Sulawesi dan sebagian Kepulauan
Maluku. Burung maleo berukuran kecil seperti ayam dan tidak bisa
terbang. Banyak orang yang memburu telurnya untuk dikonsumsi
sehingga jumlahnya semakin terbatas di alam liar.

 Tarsius, dapat ditemukan di Sulawesi dan bagian selatan negara


Filipina. Tarsius adalah primata berukuran mungil hanya sebesar
jempol orang dewasa dan memiliki mata yang membelalak besar.

13
 Kura – kura leher ular, hanya dapat ditemukan di Pulau Rote Nusa
Tenggara Timur.

 Kuskus beruang, hanya terdapat di Sulawesi.

14
3. Fauna di Bagian Timur Indonesia
Fauna di bagian timur Indonesia biasa disebut sebagai fauna dataran
sahul bertipe Australis yang berarti mirip dengan fauna yang dapat
ditemukan di Benua Australia. Di bagian timur, terdapat banyak jenis hewan
yang lazim ditemui di benua Australia seperti kangguru, walaby, koala serta
berbagai jenis burung, reptil dan primata lainnya yang khas. Sementara
hewan seperti kera dan mamalia jarang ditemui di wilayah ini.
Terdapat berbagai macam jenis burung yang dilindungi dan
berhabitat asli di daerah timur Indonesia.
Habitat: Kepulauan Maluku dan Papua
Ciri – ciri:
 Mamalia memiliki tubuh yang relatif kecil.
 Terdapat banyak jenis burung dengan warna cerah dan corak beragam.
 Tidak ditemukan kera di hutannya.
 Memiliki banyak binatang berkantong.
 Memiliki jenis ikan air tawar yang terbatas.
 Banyak terdapat hewan yang bertanduk.
Contoh fauna:

 Burung cendrawasih, yang dapat ditemukan di hutan Papua.


Merupakan burung yang memiliki julukan burung surga karena
keindahan bulunya. Saat ini termasuk hewan yang dilindungi dan sulit
ditemukan di alam liar.

15
 Burung kasuari, yang dapat ditemukan di Papua. Terdapat dua jenis
yaitu kasuari kerdil dan kasuari gelambir tunggal. Jenis kasuari
pertama memiliki tubuh paling kecil dibandingkan kasuari jenis
lainnya. Kasuari kerdil bisa dibedakan dari mahkotanya yang
berbentuk segitiga. Sedangkan kasuari gelambir tunggal hanya
memiliki satu gelambir yang bergelantungan di bawahnya.

 Kangguru pohon, yang dapat ditemukan di Papua dan Maluku.


Berbeda dengan kangguru yang merupakan maskot Australia,
kangguru pohon berbadan kecil dan menghabiskan waktu di atas
pohon.

 Mandar gendang, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini adalah


hewan endemik yang hanya dapat ditemui di Pulau Halmahera.
Memiliki tubuh berwarna hitam dan paruh berwarna jingga, kita bisa
menemukannya di alam liar pulau ini.

16
 Burung kakatua putih, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini
berbulu putih bersih yang sudah sangat langka. Kita dapat melihatnya
terbang bebas di suaka margasatwa yang terdapat di Provinsi Maluku
tepatnya di Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) di Pulau
Halmahera.

 Burung Nuri, yang dapat ditemukan di Maluku dan Papua bagian


barat. Burung ini memiliki bulu yang indah dengan dominasi warna
merah, bersayap hijau atau biru. Burung ini hidup di hutan hujan dan
hidup secara berkelompok atau berpasangan.

17
 Landak Irian, termasuk jenis binatang menyusui yang paling primitive
yang terdapat di Indonesia. Persebarannya terbatas di Irian dan Papua
Nugini, habitatnya di daerah pegunungan dan bersemak. Makanan
hewan ini adalah semut dan rayap.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai persebaran fauna di Indonesia, dapat
disimpulkan bahwa pembagian fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 bagian
yaitu Fauna Asiatis, Fauna Peralihan, dan Fauna Australis. Ketiga wilayah
bagian fauna ini memiliki perbedaan hewan endemik masing-masing.
Fauna Asiatis (oriental) tersebar di pulau-pulau bagian barat yang
meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Sebelah timur dibatasi oleh
garis Wallace. Fauna Australis terdapat di Papua serta pulau-pulau
disekitarnya. Bagian barat dibatasi oleh garis Weber. Sedangkan pada fauna
peralihan terdapat di Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
B. Saran
Dari penulisan makalah ini, penulis memberikan saran terhadap
pembaca untuk tetap ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian fauna
yang ada di Indonesia dengan cara tidak merusak habitat-habitat alam
tempat mereka tinggal dan ikut serta menjaga kelestarian lingkungan tempat
fauna tinggal.

19
DAFTAR PUSTAKA

Garis Wallace dan Weber, Daratan Hindia dan Garis Khayal yang
Membaginya. http://hmgf.fmipa.ugm.ac.id/2015/12/16/daratan-
hindia-dan-garis-khayal-yang-membaginya/ diakses pada hari
Minggu, 1 Desember 2019 pukul 11.31 WIB.
Persebaran Fauna di Indonesia.
https://ilmugeografi.com/biogeografi/persebaran-fauna-di-indonesia
diakses pada hari Jum’at, 29 Desember 2019 pukul 20.31 WIB.

Suharini, Erni dan Palagan, Abraham. 2010. Biogeografi. Yogyakarta: Ombak

20

Anda mungkin juga menyukai