Disusun Oleh:
Nama : Rizki Feroza Maruddani
NIM : 17405241023
Kelas : A
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Persebaran Fauna di Indonesia”. Adapun
tujuan penulisan makalah ini untuk mendeskripsikan persebaran fauna di Indonesia
beserta faktor-faktor yang mempengaruhi persebarannya
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan masukan dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna di Indonesia ........... 3
B. Persebaran Jenis Fauna di Indonesia ............................................................ 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia atau yang dahulu dikenal sebagai Hindia merupakan
negara kepulauan yang sangat luas dan memiliki kekayaan alam termasuk
pada ragam fauna yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Dari luasnya
daratan Asia yang membentang dari utara hingga selatan, Indonesia berada
pada bagian tenggara benua ini. Dari sisi geografis, letak Indonesia berada
di garis khatulistiwa dan diapit oleh dua benua, Autralia dan Asia. Dengan
letaknya yang strategis dan diapit oleh dua benua, menjadikan Indonesia
memiliki banyak keanekaragaman hayati yang terhampar dari ujung pulau
Sumatera hingga batas wilayah Papua.
Secara umum persebaran fauna di Indonesia dipengaruhi oleh letak
geografis Indonesia dan dibagi menjadi tiga wilayah, yakni Indonesia
bagian barat, Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian timur.
Persebaran flora dan fauna ini memang dipengaruhi letak geografis serta
faktor lain seperti bentang alam dan sejarah. Fauna memiliki
penyebaran/persebaran yang dipengaruhi oleh berbagai aspek. Misalnya
penyebaran Fauna di Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai aspek
geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia.
Menurut pendapat para pakar zoology yang berpendapat bahwa tipe
fauna di kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna yang ada di
Asia Tenggara (Oriental) sedangkan fauna yang ada dikawasan Indonesia
bagian timur mirip dengan fauna yang terdapat di benua Australia
(australis). Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu spesies
dengan spesies lainya senantiasa terjadi suatu interksi baik secaara langsung
maupun tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan
komunitas atau kelompok suatu kehidupan.
Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi keberadaannya oleh keadaan
tumbuh-tumbuhan. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau bioma,
1
tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah
tersebut untuk memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung atau
tidak langsung terhadap penyebaran fauna.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor - faktor yang mempengaruhi persebaran fauna di
Indonesia?
2. Bagaimana persebaran jenis fauna di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor faktor - faktor yang mempengaruhi persebaran
fauna di Indonesia?
2. Untuk mengetahui bagaimana jenis persebaran fauna di Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak cocok
untuk terus menempati daerah asal.
b) Dilihat dari Sarana Persebaran
Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari
kekuatan terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin
untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.
Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-
hewan air menyebabkan perpindahan mudah terjadi
Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan
sebagai media untuk berpindah tempat.
Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak
manusia dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna.
c) Dilihat dari Hambatan Persebaran
Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim
dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisi
temperatur, kelembaban udaradan curah hujan.
Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi
tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur
penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air
yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat
hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan
bertempattinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang
lapisan tanahnya tebal dan gembur.
Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat
menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera,
padang pasir, sungai dan pegunungan.
Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk
hidup serta persediaan bahan makanan yang melimpah
menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi.
Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.
4
B. Persebaran Jenis Fauna di Indonesia
Garis Wallace
5
Garis Weber
Garis Weber adalah garis hipotesis yang membagi
penyebaran fauna Indonesia menjadi dua bagian, tengah dan timur.
Garis ini diprakarsai oleh ilmuwan berkebangsaan Jerman-Belanda
bernama Max Carl Wilhelm Weber. Garis Weber membentang dari
bagian timur Pulau Sulawesi hingga ke Kepulauan Tanimbar di
bagian selatan Indonesia. Fauna di bagian timur memiliki kemiripan
dengan fauna yang berasal dari benua Australia.
Untuk fauna yang berada tepat di bagian tengah Indonesia tentunya
bagian tersebut tidak masuk ke dalam bagian Garis Wallace dan Weber.
Di bagian tengah tepatnya fauna yang berada di Pulau Sulawesi, Nusa
Tenggara, dan beberapa bagian Kepulauan Maluku adalah hewan
endemik Indonesia atau disebut juga fauna tipe peralihan, yang artinya
kita tidak bisa menemui hewan-hewan tersebut di habitatnya selain di
Indonesia.
6
bagian barat Indonesia hampir sama dengan jenis fauna di benua Asia
secara keseluruhan. Pengaruh kedekatan letak dan kondisi permukaan
bumi menjadi faktor utamanya.
Walaupun begitu, terdapat beberapa hewan bertipe Asiatis yang
hanya dapat ditemui di Indonesia dan tidak ada di negara Asia lainnya.
Seperti orang utan yang berhabitat asli di hutan Sumatra dan Kalimantan.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri-ciri dan penjabaran dari fauna tipe
Asiatis di Indonesia:
Habitat:
Tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
Ciri – ciri:
Hewannya tidak memiliki kantung.
Bisa ditemui banyak jenis kera.
Mamalia memiliki tubuh yang cukup besar.
Dapat ditemukan berbagai jenis reptil.
Jenis burung berwarna cerah sangat terbatas dan mereka berbadan
kecil namun bersuara merdu.
Memiliki banyak jenis ikan tawar.
Contoh fauna:
Banteng, dapat ditemukan di Jawa dan Kalimantan.
Badak bercula satu dan dua, dapat ditemukan di Sumatra dan Jawa.
Terdapat penangkaran badak bercula satu tepatnya di Ujung Kulon,
7
Banten. Badak bercula satu adalah hewan langka dari lima spesies
badak di dunia. Menurut data terakhir hanya terdapat 20 ekor badak
bercula satu di dunia. Perburuan liar untuk mendapatkan cula badak
memainkan peran besar dalam kepunahan badak bercula di alam
liar.
8
Macan tutul, dapat ditemukan di Jawa, Bali, dan Madura.
9
Tapir, dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Tapir adalah
hewan pemakan tumbuhan yang termasuk hewan yang dilindungi di
Indonesia. Tapir memiliki ciri khas tubuhnya yang berwarna hitam
dan putih.
10
Kera, banyak ditemukan di Sumatra dan Kalimantan.
11
Bersifat endemis, hanya terdapat di satu wilayah saja.
Karena bersifat endemis banyak fauna tipe peralihan yang terancam
punah dan sangat langka.
Contoh fauna:
Komodo, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur di Pulau Komodo.
Komodo mendapat julukan hewan purba karena ditengarai sudah hidup
ribuan tahun lalu bersamaan dengan zaman dinosaurus. Komodo
adalah hewan langka yang dilindungi karena habitatnya yang semakin
menyempit.
12
Burung maleo, dapat ditemukan di Sulawesi dan sebagian Kepulauan
Maluku. Burung maleo berukuran kecil seperti ayam dan tidak bisa
terbang. Banyak orang yang memburu telurnya untuk dikonsumsi
sehingga jumlahnya semakin terbatas di alam liar.
13
Kura – kura leher ular, hanya dapat ditemukan di Pulau Rote Nusa
Tenggara Timur.
14
3. Fauna di Bagian Timur Indonesia
Fauna di bagian timur Indonesia biasa disebut sebagai fauna dataran
sahul bertipe Australis yang berarti mirip dengan fauna yang dapat
ditemukan di Benua Australia. Di bagian timur, terdapat banyak jenis hewan
yang lazim ditemui di benua Australia seperti kangguru, walaby, koala serta
berbagai jenis burung, reptil dan primata lainnya yang khas. Sementara
hewan seperti kera dan mamalia jarang ditemui di wilayah ini.
Terdapat berbagai macam jenis burung yang dilindungi dan
berhabitat asli di daerah timur Indonesia.
Habitat: Kepulauan Maluku dan Papua
Ciri – ciri:
Mamalia memiliki tubuh yang relatif kecil.
Terdapat banyak jenis burung dengan warna cerah dan corak beragam.
Tidak ditemukan kera di hutannya.
Memiliki banyak binatang berkantong.
Memiliki jenis ikan air tawar yang terbatas.
Banyak terdapat hewan yang bertanduk.
Contoh fauna:
15
Burung kasuari, yang dapat ditemukan di Papua. Terdapat dua jenis
yaitu kasuari kerdil dan kasuari gelambir tunggal. Jenis kasuari
pertama memiliki tubuh paling kecil dibandingkan kasuari jenis
lainnya. Kasuari kerdil bisa dibedakan dari mahkotanya yang
berbentuk segitiga. Sedangkan kasuari gelambir tunggal hanya
memiliki satu gelambir yang bergelantungan di bawahnya.
16
Burung kakatua putih, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini
berbulu putih bersih yang sudah sangat langka. Kita dapat melihatnya
terbang bebas di suaka margasatwa yang terdapat di Provinsi Maluku
tepatnya di Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) di Pulau
Halmahera.
17
Landak Irian, termasuk jenis binatang menyusui yang paling primitive
yang terdapat di Indonesia. Persebarannya terbatas di Irian dan Papua
Nugini, habitatnya di daerah pegunungan dan bersemak. Makanan
hewan ini adalah semut dan rayap.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai persebaran fauna di Indonesia, dapat
disimpulkan bahwa pembagian fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 bagian
yaitu Fauna Asiatis, Fauna Peralihan, dan Fauna Australis. Ketiga wilayah
bagian fauna ini memiliki perbedaan hewan endemik masing-masing.
Fauna Asiatis (oriental) tersebar di pulau-pulau bagian barat yang
meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Sebelah timur dibatasi oleh
garis Wallace. Fauna Australis terdapat di Papua serta pulau-pulau
disekitarnya. Bagian barat dibatasi oleh garis Weber. Sedangkan pada fauna
peralihan terdapat di Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
B. Saran
Dari penulisan makalah ini, penulis memberikan saran terhadap
pembaca untuk tetap ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian fauna
yang ada di Indonesia dengan cara tidak merusak habitat-habitat alam
tempat mereka tinggal dan ikut serta menjaga kelestarian lingkungan tempat
fauna tinggal.
19
DAFTAR PUSTAKA
Garis Wallace dan Weber, Daratan Hindia dan Garis Khayal yang
Membaginya. http://hmgf.fmipa.ugm.ac.id/2015/12/16/daratan-
hindia-dan-garis-khayal-yang-membaginya/ diakses pada hari
Minggu, 1 Desember 2019 pukul 11.31 WIB.
Persebaran Fauna di Indonesia.
https://ilmugeografi.com/biogeografi/persebaran-fauna-di-indonesia
diakses pada hari Jum’at, 29 Desember 2019 pukul 20.31 WIB.
20