Disusun oleh:
KELOMPOK 4
M. Alam Syahputra
Putri Andiana Sari
Meiliya Putri
Sarah Rehulina Sianturi
KELAS C
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya makalah yang berjudul Analisis Faktor
Pendorong dan Pembatas Persebaran Tumbuhan (Flora) dan Hewan (Fauna)
dapat kami selesaikan tepat pada waktunya untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biogeografi.
Sesuai dengan judul makalah ini, penulis mengaharapkan makalah ini dapat
memberikan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa/ mahasiswi. Seperti lazimnya
sebuah makalah, tentunya makalah ini tidak luput dari kekurangan. Mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
Daftar Pustaka..............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Flora dan Fauna di Bumi memiliki karakteristik tersendiri. Flora dan Fauna
yang hidup pada suatu wilayah tertentu memiliki kemampuan adaptasi agar dapat
melangsungkan hidupnya di wilayah tersebut. Kondisi geografis permukaan bumi
yang beragam turut mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
2. Untuk mengetahui faktor pembatas atau penghambat persebaran tumbuhan
dan hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
4
lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang mempengaruhi tingkat intensitas
penyinaran matahari antara lain kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian
tempat, jarak suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan dengan
tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas penyinaran matahari
menyebabkan variasi suhu udara di muka bumi. Kondisi suhu udara sangat
berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies
memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi
yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup
di kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap
perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora
dan fauna tropis.
b. Kelembapan udara
selain suhu dalam Rara (2014: 159) menjelaskan, faktor lain yang berpengaruh
terhadap persebaran makhluk hidup di muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan
udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat
kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran tumbuhan di muka
bumi.
c. Angin
Di dalam siklus hidrologi, angin dalam Rara (2014: 162) berfungsi sebagai alat
transportasi yang dapat memindahkan uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat
lain. Gejala alam ini menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi
distribusi uap air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah
kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga membantu
memindahkan benih dan membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman
tertentu.
d. Curah hujan air
Dalam Rara (2014: 162) merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk
hidup. Tanpa sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan
di muka bumi.Bagi makhluk hidup yang menempati biocycle daratan, sumber air
utama untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan. Melalui curah
5
hujan, proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung secara
berkelanjutan.
2. Faktor Biotik
Menurut Rara, (2014: 165) menjelaskan Faktor Biotik yang sangat berpengaruh
terhadap persebaran flora dan fauna yaitu manusia. manusia dapat membudidayakan
beberapa jenis flora dan fauna.
6
berbagai jenis ikan, reptile, burung sampai binatang-binatang menyusui serta hewan
atau tumbuhan didaratan. Pergeseran menjadi anak benua itu, mengakibatkan
makhluk hidup yang dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup, misalnya
iklim yang berbeda menyebabkan hanya makhluk hidup yang tahan terhadap kondisi
ini akan tetap bertahan hidup dan menyesuaikan diri, sehingga tidak musnah. Jadi,
sejarah geologi ikut menentukan geografi kehidupan di bumi baik ditinjau dari
persamaan maupun perbedaan makhluk hidup.
dan Hewan
1. Faktor Iklim
Salah satu penghambat persebaran flora dan fauna adalah faktor iklim. Iklim
merupakan keadaan rata- rata cuaca yang terjadi di suatu tempat yang luas. Iklim
adalah salah satu hal yang sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup suatu
organisme. Pasalnya suatu organisme atau makhluk hidup akan terpengaruh langsung
pada iklim karena iklim berhubungan langsung dengan makhluk hidup. Beberapa
unsur iklim yang mempengaruhi kelangsungan hidup makhluk organisme antara lain
adalah tekanan udara, suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan lain
sebagainya. Nah, tumbuhan yang habitatnya di daerah tropis tentu pertumbuhannya
akan terganggu apabila tumbuh di daerah sub tropis. Demikian pula tumbuhan yang
hidupnya di daerah sub tropis yang notabene sejuk, ketika dibawa ke daerah iklim
tropis bisa jadi malah akan mati, dan sebagainya. Hal ini menandakan bahwa iklim
sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup.
7
2. Faktor Biologis
Faktor yang menghambat persebaran flora dan fauna selanjutnya adalah faktor
biologis. Faktor biologis yang menghambat ini lebih merujuk pada habitat asli yang
sudah tidak cocok lagi. Ketidakcocokan habitat ini dikarenakan berbagai faktor,
seperti perubahan cuaca, bencana alam hingga perubahan yang terjadi akibat
perbuatan manusia. Sebagai contoh adalah burung- burung yang bermigrasi mencari
hutan baru karena hutan yang lama telah terbakar. Contoh lain adalah binatang-
binatang di Afrika yang bermigrasi mencari sumber air baru karena sumber air yang
lama telah mengering, dan sebagainya.
3. Faktor geografis
Selanjutnya adalah faktor geografis. Faktor geografis ini lebih merujuk kepada
keadaan bentang alam, seperti perairan/ lautan, pegunungan, dataran rendah, dataran
tinggi dan lain sebagainya. Kita semua tahu bahwa keadaan morfologi di setiap
wilayah tidak sama. Ada wilayah yang bentuknya pegunungan, ada yang dataran
rendah dan lain sebagainya. Nah, binatang yang hidup di wilayah pegunungan
terbiasa dengan udara dingin maka tidak akan cocokm bila dibawa ke dataran rendah,
dan begitu sebaliknya. Tumbuhan akan lebih kelihatan lagi, tumbuhan yang hidup di
wilayah pegunungan tidak akan hidup di wilayah pantai yang panas, contohnya
adalah tumbuhan teh.
Faktor terakhir yang menghambat persebaran flora dan fauna adalah faktor keadaan
tanah. Keadaan tanah yang dimaksud misalnya adalah apakah tanahnya gembur,
tandus atau berbatu. Sebagai contoh adalah tanaman kaktus cocok tinggal di tanah
yang kering dan tandus. Ketika kaktus dipindahkan ke tanah yang basah dan gembur,
justru pertumbuhannya akan terganggu. Demikian pun dengan binatang. Binatang
yang biasa hidup di daerah gurun pasir yang tanahnya berpasir dan sangat kering
8
maka tidak akan cocok jika dipindahkan ke daerah yang sejuk dan tanahnya kaya
akan humus.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Daftar Pustaka
Uli, H. Marah, Mulyadi Asep. Geografi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Erlangga,
2007.
11