Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi di antara satu tugas pada Mata Kuliah Biogeografi yang
diampu oleh : Prof. Dr. Wajat Kastolani, M. Pd.

Dibuat Oleh :

Nama : Regita Cahyani


NIM : 2000432
Prodi : Pendidikan Geografi – 2B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2020

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Biogeografi.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Wajat Kastolani, M. Pd. yang telah
membantu saya baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan
kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung saya sehingga saya bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Saya menyadari, bahwa Makalah Mata Kuliah Biogeografi yang saya buat ini masih jauh
dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga Makalah Mata Kuliah Biogeografi ini dapat menambah wawasan para pembaca
dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bekasi, 15 Maret 2021

Regita Cahyani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3
A. Pengertian Flora dan Fauna................................................................................... 3
B. Sejarah Persebaran Flora di Indonesia ................................................................. 3
C. Sejarah Persebaran Fauna di Indonesia ............................................................... 3
D. Biosfer....................................................................................................................... 5
E. Bioma ........................................................................................................................ 6
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna ..................... 10
G. Sejarah pembagian wilayah garis Wallace dan Weber ..................................... 13
H. Pembagian Kawasan garis Wallace dan Weber ................................................. 14
I. Jenis-jenis hewan endemik di Indonesia ............................................................. 15
BAB III .......................................................................................................................... 21
KESIMPULAN ............................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vi

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biogeografi adalah salah satu cabang ilmu dari ilmu biologi yang
mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu
(Rimbakita.com, 2019). Biogeografi merupakan peristilahan biologi yang
berhubungan dengan pola distribusi flora dan fauna dalam skala ruang dan waktu
(Kusumaningrum. Dkk 2014). Pola sebaran dan keanekaragaman spesies hewan
dan tumbuhan dapat dijelaskan melalui gabungan berbagai faktor biologi-evolusi
sperti spesies, kekerabatan, endemisasi, kepunahan, begitu juga faktor geologi dan
iklim masalalu seperti pergerakan lempeng tektonik, hanyutan benua, glasialisasi,
perubahan tinggi muka air laut dan keseterdiaann sumberdaya alam (abrar, 2011).
Objek kajian dari biogeografi tersebut adalah mengetahui asal usul dan
keanekaragaman flora dan fauna serta bagaimana mereka tersebar dalam ruang
dan waktu (Veron, 1995: Abrar, 2011).
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat
tinggi dan juga rumah bagi berbagai flora dan fauna endemic yang tidak dapat
ditemukan di tempat-tempat lain. keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat
besar ini merupakan satu sumberdaya alam unggulan milik Indonesia dam dapat
dimanfaatkan sebagai wisata dan kegiatan kebudayaan, keanekaragaman hayati
juga dapat menjadi obat atau bahan industri lainnya. wilayah biogeografis,
Indonesia terjadi diantara dua wilayah yaitu Indo-Malaya atau oriental dan
australis (Hakim, 2020). Indonesia terletak didaerah tropis yang menyebabkan
memiliki tingkat curah hujan yang cukup tinggi, sehingga keanekaragaman hayati
yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropis dan kutub. Keanekaragaman
hayati Indonesia berjumlah sekitar 6.000 spesies tumbuhan, 1.000 spesies hewan
(Kompas.com, 2020). Selain itu, persebaran hutan di Indonesia juga tersebar
dengan karakteristik masing-masing di tiap daerahnya, persebaran hutan di
Indonesia, dibagi berdasarkan jenis tanaman yang mendiami hutan tersebut. Dan
Indonesia juga salahsatu negara denga gugusan gunung api yang Panjang,

1
sehingga adanya aktifitas vulkanisme yang membuat tanah di Indonesia rata-rata
memiliki tanah yang subur (Ilmugeografi.com, 2021).

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna ?
2. Bagaimana pembagian wilayah persebaran fauna di Indonesia ?
3. Apa saja hewan endemik setiap pulau di Indonesia ?
4. Bagaimana sejarah persebaran flora di Indonesia ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan
fauna.
2. Untuk mengetahui wilayah persebaran fauna di Indonesia.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis hewan endemik di Indonesia.
4. Untuk mengetahui sejarah persebaran flora di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Flora dan Fauna


Pengertian secara sederhana flora adalah tanaman, sedangkan fauna adalah
hewan. Pengertian secara umum flora secara umum adalah segala jenis tumbuhan
serta tanaman yang ada di muka bumi dan pengertian fauna secara umum adalah
segala jenis hewan yang hidup di muka bumi.

B. Sejarah Persebaran Flora di Indonesia


pola persebaran flora di Indonesia sama dengan pola persebaran faunanya yang
berpangkal pada sejarah pembentukkan daratan kepulauan Indonesia pada masa
zaman es. Pada awal masa zaman es, wilayah bagian barat Indonesia yang
meliputi Dataran Sunda terdiri dari Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan
menyatu dengan benua Asia, sedangkan wilayh bagian timur Indonesia yang
meliputi Dataran Sahul yang menyatu dengan benua Australia. Dengan demikian,
wilayah Indonesia merupakan daerah migrasi fauna dan flora antar kedua benua
tersebut. Kemudian, pada akhir zaman es dimana suhu permukaan bumi mulai
meningkat, sehingga permukaan air pun naik kembali yang membuat pulua Jawa
terpisah dari benua Asia, Kalimantan, dan Sumatera. Begitu juga dengan pulau
lainnya terpisah satu dengan yang lainnya. berdasarkan hasil proses pembentukan
daratan wilayah Indonesia serta hasil penelitian Wallace dan Weber, secara
geologis, persebaran flora di Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah yaitu Flora
dataran sunda, flora dataran sahul, dan flora daerah peralihan. Perkiraan jumlah
sepsis di setiap wilayah penyebaran tersebut dapat terjadi tumpeng tindih antara
satu pulau dengan yang lainnya, namun ada juga spesies endemic (Kato dan
Santosa 1996; Kusmana dan Hikmat 2015).

C. Sejarah Persebaran Fauna di Indonesia


Persebaran fauna di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi geologi Indonesia pada
zaman dahulu dimana wilayah Indonesia pernah tergganbung dengan wilayah

3
benua Asia dan Austarlia yaitu Kawasan Paparan Sunda (Sunda Shelf) dan
Paparan Sahul (Sahul Shelf).
a. Pleistosen akhir sekitar 2,6 juta tahun lalu
Zaman es berada di masa puncak dan pada periode ini hampir sepertiga di
muka bumi, terutama didaerah bumi paling utara dan selatan, tertutupi
oleh es yang menyebabkan surutnya air laut secara tajam. Air laut yang
turun sekitar 100-120 meter menyebabkan peluang bagi fauna menyebar
melalui daratan yang kering dari air laut dengan rentang waktu migrasi
yang cukup singkat. Fauna yang berhasil menduduki Indonesia bagian
barat diantaranya kura-kura besar dan kudanil purba. Kemudian, suhu
bumi mulai menghangat, kumpulan es mulai mencair dan membanjiri
daerah daratan kering dan mengakibatkan banyak daratan yang terpisah
oleh lautan. Karena terisolasi di pulau dengan sumber makanan yang tidak
seimbang, akhirnya semua fauna mengalami kepunahan.
b. Pleistosen awal sekitar 0,8 juta tahun yang lalu
Migrasi fauna dari Asia yang sangat banyak, penurunan muka air laut
sekitar 170 meter karena rentang waktu migrasi yang cukup Panjang.
Karakteristik fauna yang datangg ke Indonesia memiliki kesamaan dangan
yang berasal dari india. Fauna yang berhasil menapaki daerah Indonesia
bagian barat, salah satunya fauna yang paling menjadi sorotan adalah
gajah. Gajah merupakan hewan semi aquatic yang dapat berenang. Pada
masa ini gajah diperkirakan mampu berenang ke Kawasan yang tidak
kering dan di pisahkan oleh lautan dalam. Dari barat menuju timur gajah
ini dimungkinkan menyebrangi lautan ke Sulawesi dan hingga ke flores.
Pada masa ini pula kebanyakan fauna mengalami kepunahan.
c. Pleistosen akhir- holosen sekitar 250 ribu, 150 ribu, dan 17.000 tahun lalu
Penurunan muka air laut berdampak besar pada keberadaan fauna-fauna
Indonesia yang hidup dan keadaan geografis Indonesia yang hampir sama
dengan keadaan sekarang. Penurunan muka air laut pada waktu itu sekitar
100 meter. Karakter fauna asia dan dominnasi faunadengan habitat hutan
hujan merupakan ciri utaama fauna Indonesia bagian barat yang

4
memajang dari sumatera hingga bali. Dimulai dari Lombok yang
dipisahkan oleh lautan dalam dan arus tinggi dari bali, distribusi fauna
mulai muncul perbedaan. Hal ini yang disadari oleh Wallaace sebagai
ekozona tersendiri yang dia pisahkan dengan garis khayal.

D. Biosfer
Biosfer berasal dari kata bios yang berarti hidup dan shpeira yang berarti
lapisan. Sedangkan secara etimologis, biosfer adalah yang ditempati oleh
makhluk hidup atau seluruh ruang yang dihuni oleh makhluk hidup (Khalifah,
20119). Biodfer dalam geografi merupakan bentang fenomena keruangan
makhluk hidup yang meliputi flora dan fauna. Studi tentang biosfer lebih
diutamakan pada penhkajian persebaran tumbuhan serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri atas
gabungan ekosisteem yang ada di planet bumi. Sistem yang mencangkup seluruh
makhluk hidup penghuni geosfer yang berinteraksi dengan lingkungannya
sebagai kesatuan yang utuh. Makhluk hidup yang mendiami planet bumi selain
manusia adalah flora dan fauna. Tidak semua wilayah permukaan bumi dapat
menjadi tempat hidup organisme. Hal ini berkaitan dengan persyaratan serta
faktor-faktor pendukung dan penghambat bagi kelangsungan hidup organisme itu
sendiri. Wilayah yang dipermukaan bumi yang cocok menjadi lingkungan hidup
organisme ini dikenal dengan biosfer. Menurut Sudjiran, habitat menunjukkan
tempat tumbuh sekelompok organisme dari berbagai jenis yang membentuk suatu
komunitas. Berarti, setiap makhluk hidup seperti tumbuhan, binatang, dan
manusia memiliki cara masing-masing dalam memanfaatkan lingkungan untuk
mempertahankan hidupnya yang disebut adaptasi. Menurut A. Tansley (1935)
seorang ahli biologi dari inggris. Menurutnya, ekosistem ialah suatu sistem yang
meliputi komponen tumbuhan-tumbuhan, binatang, serta lingkungan fisik tempat
hidupnya. Komponen-komponen tersebut senantiasa berinteraksi dan saling
mempengaruhi satu sama lain, sesuai dengan fungsinya masing-masing. A. Tasley
mengemukakan bahwa ekosistem meliputi komponen-komponen berikut ini.

5
a) Komponen biotik terdiri atas : tumbuhan sebagai produsen dan binatang
sebagai konsumen.
b) Komponen abiotic terdiri atas : iklim, bahan organic berupa mineral-
mineral yang terdapat dalam batuan, tanah, air dan udara.

E. Bioma
Bioma adalah ekosistem besar dengan wilayah yang luas disertai flora dan fauna
yang khas. Bioma terbentuk dari beberapa perbedaan, seperti letak geografis antar
wilayah, intensitas cahaya matahari dan curah hujan.
a) Ciri-ciri bioma, terdiri atas :
1. Wilayahnya yang sangat luas.
2. Dapat dikenali dengan melihat vegetasi utamanya.
3. Terbentuknya akibat hasil dari interaksi antara lingkungan dengan
organisme yang hidup pada lingkungan tersebut.
4. Kumpulan macam-macam populasi.
5. Di dalam bioma terdiri atas produsen, konsumen dan decomposer
(pengurai).

Sistem bioma merupakan salah satu cara mempelajari persebaran berbagai jenis
tumbuhan dan sistem bioma menekankan pada dinamika komunitas yang
berhubungan dengan iklim dan faktor lingkungan lainnya, selain memperhatikan
sejarah evolusi geologinya.

b) Karakteristik bioma, terdiri atas :


1. Bioma Stepa
Stepa atau dapat disebut padang rumput terdapat pada daerah yang
memiliki iklim tropis dan subtropis, memiliki curah hujan yang
tergolong lebih rendah, yaitu sekitar 250-500 mm/tahun sehingga
stepa memilliki drainase yang buruk dan tanahnya yang
mempunyai porositas yang rendah sehingga tidak mampu m
enyimpan air dengan baik yang membuat tanaman sulit
mendaparkan air, tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri
terhadap lingkungan ini adalah rumput. Didominasi oleh

6
tumbuhan seperti pohon akasia. Persebaran bioma stepa meliputi
wilayah Australia, Argentina, Amerika Selatan, dan Afrika.

Gambar 1. Bioma Stepa


2. Bioma Tundra
Tundra berasal dari kata Finlandia “tunturi” yang berarti dataran
tanpa pohon. Tundra terdapat pada daerah yang memiliki suhu
yang sangat rendah dan sebagian wilayahnya tertutup oleh salju,
berhubung suhu dan curah hujannya yang sangat rendah, wilayah
tundra memiliki musim tumbuh dan nutrisi yang buruk. Nutrisi
utamanya yaitu nitrogen dan fosfor. Kerena tundra memiliki suhu
yang sangat rendah sebagai tempat hidup pohon, sehingga
tumbuhan yang hidup, seperti semak pendek, ganging, serta lumut-
lumutan. Begitu juga hewannya terbatas, hanya hewan-hewan
yang cukup kuat hidup ditempat di suhu yang ekstrem dingin,
seperti beruang kutub, kambing gunung, dan rubah arktik.
Persebaran bioma tundra meliputi wilayah kutub utara dan kutub
selatan.

7
Gambar 2. Bioma Tundra
3. Bioma Taiga
Taiga berasal dari Bahasa Rusia yang berarti “hutan”. Taiga adalah
jenis hutan yang terdiri dari satu spesies yang daunnya menyerupai
jarum. Terdapat pada daerah yang memiliki iklim subarktik
dengan durasi waktu musim dingin yang lebih lama daripada
musim panasnya. Curah hujannya sekitar 400-750 mm/tahun.
Bbioma ini didominasii oleh pohon-pohon jenis konifer, cemara,
pinus, dan spruce dengan daun berbentuk jarum dan memiliki
lapisan lilin pada permukaannya. Hewan khasnya seperti burang,
rubah, dan serigala. Persebaran bioma taiga meliputi wilayah
Skandinavia dan Rusia Timur.

Gambar 3. Bioma Taiga

8
4. Bioma Sabana
Sabana merupakan bioma yang dipenuhi semak belukar dan
pohon. Terdapat pada derah yang memiliki iklim tropis hingga
subtrpis. Hujan terjadi secara musiman dan didominasi oleh suhu
panas sepanjang tahun dengan curah hujan sekitar 900-1500
mm/tahun. Terdapat berbagai macam pohon yang tumbuh disana.
Tumbuhan khasnya seperti rumput, akasia, dan palem, serta hewan
khasnya gajah, zebra, jerapah, dan singa. Persebaran bioma sabana
meliputi wilayah benua Amerika Selatan, Afrika, dan Australia.

Gambar 4. Bioma Sabana


5. Bioma Hutan Hujan Tropis
Terdapat pada daerah yang memiliki iklim tropis dengan intensitas
hujan dan penyinaran matahari yang tinggi sepanjang tahun. Pohon
tumbuh dengan beragam yang ketinggiannya mencapai 20 – 40
meter. Persebaran bioma hutan tropis meliputi wilayah yang
dilewati garis ekuator seperti Amerika Selatan, Australia Utara,
Malaysia, Indonesia, dan Madagaskar.

9
Gambar 5. Bioma Hutan Hujan Tropis
6. Bioma Hutan Gugur
Terdapat pada daerah yang memiliki iklim tropis hingga subtropic.
Tumbuhan yang tumbuh di hutan gugur jenisnya sedikit dan
memiliki diameter yang tidak terlalu lebar. Disebut dengan hutan
gugur karena pada musim dingin, pepohonan di hutan ini akan
megugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan. Jenis pohon
yang ada di hutan gugur seperti pohon maple, pohon bunga Sakura,
dll. Jenis hewan yang ada di hutan gugur seperti rusa, tupai, dll.
Persebaran bioma hutan gugur meliputi wilayah Asia Timur, Cile,
Amerika Serikat, dan Eropa Barat.

Gambar 6. Bioma Hutan Gugur

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna


Kehidupan flora dan fauna di suatu wilayah sangat berkaitan dengan
lingkungannya. Itu yang menyebabkan persebaran flora dan fauna secara tidak

10
merata di permukaan bumi. Keberadaan fenomena biosfer merupakan fungsi dari
kondisi lingkungan di sekitarnya. Kondisi iklim dan tanah di permukaan bumi
sangat beragam, sehingga beragam pula persebaran flora dan fauna. Bebrapa
faktor lingkungan yang mempengaruhi keberadaan flora dan fauna di muka bumi
antara lain adalah faktor klimatik, edafik, dan biotik. Faktor-faktor lingkungan
yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di muka bumi, sebagai berikut :
1. Faktor klimatik
Iklim merupakan faktor yang dominan mempengaruhi pola persebaran
flora dan fauna. Wilayah deng pola iklim ekstrim seperti kutub yang
senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi atau gurun yang gersang
sudah tentu akan menyulitkan bagi kehidupan organisme. Karena itu,
persebaran tumbuhan dan binatang di kedua wilayah ini sangat minim baik
dari segi jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya di daerah tropis merupakan
wilayah yang optimal bagi kehidupan spesies. Faktor-faktor iklim yang
mempengaruhi persebaran flora dan fauna, sebagai berikut :
a) Suhu
Daerah-daerah yang berada pada zone lintang iklim tropis
menerima penyinaran matahari setiap tahun relative lebih banyak
dibandingkan dengan wilayah lain. perbedaan ini menyebabkan
variasi suhu udara di berbagai Kawasan di muka bumi. Kondisi
suhu udara tentunya sangat berpengaruh terhadap kehidupan flora
dan fauna karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu
lingkungan hidup ideal serta tigkat toleransi yang berbeda satu
dengan yang lain. seperti flora dan fauna yang hidup di Kawasan
kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi lebih tinggi
terhadap perbedaan suhu ekstrim anrata siang dan malam
dibandingkan dengan flora dan fauna tropis. Wilayah-wilayah yang
memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan
habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar
kehidupan organisme, baik manusi, flora dan fauna.

11
b) Kelembaban udara
Tingkat kelembaban udara berpengaruh langsung terhadap pola
persebaran flora dan fauna di muka bumi. Kelembaban udara
merupakan perbandingan antara banyaknya uap air yang
terkandung dalam udara. Semakin besar kelembaban udara maka
semakin banyak uap air yang terkandung di dalamnya. Air sangat
berberan pendting dalam keberlangsungan kehidupan flora dan
fauna.
c) Angin
Untuk tumbuhan, Faktor angin berfungsi untuk membentuk CO2
dan memindahkan uapi air dan kelembaban dari suatu tempat ke
tempat yang lain. faktor ini juga berperan dalam proses
penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi
tumbuhan baru.
d) Curah hujan
Air merupakan kebutuhan pokok bagi keberlangsungan kehidupan
flora dan fauna. Sumber air pada kehidupan di darat sangat
bergantung dengan hujan. Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah
permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga
menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya.
Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi umumnya
merupakan Kawasan yang dihuni oleh beragam spesies dengan
jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan wilayah
yang relative lebih kering.
2. Faktor edafik
Tanah menjadi salah satu hal penting dalam faktor yang mempengaruhi
persebaran flora dan fauna. Tanah merupakan media tumbuh dan
berkembangnya tanaman. Tingkat kesuburan tanah merupakan faktor
utama yang berpengaruh terhadap persebaran tumbuhan. Ini berarti
semakin subur tanah maka kehidupan tumbuhan semakin banyak jumlah

12
dan keanekaragamannya. Adapun faktor edafik yang mempengaruhi
persebaran flora dan fauna antara lain :
a) Tekstur tanah
Tekstur tanah merupakan perbandingan relative berbagai
partikeltanah dalam suatu massa tanah terutama perandingan
antara pasir, debu, dan lempung. Faktor ini sangat penting dalam
kaitannya dengan kapasitas tanah dalam menampung air dan udara
tanah. Jika memiliki proporsi partikel yang besar, maka akan dapat
menampung air dengan baik serta dapat menunjang kehidupan
tanaman dengan baik pula.

G. Sejarah pembagian wilayah garis Wallace dan Weber


Pada tahun 1521, Ferdinand Magellan dan Antonio Pigafetta mencatat perbedaan
kondisi biologi antara filipina dan kepulauan maluku pada sisi berlawanan. Selain
itu, pengamatan akan perbedaan fauna antara kedua wilayah juga telah dilakukan
oleh seorang navigator dari inggris bernama George Windsor Earl.
Wallace pernah membuat pamphlet kondisi geografis yang membedakan asia
tenggara dan austalia. Pamphlet ini di terbitkan pada tahun 1854. Wallace
menggambarkan bagaimana pulau-pulau di barat seperti jawa dan sumatera
terhubung oleh laut-laut dangkal. Dan beberapa pulau di sisi barat garis memiliki
satwa liar yang serupa dengan benua asia. Wallace melanjutkan perjalanannya
untuk penelitian yang lebih banyak. Dari Kawasan itu, Wallace meletakkan garis
di sisi timur bali karena semua pulau di sisi timur jawa dan Kalimantan memiliki
pola hewan yang mirip dari benua Australia atau pasifik. Oleh sebab itu, titik
itulah tempat yang cocok untuk menjadi garis pemisah, Kemudian seorang ahli
biologi dan antropologi dari inggris yang bernama Thomas Huxley menggunakan
istilah garis wallce untuk pertama kali dalam makalahnya yang dirilis pada tahun
1868 untuk Zoological Society of London. Penelitian Wallace di Indonesia
mendemostrasikan teori evolusi pada waktu yang bersamaan dengan Joseph
Dalton Hooker dan Asa Grey yang menulis sebuah esai berupa dukungan terhadap
hipotesis Darwin.

13
H. Pembagian Kawasan garis Wallace dan Weber
Wallace membagi wilayah Indonesia berdasarkan persebaran flora dan faunanya
menjadii tigaa garis khayal yaitu garis Wallace, garis weber, dan garis lydekker .
ketiga garis ini menunjukkan pembagian flora dan fauna Kawasan tipe satu
dengan lainnya. berikut merupakan tipe flora dan fauna yang terbagi berdasarkan
garis khayal, yaitu :
a) Kawasan asia
Di sisi barat garis Wallace merupakan habitat bagi flora dan fauna yang
berhubungan dengan spesies asia (tipe asiatis). Flora tipe asiatis bersifat
heterogeny karena dipengaruhi oleh iklim tropis dengan curah hujan yang
tinggi. Contoh flora tipe asiatis antara lain kemuning, hutan bakau, rawa
gambut, rotan, jati, meranti, pohon gaharu, pohon ulin, bamboo, pohon
kamper, dan rafflesia arnoldi.
Fauna tipe asiatis terdiri dari burung, reptile, ikan, dan beberapa jenis
mamalia serta umumnya memiliki karakteristik berbadan besar. Contoh
fauna tipe asiatis antara lain gajah, rusa, bekantan, banteng, ikan arwana,
harimau, beruang madu, orang utan, dan burung rangkong.
b) Kawasan peralihan
Flora tipe peralihan bersifat homogen karena dipengaruhi oleh curah hujan
yang rendah dan daerahnya yang relative kering. Didominasi oleh stepa
tropis dan sabana. Contoh flora tipe peralihan antara lain anggrek,
cengkeh, cendana, pala, eboni, kayu putih.
Fauna tipe peralihan memiliki jumlah yang tidak begitu banyak
dibandingkan dengan fauna tipe asiatis dan fauna tipe australis. Contoh
fauna tipe peralihan antara lain anoa, babi rusa, maleo, dan Komodo.
c) Kawasan australis atau pasifik
Flora tipe australis didominasi oleh hutan hujan tropis dan hutan
pegunungan. Contoh flora tipe australis antara lain matoa, pohon sagu,
pohon nipah, dan buah merah.
Fauna tipe australis memiliki karakteristik yaitu memiliki ukuran tubuh
yang tidak terlalu besar dan mamalianya berkantong. Contoh fauna tipe

14
australis antara lain kuskus, cendrawasih, kanguru, burung maleo, burung
kasuari, dan burung betet.

I. Jenis-jenis hewan endemik di Indonesia


Indonesia merupakan tempat keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Di negara
kepulauan ini terdapat 115 hewan mamalia. Indonesia juga memiliki 1500 jenis
burung, 600 jenis hewan reptilia, dan 270 hewan jenis ampibi. Hewan-hewan
endemik pulau-pulau di Indonesia, yaitu :
a) Hewan endemik pulau Sumatera
Keanekaragaman hayati pulau sumatera tidak diagukan lagi. Pulau
sumatera merupakan bagian dari sundaland hospot dengantingkat
keanekaragaman hayati tertinggi. Hewan endemic pulau Sumatera antara
lain :
1. Harimau sumatera

Gambar 7. Harimau Sumatera


2. Badak sumatera

Gambar 8. Badak Sumatera

15
3. Surili / Simpai Sumatera

Gambar 9. Surili
4. Tarsius / Mentilin Bangka

Gambar 10. Tarsius


b) Hewan endemic pulau Jawa
Pulau Jawa memiliki hewan endemic yang pada zaman dahulu hidup
dengan populasi yang banyak. Seiring berjalannya waktu Pulau Jawa
merupakan pulau dengan penduduk terpadat di Indonesia. Dan banyaknya
kota besar dengan pembangunan yang luar biasa, sehingga hewan endemic
pulau jawa terancam punah, diantaranya yaitu:
1. Badak bercula satu

Gambar 11. Badak bercula satu

16
2. Owa owa

Gambar 12. Owa owa


3. Elang Jawa

Gambar 13. Elang jawa


d) Hewan endemic pulau Kalimantan
Kalimantan memiliki keanekargaman hayati yang melimpah. Hewan
endemic Kalimantan tidak sedikit yang akan terancam punah. Hewan
endemic Kalimantan antara lain, yaitu :
1. Bekantan

Gambar 14. Bekantan

17
2. Pesut Mahakam

Gambar 15. Pesut Mahakam


3. Kucing Merah

Gambar 16. Kucing Merah


e) Hewan endemic pulau Sulawesi
Ekspedisi Palu-Koro-Pulau Sulawesi menurut ahli geologi terbentuk
jutaan tahun lalu dari bersatunya beberapa daratan menjadi satu pulau. Itu
sebabnya Sulawesi memiliki hewan-hewan unik yang tidak ditemui di
pulau lain (endemic) di Indonesia, antara lain, yaitu :
1. Burung Maleo

Gambar 17. Burung Maleo

18
2. Kera Hitam Sulawesi

Gambar 18. Kera Hitam Sulawesi


3. Babi Rusa

Gambar 19. Babi Rusa


f) Hewan endemic pulau Papua
Papua yang terletak di bagian paling timur Indonesia memiliki kekayaan
flora dan fauna, antara lain, yaitu :
1. Burung Cendrawasih Merah

Gambar 20. Burung Cendrawasih Merah

19
2. Hiu Karpet Berbintik

Gambar 21. Hiu Karpet Berbintik


3. Kasuari Kerdil

Gambar 22. Kasuari Kerdil

20
BAB III

KESIMPULAN
Pengertian secara umum flora secara umum adalah segala jenis tumbuhan serta
tanaman yang ada di muka bumi dan pengertian fauna secara umum adalah segala jenis
hewan yang hidup di muka bumi. pola persebaran flora di Indonesia sama dengan pola
persebaran faunanya yang berpangkal pada sejarah pembentukkan daratan kepulauan
Indonesia pada masa zaman es. Pada awal masa zaman es, wilayah bagian barat Indonesia
yang meliputi Dataran Sunda terdiri dari Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan menyatu
dengan benua Asia, sedangkan wilayh bagian timur Indonesia yang meliputi Dataran
Sahul yang menyatu dengan benua Australia. Dengan demikian, wilayah Indonesia
merupakan daerah migrasi fauna dan flora antar kedua benua tersebut. Kemudian, pada
akhir zaman es dimana suhu permukaan bumi mulai meningkat, sehingga permukaan air
pun naik kembali yang membuat pulua Jawa terpisah dari benua Asia, Kalimantan, dan
Sumatera. Begitu juga dengan pulau lainnya terpisah satu dengan yang lainnya.
berdasarkan hasil proses pembentukan daratan wilayah Indonesia serta hasil penelitian
Wallace dan Weber, secara geologis,

Persebaran flora di Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah yaitu Flora dataran sunda,
flora dataran sahul, dan flora daerah peralihan. Perkiraan jumlah sepsis di setiap wilayah
penyebaran tersebut dapat terjadi tumpeng tindih antara satu pulau dengan yang lainnya,
namun ada juga spesies endemic Persebaran fauna di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi
geologi Indonesia pada zaman dahulu dimana wilayah Indonesia pernah tergganbung
dengan wilayah benua Asia dan Austarlia yaitu Kawasan Paparan Sunda dan Paparan
Sahul. Zaman es berada di masa puncak dan pada periode ini hampir sepertiga di muka
bumi, terutama didaerah bumi paling utara dan selatan, tertutupi oleh es yang
menyebabkan surutnya air laut secara tajam. Air laut yang turun sekitar 100-120 meter
menyebabkan peluang bagi fauna menyebar melalui daratan yang kering dari air laut
dengan rentang waktu migrasi yang cukup singkat.

21
DAFTAR PUSTAKA
Rimbakita.com. (2019). Garis Wallace dan Weber – Pengertian, Sejarah dan
Pembagian. https://rimbakita.com/garis-wallace-dan-weber/

Gischa, S. (2020). Mengapa Indonesia Memiliki Keanekaragaman Hayati. Kompas.Com.


https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/16/080000369/mengapa-indonesia-
memiliki-keanekaragaman-hayati#:~:text=Indonesia merupakan tempat
keanekaragaman hayati,dan 270 hewan jenis ampibi.

Zenius.net. (n.d.). Persebaran Flora dan Fauna Indonesia. Retrieved March 23, 2021,
from https://www.zenius.net/prologmateri/geografi/a/1548/persebaran-flora-dan-
fauna-indonesia

Greatnesia. (2019). 10 Hewan Asli Sumatera Beserta Gambarnya.


https://greatnesia.id/hewan-asli-sumatera-beserta-gambarnya/

Idntimes.com. (n.d.). Hewan Endemik Pulau Jawa Yang Terancam Punah. Retrieved
March 23, 2021, from https://www.idntimes.com/science/discovery/peter-
eduard/hewan-endemik-pulau-jawa-yang-terancam-punah-c1c2/6

Nji, A. (2017). 11 Satwa Endemik Pulau Sulawesi yang Harus Kamu Tahu.
https://www.abangnji.com/2017/11/11-satwa-endemik-pulau-sulawesi-yang.html

Sulistyawati, A. (2019). Dihuni Beragam Fauna, Ini 5 Satwa Endemik Kalimantan.


https://ibukotakita.com/dihuni-beragam-fauna-ini-5-satwa-endemik-kalimantan/

Diniari, E. B. (2019). Mengenal Macam-macam Bioma di Dunia dan Ciri-cirinya.


Ruangguru.Com. https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-macam-macam-
bioma

Khalifah, N. N. (2019). Biosfer: Pengertian, Karakteristik, Penyusun, dan Cagar Biosfer.


Foresteract.Com. https://foresteract.com/biosfer/

Gurugeografi.id. (2018). Sejarah Geologi Persebaran Fauna di Indonesia.


https://www.gurugeografi.id/2018/04/sejarah-geologi-persebaran-fauna-
di.html#:~:text=Persebaran fauna di Indonesia dipengaruhi,Paparan Sahul (Sahul

iv
Shelf).

Kusmana, C., & Hikmat, A. (2015). The Biodiversity of Flora in Indonesia. Journal of
Natural Resources and Environmental Management, 5(2), 187–198.
https://doi.org/10.19081/jpsl.5.2.187

Agroteknologi, P. S. (2010). KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA Suatu


Tinjauan : Masalah dan Pemecahannya Sutoyo. 10, 101–106.

Rimbakita.com. (2019). Biogeografi – Pengertian, Ruang Lingkup, Jenis, Wilayah &


Faktor Sebaran. https://rimbakita.com/biogeografi/

Hakim, I. (2020). Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Insanpelajar.Com.


https://insanpelajar.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/#:~:text=Secara
garis besar%2C flora dan,asiatis%2C peralihan%2C dan australis.

Ilmugeografi.com. (2021). Keanekaragaman Hayati di Indonesia Flora dan Fauna.


https://ilmugeografi.com/biogeografi/keanekaragaman-hayati-di-indonesia

Kompas.com. (2020). Keanekaragaman Hayati Indonesia.


https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/01/193500669/keanekaragaman-
hayati-indonesia?page=all#:~:text=Keanekaragaman hayati Indonesia yang
jumlahnya,Indonesia untuk menunjang kebutuhan hidupnya.

Waluya, B. (2008). Persebaran flora dan fauna. 1–22.

Abrar, M. (2011). Biogeografi biota karang: pendekatan teoritis asal usul, sebaran,
spesiasi dan keanekaragaman karang dunia. Oseana, 36(4), 31–43.

Kusumaningrum, E. N., & Prasetyo, B. (2014). Ulasan kritis tentang teori biogeografi
pulau. Prosiding, 14–27.

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bioma Stepa .................................................................................................... 7
Gambar 2. Bioma Tundra ................................................................................................. 8
Gambar 3. Bioma Taiga.................................................................................................... 8
Gambar 4. Bioma Sabana ................................................................................................. 9
Gambar 5. Bioma Hutan Hujan Tropis........................................................................... 10
Gambar 6. Bioma Hutan Gugur...................................................................................... 10
Gambar 7. Harimau Sumatera ........................................................................................ 15
Gambar 8. Badak Sumatera ............................................................................................ 15
Gambar 9. Surili ............................................................................................................. 16
Gambar 10. Tarsius......................................................................................................... 16
Gambar 11. Badak bercula satu ...................................................................................... 16
Gambar 12. Owa owa ..................................................................................................... 17
Gambar 13. Elang jawa .................................................................................................. 17
Gambar 14. Bekantan ..................................................................................................... 17
Gambar 15. Pesut Mahakam........................................................................................... 18
Gambar 16. Kucing Merah ............................................................................................. 18
Gambar 17. Burung Maleo ............................................................................................. 18
Gambar 18. Kera Hitam Sulawesi .................................................................................. 19
Gambar 19. Babi Rusa .................................................................................................... 19
Gambar 20. Burung Cendrawasih Merah ....................................................................... 19
Gambar 21. Hiu Karpet Berbintik .................................................................................. 20
Gambar 22. Kasuari Kerdil ............................................................................................. 20

vi

Anda mungkin juga menyukai