Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA


Ditulis untuk memenuhi tugas geografi

Disusun oleh
1. Febrian Riziq Atoiriqi (14)
2. Hefy Adinda Putri (16)
3. Zahra Labiibah Ayu (35)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGRI BANJARNEGARA


Jl. Letjend Suprapto No.93 A, Kutabanjarnegara, Kec. Banjarnegara, Kab. Banjarnegara,
Jawa Tengah 53418
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.

Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang


beragam. Wilayahnya yang berada di khatuistiwa membuat Indonesia memiliki
iklim tropis, sehingga Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang kaya akan flora
dan fauna. Selain itu, indonesia merupakan negara kepualauan serta topologi yang
beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,
memungkinkan banyak jenis hewan memiliki kekhasan sesuai dengan kondisi
alam tiap wilayah. Ada sekitar 300.000 jenis fauna atau sekitar 17% fauna di
dunia walaupun berbanding dengan luas Indonesia yang hanya 1,3% luas dunia.
Indonesia merupakan negara nomor satu dengan kekayaan mamalia sebesar 515
jenis dan menjadi habitat 1.539 jenis burung serta sekitar 45% ikan di dunia hidup
di Indonesia Selain itu, di Indonesia juga terdapat satwa eksotis asli Indonesia,
seperti Komodo, Tapir, Babi rusa, Anoa, dan lainnya.
Di Indonesia, persebaran jenis fauna terbagi menjadi 3 bagian yang dipisahkan
oleh dua garis yaitu garis Wallace dan garis Weber. Pada bagian sebelah barat
garis Wallace adalah jenis fauna oriental atau asiatis. Pesebaran fauna oriental atau
asiatis meliputi pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, dan pulau-pulau
sekitarnya. Diantara garis Wallace dan garis Weber terdapat jenis fauna peralihan.
Persebaran fauna peralihan meliputi pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara
kecuali Bali, dan sebagaian besar kepulauan Maluku. Terakhir di sebelah timur
garis Weber tersebar fauna tipe australis
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman flora
dan fauna. Pada masing-masing provinsi di Indonesia terdapat flora dan fauna
yang menjadi ciri khas atau identitas dari daerah itu sendiri. Dengan banyaknya
keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia sebagian orang yang tidak memiliki
rasa bertanggung jawab memanfaatkan keanekaragaman flora dan fauna sebagai
bahan perburuan. Dengan banyaknya perburuan itu maka beberapa jumlah flora
dan fauna di Indonesia semakin sedikit, selain itu faktor lain yang menyebabkan
berkurangnya ekosistem flora dan fauna itu sendiri ialah dengan seiring waktu
apabila tidak dilestarikan maka pada akhirnya flora dan fauna itu menjadi langka.
Untuk itulah Indonesia membuat suatu undang-undang yang mengatur hewan dan
tumbuhan langka yang dilindungi di Indonesia. Di Bandung terdapat kurang lebih
dari 200 flora dan fauna langka yang ada di Indonesia yang saat ini memang data
tersebut belum tersebarluaskan dengan baik.

BAB 2. ISI MATERI

1.2Fauna di Indonesia.

Keanekaragaman fauna di Indonesia sangat banyak dan tersebar di seluruh


penjuru nusantara. Karena banyaknya fauna di indonesia sehingga persebrannya
pun dikelompokan menjadi beberapa kelompok diantaranya yaitu:

A. Fauna Indonesia Bagian Barat (Asiatis)


Fauna Asiatis meliputi wilayah Indonesia bagian barat, yakni Jawa, Sumatera,
Kalimantan dan Bali. Fauna di wilayah ini juga memiliki karakteristik
tersendiri, contohnya adalah:
•Terdapat hewan mamalia dengan ukuran yang besar, seperti gajah, harimau,
dan badak.
•Terdapat berbagai jenis kera.

•Terdapat berbagai jenis reptil.

•Tidak ditemukan hewan yang memiliki kantung.

B. Fauna Peralihan

Zona peralihan biasa juga disebut dengan zona tengah. Wilayahnya meliputi
Indonesia bagian tengah, yakni Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara.

Karakteristik serta cirinya campuran karena berada di wilayah peralihan,


sehingga terdapat banyak hewan endemik yang hanya bisa ditemukan di
Indonesia saja. Contoh hewan pada daerah peralihan yaitu kangguru, buaya,
katak pohon, cendrawasih, ikan arwana.
C. Fauna Australis

Zona Australis meliputi wilayah Indonesia bagian timur. Seperti Kepulauan


Maluku dan Papua. Fauna pada wilayah-wilayah ini memiliki ciri-ciri dan
karakteristik yang mirip dengan yang ada di benua Australia. Hal itu
dikarenakan letak geografisnya yang berdekatan dengan benua Australia.

Ciri-cirinya yaitu:

-Terdapat hewan yang memiliki kantung.

-Terdapat hewan mamalia, tetapi ukurannya cenderung kecil.

-Spesies burung memiliki bulu yang indah, serta warna mencolok.

fauna yg ada di daerah ini diantaranya yaitu: burung dewata, nuri, komodo, soa
soa.

Di antara ketiga pembagian jenis dan persebaran fauna itu dibatasi oleh garis
Wallace dan garis Weber. Garis Wallace memisahkan antara kelompok hewan
Asia dengan kelompok hewan peralihan. Garis Weber memisahkan antara
kelompok hewan peralihan dengan kelompok hewan Australia.

1.3 Faktor penyebab keanekaragaman fauna di Indonesia


a) Faktor iklim

Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara


dan angin sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan setiap mahluk
di dunia. Faktor suhu udara berpengaruh terhadap berlangsungnya
proses pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar matahari sangat diperlukan
bagi tumbuhan hijau untuk proses fotosintesa. Kelembaban udara
berpengaruh pula terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan. Sedangkan
angin berguna untuk proses penyerbukan. Faktor iklim yang berbeda-
beda pada suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun
hewannya juga berbeda.. Tanaman di daerah tropis, banyak jenisnya,
subur dan selalu hijau sepanjang tahun karena bermodalkan curah hujan
yang tinggi dan cukup sinar matahari. Berbeda dengan tanaman di
daerah yang beriklim sedang, ragam tumbuhannya tidak sebanyak di
daerah tropis yang kaya sinar matahari, di sana banyak ditemui pohon
berkayu keras dan berdaun jarum. Daerah Gurun yang beriklim panas
dan kurang curah hujan, hanya sedikit tumbuhan yang dapat
menyesuaikan diri, seperti misalnya pohon Kaktus dapat tumbuh subur,
karena mempunyai persediaan air dalam batangnya. Kehidupan
faunanya juga sangat bergantung pada pengaruh iklim yang mampu
memberikan kemungkinan bagi kelangsungan hidupnya. Binatang di
daerah dingin beda dengan binatang di daerah tropis, dan sulit
menyesuaikan diri bila hidup di daerah tropis yang beriklim panas.

b) Tanah

Tanah banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan bagi


pertumbuhan flora di dunia. Kadar kimiawi berpengaruh terhadap
tingkat kesuburan tanah. Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap
sirkulasi udara di dalam tanah sehingga memungkinkan akar tanaman
dapat bernafas dengan baik. Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada
daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap
pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah. Komposisi tanah
umumnya terdiri dari bahan mineral anorganik (70%-90%), bahan
organik (1%-15%), udara dan air (0-9%). Hal-hal di atas menunjukkan
betapa pentingnya faktor tanah bagi pertumbuhan tanaman. Perbedaan
jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman
tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah. Contohnya di Nusa
Tenggara jenis hutannya adalah Sabana karena tanahnya yang kurang
subur. Perhatikan hutan di daerah yang subur di pegunungan dengan
hutan di daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur atau tanah
liat. Apakah ada perbedaan keanekaragaman tanamannya?

c) Air
Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan
karena dapat melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi
tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dari curah hujan dan
curah hujan sangat tergantung dari iklim di daerah yang bersangkutan.
Jenis flora di suatu wilayah sangat berpengaruh pada banyaknya curah
hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang kurang curah hujannya
keanekaragaman tumbuhannya kurang dibandingkan dengan flora di
daerah yang banyak curah hujannya. Misalnya di daerah gurun, hanya
sedikit tumbuhan yang dapat hidup, contohnya adalah pohon Kaktus dan
tanaman semak berdaun keras. Di daerah tropis banyak hutan lebat,
pohonnya tinggi-tingi dan daunnya selalu hijau.

d) Tinggi faktor rendahnya permukaan bumi


Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya
dari permukaan laut (elevasi). Misalnya ketinggian tempat 1500 m
berarti tempat tersebut berada pada 1500 m di atas permukaan laut.
Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu di daerah tersebut.
Demikian juga sebaliknya bila lebih rendah berarti suhu udara di daerah
tersebut lebih panas. Setiap naik 100 meter suhu udara rata-rata turun
sekitar 0,5 derajat Celcius. Jadi semakin rendah suatu daerah semakin
panas daerah tersebut, dan sebaliknya semakin tinggi suatu daerah
semakin dingin daerah tersebut. Oleh sebab itu ketinggian permukaan
bumi besar pengaruhnya terhadap jenis dan persebaran tumbuhan.
Daerah yang suhu udaranya lembab, basah di daerah tropis,
tanamannya lebih subur dari pada daerah yang suhunya panas dan
kering.

e) Manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan


tertentu. Misalnya daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian,
perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan,
reboisasi,.atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tumbuhan dari
suatu tempat ke tempat lainnya. Selain itu manusia juga mampu
mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan
perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan bahwa faktor
manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini.
Selain itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran
tumbuhan flora. Misalnya serangga dalam proses penyerbukan,
kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan.
Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah.
Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan
tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya.
Contohnya bakteri saprophit merupakan jenis tumbuhan mikro yang
membantu penghancuran sampah-sampah di tanah sehingga dapat
menyuburkkan tanah.

 Manfaat flora dan fauna bagi Indonesia


a.Faktor Keindahan
Setiap jenis tumbuhan dan binatang adalah berbeda satu sama lainnya dan hal
ini memberikan keindahan bagi alam dengan cara yang berbeda - beda.
Sebagian besar manusia merasakan bahwa keindahan alam ini dapat
memperkaya kehidupan mereka. Hal ini juga dapat menambah kenikmatan
alam bagi orang yang melakukan camping, hiking, dan rekreasi alam lainnya.
Seorang pendaki gunung akan merasa lebih senang bila melintasi kawasan
gunung yang berhutan dan dihuni oleh binatang - binatang liar seperti Gunung
Gede,Gunung Argopuro dan Gunung Slamet dibandingkan gunung yang
gundul tak berhutan seperti Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

b. Manfaat Ekonomi
Jenis flora dan fauna dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia
maupun untuk kepentingan ekspor. Jenis kayu-kayu tersebut antara lain adalah
kayu ramin, gaharu, meranti, dan jati, jika di ekspor akan menghasilkan devisa
bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber makanan
yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal
dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan
industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan
sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan
sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis
diantaranya dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.

c. Manfaat ilmiah
Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis flora dan
fauna yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan
demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan
pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya
penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari
tumbuhan. Masih banyak yang bisa dipelajari tentang bagaimana
memanfaatkan flora dan fauna secara lebih baik, bagaimana menjaga dasar
genetik hewan dan tumbuhan yang terpakai, dan bagaimana untuk
merehabilitasi ekosistem yang terdegradasi. Daerah alami menyediakan
laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai perbandingan
terhadap daerah lain dengan penggunaan sistem yang berbeda, dan untuk
penelitian yang berharga mengenai ekologi dan evolusi.

Di negara kita Indonesia, flora dan fauna merupakan sumber daya yang penting
bagi pembangunan nasional. Sejumlah besar sektor perekonomian nasional
tergantung secara langsung ataupun tak langsung dengan keanekaragaman
flora-fauna, ekosistem alami dan fungsi-fungsi lingkungan yang dihasilkannya.
Keanekaragaman hewan dan tumbuhan juga merupakan anugerah terbesar bagi
masyarakat Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu Negara yang
memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Manfaat yang dapat
diperoleh dari besarnya keanekaragaman hayati bagi masyarakat kita antara
lain adalah:
(1.) Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi
umat manusia, karena potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-
obatan serta kebutuhan hidup yang lain
(2.) Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tehnologi
(3.) Mengembangkan sosial budaya umat manusia. Pemanfaatan flora dan
fauna dimasyarakat ini harus dilakukan secara berkelanjutan yaitu manfaat
yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan
dating. Oleh karena itu, mari kita lestarikan keanekaragaman hayati yang ada di
sekitar kita agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang.

Manfaat bagi kelangsungan hidup


Setiap spesies memiliki peran dalam membantu menjaga keseimbangan sistem
kehidupan di bumi. Sistem - sistem ini harus berfungsi terus menerus jika kehidupan
ingin tetap berlangsung. Sehingga hilangnya beberapa spesies dapat mengancam
semua kehidupan, termasuk kehidupan manusia. Lebih dari 40 jenis pohon di hutan
penyebaran bijinya sangat tergantung pada orangutan. Ular membantu mengendalikan
populasi tikus. Burung madu, kupu - kupu dan kumbang membantu penyerbukan
bunga.

Kehidupan manusia yang bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan


tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung) pada
zaman dahulu juga merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian
dibudidayakan. Hewan dan tumbuhan liar itu dibudidayakan karena memiliki sifat-
sifat unggul yang diharapkan manusia.Sebagai contoh, ayam dibudidayakan karena
menghasilkan telur dan daging. Padi dibudidayakan karena menghasilkan beras.
Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang memiliki peranan penting untuk
memenuhi kebutuhan pangan, perumahan, dan kesehatan.

Ada berbagai cara melestarikan flora dan fauna. Berikut adalah penjelasannya :
1. Membangun tempat perlindungan

Ada beberapa jenis flora dan fauna yang sudah rentan punah karenanya perlu
dibangun tempat khusus untuk melindungi mereka dari para manusia yang
serakah yang terkadang menjadi dampak akibat kerusakan hutan yang membuat flora
dan fauna mulai punah. Pembangunan suaka alam untuk melindungi tumbuhan dan
suaka margasatwa untuk melindungi tumbuhan. Seperti balai suaka margasatwa ujung
kulon yang merupakan tempat khusus untuk melindungi kawanan badak bercula satu
yang sudah sangat sedikit jumlahnya.

2. Membangun tempat rehabilitasi

Pembangunan tempat rehabilitasi ini perlu dilakukan untuk tetap mempertahankan


kehidupan flora dan fauna. Seperti pusat rehabilitasi yang memiliki fungsi lingkungan
hidup bagi flora dan fauna seperti orang utan di tanjung putting Kalimantan, hutan
wanariset samboja, kutai Kalimantan dan pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di
Sulawesi. Tempat tersebut dapat dikunjungi oleh masyarakat luas yang ingin
berkontribusi dalam mengembangkan perkembangan flora dan fauna.

3. Menerapkan program pembangunan berkelanjutan

Semakin modernnya zaman dimana sudah ada berbagai program pembangunan


proyek gedung pencakar langit dan bangunan permanen lainnya yang seringkali
pembangunan tersebut tidak memperhatikan aspek lingkungan dan ruang publik untuk
kehidupan. Bukan hanya flora dan fauna saja yang terancam namun bencana alam
juga mengancam jika keseimbangan alam berubah. Jadi pemerintah saat ini sangat
perlu membuat sebuah undang-undang untuk mengatur pembangunan yang
berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan dan ramah lingkungan.
Misalnya saja untuk pembangunan gedung paling tidak harus ada lahan hijau di
daerah tersebut. Pemerintah juga harus memberikan hukuman bagi mereka yang
melanggar peraturan dengan tindakan yang tegas tanpa pandang bulu.

4. Menetapkan status flora dan fauna


Perlu dilakukan penetapan status pada flora dan fauna terutama yang terancam punah
supaya tidak terjadi pemburuan terhadap mereka. Seperti status dilindungi yang
diberikan kepada satwa komodo, biawak, landak semut di papua, kanguru pohon,
anoa, menjangan, banteng, badak, dahan kuwuk, bajing terbang, trenggiling, kasuari,
merak, cendrawasih, harimau sumatera, elang jawa, bajing tanah, macan kumbang,
siamang, ikan pesut, ikan hiu, ikan pari, kura-kura atau bulus, gajah, tapir, kelinci liar,
kambing hutan, ayam hutan, sing puar, owa, sarudung, bekantan, orang utan, beruang
madu, burung beo, landak. Pemerintah juga harus membuat undang-undang tegas
dengan melakukan tindakan jika ada yang berusaha menyelundupkan atau memburu
flora dan fauna yang sudah diberi status dilindungi.

5. Melakukan usaha pelestarian hutan

Hal ini sangat perlu dilakukan seperti dengan menindak tegas para pencuri kayu atau
illegal logging, memperbaiki kondisi hutan, melakukan reboisasi dan melakukan
tebang pilih supaya hutan tetap terjaga kehidupannya dan makhluk yang ada di
dalamnya agar terhindar juga dari erosi tanahyang menjadi penyebab flora dan fauna
mulai punah juga

1.4Manfaat fauna
Sumber daya hewani banyak digunakan sebagai sumber pangan dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari manusia. Pemanfaatan sumber daya hewani oleh manusia
bisa berasal dari sektor perikanan,peternakan,dan lain-lain.Berikut ini adalah
manfaat fauna bagi manusia dan lingkungan :

a. Sumber pangan
Daging hewan memberikan sumber protein yang sangat baik bagi manusia.Selain
itu,hasil dari produksi hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber
pangan,seperti susu dan madu.

b. Bahan sandang
Sejak ratusan ribu tahun yang lalu, manusia telah memanfaatkan kulit hewan
sebagai pakaian untuk menghangatkan tubuh. Pemanfaatan hewan sebagai
bahan sandang ini harus diikuti dengan upaya budidaya.Jika tidak, jumlah
hewan tersebut bisa semakin berkurang karena pemanfaatan yang berlebihan.

c. Penyerbukan tanaman
Hewan seperti kupu kupu, lebah, dan burung adalah hewan yang membantu
penyerbukan tanaman. Dengan bantuan hewan-hewan tersebut, tumbuhan
dapat berkembang buak dengan lebih baik.

d. Alat transportasi

Bagi manusia,hewan juga bisa dijadikan sebagai alat transportasi. Hewan


seperti kuda atau sapi kerap dimanfaatkan manusia sebagai tunggangan atau
pengangkut barang.

e. Menjaga Keseimbangan Alam


Pada mata rantai makanan,hewan bermanfaat dalam menjaga keseimbangan
lingkungan.Hal ini karena dalam suatu ekosistem terdapat hewan yang menjadi
pemangsa bagi hewan lainnya. Sebagai contoh,katak akan menghambat
perkembangan nyamuk.Ini karena katak akan memakan nyamuk.

f. Menjaga kualitas tanah


Hewan pengurai seperti cacing berguna untuk menguraikan sisa makanan
menjadi zat makanan yang mudah diserap oleh tumbuhan sebagai zat hara.
Cacing akan membuat sarang di dalam tanah yang akan memudahkan oksigen
masuk ke dalam tanah.Dengan demikian tanah akan semakin subur dan sangat
berpotensi baik jika ditanami tumbuhan.

g. Menghasilkan pupuk organik yang bersumber dari kotoran hewan


Kotoran hewan dapat dijadikan pupuk atau disebut dengan pupuk organik atau
pupuk kandang. Pupuk kandang diperoleh dari kotoran sapi,kerbau,dan
kambing. Karena berguna untuk menyuburkan tanah,tanaman di sekitarnya
juga akan tumbuh dengan baik.

h. Sebagai bahan obat-obatan,


misalnya, cacing, badak, kadal, biawak, ular, dan kelelawar.

i. Sebagai bahan kerajinan dan membuat perhiasan.


Contohnya kulit ular,buaya,sapi, kerbau,kambing,kulit harimau,kulit
kerang,atau penyu.Ada juga kupu-kupu yang diawetkan,gading gajah,bulu
burung,bulu angsa,dan tanduk rusa.

j. Berguna untuk penelitian atau bahan percobaan.

Contohnya tikus, marmut, domba, kelinci, monyet, dan nyamuk. hewan-hewan


ini sangat umum digunakan sebagai hewan percobaan. Umumnya, penelitian
yang dilakukan sangat berhubungan dengan dunia kesehatan.

1.5 Konservasi fauna


Berdasarkan definisi konservasi fauna dapat diartikan sebagai upaya yang
dilakukan untuk memelihara, melindungi, dan melestarikan fauna, beserta
ekosistem tempat tinggalnya

Tujuan utama konservasi flora dan fauna adalah untuk melindungi dan


melestarikan ekosistem, melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati flora
dan fauna, serta menjamin kelestarian pemanfaatan flora dan fauna
Berikut adalah beberapa tujuan konservasi, antara lain:

 Memberi perlindungan, pembatasan, serta pemeliharaan kepada suatu area atau


lingkungan yang bernilai agar menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan
apalagi kepunahan pada komponen yang menjadi pembentuk dari lingkungan
tersebut, sehingga bisa menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.
 Menekankan untuk memanfaatkan kembali bangunan atau tempat yang sudah
tidak dipergunakan dengan cara memperbarui atau mengembalikan fungsinya
seperti semula agar dapat dipakai kembali, sehingga dapat mencegah terjadinya
kegiatan pembukaan baru seperti mengalihkan fungsi hutan menjadi non-hutan.
 Melindungi situs, benda bersejarah, serta cagar budaya dari kerusakan sampai
dengan kehancuran. Cagar budaya terletak pada kawasan yang mempunyai
keanekaragaman hayati banyak, contohnya Satuan Ruang Geografis Sangiran
di Sragen, Jawa Tengah. Lingkungan sekitar kawasan tersebut juga
memerlukan penjagaan untuk melindungi cagar budaya.
 Memelihara kualitas lingkungan agar tetap baik dengan memastikan
ketersediaan air dan udara bersih. Lingkungan ini mencakup wilayah daratan
hingga perairan

Jenis konservasi hewan di Indonesia:

a. Suaka margasatwa
Suaka Margasatwa adalah jenis konservasi yang mempunyai
kekhasan/keunikan jenis satwa liar dan/atau keanekaragaman satwa liar yang
untuk kelangsungan hidupnya memerlukan upaya perlindungan dan pembinaan
terhadap populasi dan habitatnya. Sebuah wilayah ditetapkan sebagai suaka
margasatwa harus mempunyai syarat:
a. Merupakan tempat hidup satwa langka dan hampir punah.
b. Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi.
c. merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migrasi tertentu.
d. Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa.

Beberapa contoh suaka margasatwa yang berada di Indonesia, antara lain:


 Suaka Margasatwa Gunung Leuser. Melindungi kera, badak sumatra, dan
gajah.
 Suaka Margasatwa Ujung Kulon. Melindungi badak jawa dan rusa.
 Suaka Margasatwa Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pulau Wae
Wuul. Melindungi komodo.
 Suaka Margasatwa Pulau Baun. Melindungi burung cendrawasih.
 Suaka Margasatwa Lore Lindu. Melindungi Anoa, Rusa, dan Babi Rusa.

b. Taman nasional
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem
asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi. Taman nasional merupakan salah satu jenis kawasan
konservasi karena dilindungi, biasanya oleh pemerintah pusat, dari
perkembangan manusia dan polusi.

Contoh taman nasional di Indonesia:

Taman Nasional Ujung Kulon


Kawasan taman nasional ini merupakan salah satu Situs Warisan Dunia yang
dilindungi langsung oleh UNESCO. Di Taman Nasional Ujung Kulon ini terdapat
jenis badak yang populasinya terncam punah yakni badak bercula satu. Selain itu
masih ada berbagai satwa liar lainnya yang dilindungi di kawasan taman nasional
ini, diantaranya yakni kera ekor panjang, babi hutan, merak, dan yang lainnya.

Taman Nasional Komodo


Taman nasional berikutnya datang dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dan juga
termasuk ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Di Taman Nasional Komodo
ini merupakan tempat tinggal komodo dan berbagai spesies lainnya. Di kawasan
ini Anda bisa berjumpa dengan rusa timor, kuda liar, hingga hewan laut (penyu,
paus, hiu, dan yang lainnya).
Taman Nasional Way Kambas
Daftar taman nasional di Indonesia selanjutnya ialah Way Kambas yang terletak di
Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Indonesia. Taman Nasional Way
Kambas ini dijadikan sebagi pusah pelatihan bagi gajah. Di kawasan ini tidak
hanya gajah saja yang dilindungi namun berbagai satwa langka lainnya seperti
badak sumatera hingga harimau sumatera juga ada di taman nasional ini.

Taman Nasional Wakatobi


di Taman Nasional Wakatobi ini Anda juga bisa menikmati serunya bermain air
Anda akan menjumpai berbagai ikan, terumbu karang, hingga satwa lainnya.
Satwa lainnya tersebut misalnya saja seperti penyu sisik, penyu lekang, penyu
tempayan, hingga beberapa jenis burung laut bisa Anda temui di sini.
Taman Nasional Bunaken
Untuk daftar taman nasional di Indonesia selanjutnya ini, Anda bisa menjumpai
ekosistem laut yang beragam seperti 390 spesies terumbu karang. Selain itu Anda
juga bisa bertemu dengan berbagai spesies ikan, mamalia laut, reptil, burung,
moluska, hingga mangrove. Anda bisa menikmati keindahan bawah laut dengan
mengunjungi Taman Nasional Bunaken yang terletak di Sulawesi Utara ini saat
libur telah tiba.

Taman Nasional Tanjung Putting


Di taman nasional ini Anda bisa berjumpa langsung dengan bekantan dan berbagai
jenis monyet lainnya. Taman Nasional Tanjung Puting ini berlokasi di
semenanjung barat daya provinsi Kalimantan Tengah. Kawasan ini merupakan
tempat tinggal 38 spesies mamalia termasuk beberapa primata yang dilindungi,
berbagai jenis reptil, selain itu juga terdapat lebih dari 200 spesies burung, hingga
berbagai jenis tumbuhan.

Taman Nasional Gunung Leuser


Taman Nasional Gunung Leuser ini terletak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Pemandangan yang indah nan eksotis menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan
yang mengunjungi taman nasional ini. Selain itu di kawasan pelestarian alam ini,
Anda bisa menjumpai hutan hujan tropis yang di dalamnya terdapat hewan
dilindungi seperti orangutan Sumatera dan yang lainnya.

Upaya yang dapat dilakukan untuk memlestarikan fauna di indonesia

Memberikan Edukasi dan Sosialisasi

Upaya konservasi satwa langka di Indonesia yang bisa dilakukan adalah memberikan
edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat. Selama ini masyarakat tidak tahu jenis
satwa apa saja yang dilindungi oleh pemerintah. Hal itu dikarenakan banyaknya jenis
satwa yang dilindungi oleh pemerintah tersebut. Yang harus mendapatkan edukasi dan
sosialisasi ini adalah masyarakat yang tinggal di pesisir laut dan juga yang ada di
sekitar hutan untuk tidak membunuh atau memburu satwa langka yang dilindungi
tersebut.

Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah masyarakat harus mendukung upaya
yang dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga lainnya yang sedang melakukan
pelestarian lingkungan. Cara mendukungnya adalah dengan memberikan bantuan
finansial maupun moril dalam setiap kampanye yang dilakukan.

Membuat Penangkaran

Cara melestarikan satwa langka Upaya konservasi satwa langka di Indonesia yang
bisa yang ada di Indonesia selanjutnya adalah dengan membuat tempat untuk
penangkaran. Penangkaran tersebut bisa membuat satwa langka bisa berkembang biak
agar tidak punah. Perkembangan biakan ini bisa menjaga satwa tersebut agar tidak
punah.

Membuat Papan Larangan


Cara untuk melindungi satwa langka yang bisa dilakukan adalah dengan membuat
papan larangan berburu. Dalam papan larangan tersebut bisa disertai dengan ancaman
pidana atau sanksi jika perburuan tetap dilakukan. Saat ini sudah banyak yang
melakukan cara ini contohnya saja adalah masyarakat di sekitar lereng Muria Jepara
sudah memasang papan larangan untuk tidak berburu satwa langka yang ada di lereng
tersebut terutama burung.

Melaporkan Orang yang Berburu Satwa Langka

Untuk melindungi satwa langka yang ada di Indonesia adalah melaporkan orang yang
berburu satwa langka tersebut ke pihak yang berwajib. Hal ini bertujuan untuk
membuat efek jera terhadap orang yang melakukan perburuan tersebut dan
memberikan peringatan terhadap masyarakat lain yang ingin melakukan perbuatan
serupa.

Hindari Transaksi Binatang Langka

Ditemukan beberapa kasus di Indonesia dimana masyarakatnya memperjual belikan


satwa langka yang dilindungi seperti Burung Cenderawasih, Macan Dahan, Owa,
Beruang Madu dan masih banyak lagi lainnya. Satwa langka tersebut bahkan di
ekspor ke luar negri dengan harga yang bervariasi.

Contoh fauna yang ada di smansabara

1.Ikan koi
koi atau secara spesifiknya koi berasal dari bahasa Jepang yang berarti ikan karper.
Lebih spesifik lagi merujuk pada nishikigoi, yang kurang lebih bermakna ikan karper
yang bersulam emas atau perak. Di Jepang, koi menjadi semacam simbol cinta dan
persahabatan Ikan koi merupakan ikan hias hidup baik di kawasan beriklim sedang.
Ikan ini biasa ditemukan hidup di wilayah perairan air tawar pada suhu antara 8
hingga 30
Spesies: Cyprinus carpio
Sub-filum: Vertebrata
Kingdom: Animalia
Super Kelas: Gnafosfomat
2. Tawon

Tawon atau tabuhan adalah serangga terbang yang mudah dikenali karena dikenal
suka menyengat bila diganggu dan warnanya yang mencolok pada beberapa spesies.
Tawon termasuk dalam ordo Hymenoptera yang juga beranggotakan semut dan lebah.
3.Semut

Semut rangrang (Oecophylla smaragdina) merupakan serangga eusocial (sosial sejati),


dan kehidupan koloninya sangat tergantung pada keberadaan pohon (arboreal). Semut
rangrang hidup dalam kelompok sosial di mana pekerjaan dibagi sesuai dengan tipe
individunya (kastanya).
4.burung pipit

Burung pipit adalah kelompok aves dari famili Estrildidae atau burung berparuh
pendek pemakan biji-bijian. Banyak orang menyebut burung ini dengan istilah Burung
Finch. Sedangkan di Indonesia, burung ini disebut sebagai emprit atau bondol

BAB 4 KESIMPULAN
Berdasarkan dari observasi dan pembelajaran maka dapatdi simpulkan bahwa
persebaran fauna di Indonesia di bagi menjadi 3 bagian yaitu fauna asiatis, australis
dan fauna peralihan. Ketiganya memiliki cirri masing masing yang dapat di bedakan,
penyebab persebarannya ada beberapa factor yaitu iklim atau suhu, factor tanah, serta
tinngi rendahnya sebuah wilayah

Anda mungkin juga menyukai