Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIS MENENTUKAN Pengertian Pranoto Mongso Dalam pembagian yang lebih rinci, setahun dibagi menjadi

Pranata mangsa (bahasa Jawa = penentuan musim) 12 musim (mangsa) yang rentang waktunya lebih singkat
SAAT TANAM BERDASARKAN adalah semacam penanggalan yang berkaitan dengan musim namun dengan jangka waktu bervariasi, sesuai dengan yang
PRANOTO MONGSO menurut pemahaman suku Jawa, khususnya dari kalangan tercantum dalam prisma pranoto mongso.
petani dan nelayan. Pemahaman seperti ini juga dikenal oleh
suku-suku lainnya di Indonesia, seperti suku Sunda dan suku Ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam kurun waktu
Bali (dikenal sebagai Kerta Masa). dlm Pranoto Mongso
Pranata Mangsa berasal dari dua kata, yaitu Pranata yang  Mangsa Kasa/Sura :
berarti aturan dan Mangsa yang berarti musim atau waktu.  Candrane : Sotya murca saking embanan. Sotya (mutiara /
Jadi Pranata Mangsa adalah aturan waktu yang digunakan daun) murca(hilang). Pindhane mutiara coplok saka embane.
Akeh godhong padha rontok, wit-witan padha ngarang. Awal
para petani sebagai penentuan atau mengerjakan sesuatu mangsa ketiga.
pekerjaan.
 Umur : 41 hari, 22 Juni – 1 Agustus.
 Kondisi meteorologi : Masa terang yang biasanya kering
Sejarah Pranoto Mongso : sinar matahari 76 % kelembaban udara 60,1 %, curah
Pada awalnya sebelum ada kalender jawa, hujan 67,2 mm, suhu udara 27,4 oC. Pada masa ini
masyarakat masih menggunakan sistem penanggalan saka manusia merasa ada sesuatu yang hilang dalam alam,
hindu yang berdasarkan pergerakan matahari. Kemudian walau cuaca sedang terang.
pada tahun saka hindu 1554 atau bertepatan dengan tahun
 Peristiwa yang terjadi : Belalang masuk ke tanah, daun-
1633 M, Raja Mataram Sri Sultan Agung Prabu
daun berjatuhan
Hanyokrokusumo mengganti konsep dasar sistem
 Kegiatan yang di lakukan petani : Membersihkan jerami
penanggalan matahari menjadi sistem bulan seperti kalender
yang tersisa di sawah
hijriah. Perubahan penanggalan tersebut berlaku untuk
seluruh pulau Jawa dan Madura, kecuali Banten, Batavia dan  Komodity yang bisa di tanam : Palawija dan umbi-
Banyuwangi (Blambangan). Hal tersebut terjadi karena umbian
ketiga daerah tersebut tidak termasuk dalam wilayah
kekuasaan Sultan Agung. Pulau Bali dan Palembang yang  Mangsa Karo :
mendapatkan pengaruh budaya jawa, juga tidak ikut  Candrane : Bantala rengka. Bantala =lemah, rengka = pecah.
mengambil alih kalender karangan Sultan Agung ini. Lemah-lemah padha nela.Mangsane paceklik larang pangan.
Perubahan kalender jawa dilakukan pada hari Jumat  Umure : 23 dina. 2 Agustus – 24 Agustus.
Legi saat tahun baru saka 1555 dan bertepatan dengan 1  Kondisi meteorologi : Hawa menjadi panas, curah hujan
Muharram 1043 H atau 8 Juli 1633 M. Pergantian sistem ini menjadi 32,2 mm. Pada masa ini manusia mulai resah,
tidak mengganti hitungan tahun saka 1555 yang sedang karena suasana kering dan panas, bumi seperti merekah,
berjalan menjadi tahun pertama, tetapi meneruskannya. memasuki alam paceklik.
Hitungan tahun tersebut berlangsung sampai saat ini.  Peristiwa yang terjadi : Pohon randu dan mangga mulai
Pada tahun 1855 M, karena penanggalan bulan dianggap bersemi
tidak memadai sebagai patokan para petani untuk bertanam,  Kegiatan yang di lakukan petani : Pengairan pada lahan
maka bulan-bulan musim atau bulan-bulan matahari yang karena kondisi kering
disebut sebagai pranata mangsa diperbaharui oleh Sri  Komoditi yang bisa di tanam : Tanaman palawija
Paduka Mangkunegara IV. Musim dapat dikaitkan pula
Disusun oleh: dengan perilaku hewan, perkembangan tumbuhan, situasi  Mangsa Katelu :
Divisi Pertanian alam sekitar, dan dalam praktik amat berkaitan dengan  Candrane : Suta manut ing bapa. Suta = anak. Pindhane
kultur agraris. Berdasarkan ciri-ciri ini setahun juga dapat anak manut marang bapake. Pungkasane mangsa
PO. Box 16 Ngoro Mojokerto 61375 Jawa Timur Indonesia dibagi menjadi empat musim utama dan dua musim “kecil”: ketiga.Lung-lungan, bangsane
Telp : 085100221045 / 0321-6818752 terang (“langit cerah”, 82 hari), semplah (“penderitaan”, 99 gadung, uwi, gembili padhamrambat.
E-mail : pplh@indo.net.id hari) dengan mangsa kecil paceklik pada 23 hari pertama,  Umure : 24 dina. 25 Agustus – 17 September
Website : www.pplhseloliman.or.id
Instagram : @pplhseloliman_org
udan (“musim hujan”, 86 hari), dan pangarep-arep (“penuh  Kondisi meteorologi Sama denngan mangsa sebelumnya,
Facebook : PPLH Seloliman harap”, 98/99 hari) dengan mangsa kecil panèn pada 23 hari hanya curah hujan naik lagi menjadi 42.2 mm. Sumur-
Youtube : PPLH Seloliman terakhir sumur mulai kering dan angin yang berdebu, manusia
Cuma bisa pasrah, tanah tidak dapat di tanami sebab  Komoditi yang di tanam : Padi  Komoditi yang di tanam : Padi yang sudah berbulir
panas dan tidak ada air menjelang panen.
 Peristiwa yang terjadi : Berbagai jenis bambu tumbuh  Mangsa Kapitu :
 Kegiatan yang dilakukan petani : Persiapan memanen  Candrane : Wisa kentir ing maruta. Wisa = racun, penyakit;  Mangsa Kasepuluh/Kasadasa :
palawija kentir = keli, katut ; maruta = angin. Pindhane : Penyakit  Candrane : Gedhong mineb jroning kalbu. Pindhane akeh
 Komoditas yang bisa di tanam : Tidak ada akeh, akeh wong lara. kewan padha meteng. Kucing padha gandhik. Manuk padha
 Umure : 43 dina. 22 Desember – 2 Pebruari. ngendhog.
 Mangsa Kapat :  Kondisi meteorologi : Sinar matahari 67 %, kelembaban  Umure : 24 dina. 26 Maret – 18 April.
 Candrane : Waspa kumembeng jroning kalbu. Waspa = eluh, udara 80 %, curah hujan 501,4 mm dan suhu udara 26,2  Kondisi meteorogis : sinr matahari 60 %, kelembaban
kumembeng = kembeng, kebak, kalbu = ati. Pindhane eluh
o
C. udara 74 % curah hujan 1816,6 mm, suhu udara 27,8 o C
kebak ing jerone ati. Sumber padha garing.Awal mangsa labuh.  Peristiwa yang terjadi : Hujan deras, sungai banjir,  Peristiwa alam yang terjadi : burung – burung membuat
 Umure : 25 dina. 18 Sptember – 12 Oktober. angin kencang, musim datangnya penyakit, kucing sarang dan beberapa jenis burung kecil telur-telurnya
 Kondisi meteorologi : Kemarau mulai berakhir, sinar musim kawin mulai menetas, banyak binatang yang bunting, manusia
matahari 72 %, kelembaban udara 26,7 oC.  Kegiatan yang dilakukan petani : Merawat padi di mengalami kondisi kurang baik, gampang lesu dan
 Peristiwa yang terjadi : Pohon kapuk mulai berbuah, sawah, waspada terhadap serangan hama dan penyakit pusing-pusing karena pengaruh kondisi alam.
burung-burung kecil ( Pipit dan manyar) Mulai bertelur. tanaman.  Kegiatan yang di lakukan petani : persiapan panen
 Kegiatan yang di lakukan petani : Persiapan mengolah  Komoditi yang di tanam : Padi ( masa perawatan ) karena padi sudah mulai menguning.
lahan untuk di tanami padi gogo  Komoditi yang di tanam : Padi yang sudah mulai panen
 Komoditi yang bisa di tanam : Padi gogo  Mangsa Kawolu :
 Candrane : Anjrah jroning kayun. Anjrah = sumebar,  Mangsa Dhesta :
warata; kayun = karep, kapti. Pindhane akeh pangarep-arep.  Candrane : Sotya sinarawedi. Sotya = mutiara; sinarawedi
 Mangsa Kalima :
Para among tani padha ngarep-arep asile tanduran. Wit pari = banget ditresnani (?). Pindhane kaya mutyara kang banget
 Candrane: Pancuran mas sumawur ing jagat. Mas pindane
padha mbledug. ditresnani. Mangsane manuk ngloloh anake. Mangsa mareng.
udan. Wiwit ana udan. Para among tani wiwit padha nggarap
sawah.  Umure : 26 hari (dlm 4 tahun sekali berumur 27 hari ) 3  Umure : 23 dina. 19 April – 11 Mei.
 Umure : 27 dina. 13 Oktober – 8 Nopember. Pebruari – 28 Pebruari.  Kondisi meteorologi : curah hujan turun menjadi 129,1
 Kondisi meteorologi : Curah hujan naik menjadi 151,1  Kondisi meteorolis : curah hujan 371,8 mm, meski mm
mm, mangsa ini di tandai dengan hujan pertama. mendung dan kilat, hujan menyapu segala kekeringan.  Peristiwa alam yang terjadi : aliran air sungai mulai
 Peristiwa yang tejadi : mulai ada hujan, pohon asam  Peristiwa yang terjadi : uret banyak berkembang jernih karena tidak membawa erosi tanah, burung-
mulai tumbuh daun muda, ulat-ulat mulai keluar  Kegiatan yang dilakukan petani : Menjaga tanaman padi burung mulai mengeram dan jenis burung kecil sudah
banyak yang menetas.
 Kegiatan yang di lakukan petani : Memperbaiki saluran karena sudah menjelang berbunga dan berbulir, menjaga
air dan mulai menebar benih padi dari serangan ulat dan sejenis larva lainya  Kegiatan yang di lakukan petani : memanen padi (
 Komoditi yang di tanam : Padi musim panen )
 Komoditi yang di tanam : Padi ( Pembibitan )
 Komoditi yang di tanam : tidak ada
 Mangsa Kanem :  Mangsa Kasanga :
 Candrane : Rasa mulya kasucian. Pindhane mulya-mulya  Candrane : Wedharing wacana mulya. Wedhar = wetu;  Mangsa Sada :
rasa kang suci. Woh-wohan bangsane pelem lsp wiwit padha wacana = pangandikan, swara, uni; mulya = mulia, endah.  Candrane : Tirta sah saking sasana. Tirta = banyu; sah =
awoh. Pungkasane mangsa labuh. Udan wiwit akeh lan deres. Pindhane akeh swara kang keprungu endah, kepenak. ilang; sasana = panggonan. Pindhane wong-wong ora
kringeten jalaran mangsa bedhidhing (adhem). Akhir mangsa
 Umure : 43 dina. 9 Nopember – 21 Desember. Garengpung padha muni, gangsir padha ngethir, jangkrik
padha ngerik. mareng.
 Kondisi meteorologi sama dengan mangsa kanem,
 Umure : 25dina. 1 Maret – 25 Maret.  Umure : 41 dina. 12 Mei – 21 Juni.
hanya curah hujan meninggi menjadi 402,2 mm, alam
 Kondisi meteorologi : curah hujan menurun menjadi  Kondisi meteorologi : curah hujan naik lagi menjadi
menghijau karena tumbuhan sudah banyak yang
252,5 mm. Alam memasuki magsa terakhir dalam satu 149,2 mm, suhu udara mulai dingin,
bertunas.
tahun, yaitu mangsa mareng yang di bagi dalam mangsa  Peristiwa alam yang trjadi : air sungai mulai menyusut,
 Peristiwa yang terjadi : banyak buah-buahan berbuah
aksepupuh, Desta dan saddha. hawa menjadi dingin, menjelang musim kemarau.
(durian, rambutan, manggis dan lain-lainnya), burung
blibis mulai kelihatan di tempat-tempat berair.  Peristiwa yang terjadi : jangkrik mulai muncul,  Kegiatan yang di lakukan petani : menjemur gabah dan
cenggerek mulai berbunyi menyimpan padi dalam lumbung
 Kegiatan yang di lakukan petani : Para petani mulai
menyebar bibit tanaman padi di pembenihan  Kegiatan yang di lakukan petani : perawatan tanaman  Komodity yang di tanam : tidak ada
padi yang sudah berbulir dan menjelang panen

Anda mungkin juga menyukai