Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Ilmu tauhid Dosen Pengampu : Dr. Rahmi, MA Jurusan


:MBS Semester :I

A. Perintah Soal: Kerjakan soal ini dengan membaca berbagai jurnal dan referensi lain
serta analisa anda. Jawaban diketik dengan spasi 1,5.

B. Bentuk Soal
1. Jelaskan pengertian ilmu Tauhid
2. Jelaskan kenapa penting mempelajari llmu tauhid
3. Jelaskan macam -macam ilmu tauhid
4. Jelaskan hubungan tauhid ibadah dan akhlak

Diketahui,
Dosen Pengampu Ketua Jurusan MBS

Dr. Rahmi, MA Yenty astarie,SE, akt, MM


1. Pengertian Tauhid menurut istilah adalah meyakini akan keesaan Allah SWT
dalam rububiyah (penciptaan, pemilikan serta pemeliharaan), uluhiyyah (ikhlas
untuk beribadah kepada Allah SWT) dan dalam nama-nama dan sifat Allah SWT
(Al-Asmaa wash-shifaat).

2. Tujuan mempelajari tauhid tidak lain adalah sebagai upaya mengenal Allah dan
Rasul-Nya yang dilakukan melalui dalil-dalil yang pasti. Dalam hal ini,
mempelajari ilmu tauhid juga memiliki arti meyakini segala sifat kesempurnaan
yang telah dimiliki Allah serta membenarkan setiap risalah ataupun ajaran Rasul-
Nya.

3. Macam-Macam Ilmu Tauhid dan Penjelasannya

Tauhid adalah mengesakan Allah. Kata tauhid sendiri telah banyak dilihat dalam hadits yang
menunjukkan betapa pentingnya mempelajari ilmu tauhid.

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu, “Engkau akan mendatangi kaum ahli kitab,
maka jadikanlah materi dakwah yang kamu sampaikan pertama kali adalah agar mereka
mentauhidkan Allah”
Ilmu tauhid dalam Islam dibagi lagi ke dalam tiga macam. Untuk lebih mudah memahaminya,
berikut ini adalah macam-macam ilmu tauhid:

Tauhid Rububiyah

Tauhid rububiyah adalah ilmu tauhid yang mana mengesakan Allah dalam segalanya, seperti
penciptaan, pemberi rezeki, pemilikan, dan lain sebagainya. Seorang muslim wajib percaya
bahwa segala hal yang terjadi adalah karena Allah dan Allah tidak memiliki sekutu atau
bantuan apapun dalam melakukan segalanya. Allah berfirman,

َّ
ُ ُِ ‫ُوةا ُِْ إ َل مو ُذإُ ُِ ِْم إ ُِ ُِْ إ َل َم َّ شَُّ إي ُِ ََّّ س ُم م ُُو إ َّ?َُُّرأُا ا إ َّ َُ ا إ ُ إامإسَّ إ إة ُ ََّ ُم اه مو ُمةا ُ ِإ ُوةُ إ ُ اهُ م َّو ُ ََْ?ْل موَّيقُ ْه ال ُ ْاَُ اُا ا إ ُهل‬
‫هَُّ ل ل‬
ُ‫ُي إ إهَّ ُِ ُُِْ َ?َُ َّمِأ ُِ?ُ اهَّ ُِ ُ ا إ ق اعهنُ إا ُراََّل ِ إ ََّّ إ َّم إإ إة إ ُ إاإُْ َُْْ َ?ُاُ ُِ إاُ اي َّد إ ْقةا مو ُذإ‬ َُّ?َّ ‫ُواهَا ا إمأ َّ اظ اإُْ ُِ اهُ ُِ ِْم إ ُِ َم َّ َُّش ُي ُِ ُ ُِْ ا‬
َُّ?َّ َُّ?َّ ُ‫ُق‬
?ََْ ُ ‫م ََّو‬
‫إمْل م َّو‬
‫إظُق اه‬

“Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus
menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang
di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at disisi Alloh tanpa izin-Nya. Alloh
mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Alloh melainkan apa yang dikehendaki-Nya.” (al-Baqoroh ayat
255)
Allah berfirman mengenai penciptaan dan pengurusan segalanya,
َُّ?َّ ُ‫ي ُُوةا م َّولُ َّم اب ُِ ََّم ُ َِّ اد بُُْ ُش ُر مومةا ُش ْق م ََّو ُْو إإُق‬
ُ

“Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah” (Al- A’raf: 54).
Allah jugalah yang memberikan rezeki pada setiap mahluk hidup di dunia.
ُْ ‫? ٍُُِم مو ُم إة إش َّماِا‬kُ ُ ‫ُِ ُِْ إ ََّّ َ ُما ُ ِه إ َل َم َّ شَُّ إي إ‬

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rizkinya.” [Huud: 6]
Segalanya yang ada di langit dan bumi telah diatur hanya oleh Allah.

‫?ٍُ ا َّ اهُهنُ ( ُِو إ ُو ََّّ ُ ِ َّو ُ? ُِِو‬k ُُ‫ا َّ?َُُّو ُ? ُِِو اهَّ ُِ ََُّّ َ?َُمبُُ مو ُذإُُ ِ ِْم إ ُِ َم َّ َُّش ُي ُِ ُِلُ ُد مورُإََّ ُ ُِموَّيإ ُُ ُد وقُُياهوا ُ مومةُاِ ُ?ُِا‬61( ‫مو ُمةا ُبَّ?َُّا ِذ ا مو إزد َّم ُل إوإُ ََّّ ُُر اا‬
( ‫ُي إ اش ُوةا إنُ مو ُمةُ اإ اه إزقُ َ?َُاََّل ِ ُِ إمق له‬ َُّ?َّ ُِ ‫إ ََّّ إبُ ْإَ إ‬62( ُ ‫ق إاإ ة ََّم َُّش ُي إ ََّّ ُاَ?َُ َّ إ ُهَّ إ ُِْ وقُيُاهوا ُ ُِو إ ُو ََّّ ُِا‬ ُ ْ ‫اهَّ ُِ ََّّ ُ ُِ ُْ إُ َّ مو ُذإُ إا ُِ أاِ ُ?ُِا َُّم‬
( ُ‫ق ييَُّل ا ُُد اهَّ ُ ُ َّ إيماهن‬ َّ ُ‫مو ُمةا اا إق م َّو ُ إََّا إوم إةُ ا‬63

“Sesungguhnya jika kalian tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menjadikan langit dan
bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab: “Alloh” maka
betapakah mereka dapat dipalingkan dari jalan yang benar. Alloh melapangkan rezeki bagi
siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang menyempitkan
baginya. Sesungguhnya Alloh Maha Mngetahui segala sesuatu. Sesungguhnya jika kalian
menanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan
dengan air itu bumi sesudah matinya?” Tentu mereka akan menjawab: “Alloh” katakanlah:
“Segala puji bagi Alloh” tetapi kebanyakan mereka tidak memahaminya.” (al-‘Ankabut ayat
61 – 63)

َُّ?َّ ُ‫ِي ُ ََّّ ُإَّ?َُّ إم ام مو ُذإَّاُ ُِ َم َّ اَُّ ُْوشُ ُِ ُِ ََّّ ا َّل إ ُد ا م َّو ُ َ?َُُل إ‬
?ُُِ ‫ق ُِ ََّّ ُ َّد اماا اههَّ إُ َّ?َُّ مو ُذإُإ ا ُِ ََّم شَُّ إي‬
َّ ‫إُ َّ?َُّ م َّو ُ زإَل ُِ ُِ ََّّ إُ قِّإز إ ُِ ا َّل إ ُد ا م َّوإُإ قز ُِّ اا‬
‫ف‬
‫ِي ُُ َّ?َُّ ُويُاهنُ ِ ُ?ُِ إ ُو اه اه‬ َّ ‫م َّو ََُّ م َّو ُ زإب إ ُ مو ُُ َّ?َُّ ا َ ِاُُ ُف ْا َّو ُد اه نُ ازإ اُا د َم َّ ُ َِّ ُِد ُُذقُياهواهنُ مو ُمةا ِ يُا‬
?ُُِ ‫ق‬
ْ
ُ‫مو ُمةا ُشا ا ْه اه م َّو ُ بْ َ إُُس ُم ا‬

“Katakanlah: ‘Siapakah yang memberi rizki kepadamu, dari langit dan bumi, atau siapakah
yang kuasa (menciptakan) pen-dengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan
yang hidup dari yang mati, dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah
yang mengatur segala urusan.’ Maka mereka menjawab: ‘Allah.’ Maka katakanlah: ‘Mengapa
kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?’ Maka, (yang demikian) itu adalah Allah Rabb-mu yang
sebenarnya, maka tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan.
Maka, bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?” [Yunus: 31-32]

Tauhid Uluhiyah

Tauhid uluhiyah adalah pengesaan ibadah hanya kepada Allah SWT. Seorang muslim harus
beribadah sesuai dengan perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah SWT.

Allah Azza wa Jalla berfirman:


‫ف‬ ‫ف‬ ‫ف‬
‫ُ إ ُوةُ إ ُ اهُ مو ُد َّم فإ ُ ا مو ُد إمق اه َ ُِ إ ُو ا اههَّ إ ُوةل ُِم إ َم ل‬

“Dan Rabb-mu adalah Allah Yang Maha Esa, tidak ada sesembahan yang diibadahi dengan
benar melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” [Al-Baqarah: 163]
‫ف‬ ُ ‫ف‬ َّ?َِّ ‫ُِموَُّإ?ََُّّ ُ إهُها ُِيِا واه م ََّو إ َّم إه اُ ْإِ ْأإ ْإا َّو‬
ُ‫إيِذإ ِ ُ إ ُوةُ إ ُ اهُ م ََّو ُ إ ا م َّو ُ إهق اه ِإَََََُُُُِ? مو ُمةا يُ ةُا ُ إ ُوة‬
ُ‫إ ُ اه‬
“Allah menyatakan bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain
Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan demikian). Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar
selainNya, Yang Maha Perkasa lagi Mahabijak-sana.” [Ali ‘Imran: 18]
Tauhid uluhiyah adalah inti dari setiap ajaran yang dibawakan oleh setiap Nabi dan Rasul.
Segala sesuatu yang kita lakukan hendaknya dilakukan karena Allah semata.

Kamilah al-Kiwari hafizhahallahu berkata,


“Makna tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah ta’ala dalam beribadah, dalam
ketundukan dan ketaatan secara mutlak. Oleh sebab itu tidak diibadahi kecuali Allah semata
dan tidak boleh dipersekutukan dengan-Nya sesuatu apapun baik yang ada di bumi ataupun
di langit. Tauhid tidak akan benar-benar terwujud selama tauhid uluhiyah belum menyertai
tauhid rububiyah. Karena sesungguhnya hal ini -tauhid rububiyah, pen- tidaklah mencukupi.
Orang-orang musyrik arab dahulu pun telah mengakui hal ini, tetapi ternyata hal itu belum
memasukkan mereka ke dalam Islam. Hal itu dikarenakan mereka mempersekutukan Allah
dengan sesembahan lain yang tentu saja Allah tidak menurunkan keterangan atasnya sama
sekali dan mereka pun mengangkat sesembahan-sesembahan lain bersama Allah…”(lihat
alMujalla fi Syarh al-Qowa’id al-Mutsla, hal. 32)

Tauhid asma’ wa shifat

Tauhid asma’ wa shifat adalah tauhid yang isinya pengesaan sifat dan nama Allah. Allah
mempunyai nama dan sifat yang begitu istimewa yang tidak mungkin ada pada mahluk
manapun. Sebagai seorang muslim, kita hendaknya mengetahui dan mengamalkan nama dan
sifat Allah yang banyak disebutkan dalam Al Quran.

Allah swt berfirman:


َُُّ
‫ِق إ ُِمو ُ? ُِِر ُْ َ?َُ إإُ اهُ مو ُد َّمإ ُ ا‬ ُ ُ
َُِّ?َّ ‫ اهُ مو ُمةا م ُو إ ُ إوةُ إ ُ اهُ ُِْ إو اه موَّا‬22( ‫اهُ مو ُمةا م ُُو إ ُ إ ُوةُ إ ُ اهُ م َّوإُ إم ام موَّياْ ِا مو ?َُّذ ال‬
‫ا د ابَّ ُ ْنُ مو ُمإ ة ُإُْ ا َّر إد ايهنُ (م َّو‬23( ٍُ ‫َّبُ إش ا م َّو اإ ُو زإها ش ُوةا َم َُّ َّ إُا ا م َّو ا َّذ‬ ْ ‫مو ُد إمق اه (اهُ مو ُمةا م َّوإُْل و اب مو‬
ُ ‫( ا ُذ إزب ا ُوةا ُِْ إ َل مو ُذإُ ُِ ِْم إ ُِ َم َّ شَُّ إي ُِ اهُ م ََّو‬24 – 22 : ‫ –مو رد‬24 ‫ُبُ اش م َّو اإوهُُ إزب‬ ْ ‫ق إإ ا م ََّو ُ إ ا م َّو‬
َّ ُ ‫اإ َّ إ ا م َّو اإ‬
( ‫إ ا م َّو ُ إهق اه‬

Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah
yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 23. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia,
Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha
Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha
suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. 24. Dialah Allah yang Menciptakan, yang
Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya
apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs
alHasyr: 22-24)

ُ
ْ ُِْ ُ‫ُي إُ ْإِ إة ُ ْقا َّ ُِ َِّن‬
ُ ‫يُ اهم‬ َُّ?َّ ‫إل‬ ُِ ?ُ ‫ – َّإُماهنُ ُِ إو ُمإ ة َم َّ ُ َّإُا ا موَّا َّذ ٍُ ََِّْ?ُِ ََّْ اه ا اِإ ُْ ُِس‬: 081 ‫َََِِ?م دمف‬
َ ُ‫اِش م م ُو إُ َّ?َُّ ا َّم إ َا ن‬

Hanya milik Allah asmaa-ul husna [Nama-nama yang Agung yang sesuai dengan sifat-sifat
Allah.], Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-
namaNya. Kelak mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
(QS. Al-A’raf:180)
.
4. Orang yang kuat tauhidnya, akhlaknya akan menjadi baik, karena akhlak yang baik
hanya hadir dari jiwa yang bersih. ... Mereka tampak sepakat bahwa tauhid itu
percaya kepada Allah Yang Maha Esa secara mutlak dengan segala sifat
Uluhiyyah, Rububiyyah, dan al-Asmâ' wa al-sifat-Nya.

Anda mungkin juga menyukai