php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1435-1440
Kajian Perbedaan Time Value Of Money Atau Economic Value Of Time Dalam
Perspektif Syariah
Deddy Ahmad Fajar
Pasca Sarjana Ekonomi Syariah, UIN Sunan Ampel Surabaya
STIE Darul Falah Mojokerto
Email korespondensi: kajigaul@gmail.com
Abstract
Dalam kehidupan sehari-hari umat muslim banyak diragukan dengan transaksi yang ada saat ini. Pentingnya
memahami perbedaan antara antara time value of money dan economic value of time bagi masyarakat muslim
agar tidak terjebak dalam transaksi ribawi. Dalam penulisan jurnal ini metode yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif. Perbedaan secara konsep time value of money mengartikan uang memiliki nilai waktu
sedangkan economic value of time mengartikan waktu memiliki nilai ekonomi. Secara perhitungan time value of
money menggunakan diskonto atau bunga sedangkan economic value of time menggunakan rasio berdasarkan
tertahannya uang terhadap waktu. Pada tujuan penggunaan time value of money adalah maximum utility
terhadap barang sedangkan economic value of time tujuannya adalah maximum maslahah yang sesuai dengan
konsep dalam ekonomi islam. Secara kesesuaian syariah time value of money tidak sesuai dengan konsep
syariah yaitu menggunakan bunga dan hal tersebut termasuk dalam riba sedangkan economic value of time
sesuai dengan syariah karena tidak mengandung riba karena penilaiannya menggunakan dasar waktu. Dengan
demikian perlu adanya sosialisasi maupun penyebaran literasi kepada masyarakat berkenaan dengan
perbedaan Time Value of Money dan Economic Value of Time.
Keywords : Time Value of Money, Economic Value of Time, waktu, dan bunga.
Saran sitasi: Fajar, D. A. (2021). Kajian Perbedaan Time Value Of Money Atau Economic Value Of Time
Dalam Perspektif Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 1435-1440.
doi:http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i3.2624
DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i3.2624
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1436
Artikel ini akan membahas perbedaan yaitu pertukaran barang atau jasa untuk barang
antara time value of money dan economic value dan jasa yang diinginkan. Pada
of time berdasarkan prinsip Syariah. Kajian perkembangannya manusia membutuhkan alat
menggunakan literatur klasik dan kontemporer tukar yang mudah digunakan dan memiliki
untuk memadukan serta mendapatkan kesepakatan bersama.
pemahaman yang mendalam. Dalam waktu yang lama berbagai benda
digunakan sebagai alat tukar dan pembayaran
2. METODE PENELITIAN seperti batu permata, kulit kerang, telur, beras,
Dalam penulisan jurnal ini metode yang garam dan benda lainnya. Dalam dekade
digunakan adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif selanjutnya manusia menggunakan logam emas
kualitatif melibatkan proses yang dan kertas sebagai alat tukar atau uang (Isnaeni,
konseptualisasi. Selain itu, pada penulisan ini 2021).
terfokus pada bagamaina mendapatkan fakta- Alat tukar disebut uang yang pertama kali
fakta dengan teliti dan jelas. Dalam pengambilan dikenal dalam peradaban Sumeria dan
data yang digunakan dari data sekunder yang Babylonia. selanjutnya berkembang dan
bersumber dari publikasi yang meliputi jurnal berevolusi mengikuti perjalanan sejarah. Dari
ilmiah, buku, website dan surat kabar yang inilah uang kemudian dikategorikan dalam tiga
menjadikan permasalahan ini dibahas dalam jenis yaitu uang barang, uang kertas dan uang
penelitian. giral atau uang kredit.(Sari, 2016)
Tujuan penelitian ini adalah untuk Pada tahun 1839 pemerintah Usmaniyah
memberikan pemahaman terhadap mayarakat menerbitkan mata uang yang berbentuk kertas
terkait perbedaan perbedaan antara time value of banknote dengan nama gaima, namun nilainya
money dan economic value of time berdasarkan terus merosot sehingga rakyat tidak
prinsip Syariah. mempercayainya. Pada perang Dunia I tahun
1914, Turki seperti negaranegara lainnya
3. HASIL DAN PEMBAHASAN memberlakukan uang kertas sebagai uang yang
3.1. Hasil penelitian sah dan membatalkan berlakunya emas dan
3.1.1. Sejarah uang perak sebagai mata uang. Sejak itulah mulai
Pada awal adanya transaksi manusia belum diberlakukan uang kertas sebagai satu-satunya
mengenal uang dan menggunakan sistem barter mata uang di seluruh dunia (Susanti, 2018).
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1437
barang akan berbeda tiap tahun. Oleh karena itu Value of Time dapat diartikan memaksimalkan
ia akan meminta kompensasi untuk hilangnya nilai ekonomis suatu dana pada waktu periodik.
daya beli uangnya akibat inflasi. Dasar perhitungan prinsip nilai uang
b. Preference present consumption to future berdasarkan waktu adalah bunga, sedangkan
consumption. Bagi umumnya individu, dasar perhitungan prinsip berdasarkan nilai
present consumtion lebih disukai daripada ekonomi waktu adalah rasio. (Muda &
future consumtion. Masyarakat secara Hasibuan, 2018)
umum menyukai mengkonsumsi barang Dalam islam sangat menghargai adanya
saat ini dari pada mengkonsumsi barang waktu. Nilai waktu antara satu orang dengan
tahun depan. Oleh karena itu untuk yang lainnya, akan berbeda dari sisi kualitasnya.
menunda konsumsi ia meminta Jadi faktor yang menentukan nilai waktu adalah
kompensasi(Ilyas, 2017). bagaimana seseorang memanfaatkan waktu itu.
c. Ketidakpastian arus kas masa depan Dalam Semakin efektif (tepat guna) dan efisien (tepat
masa depan, arus kas tidak menetu . Oleh cara), maka akan semakin tinggi nilai waktunya.
karena itu, arus kas masa depan tidak pasti Efektif dan efisien akan mendatangkan
dan memiliki berisiko. Keuntungan di masa keuntungan di dunia bagi siapa saja yang
mendatang diragukan (uncertainty). Hal melaksanakannya.
demikian disebabkan ketidakpastian Memanfaatkan waktu merupakan amanat
peristiwa yang melingkupi manusia di masa Allah kepada makhluknya. Bahkan, manusia
mendatang. Sedangkan keuntungan di saat dituntut untuk mengisi waktu dengan berbagai
sekarang sangat jelas dan pasti. amal dan mempergunakan potensinya, karena
manusia diturunkan ke dunia ini adalah untuk
Kegiatan praktik time value of money dalam beramal. Agama melarang mempergunakan
ekonomi konvensional pada akhirnya waktu dengan main-main atau mengabaikan
menimbulkan konsekuensi bahwa praktik yang lebih penting. Sehingga waktu dan amal
ekonomi konvensional lebih dekat dengan tidak dapat dipisahkan. Waktu adalah untuk
praktik riba. Hal ini dikarenakan mengganggap beramal dan beramal adalah untuk mengisi
uang sebagai komoditas yang dapat berkembang. waktu. Amal akan berguna bila dilaksanakan
Dan praktik ini disebut dengan diskonto. sesuai dengan waktunya, sebaliknya waktu akan
Di dalam islam uang harus berputar dalam bermakna bila diisi dengan amal
perekonomian dan tidak boleh dibiarkan
menganggur dalam waktu yang terlalu lama,
apalagi sampai tahunan. Dalam prinsip time
value of money, uang dengan jumlah yang sama
sekarang lebih bernilai dibandingkan dengan
uang saat nanti. Kedua hal ini memaksakan
kreditur untuk melakukan discount (bunga)
terhadap rate tertentu dengan tidak
mempertimbangkan risiko terhadap debitur.
Keadaan yang demikian sebagaimana yang
digunakan ekonomi konvensional inilah yang
ditolak oleh ekonomi Islam, yaitu keadilan “al
qhumu bi qhurmi” (mendapatkan hasil tanpa
mengeluarkan risiko) dan “al kharaj bi la
dhama” (memperoleh hasil tanpa mengeluarkan
biaya).(Yuliono, 2017).
Demikian besar peranan waktu sehingga barang, asumsi ini merujuk pada apa yang
Allah Swt berkali-kali bersumpah dengan pernah dilakukan oleh Zaid Ibnu Ali Zainal
menggunakan kata yang menunjukkan waktu- Abidin Ibnu Husein Ibnu Abi Thalib. Uang
waktu tertentu seperti wa allayl (demi malam), dengan sendirinya tidak memiliki nilai waktu.
wa al-nahār (demi waktu siang), wa al-subẖ Namun waktulah yang memiliki nilai ekonomi.
(demi waktu subuh), wa al-fajr (demi waktu Dengan catatan bahwa waktu tersebut memang
fajar), wa al-dhuha (demi waktu dhuha), wa al- dimanfaatkan secara baik. Dengan adanya nilai
‘ashr (demi waktu ashar).5 Untuk menegaskan waktu tersebut, maka kemudian dapat diukur
Pemenuhan Kebutuhan
Maslahah
Madharat
Pemenuhan keinginan
Prilaku ekonomi (economic behavior) ekonomi perlu memperhatikna tujuan kita yaitu
sangat ditentukan oleh tingkat keyakinan atau falah. Termasuk dalam kita menggunakan uang
keimanan seseorang atau sekelompok orang perlu memakai konsep Economic Value of Time.
yang kemudian membentuk kecenderungan
prilaku konsumsi dan produksi di pasar. Ketika 3.2. Pembahasan
keimanan ada pada tingkat yang cukup baik, Persoalan riba sebetulnya sangat berkaitan
maka motif berkonsumsi atau berproduksi akan dengan masalah uang. Al-Qur'an juga
didominasi oleh tiga motif utamata di,maslahah, mengharamkan bunga uang yang selalu
kebutuhan dan kewajiban. Ketika keimanan ada dianggap riba. Teori economic value of time
pada tingkat yang kurang baik,maka motifnya sesuai dengan syariah Islam karena uang itu
tidak didominasi hanya oleh tiga hal tadi tapi sendiri sebenarnya tidak memiliki nilai waktu.
juga kemudian akan dipengaruhi secara Namun waktulah yang memiliki nilai ekonomi.
signifkan oleh ego, rasionalisme (materialisme) Di dalam ekonomi Islam, uang bukan
dan keinginankeinginan yang bersifat komoditas. Uang itu sendiri tidak memberikan
individualitas. Ketika keimanan ada pada kegunaan. Akan tetapi fungsi uanglah yang
tingkat yang buruk, maka motif berekonomi memberikan kegunaan. Berkenaan dengan uang,
tentu saja akan didominasi oleh nilai-nilai bahwa dalam ekonomi konvensional timbul
individualitas(selfshness); ego, keinginan dan pemikiran nilai uang menurut waktu (time value
rasionalisme(Kurniati, 2016). of money). Landasan atau keadaan yang
Di dalam konsumsi islam terdapat konsep digunakan oleh ekonomi konvensioal inilah
maslahah. Maslahah adalah segala bentuk yang ditolak dalam ekonomi syariah.
keadaan, baik material maupun non material Dalam konsep ekonomi konvensional
yang mampu meningkatkan kedudukan manusia dikenal dengan nilai waktu uang yang
sebagai makhluk yang paling mulia. Pencapaian menyebutkan bahwa nilai uang sekarang
maslahah merupakan tujuan dari syariat islam mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan di
yang tentu saja harus menjadi tujuan dari masa yang akan datang. maka, uang haruslah
kegiatan konsumsi. bertambah dan bertumbuh karena adanya
Maslahah sebagai tujuan antara untuk pertambahan waktu agar tidak tergerus nilainya
mencapai falah. Di dalam kehidupan yang mulia untuk mengkorelasikan antara waktu dan nilai
dan sejahtera di dunia dan akhirat dapat uang. Hal tersebut tidak terlepas dari
terwujud apabila terpenuhi kebutuhan-kebutuhan implementasi dari sistem bunga (interest) atau
hidup manusia secara seimbang. Tercukupinya riba.
kebutuhan masyarakat akan memberikan Islam memperbolehkan penetapan harga
dampak yang disebut maslahah. Menurut As tangguh-bayar lebih tinggi daripada harga tunai.
Shatibi maslahah dasar bagi kehidupan manusia Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali
terdiri dari lima hal, yaitu agama (dien),jiwa bin Abi Thalib, cicit Rasulullah Saw. adalah
(nafs), intelektual (‘aql), keluarga dan keturunan orang yang pertama kali menjelaskan
(nasl), dan material (wealth). Kelima hal diperbolehkannya penetapan harga tangguh yang
tersebut merupakan kebutuhan dasar manusia. lebih tinggi itu sama sekali bukan disebabkan
Kurniati (2006) menjelaskan hubungan time value of money, namun karena semata-mata
motif dan tujuan konsumsi pada ekonomi ditahannya hak penjual barang.
konvensional maupun ekonomi islam. Pada Tabel 1 Perbedaan time value of money
konsep konsumsi ekonomi islam motifnya dan economic value of time
adalah kebutuhan sedangkan pada ekonomi Pembeda time value of economic value
konvensional motifnya adalah keinginan. Tujuan money of time
konsumsi pada ekonomi kovensional adalah Konsep Uang memiliki waktu memiliki
maximum utility, sedangkan pada ekonomi islam nilai waktu nilai ekonomi
tujuan akhir adalah falah dan tujuan antara Perhitungan Bunga Rasio
adalah maximum maslahah.(Kurniati, 2016) Tujuan maximum maximum
Berdasarkan uraian di atas maka kita penggunaan utility maslahah
sebagai muslim dalam melakukan transaksi
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1441