Anda di halaman 1dari 8

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1435-1440

Kajian Perbedaan Time Value Of Money Atau Economic Value Of Time Dalam
Perspektif Syariah
Deddy Ahmad Fajar
Pasca Sarjana Ekonomi Syariah, UIN Sunan Ampel Surabaya
STIE Darul Falah Mojokerto
Email korespondensi: kajigaul@gmail.com

Abstract
Dalam kehidupan sehari-hari umat muslim banyak diragukan dengan transaksi yang ada saat ini. Pentingnya
memahami perbedaan antara antara time value of money dan economic value of time bagi masyarakat muslim
agar tidak terjebak dalam transaksi ribawi. Dalam penulisan jurnal ini metode yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif. Perbedaan secara konsep time value of money mengartikan uang memiliki nilai waktu
sedangkan economic value of time mengartikan waktu memiliki nilai ekonomi. Secara perhitungan time value of
money menggunakan diskonto atau bunga sedangkan economic value of time menggunakan rasio berdasarkan
tertahannya uang terhadap waktu. Pada tujuan penggunaan time value of money adalah maximum utility
terhadap barang sedangkan economic value of time tujuannya adalah maximum maslahah yang sesuai dengan
konsep dalam ekonomi islam. Secara kesesuaian syariah time value of money tidak sesuai dengan konsep
syariah yaitu menggunakan bunga dan hal tersebut termasuk dalam riba sedangkan economic value of time
sesuai dengan syariah karena tidak mengandung riba karena penilaiannya menggunakan dasar waktu. Dengan
demikian perlu adanya sosialisasi maupun penyebaran literasi kepada masyarakat berkenaan dengan
perbedaan Time Value of Money dan Economic Value of Time.

Keywords : Time Value of Money, Economic Value of Time, waktu, dan bunga.

Saran sitasi: Fajar, D. A. (2021). Kajian Perbedaan Time Value Of Money Atau Economic Value Of Time
Dalam Perspektif Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 1435-1440.
doi:http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i3.2624

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i3.2624
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1436

1. PENDAHULUAN Dalam ilmu ekonomi konvensional menyebutkan


Pada masa sekarang dengan era teknologi uang memiliki nilai waktu, menegaskan bahwa uang industri 4.0
serta era society 5.0 maka akan sangat pada masa sekarang memiliki nilai yang jumlahnya mempengaruhi
sistem ekonomi saat ini. berbeda dengan jumlah uang pada masa depan. perekonomian semakin berkembang
karena adanya Artinya, sejumlah uang yang dimiliki seseorang pada perluasan pasar yang mendorong
peningkatan hari ini nilainya tidak akan sama dengan satu tahun produktivitas. Perdagangan baik nasional
maupun yang akan datang. Karena waktu terus berjalan, maka internasional terus berkembang yang mendorong
ada kebutuhan untuk meningkatkan nilai nominal sistem perekonomian beralih dari sistem uang agar nilai riil
dari uang tetap sama. Maka perekonomian yang bersifat primitif menjadi sistem muncullah konsep uang harus
selalu bertambah dan perekonomian yang lebih modern, efektif dan efisien. bertambah karena adanya waktu
yang Kebutuhan alat tukar yang dapat mendukung berjalan.(Maghfiroh, 2019).
transaksi secara modern, maka uang merupakan Pada kehidupan sehari-hari banyak ditemukan jawabannya.
Uang menurut KBBI (2021) adalah alat transaksi yang menempatkan uang memiliki nilai tukar atau standar
pengukur nilai (kesatuan hitungan) waktu, sedangkan konsep tersebut banyak kalangan yang sah, dikeluarkan
oleh pemerintah suatu negara umat islam yang menentang. Maka diperlukan suatu berupa kertas, emas, perak,
atau logam lain yang kajian antara time value of money dan economic value dicetak dengan bentuk dan gambar
tertentu. of time yang seusuai dengan prinsip syariah.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

Artikel ini akan membahas perbedaan yaitu pertukaran barang atau jasa untuk barang
antara time value of money dan economic value dan jasa yang diinginkan. Pada
of time berdasarkan prinsip Syariah. Kajian perkembangannya manusia membutuhkan alat
menggunakan literatur klasik dan kontemporer tukar yang mudah digunakan dan memiliki
untuk memadukan serta mendapatkan kesepakatan bersama.
pemahaman yang mendalam. Dalam waktu yang lama berbagai benda
digunakan sebagai alat tukar dan pembayaran
2. METODE PENELITIAN seperti batu permata, kulit kerang, telur, beras,
Dalam penulisan jurnal ini metode yang garam dan benda lainnya. Dalam dekade
digunakan adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif selanjutnya manusia menggunakan logam emas
kualitatif melibatkan proses yang dan kertas sebagai alat tukar atau uang (Isnaeni,
konseptualisasi. Selain itu, pada penulisan ini 2021).
terfokus pada bagamaina mendapatkan fakta- Alat tukar disebut uang yang pertama kali
fakta dengan teliti dan jelas. Dalam pengambilan dikenal dalam peradaban Sumeria dan
data yang digunakan dari data sekunder yang Babylonia. selanjutnya berkembang dan
bersumber dari publikasi yang meliputi jurnal berevolusi mengikuti perjalanan sejarah. Dari
ilmiah, buku, website dan surat kabar yang inilah uang kemudian dikategorikan dalam tiga
menjadikan permasalahan ini dibahas dalam jenis yaitu uang barang, uang kertas dan uang
penelitian. giral atau uang kredit.(Sari, 2016)
Tujuan penelitian ini adalah untuk Pada tahun 1839 pemerintah Usmaniyah
memberikan pemahaman terhadap mayarakat menerbitkan mata uang yang berbentuk kertas
terkait perbedaan perbedaan antara time value of banknote dengan nama gaima, namun nilainya
money dan economic value of time berdasarkan terus merosot sehingga rakyat tidak
prinsip Syariah. mempercayainya. Pada perang Dunia I tahun
1914, Turki seperti negaranegara lainnya
3. HASIL DAN PEMBAHASAN memberlakukan uang kertas sebagai uang yang
3.1. Hasil penelitian sah dan membatalkan berlakunya emas dan
3.1.1. Sejarah uang perak sebagai mata uang. Sejak itulah mulai
Pada awal adanya transaksi manusia belum diberlakukan uang kertas sebagai satu-satunya
mengenal uang dan menggunakan sistem barter mata uang di seluruh dunia (Susanti, 2018).
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1437

Di dalam islam kata uang didefinisikan d. Melakukan analisis komparatif antara


sebagai nuqud. Kata nuqud tidak ada dalam al beberapa alternatif
Quran maupun hadits Nabi saw, karena bangsa e. Perhitungan bunga atau tingkat keuntungan
Arab tidak memakai kata tersebut untuk f. Perhitungan amortisasi hutang dan lain-
menunjukkan harga. Mereka menggunakan kata lainnya.
dinar sebagai mata uang yang terbuat dari emas, Para ekonom mamahami konsep present
kata dirham untuk menunjukkan alat tukar yang value merupakan dasar (corner stone) ilmu
terbuat dari perak.(Susanti, 2018) Di dalam Al keuangan perusahaan. Oleh kaarena itu konsep
Qur’an dinar dan dirham disebutkan Firman nilai waktu uang sangat penting untuk
Allah swt: dipahami oleh investor.
a. Ali Imran ayat 75 ; Secara umum dapat kita lihat fungsi-fungsi
‫َو ِم ْن َاهْلِ ْال ِكت ِٰب َم ْن ِا ْن تَأ َْمنْ ُه ِب ِقن َْطا ٍر يَُّؤ ِد هٖٓ ِال َْي َۚك َومِمْْن ُْ َّم ْن ِا ْن تَْأ َمنْ ُه ِب ِدي ْن َارٍ َّّل‬ dari uang adalah sebagai berikut : (1) Alat yang
‫يَُؤ ِد هٖٓ ِال َْي َك ِا َّّل َما ُدم َْت علَ َْي ِه قَ ۤامىًا‬ berfungsi untuk tukar menukar (medium of
ِٕ change) (2) Alat yang digunakan sebagai
Artinya: “Di antara Ahli Kitab ada orang satuan-hitung (unit of account) (3) Penyimpan
yang jika kamu mempercayakan kepadanya kekayaan (store of value) (4) Alat pembayaran
harta yang banyak, dikembali kannya tunda (different payment) (Maghfiroh, 2019).
kepadamu; dan di antara mereka ada orang Dalam konsep ekonomi konvensional ada
yang jika kamu mempercayakan kepadanya tambahan fungsi uang yaitu uang sebagai
satu dinar, tidak dikembalikannya padamu, komoditas, maka uang dapat diperjual belikan
kecuali jika kamu selalu menagihnya dan dapat disewakan. Fungsi ini sangat
b. Yusuf ayat 20 bertentangan dengan konsep syariah.
Uang dapat mengalami pertumbuhan
‫َو َش ْو ُه ِب َمث ٍۢن بََْ ٍس د ََرا َِِه َم ْعدُ ْو َد ٍة َۚو َكنوُْ ا ِف ْي ِه ِم َن َّالزا ِه ِد ْي َن‬ seperti halnya makhluk hidup dan mengambil
konsep biologi dalam pertumbuhan sel. Rumus
sebagai berikut(Muhammad, 2011) :
Artinya: “Dan mereka menjual Yusuf
P6 = P0 (1+ Y)t
dengan harga yang murah, yaitu beberapa
dirham saja, dan mereka merasa tidak Dimana :
tertarik hatinya kepada Yusuf. P6 = Pertumbuhan
P0 = Sel pada
3.1.2. Konsep Time Value of Money awalnya Y =
Konsep nilai waktu uang (time value of Pertumbuhan
money ) telah sejak lama dipakai dalam ekonomi t = Waktu
konvensional. Konsep ini memformulasikan
bahwa uang saat ini lebih berharga daripada Dari konsep di atas maka diambil
uang di waktu yang akan datang.Satu juta rupiah persamaan untuk menghitung future value
hari ini memiliki nilai lebih daripada satu juta sebagai berikut :
rupiah di masa depan. FV = PV (1+¡)n
William R. Lasher (2008) mengemukakan Dimana :
bahwa time value of money didasarkan pada
gagasan bahwa sejumlah uang di tangan FV = Future Value (nilai uang dimasa akan
seseorang saat ini bernilai lebih dari jumlah yang datang)
sama di janjikan pada beberapa waktu di masa PV = Present Value (nilai uang masa sekarang)
depan. Konsep nilai waktu uang ini sangat ¡ = Tingkat suku
penting untuk dipahami oleh seorang manajer bunga n = Waktu.
keuangan, karena konsep ini merupakan dasar
untuk: a. Menghitung harga saham Dalam teori finance, ada beberapa alasan
b. Menghitung harga obligasi dari teori konvensional terhadap time value of
c. Memahami metode Net Present Value money yaitu: a. Presence of inflation. Adanya
tingkat inflasi per tahun menyebabkan nilai

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1438

barang akan berbeda tiap tahun. Oleh karena itu Value of Time dapat diartikan memaksimalkan
ia akan meminta kompensasi untuk hilangnya nilai ekonomis suatu dana pada waktu periodik.
daya beli uangnya akibat inflasi. Dasar perhitungan prinsip nilai uang
b. Preference present consumption to future berdasarkan waktu adalah bunga, sedangkan
consumption. Bagi umumnya individu, dasar perhitungan prinsip berdasarkan nilai
present consumtion lebih disukai daripada ekonomi waktu adalah rasio. (Muda &
future consumtion. Masyarakat secara Hasibuan, 2018)
umum menyukai mengkonsumsi barang Dalam islam sangat menghargai adanya
saat ini dari pada mengkonsumsi barang waktu. Nilai waktu antara satu orang dengan
tahun depan. Oleh karena itu untuk yang lainnya, akan berbeda dari sisi kualitasnya.
menunda konsumsi ia meminta Jadi faktor yang menentukan nilai waktu adalah
kompensasi(Ilyas, 2017). bagaimana seseorang memanfaatkan waktu itu.
c. Ketidakpastian arus kas masa depan Dalam Semakin efektif (tepat guna) dan efisien (tepat
masa depan, arus kas tidak menetu . Oleh cara), maka akan semakin tinggi nilai waktunya.
karena itu, arus kas masa depan tidak pasti Efektif dan efisien akan mendatangkan
dan memiliki berisiko. Keuntungan di masa keuntungan di dunia bagi siapa saja yang
mendatang diragukan (uncertainty). Hal melaksanakannya.
demikian disebabkan ketidakpastian Memanfaatkan waktu merupakan amanat
peristiwa yang melingkupi manusia di masa Allah kepada makhluknya. Bahkan, manusia
mendatang. Sedangkan keuntungan di saat dituntut untuk mengisi waktu dengan berbagai
sekarang sangat jelas dan pasti. amal dan mempergunakan potensinya, karena
manusia diturunkan ke dunia ini adalah untuk
Kegiatan praktik time value of money dalam beramal. Agama melarang mempergunakan
ekonomi konvensional pada akhirnya waktu dengan main-main atau mengabaikan
menimbulkan konsekuensi bahwa praktik yang lebih penting. Sehingga waktu dan amal
ekonomi konvensional lebih dekat dengan tidak dapat dipisahkan. Waktu adalah untuk
praktik riba. Hal ini dikarenakan mengganggap beramal dan beramal adalah untuk mengisi
uang sebagai komoditas yang dapat berkembang. waktu. Amal akan berguna bila dilaksanakan
Dan praktik ini disebut dengan diskonto. sesuai dengan waktunya, sebaliknya waktu akan
Di dalam islam uang harus berputar dalam bermakna bila diisi dengan amal
perekonomian dan tidak boleh dibiarkan
menganggur dalam waktu yang terlalu lama,
apalagi sampai tahunan. Dalam prinsip time
value of money, uang dengan jumlah yang sama
sekarang lebih bernilai dibandingkan dengan
uang saat nanti. Kedua hal ini memaksakan
kreditur untuk melakukan discount (bunga)
terhadap rate tertentu dengan tidak
mempertimbangkan risiko terhadap debitur.
Keadaan yang demikian sebagaimana yang
digunakan ekonomi konvensional inilah yang
ditolak oleh ekonomi Islam, yaitu keadilan “al
qhumu bi qhurmi” (mendapatkan hasil tanpa
mengeluarkan risiko) dan “al kharaj bi la
dhama” (memperoleh hasil tanpa mengeluarkan
biaya).(Yuliono, 2017).

3.1.3. Konsep Economic Value of Time


Economics Value of Time adalah konsep
dimana waktu memiliki nilai ekonomi, tetapi
uang tidak memiliki nilai waktu. Economics
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1439

Demikian besar peranan waktu sehingga barang, asumsi ini merujuk pada apa yang
Allah Swt berkali-kali bersumpah dengan pernah dilakukan oleh Zaid Ibnu Ali Zainal
menggunakan kata yang menunjukkan waktu- Abidin Ibnu Husein Ibnu Abi Thalib. Uang
waktu tertentu seperti wa allayl (demi malam), dengan sendirinya tidak memiliki nilai waktu.
wa al-nahār (demi waktu siang), wa al-subẖ Namun waktulah yang memiliki nilai ekonomi.
(demi waktu subuh), wa al-fajr (demi waktu Dengan catatan bahwa waktu tersebut memang
fajar), wa al-dhuha (demi waktu dhuha), wa al- dimanfaatkan secara baik. Dengan adanya nilai
‘ashr (demi waktu ashar).5 Untuk menegaskan waktu tersebut, maka kemudian dapat diukur

Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan


Materi Fisik -Psikis intelektual Kehalalan Produk

Kebutuhan Kebutuhan generasi yang Niat Ibadah/


Sosial akan datang kebaikan

Pemenuhan Kebutuhan

Manfaat (duniawi) Berkah

Maslahah

Madharat

Pemenuhan keinginan

Hal yang sia -sia

Hal yang merugikan

Gambar 1. Keberadaan maslahah dalam konsumsi


pentingnya waktu dan keagungan nilainya, dengan istilah atau batasan-batasan ekonomi.
seperti yang terdapat dalam al-Qur’an Surah Al- Sehubungan dengan tertahannya hak pemilik
Lail [92]: 12, Al-Fajr [89]: 1-2, Adh-Dhuha barang dalam transaksi ekonomi, yang berkaitan
[93]:1-2, Al-‘Ashr [103]: 1-3, dan lain-lain. dengan nilai waktu.(Muhammad, 2012).
Dalam ekonomi Islam, penggunaan sejenis
discount rate dalam menentukan harga mu‘ajjal
dapat dibenarkan. Hal ini dikarenakan
tertahannya hak si penjual (uang pembayaran)
yang telah melaksanakan kewajibannya
(menyerahkan barang atau jasa), sehingga ia
tidak dapat melaksanakan kewajibannya kepada
pihak lain.
Selain itu, ada beberapa asumsi dan
kejadian yang dapat dijadikan rujukan
analisisnya, yaitu : harga yang dibayar tangguh
dapat lebih besar daripada harga yang dibayar
sekarang. adanya penahanan hak si pemilik

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1440

Prilaku ekonomi (economic behavior) ekonomi perlu memperhatikna tujuan kita yaitu
sangat ditentukan oleh tingkat keyakinan atau falah. Termasuk dalam kita menggunakan uang
keimanan seseorang atau sekelompok orang perlu memakai konsep Economic Value of Time.
yang kemudian membentuk kecenderungan
prilaku konsumsi dan produksi di pasar. Ketika 3.2. Pembahasan
keimanan ada pada tingkat yang cukup baik, Persoalan riba sebetulnya sangat berkaitan
maka motif berkonsumsi atau berproduksi akan dengan masalah uang. Al-Qur'an juga
didominasi oleh tiga motif utamata di,maslahah, mengharamkan bunga uang yang selalu
kebutuhan dan kewajiban. Ketika keimanan ada dianggap riba. Teori economic value of time
pada tingkat yang kurang baik,maka motifnya sesuai dengan syariah Islam karena uang itu
tidak didominasi hanya oleh tiga hal tadi tapi sendiri sebenarnya tidak memiliki nilai waktu.
juga kemudian akan dipengaruhi secara Namun waktulah yang memiliki nilai ekonomi.
signifkan oleh ego, rasionalisme (materialisme) Di dalam ekonomi Islam, uang bukan
dan keinginankeinginan yang bersifat komoditas. Uang itu sendiri tidak memberikan
individualitas. Ketika keimanan ada pada kegunaan. Akan tetapi fungsi uanglah yang
tingkat yang buruk, maka motif berekonomi memberikan kegunaan. Berkenaan dengan uang,
tentu saja akan didominasi oleh nilai-nilai bahwa dalam ekonomi konvensional timbul
individualitas(selfshness); ego, keinginan dan pemikiran nilai uang menurut waktu (time value
rasionalisme(Kurniati, 2016). of money). Landasan atau keadaan yang
Di dalam konsumsi islam terdapat konsep digunakan oleh ekonomi konvensioal inilah
maslahah. Maslahah adalah segala bentuk yang ditolak dalam ekonomi syariah.
keadaan, baik material maupun non material Dalam konsep ekonomi konvensional
yang mampu meningkatkan kedudukan manusia dikenal dengan nilai waktu uang yang
sebagai makhluk yang paling mulia. Pencapaian menyebutkan bahwa nilai uang sekarang
maslahah merupakan tujuan dari syariat islam mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan di
yang tentu saja harus menjadi tujuan dari masa yang akan datang. maka, uang haruslah
kegiatan konsumsi. bertambah dan bertumbuh karena adanya
Maslahah sebagai tujuan antara untuk pertambahan waktu agar tidak tergerus nilainya
mencapai falah. Di dalam kehidupan yang mulia untuk mengkorelasikan antara waktu dan nilai
dan sejahtera di dunia dan akhirat dapat uang. Hal tersebut tidak terlepas dari
terwujud apabila terpenuhi kebutuhan-kebutuhan implementasi dari sistem bunga (interest) atau
hidup manusia secara seimbang. Tercukupinya riba.
kebutuhan masyarakat akan memberikan Islam memperbolehkan penetapan harga
dampak yang disebut maslahah. Menurut As tangguh-bayar lebih tinggi daripada harga tunai.
Shatibi maslahah dasar bagi kehidupan manusia Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali
terdiri dari lima hal, yaitu agama (dien),jiwa bin Abi Thalib, cicit Rasulullah Saw. adalah
(nafs), intelektual (‘aql), keluarga dan keturunan orang yang pertama kali menjelaskan
(nasl), dan material (wealth). Kelima hal diperbolehkannya penetapan harga tangguh yang
tersebut merupakan kebutuhan dasar manusia. lebih tinggi itu sama sekali bukan disebabkan
Kurniati (2006) menjelaskan hubungan time value of money, namun karena semata-mata
motif dan tujuan konsumsi pada ekonomi ditahannya hak penjual barang.
konvensional maupun ekonomi islam. Pada Tabel 1 Perbedaan time value of money
konsep konsumsi ekonomi islam motifnya dan economic value of time
adalah kebutuhan sedangkan pada ekonomi Pembeda time value of economic value
konvensional motifnya adalah keinginan. Tujuan money of time
konsumsi pada ekonomi kovensional adalah Konsep Uang memiliki waktu memiliki
maximum utility, sedangkan pada ekonomi islam nilai waktu nilai ekonomi
tujuan akhir adalah falah dan tujuan antara Perhitungan Bunga Rasio
adalah maximum maslahah.(Kurniati, 2016) Tujuan maximum maximum
Berdasarkan uraian di atas maka kita penggunaan utility maslahah
sebagai muslim dalam melakukan transaksi
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1441

Kesesuaian Tidak sesuai Sesuai Perspektif Hukum Islam. Al-’Adalah, 14(1),


Syariah 157.
https://doi.org/10.24042/adalah.v14i1.1991
Dalam table diatas menjelaskan perbedaan Isnaeni, Hendari F. Sejarah Uang di
antara time value of money dan economic value Nusantara.
of time. Perbedaan tersebut baik secara konsep, https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berit
perhitungan serta tujuan penggunaannya. Secara a/sej arah-uang-di-nusantara/ diakses pada
konsep time value of money mengartikan uang tanggal 16/06/2021
memiliki nilai waktu sedangkan economic value Kurniati. (2016). Teori Perilaku Konsumen
of time mengartikan waktu memiliki nilai Perspektif Ekonomi Islam. JESI (Jurnal
ekonomi. Secara perhitungan time value of Ekonomi Syariah
money menggunakan diskonto atau bunga Indonesia), 6(1), 45–52.
sedangkan economic value of time menggunakan http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/
rasio berdasarkan tertahannya uang terhadap JESI/arti cle/view/387
waktu. Pada tujuan penggunaan time value of Lasher, William R.( 2008). Financial
money adalah maximum utility terhadap barang Management: a
sedangkan economic value of time tujuannya Practical Approach. USA: Thomson
adalah maximum maslahah yang sesuai dengan SouthWestren.
konsep dalam ekonomi islam. Secara kesesuaian Maghfiroh, R. U. (2019). Konsep Nilai Waktu
syariah time value of money tidak sesuai dengan dari
konsep syariah yaitu menggunakan bunga dan Uang dalam Sudut Pandang Ekonomi
hal tersebut termasuk dalam riba sedangkan Islam. El-
economic value of time sesuai dengan syariah Qist : Journal of Islamic Economics and
karena tidak mengandung riba karena Business
penilaiannya menggunakan dasar waktu. (JIEB), 9(2), 186–195.
https://doi.org/10.15642/elqist.2019.9.2.186
4. KESIMPULAN -195
Berdasarkan uraian di atas dan diskusi, Muda, I., & Hasibuan, A. N. (2018). Public
maka dapat kita simpulkan yang sesuai dengan discovery of the concept of time value of
kaidah Syariah adalah konsep Economic Value money with economic value of time.
of Time. Dengan demikian perlu adanya Emerald Reach Proceedings Series, 1, 251–
sosialisasi maupun peneyebaran literasi kepada 257.
masyarakat berkenaan dengan perbedaan Time https://doi.org/10.1108/978-1-78756-793-1-
Value of Money dan Economic Value of Time. 00050
Muhammad.( 2011). Dasar-Dasar Keuangan
5. UCAPAN TERIMA KASIH Islam. Yogyakarta: Ekonosia.
Ucapan terima kasih kami sampaikan Muhammad. (2012). Rekonstruksi Time Value
kepada ibu Dr. Puji Handayati serta Dr. Djoko of Money Menuju Economic Vale of
Subagyo yang telah membimbing kami dalam Money untuk
penulisan dan pengarahan. Kami ucapkan terima Keuangan Islam. Islamic Review : Jurnal
kasih juga kepada rekan rekan serta saudara Riset Dan Kajian Keislaman, 1(2), 163–190.
yang telah banyak mendukung kami. Syukron P3EI UII. (2014). Ekonomi Islam. Jakarta:Raja
katsiron, jazakumulloh ahsanal jaza’. Grafindo Persada.
Sari, S. W. (2016). Perkembangan Dan
6. REFERENSI Pemikiran Uang Dari Masa Ke Masa. An-
Anonim. (2021).Kamus Besar Bahasa Nisbah: Jurnal
Indonesia(edisi kelima). Balai Pustaka Ekonomi Syariah, 3(1).
Atmaja, Lukas Setia.( 2008. Teori dan Praktik https://doi.org/10.21274/an.2016.3.1.39-58
Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi
Offset.
Ilyas, R. (2017). Time Value of Money dalam
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1442

Susanti, R. (2018). Sejarah Transformasi Uang


Dalam Islam. Aqlam: Journal of Islam and
Plurality,
2(1), 33–42.
https://doi.org/10.30984/ajip.v2i1.509
Yuliono. (2017). Time Value of Money Dalam.
El Jizya (Jurnal Ekonomi Islam), 5(1), 177–
192.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

Anda mungkin juga menyukai