Anda di halaman 1dari 15

JURNAL PENELITIAN

TEORI UANG SECARA UMUM

DISUSUN OLEH :

1.Nelva sartika

1940200070

2.Ramita

1940200047

Dosen pengampu:

Aliman Syahuri Zein, M.E.I., S.E.I.


Program Studi Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institiut Aagama Islam Negri
Padangsidimpuan
T.A 2021/2022
Abstract
Uang adalah alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pada awal peradaban, mata uang logam sudah
menjadi alat pembayaran dan kemudian disempurnakan dengan uang kertas. Kemudian terdapat juga
uang giral yang dikeluarkan oleh bank-bank komersial melalui surat-surat berharga seperti cek, giro,
kartu kredit, dan lain sebagainya. Kemunculan berbagai macam jenis uang ini bertujuan untuk
memudahkan masyarakat dalam bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Adanya berbagai macam sistem ekonomi yang berlaku di dunia, seperti ekonomi kapitalis dan ekonomi
Islam memiliki perbedaan pandangan terhadap teori uang. Dalam ekonomi kapitalis, uang sering
diidentikkan dengan modal. Sedangkan dalam ekonomi Islam, konsep uang jelas berbeda dengan modal.
Dalam ekonomi Islam, uang adalah public goods dan flow concept sedangkan modal bersifat private
goods dan stock concept. Penelitian ini mencoba memebuat perbandingan anatara konsep uang dalam
ekonomi konvensional dan ekonomi Islam. Hasilnya adalah, dalam ekonomi konvensional, uang sebagai
komoditas, artinya uang dapat diperjualbelikan dengan kelebihan ataupun uang juga dapat disewakan
(leasing). Sedangkan dalam ekonomi Islam, uang adalah sebagai alat tukar, uang bukan komoditas yang
bisa diperjualbelikan dengan kelebihan dan juga tidak dapat disewakan. Uang berguna untuk membeli
suatu barang, sehingga kebutuhan manusia dapat terpenuhi.

PENDAHULUAN

Uang adalah instrumen perekonomian yang sangat penting. Hampir semua kegiatan ekonomi sangat
bergantung pada instrumen ini yang antara lain, berfungsi sebagai alat tukar ataupun alat bayar. Oleh
karena itu, kehadiran uang dalam kehidupan sehari-hari sangat vital, terutama untuk memperoleh
barang, jasa, serta kebutuhan hidup lainnya.Uang adalah inovasi modern yang menggantikan posisi
barter, atau tukar menukar satu barang dengan barang lainnya. Disamping itu terhapusnya sistem
pertukaran barter dalam sejarah ekonomi bangsa tidak terjadi dalam waktu yang sama. Sekalipun
pertukaran barter mengalami penurunan tajam setelah uang mengambil alih fungsi sebagai alat tukar
perdagangan internasional, namun pertukaran barter kini banyak dilihat sebagai alternatif yang bagus
dalam perdagangan antar negara.Kesalahan besar ekonomi konvensional ialah menjadikan uang sebagai
komoditas, sehingga keberadaan uang saat ini lebih banyak diperdagangkan daripada digunakan sebagai
alat tukar dalam perdagangan.

Lembaga perbankan konvensional juga menjadikan uang sebagai komoditas dalam proses pemberian
kredit. Instrumen yang digunakan adalah bunga.

Uang yang memakai instrumen bunga telah menjadi lahan spekulasi empuk bagi banyak orang di
muka bumi ini. Kesalahan konsepsi itu berakibat fatal terhadap krisis hebat dalam perekonomian
sepanjang sejarah, khususnya sejak awal abad 20 sampai sekarang. Ekonomi berbagai negara di belahan
bumi ini tidak pernah lepas dari terpaan krisis dan ancaman krisis berikutnya pasti akan terjadi lagi.
Dalam setiap sistem perekonomian, fungsi utama uang selalu sebagai alat tukar (medium of exchange).
Fungsi utama ini lalu memiliki darivasi fungsi-fungsi lain seperti uang sebagai standard of value
(pengukur nilai), store of value (penyimpanan nilai), unit of account dan standard of deferred payment
(pengukur pembayaran tangguh). Selain itu dalam Islam, uang adalah uang yang hanya berfungsi sebagai
alat tukar. Jadi uang adalah sesuatu yang terus mengalir dalam perekonomian, atau lebih dikenal sebagai
flow concept. Ini berbeda dengan system perekonomian kapitalis, di mana uang dipandang tidak saja
sebagai alat tukar yang sah (legal tender) melainkan juga dipandang sebagai komoditas. Dengan
demikian, menurut sistem ini, uang dapat diperjual belikan dengan kelebihan baik on the spot maupun
secara tangguh. Dalam perspektif ini uang juga dapat disewakan (leasing). Dalam pembahsan nanti akan
dijelaskan lebih mendetail bagaimana perkembangan dan pemikiran uang.

Dalam sejarah komoditi uang

sebagai standar, terdapat dua standar yang

umum digunakan yaitu standar emas (gold

currency standards) dan standar perak

(silver currency standards). Meski

demikian secara umum dapat didefinisikan

sebagai satuan moneter dari emas dengan

ukuran tertentu terhadap satu satuan mata

uang (termasuk perak) dan mendapat ijin

penuh dalam mengkonversi antara emas

dengan uang dan antara uang dengan

emas. Hubungan mekanis emas dan satuan

moneter jelas akan mendorong keyakinan

akan nilai unit moneter. Hal inilah yang

menjamin stabilitas terhadap sistem

Dalam konsep Islam, uang adalah flow concept. Islam

tidak mengenal motif kebutuhan uang untuk spekulasi karena

tidak bolehkan. Uang adalah barang public, milik masyarakat.

Karenanya, penimbunan uang yang dibiarkan tidak produktif


berarti mengurangi jumlah uang beredar. Bila diibaratkan

dengan darah dalam tubuh, perekonomian akan kekurangn

darah atau terjadi kelesuan ekonomi alias stagnasi. Itulah

hikmah dilarangnya meninbun uang (Adiwarman Aswar

karim, 2001: 21).

Tujuh ratus tahun sebelum Adam Smith menulis buku

“The Wealth of Nations” pada tahun 1766 di Eropa, seorang

ulama islam Abu Hamid Al-Ghazali dalam kitabnya “Ihya

Ulumuddin” telah membahas fungsi uang dalam

perekonomian. Beliau menjelaskan, uang berfungsi sebagai

media pertukaran, namun uang tidak dibutuhkan untuk uang

itu sendiri. Maksudnya adalah uang diciptakan untuk

memperlancar pertukaran dan menetapkan nilai yang wajar

dari pertukaran tersebut. Dan uang bukan merupakan sebuah

komoditi. Menurut al-Ghazali, uang diibaratkan cermin yang

tidak mempunyai warna, tetapi dapat merefleksikan semua

warna. Maknanya adalah uang tidak mempunyai harga, tetapi

merefleksikan harga semua barang. Dalam istilah ekonomi

Islam klasik disebutkan bahwa uang tidak memberikan

kegunaan langsung (direct utility funvtion), yang artinya adalah

jika uang digunakan untuk membeli barang, maka barang itu

yang akan memberikan kegunaan (Adiwarman Aswar Karim,

2001: 21).

Dalam ekonomi barterpun, uang dibutuhkan sebagai

ukuran nilai suatu barang. Misalnya, onta senilai 100 dinar dan
kain senilai sekian dinar. Dengan demikian adanya uang

sebagai ukuran nilai barang, uang akan berfungsi pula sebagai

ukuran nilai barang, uang akan berfungsi sebagai media

penukaran. Menurut al-Ghazali uang diibaratkan cermin yang

tidak mempunyai warna, tetapi dapat merefleksikan semua

PEMBAHASAN

Uang secara umum adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam
suatu wilayah tertentu atau sebaga alat pembayaran uatang, ata sebgai alat untuk melkukan pembelian
barang atau jasa. Dengan kata lain, uanga merupakan suatu alat yang dapat digunakan dalam suatu
wilayah tertentu. 3 Uang juga didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diterima secara umum
sebagai alat tukar (Samuelson dan Nordhaus, 2001). Definisi ini merupakan definisi hakikat kegunaan
uang sebenarnya, namun sesuai dengan perkembangan perekonomian maka uang semakin dipandang
sebagai komoditas yang memiliki harga melalui tingkat suku bunga, maka hakikat uang semakin bergeser
menjauhi apa yang sebenarnya.4 Uang merupakan inovasi besardalam peradaban perekonomian dunia.
Posisi uang sangat strategis dalam satu sistem ekonomi, dan sulit digantikan variabel lainnya. Bisa
dikatakan uang merupakan bagian yang terintegrasi dalam sat system ekonomi (Choudhury, 1997).

Dalam ekonomi Islam, secara etimologi uang berasal

dari kata al-naqdu-nuqud. Pengertiannya ada beberapa makna,

yiatu al-naqdu yang berarti yang baik dari dirham,

menggenggam dirham, dan al-naqdu juga berarti tunai. Kata

nuqud tidak terdapat dalam al-Qur‟an dan hadist karena bangsa

arab umumnya tidak menggunakan nuqud untuk menunjukkan

harga. Mereka menggunakan kata dinar untuk menunjukkan

mata uang yang terbuat dari emas dan kata dirham untuk

menunjukkan alat tukar yang terbuat dari perak. Mereka juga

menggunakan wariq untuk menunjukkan dirham perak, kata

„ain untuk menunjukkan dinar emas. Sementara itu kata fulus

(uang tembaga) adalah alat tukar tambahan yang digunakan


untuk membeli barang-barang murah (Rozalinda, 2014: 279).

Defenisi nuqud menurut Abu Ubaid (wafat 224 H),

dirham dan dinar adalah nilai harga seseuatu sedangkan segala

sesuatu tidak bisa menjadi harga bagi keduanya, ini berarti

dinar dan dirham adalah standar ukuran yang dibayarkan

dalam transaksi barang dan jasa. Al-Ghazali (wafat 505 H)

menyatakan, Allah menciptakan dinar dan dirham sebagai

Uang adalah standar kegunaan yang terdapat pada

barang dan tenaga. Uang didefenisikan sebagai sesuatu yang

dipergunakan untuk mengukur tiap barang dan tenaga.

Misalkan harga adalah standra untuk barang, sedangkan upah

adalah standar untuk manusia, yang masing-masing

merupakan perkiraan masyarakat terhadap nilai barang dan

tenaga orang. Perkiraan nilai-nilai barang dan jasa ini dinegeri

manapun dinyatakan dengan satuan-satuan, maka satuan-

satuan inilah yang menjadi standar yang dipergunakan untuk

mengukur kegunaan barang dan tenaga yang kemudian

menjadi alat tukar (medium of exchange) dan disebut dengan

satuan uang (Taqiyuddin An-Nabhani,2000: 297).

Metode penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan ini adalah menggunakan Library Research atau
telaah pustaka yang meliputi: pengidentifikasian secara sistematik, analisis dokumen-dokumen yang
memuat informasi yang berkaitan dengan masalah kajian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan normatif yuridis.1Pendekatan ini mengkaji masalah tentang aturan berkaitan
dengan small claim court. Dalam kajian ini metode pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah
metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal hal atau variabel yang berupa buku, surat kabar,
jurnal, dan sebagainya.Teknik yang digunakan digunakan ialah content analysis atau kajian isi.
Sebagaimana yang dikutip Lexy J Moleong, Weber menyatakan bahwa kajian isi adalah metodologi
penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah
buku atau dokumen.

2 Serta teknik Critic analysis adalah penguraian atau kupasan secara mendalam terhadap data-data yang
ada untuk memberi penilaian yang disertai pertimbangan. Utamanya berkaitan dengan aturan
pemerintah tentang Small Claim Court yang menjadi alternatif penyelesaan senketa.

A.latar Belakang

Uang adalah alat untukmemenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan menghendaki adanya alat
pembayaran yang memudahkan pertukaran barang agar pekerjaan dapat lebih mudah.

Uang merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia ditegaskan oleh
Iswardono sebagai berikut:1

“Perjalanan sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa uang merupakan bagian yang
integral dari kehidupan sehari-hari, bahkan ada yang berpandangan bahwa uang merupakan
darahnya suatu perekonomian, mengingat di dalam masyarakat modern, di mana mekanisme
perekonomian berdasarkan pada lalu lintas barang dan jasa, semua kegiatan-kegiatan ekonomi
yang dilakukan akan memerlukan uang sebagai alat pelancar guna mencapai
tujuannya.”Sedemikian pentingnya uang menyebabkan sebagian orang berusaha untuk memiliki
uang sebanyak-banyaknya, walaupun dengan cara yang melawan hukum. Wujud dari cara-cara
yang melawan hukum itu dapat berupa kejahatan terhadap mata uang itu sendiri, salah satunya
tindakan pemalsuan mata uang. Kejahatan meniru atau memalsukan mata uang merupakan
penyerangan terhadap kepentingan hukum atas kepercayaan terhadap uang sebagai alat
pembayaran yang sah.Pemalsuan uang dalam hal ini uang kertas negara atau uang kertas bank
merupakan salah satu bentuk kejahatan terhadap kekayaan negara yang diatur.

Ini merupakan fungsi uang yang terpenting. Uang adalah

satuan nilai atau standar ukuran harga dalam transaksi barang

dan jasa. Ini berarti uang berperan menghargai secara aktual

barang dan jasa. Dengan adanya uang sebagai satuan nilai

memudahkan terlaksanakanya transaksi dalam kegiatan

ekonomi masyarakat. Al-Ghazali berpendapat uang adalah


ibarat cermin. Dalam arti uang berfungsi sebagai ukuran nilai

yang dapat merefleksikan harga benda yang ada

dihadapannya.

Fungsi uang secara esensial adalah untuk mengukur nilai

benda atau dibayar sebagai alat tukar benda lain. Pemikiran Ibn

Taimiyah tentang uang ini meski agak simpel namun sangat

penting dan mengemuka. Karena pemikirannya ini berlaku dan

dimunculkan lagi setelah dua setengah abad kemudian oleh

para pakar ekonomi modern seperi Gresham (1519-1579) yang

tekenal dengan Hukum Greshamnya.

uang mencerminkan keseimbangan permintaan dan

penawaran terhadap mata uang dalam negeri maupun mata uang asing. Nilai tukar

mata uang cenderung berubah seiring waktu, sehingga harus diperhatikan dalam

melakukan investasi. Investasi merupakan penanaman modal sekarang, guna

mendapatkan manfaat (balas jasa atau keuntungan) dikemudian hari [5]. Namun

dalam berinvestasi tidak selalu menguntungkan ada halnya orang yang berinvestasi

mengalami kerugian. Oleh karena itu dalam investasi kita harus bisa memperkecil

resiko kerugian. Resiko merupakan suatu kemungkinan akan terjadinya hasil yang

tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi

sebagaimana mestinya. Resiko tidak harus dihindari.

B.Rumusan masalah
1. Menjelaskan tentang uang dan peran sektor keuangan dalam perekonomian
2. Menjelaskan sejarah perkembnagan uang.
3. Mrnjelaskan kebijakan moneter dalam siste keuangan kerangka kebijakan moneter dalam
sistem.

C.tujuan

Agar kita dapat mengetahui tentang pengertian uang serta peran sektor keuangan dalam sistem
perekonomian dan dapat mengetahui sejarah dari perkembangan uang.dan dapat mengetahui
tentang kebijakan dalam sistem keuangan dalam kebijakan moneter.Menganalisis Pola perilaku
dari Determinasi Variabel-variabel Independen seperti: uang riil, Tingkat Suku Bunga SBI 3
Bulan, Tingkat Suku Bunga Kredit

Modal Kerja, dan juga variabel pendukung Dummy dapat mempengaruhi secara

signifikan dapat mempengaruhi Variabel Dependen Permintaan Uang Riil Artian

D.Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini dapat diharapkan memenuhi beberapa hal, yakni:
● Secara teoritis, hasil dari penelitian ini dapat memberikan atau menambah
pengetahuan
● bagi para akademik maupun praktisi tentang hal-hal yang berhubungan
● Secara praktis, dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para pembaca
● Untuk mendapatkan model ARIMA yang cocok untuk data nilai tukar mata
● uang Dolar Amerika (USD) terhadap Rupiah dan Yen Jepang (JPY) terhadap
● . Untuk mendapatkan model GARCH yang sesuai untuk memodelkan
● volatilitas nilai tukar mata uang Dolar Amerika (USD) terhadap Rupiah
● Untuk mendapatkan nilai VaR data return nilai tukar mata uang Dolar
● Amerika (USD) terhadap Rupiah dan Yen Jepang (JPY) terhadap Rupiah
● menggunakan hasil peramalan volatilitas model GARCH terbaik.
secara umum dan masyarakat, mengenai kejelasan sistem keuangan dalam kebijakan ekonomi .

Langkah-Langkah Penelitian
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan secara terarah dan sistematis, maka langkahlangkah yang
digunakan dalam penelitian adalah dengan cara sebagai berikut:
1. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif, yaitu penelitian yang hanya
menggunakan dan mengolah data sekunder atau disebut juga dengan penelitian kepustakaan atau studi
pustaka (library research) yang dikonsepsikan dan dikembangkan dengan kajian-kajian hukum.

2.Jenis Data
Jenis data yang dihimpun dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu data-data yang dijadikan
jawaban atas pertanyaan penelitian yang diajukan terhadap masalah yang dirumuskan pada
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan fakta yang objektif dan benar-benar terjadi
di lapangan.
3. Sumber Data

Ada dua macam sumber data dalam penelitian ini untuk mendukung informasi atau data yang akan
digunakan dalam penelitian. Sumber data tersebut yaitu:

● Sumber Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan
menggunakan alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang
dicari.17 Dalam hal ini peneliti mengambil data secara langsung dari buku mengenai Bitcoin itu
sendiri yang berjudul Berburu Bitcoin, Mengenal Bitcoin dan Cryptocurrency, serta Pernyataan
Bank Indonesia Terkait Bitcoin dan Virtual Currency lainnya dalam siaran pers 16/6/Dkom.
● Sumber Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh
peneliti dari subyek penelitiannya.

Data ini diperoleh dari dokumendokumen atau laporan yang telah tersedia. Peneliti menggunakan
data sekunder .

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah riil yang sangat dibutuhkan sehubungan dengan referensi yang
sesuai dengan objek. Dalam penyusunan skripsi ini dilakukan

● Studi Pustaka, yakni dengan menelaah dan mengkaji data-data yang diperlukan secara langsung,
dari literatur yang berkenaan dengan masalah penelitian untuk dijadikan bahan penunjang
dalam penelitian.
● Studi Dokumentasi, yakni mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan cara melalui surat
kabar, laporan/ berita, sera rekaman video.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan penguraian data setelah data-data yang diperlukan terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah mengelola dan menganalisis data tersebut.Adapun analisis data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara sebagai berikut:

● Mengumpulkan data, langkah ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang
diperoleh;
● Mengklasifikasikan data-data yang telah terkumpul sesuai dengan masalah penelitian;
● Menghubungkan data dengan literatur-literatur yang ada atau teori-teori yang berhubungan
dengan masalah yang akan diteliti;
Menarik kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan.

Uang adalah standar kegunaan yang terdapat pada

barang dan tenaga. Uang didefenisikan sebagai sesuatu yang

dipergunakan untuk mengukur tiap barang dan tenaga.

Misalkan harga adalah standra untuk barang, sedangkan upah

adalah standar untuk manusia, yang masing-masing

merupakan perkiraan masyarakat terhadap nilai barang dan

tenaga orang. Perkiraan nilai-nilai barang dan jasa ini dinegeri

manapun dinyatakan dengan satuan-satuan, maka satuan-

satuan inilah yang menjadi standar yang dipergunakan untuk

mengukur kegunaan barang dan tenaga yang kemudian

menjadi alat tukar (medium of exchange) dan disebut dengan

satuan uang (Taqiyuddin An-Nabhani,2000: 297).

Selain itu uang didefenisikan sebagai segala sesatu

(benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara

dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan. Agar

masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda

sebagai uang maka harus memenuhi dua persyaratan sebagai berikut:

Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat

memuaskan bermacam-macam keinginan dari orang yang

memilikinya sehingga semua orang mau mengakui dan

menerimanya.

b. Syarat teknis adalah syarat yang melekat pada uang,

diantaranya:
1) Tahan lama dan tidak mudah rusak

2) Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai

3) Mudah dibawa

4) Nilainya relative stabil

5) Jumlahnya tidak berlebihan

6) Terdiri atas berbagai nilai nominal.]

Kesimpulan

uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar,
dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertindak
sebagai alat penimbun kekayaan.

Dalam suatu kegiatan ekonomi modern, selain dijadikan alat pembayaran dalam kegiatan jual beli, uang
juga digunakan sebagai suatu alat untuk membayar utang. Namun, kebanyakan masyarakat masih belum
banyak yang mengetahui perbedaan uang dan mata uang itu sendiri.

Dalam ekonomi Islam, secara etimologi uang berasal

dari kata al-naqdu, pengertiannya ada beberapa makna yaitu: al-

naqdu berarti yang baik dari dirham, menggenggam dirham,

membedakan dirham, dan al-naqdu juga berarti tunai. Kata

nuqud tidak terdapat dalam al-Quran dan hadis, karena bangsa

Arab umumnya tidak menggunakan nuqud untuk

menunjukkan harga. Mereka menggunakan kata dinar untuk

menunjukkan mata uang yang terbuat dari emas dan kata

dirham untuk menunjukkan alat tukar yang terbuat dari perak.

Dalam Islam, uang dipandang sebagai alat tukar,

bukan suatu komoditi. Peranan uang ini dimaksudkan untuk

melenyapkan ketidakadilan, ketidakjujuran, dan pengisapan


dalam ekonomi tukar-menukar (barter). Karena dalam system a: Departemen Keuangan, 1990 dan
Insukindro etal, 1992).

Uang beredar dalam arti sempit atau Ml atau narrow money adalah kewajiban

moneter sistem moneter kepada sektor swasta domestik, dan terdiri atas uang kartal

yang dipegang masyarakat atau uang yang ada di luar Bank Indonesia dan Kas

Negara ditambah uang giral (lihat Tabel 2). Secara umum yang dimaksud dengan

uang kartal adalah uang kertas dan uang logam dalam negeri yang berlaku dan

dikcluarkan oleh otoritas moneter berdasarkan undang-undang (dalam hal ini UU No.

13/1968 tentang Bank Sentral). Uang kertas adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia dan berdasarkan undang-undang merupakan alat pembayaran yang sah.

Uang logam adalah uang yang juga dikeluarkan oleh Bank Indonesia, namun

jumlahnya relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan uang kertas. Berdasarkan

pengertian tersebut, maka uang kertas dan logam yang telah dinyatakan tidak berlaku

dengan sendirinya tidak dapat dikategorikan sebagai komponen uang kartal, karena

mereka tidak lagi menjadi kewajiban moneter dari sistem moneter di Indonesia.

Demikian pula uang kertas dan uang logam asing tidak dapat dipandang sebagai uang

kartal. Hal ini karena kedua uang tersebut bukanlah merupakan kewajiban moneter

dari sistem moneter di Indonesia dan bukanlah uang yang dapat diterima oleh

masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah.

Daftar pustaka

A Karim, Adiwarman, 2007, Ekonomi Makro Islam, Jakarta, PT

RajaGrafindo Persada

An-Nabhani, Taqiyuddin, 2000, Membangun Sistem Ekonomi

Alternatif Perspektif Islam, Terjemah Moh.Maghfur

Wahid, cet V, Surabaya, Risalah Gusti


Arifin, Zainul, 2006, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah,

Jakarta, Alvabet

Aswar Karim, Adiwarman, 2001, Ekonomi Islam Suatu Kajian

Kontemporer, Jakarta, Gema Insani Press

Ayub, Muhammad, 2009, Understanding Islamic Finance: A-Z

Keuangan Syariah, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama

Capra, M. Umar, 2001, Masa Depan Ilmu Ekonomi: Sebuah

Tinjauan Islam Jakarta, Gema Insani Press

Departemen Agama RI, 2004, Al-Qur‟an dan Terjemahannya,

Surabaya, Mekar

Hasan, Ahmad, 2005, Mata Uang Islami: Telaah Komprehensif

Sistem Keuangan Islami, diterjemahkan oleh

Saifurrahman Barito, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

International Shari‟ah Research Academy for Islamic Finance

(ISRA), 2015, Sistem Keuangan Islam: Prinsip dan Operasi,

Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada

Jaribah bin Ahmad al-haritsi, 2006, Fikih ekonomi Umar bin

Khattab, Jakarta, Khalifa

Manan, M. Abdul, 1995, Teori dan Praktek Ekonomi Islam,

penerjemah M.Nastangin, Yogyakarta, PT Dana Bhakti

wakaf

Muhammad, 2005, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta, UPP

AMP YKPN

Nasution, Mustafa Edwin, dkk, 2006, Pengenalan Ekslusif

Ekonomi Islam, Jakarta, Kencana Predana Media Group

Anda mungkin juga menyukai