EKONOMI ISLAM
ABSTRACK
ABSTRACK
Dalam studi ekonomi Islam, uang dan kebijakan moneter selalu menjadi
subjek diskusi yang menarik. Ini karena sektor moneter berkembang lebih cepat
daripada sektor riil dalam hal teori dan praktik yang terus berubah. Bahkan,
dengan instrumennya, sektor moneter telah menguasai sistem perekonomian
global dan semakin mengakar
Fungsi uang
1. Alat tukar: Uang dapat digunakan sebagai alat tukar. Sangat sulit untuk
hidup dalam perekonomian kontemporer jika transaksi hanya dapat
dilakukan dengan barter karena tidak ada uang.
2. Alat penyimpan nilai: Harta kekayaan seseorang dapat berupa barang,
seperti properti, mobil, tanah, atau harta berharga lainnya. Namun, uang
juga dapat digunakan untuk menyimpan uang.
3. Satuan hitung atau alat pengukur nilai (unit of account / measure of value)
Jika Anda memiliki uang, Anda dapat mengukur dan membandingkan
nilai suatu barang, seperti mengukur nilai rumah atau mobil dengan satuan
uang seperti rupiah, dollar, dll.
4. Ukuran standar untuk pembayaran yang tertunda (standard for
deferred
payment) Fungsi uang ini berkaitan dengan pinjam-meminjam. Ini adalah
ukuran standar untuk pembayaran yang tertunda. Salah satu cara untuk
menghitung jumlah pembayaran pinjaman adalah dengan menggunakan
uang. Nilai uang akan meningkat jika Anda meminjam satu juta rupiah
selama lima tahun.
Uang Dalam Islam berasal dari kata al-naqdu-nuqud, yang berarti tunai, dan
al-naqduberarti yang baik dari dirham, menggenggam dirham, atau membedakan
dirham.Bangsa Arab tidak sering menggunakan nuqud untuk menunjukkan harga;
sebaliknya, mereka menggunakan kata dinar untuk menunjukkan mata uang emas
dan alat tukar yang terbuat dari perak, dan wariq untuk menunjukkan dirham
perak. Mereka juga menggunakan kata "ain" untuk menunjukkan dinar
emas.Namun, fulus, atau uang tembaga, adalah alat tukar tambahan yang
digunakan untuk membeli barang murah.
Nilai harga sesuatu disebut nuqud, atau dinar dan dirham, menurut Abu
Ubaid. Ini berarti bahwa dinar dan dirham adalah standar ukuran yang digunakan
dalam transaksi barang dan jasa. Menurut Al-Ghazali, semua harta dapat diukur
dengan keduanya karena Allah menciptakan dinar dan dirham sebagai hakim
penengah di antara semua harta. Ibnu al-Qayyim berpendapat bahwa dinar dan
dirham adalah nilai harga barang komoditas, yang menunjukkan bahwa uang
adalah standar unit ukuran untuk nilai harga komoditas.
oleh ahli ekonomi Islam. Dalam sistem ekonomi Islam, uang hanya
berfungsi sebagai media/alat pertukaran (medium of exchange) dan sebagai
standar ukuran harga (unit of account).Sedangkan fungsi uang sebagai
penyimpan nilai (store of value) dan standar pembayaran di masa mendatang
(standard of deffered payment) masih diperdebatkan