Anda di halaman 1dari 26

Konsep Uang dalam

Islam
Nama Anggota Kelompok 1 :

1. INDRIATI (A1A017054)
2. LUTFI ARRASYID (A1A017073 )
3. MAHARANI ( A1A017080)
4. MAZRAATEN THOYYIBAH ( A1A017083)
5. MUH. HABIBUSSANIYIL HAQ ( A1A017091 )
SUB BAB MATERI
1. DEFINISI UANG 5. UANG MENURUT
2. FUNGSI UANG KONVENSIONAL
3. SEJARAH PERKEMBANGAN 6. UANG DALAM KONSEP ISLAM
UANG 7. PERBEDAAN UANG ANTARA
4. UANG MENURUT PANDANGAN KONSEP ISLAM DENGAN KONSEP
ULAMA KONVENSIONAL

More info on how to use this template at www.slidescarnival.com/help-use-presentation-template


This template is free to use under Creative Commons Attribution license. You can keep the Credits slide
or mention SlidesCarnival and other resources used in a slide footer.
3
1
DEFINISI DAN
SYARAT
UANG
DEFINISI
 Secara sederhana uang didefenisikan sebagai segala sesuatu yang dipergunakan sebagai alat
bantu dalam pertukaran.

 Secara hukum, uang adalah sesuatu yang dirumuskan oleh undang-undang sebagai uang. Jadi
segala sesuatu dapat diterima sebagai uang jika ada aturan atau hukum yang menunjukkan bahwa
sesuatu itu dapat digunakan sebagai alat tukar.
 Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat
diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap
orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
 Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara
umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta
kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.

5
 Dalam ekonomi Islam, secara etimologi uang berasal dari kata al-naqdu, pengertiannya
ada beberapa makna yaitu: al-naqdu berarti yang baik dari dirham, menggenggam
dirham, membedakan dirham, dan al-naqdu juga berarti tunai. Selain itu, dalam konsep
ekonomi Islam uang adalah milik masyarakat (money is goods public).

 Uang menurut fuqaha tidak terbatas pada emas dan perak yang dicetak, tapi mencakup
seluruh jenisnya dinar, dirham dan fulus. Ini mengisyaratkan bahwa uang adalah standar
unit ukuran untuk nilai harga komoditas.

 Pada intinya, uang adalah sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan
transaksi pembayaran ekonomi di mana sesuatu yang dijadikan sebagai uang diterima,
dipercaya dan disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang melakukan transaksi
ekonomi.

6
Syarat-syarat Uang
Agar masyarakat menyetujui penggunaan suatu benda sebagai uang, haruslah benda itu
memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu


b. Mudah di bawa-bawa
c. Mudah di simpan tanpa mengurangi nilainya
d. Tahan lama
e. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan)
f. Bendanya mempunyai mutu yang sama.

7
2
FUNGSI
UANG
1. Fungsi Asli dan Fungsi Turunan Uang
a. Fungsi Asli Uang

-

Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of
mempermudah pertukaran.
exchange yang dapat

- Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang
dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar
kecilnya pinjaman.
- uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan
untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang.

9
b. Fungsi Turunan Uang




Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Uang sebagai alat pembayaran utang
○ Uang sebagai alat penimbun kekayaan
○ Uang sebagai alat pemindah kekayaan
○ Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi

10
c. Fungsi Uang dalam Ekonomi Islam

- Pada umumnya ulama dan ilmuwan social Islam menyepakati fungsi uang
sebagai alat dan satuan hitung tukar saja.
-

Persamaan fungsi uang dalam sistem Ekonomi Islam dan Konvensional,
sebagaimana kita lihat di atas adalah uang sebagai alat pertukaran (medium of
exchange) dan satuan nilai (unit of account).
- Perbedaannya adalah ekonomi konvensional menambah satu fungsi lagi
sebagai penyimpan nilai (store of value) yang kemudian berkembang menjadi
motif money demand for speculation, yang merubah fungsi uang sebagai
salah satu komoditi perdagangan.

11
3
SEJARAH
PERKEMBANGAN UANG
- Sejarah Perkembangan Uang

 Barter“
 Berburu

 benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar


 Uang logam ( emas atau perak )
 Uang kertas

13
4
UANG MENURUT
PANDANGAN ULAMA
- Dalam pandangan al-Gazali uang adalah: “Nikmat Allah (barang) yang dipergunakan
masyarakat sebagai mediasi atau alat untuk mendapatkan bermacam-macam kebutuhan
hidupnya, yang secara subtansial tidak memiliki nilai apa-apa, tetapi sangat dibutuhkan
manusia dalam upaya pemenuhan bermacam-macam kebutuhan mereka (sebagai alat
tukar).
- Menurut Al-ghazali dan ibn Khaldun, definisi uang adalah apa yang digunakan manusia
sebagai standar ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran, dan media simpanan.
- Ibnu khaldun mengisyaratkan uang sebagai alat simpanan. Ia menyatakan, kemudian
Allah Ta’ala menciptakan dari dua barang tambang, emas dan perak sebagai nilai untuk
setiap harta. Dua jenis ini merupakan simpanan dan perolehan orang-orang di dunia
kebanyakannya.
- Menurut Ibnu Khaldun, jika nilai uang tidak diubah melalui kebijaksanaan pemerintah,
maka kenaikan atau penurunan harga barang semata-mata akan ditentukan oleh
kekuatan penawaran (supply) dan permintaan (demand), sehingga setiap barang akan
memiliki harga keseimbangan.

15
- Umar Bin khattab berkata bahwa mata uang dapat dibuat dari benda apa saja sampai-
sampai kulit unta. Ketika suatu benda tersebut sudah ditetapkan menjadi mata uang yang
sah, maka barang tersebut sudah berubah fungsinya dari barang biasa menjadi alat tukar
yang sah dengan segala fungsi dan turunannya.
- uang kertas telah menjadi alat pembayaran yang sah, sekalipun tidak dilatar belakangi
oleh emas, maka kedudukannya dalam hukum sama dengan kedudukan emas dan perak
yang pada waktu Al-Quran diturunkan tengah menjadi alat pembayaran yang sah. Uang
kerta juga diakui sebagai harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakat daripadanya. Dan
zakatpun sah dikeluarkan dalam bentuk uang kertas. Dan uang kertas juga dapat
dipergunakan sebagai alat untuk membayar mahar.
- Di kalangan ekonom muslim terjadi perbedaan pendapat terhadap fungsi uang sebagai
alat penyimpan nilai ini. Mahmud Abu Su’ud seperti yang dikutip Ahmad Hasan,
berpendapat bahwa uang sebagai penyimpan nilai adalah ilusi yang batil. Karena uang
tidak bisa dianggap sebagai komoditas layaknya barang-barang pada umumnya. Uang
sama sekali tidak mengandung nilai pada bendanya. Uang sebagai alat tukar beredar
untuk proses tukar-menukar.

16
- Pendapat Abu Su’ud ini agaknya sejalan dengan apa yang diungkarkan oleh al-Ghazali
bahwa uang itu ibarat cermin yang hanya dapat menilai sesuatu yang ada di depannya
namun tidak dapat menilai dirinya sendiri. Pendapat Abu Su’ud yang meniadakan fungsi
uang sebagai penyimpan nilai disatu sisi mendapat dukungan dari Adnan al-Turkiman
yang mengkhawatirkan jika uang berfungsi sebagai penyimpan nilai akan terjadi
penimbunan uang karena sifat alamiah uang yang tahan lama menungkinkan
menyimpannya dalam waktu yang lama dan menahan peredarannya.
- Namun disisi lain Adnan al-Turkiman membantah pendapat Abu Su’ud yang meniadakan
fungsi uang sebagai penyimpan nilai yang ditujukan untuk digunakan dalam proses
transaksi dagang pada masa yang akan datang. Monzer Kahf memberikan tanggapan
terhadap pendapat Abu Su’ud yang meniadakan fungsi uang sebagai penyimpan
kekayaan ini, sebenarnya pelaku ekonomi memungkinkan memilih waktu yang sesuai
untuk melakukan transaksinya.

17
- Misalnya sesorang yang memiliki kurma membutuhkan apel di waktu lusa, maka ia dapat
saja menjual kurmanya hari ini kemudian pulang dan menyimpan uangnya terlebih dahulu,
lusa baru ia membeli apel sesuai dengan waktu ia membutuhkannya. Muhamad Zaki Syafi’i
dalam menyikapi hal ini, mencoba membedakan antara menyimpan uang dengan
menumpuk uang. Menurutnya menyimpan uang (menabung) dianjurkan. Setiap apa yang
lebih dari kebutuhan setelah menunaikan hak Allah adalah tabungan (saving). Sedangkan
menimbun uang berarti mencegah untuk melaksanakan kewajiban (hak Allah).

18
5
UANG MENURUT
KONVENSIONAL
- Istilah uang dalam perspektif ekonomi konvensional diartikan secara bolak-balik
(interchangeability), yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai capital.
- Dalam ekonomi konvensional terdapat beberapa pengertian. Frederic S, Mishkin,
mengemukakan konsep Irving Fisher, bahwa semakin cepat perputaran uang maka
semakin besar income yang diperoleh. Persamaan ini juga berarti bahwa uang adalah
flow concept, Fisher juga mengatakan bahwa sama sekali tidak ada korelasi antara
kebutuhan memegang uang (demand for holding money) dengan tingkat suku bunga.
Konsep ini hampir sama dengan konsep yang ada dalam ekonomi Islam, bahwa uang
adalah flow concept bukan stock concept.
- Pendapat lain yang diungkapkan oleh Mishkin adalah konsep dari Marshall Pigou dari
Cambridge yang mengatakan bahwa uang adalah stock concept oleh sebab itu kelompok
Cambridge mengatakan bahwa uang adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan
(store of wealth). Dalam konsep ekonomi konvensional, konsep uang tidak begitu jelas.
Misalnya dalam buku “Money, Interest and Capital” karya Colin Rogers, uang diartikan
sebagai uang dan capital secara bergantian.

20
6
UANG DALAM KONSEP
ISLAM
Konsep uang dalam ekonomi Islam jelas dan tegas bahwa uang adalah uang bukan capital.
Sedangkan menurut ekonomi konvensional diartikan sebagai uang dan sebagai capital.
Menurut Al-ghazali dan ibn Khaldun, definisi uang adalah apa yang digunakan manusia
sebagai standar ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran, dan media simpanan.

Berikut adalah uang dalam konsep islam :

1. Uang Sebagai Ukuran Harga

2. Uang Sebagai Media Transaksi

3. Uang Media Penyimpanan Nilai

22
7
PERBEDAAN UANG ANTARA
KONSEP ISLAM DENGAN KONSEP
KONVENSIONAL
KONSEP ISLAM

1. Uang tidak identik dengan modal.


2. Uang adalah public goods.
3. Modal adalah private goods.
4. Uang adalah flow concept.
5. Modal sebagai stock concept.

KONSEP KONVENSIONAL

1. Uang seringkali diidentikkan dengan modal.


2. Uang (modal) adalah private goods.
3. Uang (modal) adalah flow concept bagi fisher.
4. Uang (modal) adalah stock concept bagi Cambridge school

24
- Modal adalah kekayaan yang dihasilkan manusia dan digunakan untuk menghasilkan
kekayaan yang lebih lanjut. Namun, kekayaan yang didapatkan bisa berupa bunga
ketika kita menabung atau meminjamkan uang kepada seseorang atau sebuah lembaga.
Kekayaan juga bisa didapat dari penjualan uang dolar yang kita punya ketika harga dollar
naik. Hal ini dilarang dalam system ekonomi Islam sehingga uang tidak selalu disamakan
dengan modal meskipun uang dapat dijadikan sebagai modal.
- Dalam perspektif Islam, tujuan utama keuangan Islam adalah pencapaian distribusi
pendapatan dan kekayaan yang wajar sehingga penyebaran uang dapat beredar di
masyarakat, tidak hanya terkumpul pada satu orang saja. Selain itu, juga berujuan agar
pembangunan ekonomi bagi semua umat manusia.
- Merujuk kepada Al-Quran, al-Ghazali dalam Gamal berpendapat bahwa orang yang
menimbun uang adalah seorang penjahat, karena menimbun uang berarti menarik uang
sementara dari peredaran.Dalam teori moneter modern, penimbunan uang berarti
memperlambat perputaran uang. Hal ini berarti memperkecil terjadinya transaksi,
sehingga perekonomian menjadi lesu.

25
Thanks!
Any questions?

26

Anda mungkin juga menyukai