Dosen Pengampu
1
KATA PENGANTAR
Tujuan penulis mebuat makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ekonomi Islam kami juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Aidil yang telah memberikan kami tugas makalah ini dan nantinya kami
dapat memahami Secara rinci tentang Konsep Uang dalam Islam dalam ekonomi
Islam dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah yang kami tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua
terutama kepada penulis makalah dan kepada seluruh pembaca, apabila di dalam
makalah penulis ada kekurangan kami sebagai penulis minta maaf karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT, dan kesalahan dari kami penulis.
Penulis
2
DAFTRA ISI
PENDAHULUAN BAB I
PEMBAHASAN BAB II
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 16
B. Saran .......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang digunakan ketika itu adalah dinar Hercules, Bizantium, dan dirham
dinasti Sasanid Irak dan sebagai mata uang bangsa Himyar dan yaman. Ini
berarti bangsa arab pada masa itu belum memiliki mata uang tersendiri.
di jazirah Arab. Pada awal pemerintahannya, Umar Ibn Khatab juga tidak
4
Muhammad Rasulullah pada dirham yang lain, juga kalimat Umar,Kalimat
Pada Masa Abdul Malik ibn Marwan (65-86 H), khalifah ke tiga
dinasti umaiyyah, dinar dan dirham Islami mulai dicetak dengan model
tersendiri yang tidak lagi ada lambang-lambang Bizantium dan Persia pada
15 Karat.
B. Rumusan Masalah
Konvensional?
1
Rozalinda,Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada:2015)Hal.286
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam ekonomi Islam, secara etimologi uang berasal dari kata al-
al-naqd juga berarti tunai. Kata nuqud tidak terdapat dalam Al-Quran dan
mata uang yang terbuat dari emas dan kata dirham utnuk menunjukkan
seseorang. Jadi semua orang berhak memliki uang yang berlaku di suatu
negara. Sementara modal adalah barang pribadi atau prang per-orang. Jika
2
Rozalinda,Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada:2015)hal.279
6
Uang adalah sesuatu yang mengalir. Sehingga uang diibaratkan
seperti air. Jika air sungai itu mengalir, maka air tersebut akan bersih
dan sehat. Jika air berhenti (tidak mengalir secara wajar) maka air
tersebut menjadi busuk dan bau, demikian juga dengan uang. Uang
menggunakannya tanpa ada hambatan dari orang lain. Oleh karena itu,
tukar yang dapat diterima secara umu. Sedangkan dalam Ilmu ekonomi
utang.
3
Zulkifli Rusby, Ekonomi Islam (Pekanbaru :Pusat Kajian Pendidikan Islam UIR: 2017)
Hal. 89
7
mengadakan tukar-menukar atau perdagangan dan sebagai standar nilai.
kegiatan produksi dan jasa. Baik uang itu berasal dari emas, perak,
tembaga, kulit, kayu, batu, dan besi. Selama itu diterima masyarakat dan
payment)
Namun hal ini berbeda dengan sistem ekonomi Islam yang hanya
uang dalam ekonomi Islam dapat dibagi kedalam beberapa bagian sebgai
berikut:
8
1. Satuan Nilai atau Standar Harga (Unit of Account)4
nilai atau standar ukuran harga dalam transaksi barang dan jasa.
Kondisi ini jelas berbeda dengan sistem barter tempo dulu. Jika
4
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group: 2006) Hal.248
9
3. Alat Penyimpan Kekayaan (Store of value atau store of wealth)
sakit mendadak atau mengadapi kerugian yang tak terduga. Hal ini
kondisi di atas.
Payment)
10
mungkin dikatakan bahwa uang adalah ukuran dan standar
komoditas dan jasa baik brsifat tunai atau tunda. Dalam hal ini,
Konsep Time Value of money atau yang disebut oleh para ekonom
ini lebih tinggi dibanding nilainya di masa depan. Konsep capital and
yang normal, sistematis, dan rasional. Islam mengenal prinsip bahwa uang
hasil yang nyata dari optimalisasi waktu itu variabel, tergantung jenis
11
usaha, sektor industri, lama usaha, keadaan pasar, stabilitas politik, produk
yang dikenal adalah economic value of time, artinya yang bernilai adalah
lebih tinggi daripada harga tunai. Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Husain
bin Ali bin Abi Thalib, cicit Rasulullah Saw. adalah orang yang pertama
tinggi itu sama sekali bukan disebabkan time value of money, namun
hasil di bank syariah. Dalam proses penntuan nisbah inn, return on capital
harus diperhitungkan.
bahwa utilitas uang saat ini lebih tinggi dengan utilitasnya untuk unag
dengan jumlah yang sama di waktu yang akan datang. Konsep ini secara
diasumsikan akan lebih cenderung manusia uang saat ini daripada dimasa
yang akan datang karena manusia hanya digerakkan oleh dirinya sendiri.
12
Dalam konsep ini bunga dijustifikasikan atas modal yang dipinjamkan.
nilai guna sama dengan nilai uang pada masa yang akan datang, maka
yang akan datang adalah sama dengan nilai uang pada saat ini.
Hanya mata uang dinar dan dirham (wariq) yang disebutkan dalam Al-
Qur’an dan As-Sunnah. Pada masa hidup Rasulullah SAW pun mata
uang yang digunakan adalah dinar dan dirham. Hal ini tidak lain
adalah karena emas dan perak memang telah dipilih oleh Allah SWT
dijadikan mata uang memang seharusnya tahan lama dan tidak cepat
rusak. Karena, sebagai alat pengukur nilai suatu barang dan sebagai
5
M. Zidny Nafi, Keunggulam Dinar dan Dirjham sebagai Uang Perspektif Al-Ghazali
dan Ibnu Tamiyah( Yogyakart: Program Studi Magister Ekonomi Islam, Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijag:2019) Hal.231
13
alat tukar, uang akan digunakan dalam jangka waktu yang lama dan
Jika dilihat dari kekurangan dinar dan dirham pada saat ini sebagai
masih terbatas. Selain itu juga kita menjual di toko perhiasan biasa
toko perhiasan bisa juga masih jarang, penjual yang menjual dinar dan
dirham, apalagi saat ini dinar dan dirham masih diperjual belikan di
Selain itu juga dinar dan dirham ini digunakan tidak untuk
Hal ini tertuang dalam pasal 23 B UUD 1945. Pasal 1 angka 1 dan
angka 2, pasal 2 ayat (1) serta pasal (1) UU mata uang, rupiah adalah
14
pembayaran yang dilakukan di wilayah NKRI wajib menggunakan
rupaiah.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
maka dapat disimpulkan bahwa fungsi uang dalam Islam itu adalah
sebagai alat tukar, dalam sistem perekonomian mana pun fungsi utama
uanga juga sebagi alat tukar tetap antara ekonomi islam dan ekonomi
tidak sebagai alat pertukaran yang sah melainnkan juga sebagai komoditas.
kelebihan baik one the spot maupun secara tangguh. Lebih jauh, dengan
cara pandang demikian, maka uang juga dapat disewakan. Jika dilihat dari
Islam, apa pun yang berfungsi sebagai uang, maka fungsinya hanyalah
bukan.
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
M. Zidny Nafi, ( 2019) Keunggulam Dinar dan Dirjham sebagai Uang Perspektif
Al-Ghazali dan Ibnu Tamiyah( Yogyakart: Program Studi Magister Ekonomi Islam,
Rozalinda, (2015) Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi
Zulkifli Rusby, ( 2017) Ekonomi Islam (Pekanbaru :Pusat Kajian Pendidikan Islam UIR)
17