Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH SISTEM EKONOMI ISLAM DI INDONESIA

Adapun di Indonesia, ekonomi Islam dengan wujud lembaga keuangan perbankan


syariah baru muncul dan berkembang sejak tahun 1991, dan lembaga keuangan asuransi
syariah tahun 1994. Baru beberapa tahun kemudian yaitu tahun 2000, banyak Perguruan
Tinggi di Indonesia beramai-ramai membuka jurusan atau program studi ekonomi Islam.
Seperti JEI (Jurusan Ekonomi Islam) Dunia akademik inilah yang kemudian paling banyak
berperan dalam mengembangkan ekonomi Islam di abad 21 ini. Sebab hanya lembaga
pendidikan yang mampu melahirkan pemikir-pemikir ekonomi Islam yang kritis, yang
memperbaiki praktek- praktek ekonomi Islam yang keliru, merekonstruksi teori-teori
ekonomi Islam yang sudah dibangun sebelumnya oleh para cendikiawan muslim di masa
kejayaannya, dan merancang bangunan sistem ekonomi Islam agar siap dipraktekkan
bilamana sistem besar dari Islam terbangun. Di indonesia, perkembangan ekonomi Islam juga
telah mengalami kemajuan yang pesat. Berbagai Undang-Undang yang mendukung tentang
sistem ekonomi tersebut mulai dibuat, seperti UU No. 7 tahun 1992 Tentang Perbankan
sebagaimana yang telah di ubah dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 dan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia (BI) yang dalam Pasal 10,
menyatakan bahwa BI dapat menerapkan policy keuangan berdasarkan prinsip-prinsip
Syariah.

Sesuai dengan perkembangan ekonomi global dan semakin meningkatnya minat


masyarakat dengan ekonomi perbankan secara Islami, ekonomi Islam mendapat tantangan
yang sangat besar pula. Setidaknya ada tiga tantangan yang dihadapi, yaitu: pertama, ujian
atas kredibel sistem ekonomi dan keuangannya. Kedua, bagaimana sistem ekonomi Islam
dapat meningkatkan dan menjamin atas kelangsungan hidup dan kesejahteraan seluruh umat,
dapat menghapus pengangguran dan kemiskinan di indonesia ini yang semakin marak, serta
dapat memajukan ekonomi dalam negeri yang masih terpuruk dan masih bernilai rendah
dibandingkan dengan negara lain. Dan yang ketiga, mengenai perangkat peraturan, hukum
dan kebijakan baik dalam skala nasional maupun dalam skala internasional. Untuk menjawab
pertanyaan itu, telah dibentuk sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang tersebut yaitu
organisasi IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia. Pendirian Organisasi ini
dimaksudkan untuk membangun jaringan kerja sama dalam mengembangkan ekonomi Islam
di Indonesia baik secara akademis maupun secara praktek. Dengan berdirinya organisasi
tersebut, diharapkan agar para ahli ekonomi Islam yang terdiri dari akademisi dan praktisi
dapat bekerja sama untuk menjalankan pendapat dan aksinya secara bersama-sama, baik
dalam penyelenggaraan kajian melalui forum-forum ilmiah ataupun riset, maupun dalam
melaksanakan pengenalan tentang sistem ekonomi Islam kepada masyarakat luas. Dengan
demikian, maka InsyaAllah segala ujian yang yang menghadang dapat dipikirkan dan
ditemukan solusinya secara bersama sehingga pergerakannya bisa lebih efektif dalam
pembangunan ekonomi seluruh umat. Pendirian ekonomi yang berlandaskan Al-

qur’an dan Al

-Hadits ini membawa hikmah yang sangat banyak, salah satunya praktek ekonomi
Islam ini mengigatkan kembali kepada kita bahwa perbuatan riba itu adalah perbuatan dosa
besar yang sangat dibenci Allah SWT dan mengajarkan kepada kita agar menjauhi perbuatan
tersebut. Selain itu praktek ekonomi Islam juga merupakan wadah menyimpan dan
meminjam uang secara halal dan diridhoi oleh Allah SWT.

Sumber: http://www.academia.edu/10093854/SEJARAH_EKONOMI_ISLAM (dikutip


pada hari rabu, jam 01.09 am

Anda mungkin juga menyukai