Anda di halaman 1dari 18

PERSPEKTIF IMAM AL-GHAZZALI TENTANG KONSEP

UANG DALAM HUKUM EKONOMI ISLAM

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka memenuhi tuntutan hidup, manusia tidak akan mampu

melakukan segala sesuatunya seorang diri. Ada kebutuhan yang dibangkitkan oleh

pihak lain, dan untuk memperolehnya, individu harus menukarnya dengan barang

atau jasa yang dihasilkannya. Dengan kemajuan zaman, tidak praktis bagi setiap

orang untuk menunggu atau mencari seseorang yang memiliki barang atau jasa

yang mereka butuhkan dan juga membutuhkan barang atau jasa yang mereka

miliki. Oleh karena itu, diperlukan sarana lain untuk bertransaksi sebagai alat

tukar dan satuan ukuran nilai yang disebut sebagai uang.1

Jauh sebelum bangsa Barat menggunakan uang dalam setiap transaksinya,

dunia Islam telah mengenal alat pertukaran dan pengukur nilai tersebut, bahkan Al

Quran secara eksplisit menyatakan alat pengukur nilai tersebut berupa emas dan

perak dalam berbagai ayat. Para fuqaha menafsirkan emas dan perak tersebut

sebagai dinar dan dirham. Dinyatakan bahwa uang adalah inovasi besar dalam

peradaban perekonomian dunia. Posisi uang sangat strategis dalam sistem

ekonomi dan sulit digantikan dengan variabel lainnya. Bisa dikatakan bahwa uang

merupakan bagian yang terintregasi dalam sistem ekonomi.

1
Diana Ambarwati, “Konsep Uang Perspektif Ekonomi Islam (Sebuah Kajian Sejarah
Pemikiran Islam),” Jurnal Fathul Fikri, 2019, 3.

1
2

Uang adalah alat tukar yang sangat dibutuhkan didalam akad jual beli. Uang

sebagai pengganti perdagangan barter yang mana banyak ditemukan

permasalahan didalam suatu perdagangan barter. Banyak sekali pemikiran para

ekonom-ekonom yang membahas tentang uang, dari mulai dari evolusi uang dan

wacana uang yang dapat menggantikan sistem barter. Kesalahan besar dalam

sistem ekonomi konvensional ialah menjadikan uang sebagai komoditas,

sehingga keberadaan uang saat ini lebih banyak diperdagangkan dari pada

digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan. Lembaga perbankan

konvensional juga menjadikan uang sebagai komoditas dalam proses pemberian

kredit. Instrumen yang digunakan adalah bunga (interest).2

Uang merupakan standar kegunaan yang terdapat pada barang dan tenaga.

Oleh sebab itu, beliau mengartikan uang itu hanya sebagai standar harga barang

atau benda maka uang tidak mempunyai nilai intrinsik yang dianggap tidak

pernah ada. Beliau mengungkapkan uang tidak mempunyai nilai intrinsik terkait

permintaan terhadap uang, riba, dan jual beli mata uang. 3 Selain itu, uang menurut

pandangan Islam adalah uang yang hanya berfungsi sebagai alat tukar. Jadi uang

adalah sesuatu yang terus mengalir dalam perekonomian, atau lebih dikenal

sebagai flow concept.

Dalam konsep Islam uang adalah milik masyarakat atau milik umum

sehingga menimbun uang di bawah bantal (dibiarkan tidak produktif) dilarang,

karena hal ini berarti mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. uang

adalah flow concept, sehingga harus selalu berputar dalam perekonomian.


2
Soritua Ahmad Ramdani Harahap, “Pemikiran Imam Al-Ghazali Tentang Konesp
Uang,” Laa Maisyir 6, no. 1 (2019): 2.
3
Harahap, 2–3.
3

Semakin cepat uang berputar dalam perekonomian, maka akan semakin tinggi

pendapatan masyarakat dan semakin baik perekonomian. Hal ini sesuai dengan

firman Allah Surat At Taubah ayat 34-35.

ِ َ‫اس بِ ْالب‬ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِإ َّن َكثِيرًا ِمنَ اَأْلحْ بَار َوالرُّ ْهبَ ِ ْأ‬
‫ص ُّدونَ ع َْن‬
ُ َ‫اط ِل َوي‬ ِ َّ‫ان لَيَ ُكلُونَ َأ ْم َوا َل الن‬ ِ

)34( ‫ب َألِ ٍيم‬ َّ ِ‫َب َو ْالف‬


ٍ ‫ضةَ َواَل يُ ْنفِقُونَهَا فِي َسبِي ِل هَّللا ِ فَبَ ِّشرْ هُ ْم بِ َع َذا‬ َّ َ‫يل هَّللا ِ ۗ َوالَّ ِذينَ يَ ْكنِ ُزون‬
َ ‫الذه‬ ِ ِ‫َسب‬

‫َار َجهَنَّ َم فَتُ ْك َو ٰى بِهَا ِجبَاهُهُ ْم َو ُجنُوبُهُْ•م َوظُهُو ُرهُ ْم ۖ ٰهَ َذا َما َكن َْزتُ ْم َأِل ْنفُ ِس ُك ْم‬
ِ ‫يَوْ َم يُحْ َم ٰى َعلَ ْيهَا فِي ن‬

)35( َ‫فَ ُذوقُوا• َما ُك ْنتُ ْم تَ ْكنِ ُزون‬

“…dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak (baik sebagai mata uang
atau komoditi) dan tidak menyalurkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah
mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan
emas dan perak itu di neraka Jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka,
lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan ) kepada mereka, ‘inilah harta
benda kalian yang kalian simpan untuk diri kalian sendiri, maka rasakan
sekarang (akibat dari) apa yang kalian simpan itu..”.4
Dari ayat di atas dapat dilihat bahwa Allah akan melaknat orang-orang yang

menyimpan uang (emas dan perak) hanya sebagai kekayaan belaka dan tidak

menyalurkan di jalan Allah. Dari itu kita dapat mengambil hikmah bahwa uang

tidak boleh dijadikan harta kekayaan yang hanya ditimbun dan tidak

diperuntukkan untuk lancarnya perekonomian.

Uang dalam ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang

dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat

diterima oleh setiap orang dimasarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.

Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia di

tengah tengah masyarakat dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran

4
Ambarwati, “Konsep Uang Perspektif Ekonomi Islam (Sebuah Kajian Sejarah
Pemikiran Islam).”
4

bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya, serta

pembayaraan utang.5

Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang

tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian

barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk

pembayaran utang.6

Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda

pembayaran. Secara kesimpulan, uang adalah suatu benda yang diterima secara

umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan

pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan

bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.

Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah dari

pada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan

dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki

keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam

penentuan nilai.7

Indonesia merupakan salah satu negara yang melakukan transaksi

perdangagan internasional yang aktip sehingga nilai kurs sangat mempengaruhi

stabilitas perekonomian negara ini. Melemahnya mata uang suatu negara terhadap

mata uang asing seperti rupiah terhadap dolar yang sangat besar yang prosesnya

5
Rahmat Ilyas, “Konsep Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” Jurnal Bisnis Dan
Manajemen Islam 4, no. 1 (2017).
6
Cut Niswatul Chaira, “Konsep Mata Uang Dalam Ekonomi Islam (Analisis Bitcoin
Sebagai Mata Uang Virtual)” (Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2019).
7
Chaira, 5.
5

mendadak dan berlangsung terus menerus menimbulkan krisis keuangan bagi

negara ini.

Dalam konteks kekinian fungsi uang yang telah menjadi komoditi yang

sama sekali tidak relepan dengan fungsi uang yang sesungguhnya. Dalam

berbagai kasus fungsi uang bukan lagi sebagai alat pembayaran atau alat tukar

menukar melaikan sebagai suatu bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan

yang lebih besar.

Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian dunia.

Posisi uang sangat strategis dalam satu sistem ekonomi, dan sulit digantikan

dengan variabel lainnya. Bisa dikatakan uang merupakan bagian yang terintegrasi

dalam satu sistem ekonomi. Sepanjang sejarah keberadaannya, uang memainkan

peranan penting dalam perjalanan kehidupan modern. Uang berhasil memudahkan

dan mempersingkat waktu transaksi pertukaran barang dan jasa. Uang dalam

sistem ekonomi memungkinkan perdagangan berjalan secara efisien.8

Ekonomi merupakan salah satu bentuk ilmu sosial. Hal-hal yang berkaitan

dengan kegiatan ekonomi adalah produksi, distribusi dan konsumsi. Salah satu

alat yang berperan aktif dalam transaksi ekonomi adalah uang, karena dalam

berproduksi memerlukan uang, dalam berdistribusi juga memerlukan uang,

apalagi dalam mengkonsumsi yang pastinya sangat memerlukan uang.

Islam memandang apapun yang berfungsi sebagai uang, maka fungsinya

hanyalah sebagai medium of exchange. Uang bukan suatu komoditas yang bisa

dijual belikan dengan kelebihan baik secara on the spot maupun bukan. Melihat

8
Asep Arifin, “Pemikiran Al-Ghazali Tentang Konsep Uang Dan Kontribusinya Dalam
Sistem Ekonomi Islam,” I’Tibar 07, no. 13 (2019): 16.
6

permasalahan yang ada diatas, maka lebih tepatnya untuk melihat kembali fungsi

uang menurut al-Ghazali, yaitu sebagai alat tukar dan satuan hitung sebagaimana

yang ada pada uang dinar dan dirham. Disamping itu, kedua uang tersebut

cenderung sangat stabil didalam pertukaran. Tulisan ini diharapkan dapat

mengulas kembali tentang konsep uang menurut al-Ghazali dalam hukum

ekonomi islam.9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dengan ini penulis merumuskan masalah

dalam penelitian ini adalaha sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep uang menurut Imam Al-Ghazali ?

2. Bagaimana konsep uang menurut imam Al-Ghazali perspektif hukum

ekonomi islam?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengatahui bagaimana konsep uang menurut Imam Al-Ghazzali.

2. Untuk mengatahui bagaimana konsep uang menurut imam Al-Ghazali

perspektif hukum ekonomi islam?

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Untuk memperluas khasanah ilmu pengatahuan bagi pembaca dan

penulis terutama pengatahuan mengenai prespektif konsep uang menurut

imam Al-Ghazali dalam hukum ekonomi islam.

9
Ulfa Hidayatun Nikmah, “Konsep Uang Perspektif Ekonomi Islam” (IAIN Metro,
2018), 17.
7

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitiaan ini diharapkan menjadi sebagai sumbangan pemikiran

dan masukan bagi semua pihak yang berkepentingan untuk mengatahui

dan mem ahami konsep uang imam al-ghazali dalam hukum ekonomi

islam.

E. Studi Pendahuluan

Beberapa penelitian yang telah mendahului penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Teknik
Nama dan
No Judul Pengorganisasian Hasil Penelitian
Tahun
dan Analisis Data
1. Ulfa Konsep Jenis penelitian Konsep uang menurut
Hidayatun- Uang adalah library ekonomi Islam terbagi
nikmah Perspektif research. Teknik atas public goods dan
(2018) Ekonomi pengumpulan data flow concept.
Syariah adalah
dokumentasi dan
menggunakan
teknik analisis
data kualitatif.
2. Soritua Pemikiran Metode yang Fungsi uang menurut al-
Ahmad Imam Al- digunakan dalam Ghazali sudah jelas untuk
Ramdani Ghazali penelitian ini menjadi satuan hitung
Harahap tentang adalah kualitatif dan alat tukar aktivitas
(2019) Fungsi dengan bukan komoditas dan
Uang menggunakan lainnya sebagaimana
literure review. yang telah ada pada dinar
dan dirham.
8

Berdasarkan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ulfa Hidayatunnikmah (2018).

Penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian library research dengan teknik

pengumpulan data dokumentasi dan menggunakan teknik analisis data kualitatif.

Persamaan skripsi tersebut dengan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti

adalah terletak pada variabelnya, yaitu sama-sama membahas konsep uang dan

sama sama menggunakan jenis penelitian library research. Perbedaan dengan

penelitian yang akan di tulis oleh penulis adalah dalam perspektif Imam Al-

Ghazzali sedangkan penelitian terdahulu berdasarkan persepektif hukum ekonomi

syariah.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Soritua Ahmad Ramdani Harahap

(2019). Penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian literure review dengan

metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Persamaan skripsi tersebut

dengan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti adalah terletak pada variabelnya,

yaitu sama-sama membahas mengenai uang berdasarkan perspektif Imam Al-

Ghazzali. Adapun perbedaannya penelitian terdahulu memfokuskan pada fungsi

uangnya, sedangkan penelitian yang akan ditulis peneliti mengenai konsep

uangnya.

F. Kerangka Pemikiran

Imam al-Ghazali memiliki pandangan yang cukup luas mengenai uang.

Imam al-Ghazali menyadari bahwa salah satu hal terpenting dalam perekonomian

adalah uang. Hal ini terlihat dari pemikirannya yang cukup komprehensif

mengenai uang dan fungsinya. Beliau menjelaskan bagaimana uang mengatasi


9

permasalahan yang timbul dari suatu kegiatan barter dan kebut uhan terhadap

uang. Selanjutnya, beliau juga membahas berbagai akibat negatif dari pemalsuan

dan penurunan nilai mata uang, asal usul uang, klasifikasi uang dan standar

moneter, riba, perdagangan uang dan pertukaran mata uang serta menimbun uang.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pemaparan mengenai konsep uang menurut

Imam al-Ghazali.10

Uang dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat

diterima secara umum.11 Sebelum diterimanya uang sebagai alat tukar, masyarakat

masih mengenal dan menggunakan sistem perdagangan barter. Pada masa itu

masyarakat masih menggunakan sistem barter yang mana saat itu apabila

masyarakat ingin memenuhi kebutuhannya maka mereka menukarkan sesuatu

yang mereka miliki dengan benda yang diinginkan.12

Menurut Imam al-Ghazali, uang diibaratkan cermin yang tidak mempunyai

warna, tetapi dapat merefleksikan semua warna. Uang tidak mempunyai harga,

tetapi merefleksikan semua harga barang. Dalam istilah ekonomi klasik dikatakan

bahwa uang tidak memberi kegunaan langsung. Bila uang itu digunakan untuk

membeli barang, maka barang itu akan memberi kegunaan. Kegunaan uang timbul

dari daya belinya, jadi uang tidak memberikan kegunaan secara langsung.

Pengertian uang tidak lain adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau diterima

10
Huril Aini, “Pemikiran Ekonomi Islam Imam Al-Ghazali Tentang Uang Dalam
Perspektif Maslahah Mursalah,” Jurnal Ekonomi Syariah 3, no. 1 (2018): 8.
11
Harahap, “Pemikiran Imam Al-Ghazali Tentang Konesp Uang,” 13.
12
Harahap, 10.
10

untuk melakukan pembayaran barang, jasa maupun utang yang berlaku di masa

dulu dan hingga sekarang.13

Al-Ghazali menyatakan bahwa uang muncul disebabkan adanya sistem jual

beli, misalnya seseorang ingin membeli sebuah baju dengan makanan, darimana

dia mengetahui ukuran baju dari nilai makanan tersebut. Jual beli diatas terjadi

dengan jenis-jenis barang yang berbeda, kedua barang tersebut tidak sama, maka

diperlukan „hakim yang adil‟ Sebagai penengah antara kedua orang yang ingin

bertransaksi dan berbuat adil satu dengan yang lain. Keadilan itu dituntut dari

jenis harta, maka dengan demikian dibutuhkan lah jenis harta yang dapat bertahan

lama karena menyangkut suatu kebutuhan yang terus-menerus.14

Jenis harta yang paling bertahan lama adalah barang tambang, maka

dibuatlah uang dari bentuk emas dan perak. Melihat keterbatasan yang dimilki

oleh perdagangan sistem barter, maka diperlukan suatu alat yang mampu berperan

lebih baik dalam transaksi jual beli. Itulah menurutnya yang mendasari

munculnya kebutuhan uang di masyarakat. Sistem barter dibutuhkan sebagai

ukuran nilai dari suatu barang, karena transaksi barter hanya terjadi ketika kedua

belah pihak sama-sama membutuhkan barang dan jasa masing-masing. Uang

dapat difungsikan sebagai alat penengah antara kepentingan penjual dan pembeli,

yang membantu kelancaran proses pertukaran komoditas dan jasa.15

Selain itu diisyaratkan juga bahwa uang sebagai alat simpanan, karena itu

dibuat dari jenis harta yang mampu bertahan lama karena kebutuhan yang

13
Aini, “Pemikiran Ekonomi Islam Imam Al-Ghazali Tentang Uang Dalam Perspektif
Maslahah Mursalah,” 8.
14
Harahap, “Pemikiran Imam Al-Ghazali Tentang Konesp Uang,” 12.
15
Harahap, 8.
11

berkelanjutan sehingga benar-benar bersifat cair dan dapat dengan mudah

diuangkan kembali, serta dapat digunakan pada waktu yang dibutuhkan dan

cenderung memiliki nilai harga yang stabil.16

Uang memiliki evolusi yang panjang dalam perkembangannya dalam

sejarah peradaban manusia, dari mulai zaman primitif hingga sekarang.

Keberadaan uang sangat signifikan dan penting, meskipun sebelumnya uang tidak

mewujud seperti halnya uang yang dikenal saat sekarang. Sejarah perkembangan

uang dimulai dari sistem barter hingga pada penggunaan logam mulia, dalam hal

ini adalah emas dan perak. Pada zaman purba, masyarakat belum bisa

menggunakan uang.17

Menurut Imam al-Ghazali, ada dua fungsi uang yang membuat orang dapat

mudah memanfaatkannya serta mudah menggunakannya secara efektif. Allah

SWT menjadikan dinar dan dirham sebagai hakim dan dua penengah serta sebagai

wasilah, artinya dinar dan dirham tersebut sebagai hakim dan dua penengah serta

perantara proses kegiatan perekonomian. Pertama, uang (dinar dan dirham)

berfungsi sebagai hakim dan dua penengah (alat ukur atau satuan hitung) di antara

harta benda-benda yang lainnya. Uang sebagai unit hitung yang digunakan untuk

mengukur nilai harga komoditas dan jasa. Kedua, uang (dinar dan dirham

berfungsi sebagai perantara (alat tukar) kepada barang-barang yang lainnya.

Artinya, uang berfungsi memperlancar proses pertukaran komoditas dan jasa.18

16
Harahap, 8.
17
Aini, “Pemikiran Ekonomi Islam Imam Al-Ghazali Tentang Uang Dalam Perspektif
Maslahah Mursalah,” 8.
18
Aini, 9.
12

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan sifat penelitian

Penelitian ini dilakukan di perpustakaan dengan membaca buku-buku

yang telah tersedia di perpustakaan sebagai data skunder. Penelitian ini

adalah uraian tentang konsep uang yang diperoleh dari buku-buku yang

terkait dengan konsep uang islam. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini

sebagai pengumpulan data dengan mengumpulkan buku-buku mengenai

konsep uang.

Jenis peneliti yang peneliti gunakan adalah penelitiaan pustaka (Library

reseach), sebagaimana pendapat Mardalis: “penelitian kepustakaan

adalah suatu penelitian yang mengumpulkan data dan informasi dengan

berbagai macam material yang terdapat dalam ruang perpustakaan seperti

buku-buku, catatan, dokumen, kisah-kisah sejarah.”19

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. 20 Adapun

sumber data yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai

berikut:

a. Sumber data primer Sumber data primer yang dimaksud adalah

bahan atau rujukan utama dalam mengadakan suatu penelitian

untuk mengungkapkan dan menganalisa suatu pernyataan dari

suatu penelitian tersebut. Adapun sumber data primer yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kitab Ihya Ulumuddin.


19
Hidayatun Nikmah, “Konsep Uang Perspektif Ekonomi Islam,” 12.
20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2017), 172.
13

b. Sumber data sekunder Sumber data sekunder disini adalah buku-

buku yang penulis rujuk untuk melengkapi data-data yang tersedia

dalam sumber data pimer yang ditulis oleh tokoh-tokoh lain yang

berkaitan dengan masalah kajian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Agar suatu penelitian memperoleh hasil yang maksimal dan dapat

dipertangungjawabkan, maka diperlukan data , dan untuk mengumpulkan

data dalam penelitian ini, peneliti mengunakan metode dokumentasi.

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, berarti “barang-barang tertulis.

Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidik benda-

benda tertulis seperti buku-buku, dokumen, peraturan-peraturan, notulen,

catatan harian, dan sebagainya”.21

Sedangkan mengenai sumber yang digunakan dalam penyusunan karya

ilmiah adalah sumber data skunder antara lain mencakup dokumen-

dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian berwujud laporan, dan

lain-lain.

4. Teknis analisis data

Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan metode analisa data secara

kualitatif, karena data yang diperoleh merupakan data kualitatif, yaitu

berupa keterangan-keterangan dalam bentuk uraian-uraian dan bukan

berbentuk angka-angka. Untuk menganalisa data dalam penelitian ini

digunakan cara berfikir Deduktif. Sutrisno Hadi mengungkapkan bahwa :

“berfikir deduktif berangkat dari pengatahuan yang sifatnya umum dan


21
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 274.
14

tertitik tolak pada pengatahuan yang umum itu kita hendak menilai suatu

kejadian yang khusus”22

Dalam penelitian ini, dengan mengunakan cara berfikir deduktif, peneliti

akan mencari data tentang prinsip-prinsip ekonomi, onsep dan tujuan

dalam ekonomi islam. Dalam metode ini peneliti memahami teori uang

menurut imam Al-ghazali dalam hukum ekonomi islam dari segi konsep

dan tujuannya. Dengan mengunakan ketetapan dan ketentuan dalam

berusaha ataupun dalam kegiatan ekonomi, tapi dalam hal ini peneliti

lebih mengkhususkan dalam bidang konsep uang saja.

H. Sistematika Penulisan

Secara sistematis skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab masing-masing bab

memiliki sub bab. Hal ini dimaksudkan agar penulisan, penelitian dan pengkajian

skripsi ini dapat dilaksanakan dengan mudah. Adapun sistematikannya adalah

sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, Dalam bab ini diuraikan gambaran global tentang isi

penulisan penelitian ini yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika

pembahasan.

BAB II : Landasan Teori, Bab ini membahas mengenai definisi uang,

sumber hukum uang, jenis-jenis uang, fungsi uang dan karakteristik uang, serta

pebedaan konsep uang antara imam al-ghazali dan perspektif hukum ekonomi

islam.

22
Hidayatun Nikmah, 13.
15

BAB III : Metode Penelitian, bab ini membahas mengenai gambaran umum

pemikiran Al-Ghazali dan hukum ekonomi islam sebagai bahan pertimbangan

bagi penulis dalam menganalisa pemikirannya.

BAB IV : Pembahasan hasil penelitian, Bab ini menganalisa data-data yang

didapatkan untuk menerangkan Bagaimana persamaan dan perbedaan konsep

uang menurut Al-Ghazali dan hukum ekonomi islam.

BAB V : Penutup, Bab ini merupakan penutup dari tulisan ini . untuk itu

penulis akan memberi kesimpulan sekaligus permintaan saran-saran bagi pembaca

sebagai suatu kritikan untuk pengembangan tulisan ini.


DAFTAR PUSTAKA

Aini, Huril. “Pemikiran Ekonomi Islam Imam Al-Ghazali Tentang Uang Dalam
Perspektif Maslahah Mursalah.” Jurnal Ekonomi Syariah 3, no. 1 (2018).
Al-kaff, Abdullah Zaki. Ekonomi Dalam Perspektif Islam Ekonomi Dalam
Perspektif Islam. Bandung: Pustaka Setia, 2017.
Ambarwati, Diana. “Konsep Uang Perspektif Ekonomi Islam (Sebuah Kajian
Sejarah Pemikiran Islam).” Jurnal Fathul Fikri, 2019.
Arifin, Asep. “Pemikiran Al-Ghazali Tentang Konsep Uang Dan Kontribusinya
Dalam Sistem Ekonomi Islam.” I’Tibar 07, no. 13 (2019).
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2017.
Chaira, Cut Niswatul. “Konsep Mata Uang Dalam Ekonomi Islam (Analisis
Bitcoin Sebagai Mata Uang Virtual).” Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Banda Aceh, 2019.
Harahap, Soritua Ahmad Ramdani. “Pemikiran Imam Al-Ghazali Tentang Konesp
Uang.” Laa Maisyir 6, no. 1 (2019).
Hidayatun Nikmah, Ulfa. “Konsep Uang Perspektif Ekonomi Islam.” IAIN Metro,
2018.
Ichsan, Muchammad. “Konsep Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam.”
Profetika, Jurnal Studi Islam 21, no. 1 (2020).
Ilyas, Rahmat. “Konsep Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam.” Jurnal Bisnis
Dan Manajemen Islam 4, no. 1 (2017).
Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2013.
PERSPEKTIF IMAM AL-GHAZZALI TENTANG KONSEP

UANG DALAM HUKUM EKONOMI ISLAM

USULAN PENELITIAN

Oleh:

Andri Piandi

NPM 18110003

Untuk diseminarkan guna memenuhi syarat penyusunan Skripsi pada


Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT
2022
PERSPEKTIF IMAM AL-GHAZZALI TENTANG KONSEP

UANG DALAM HUKUM EKONOMI ISLAM

USULAN PENELITIAN

Oleh:

Andri Piandi

NPM 18110003

Untuk diseminarkan guna memenuhi syarat penyusunan Skripsi pada


Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

Disetujui oleh tim pembimbing pada tanggal seperti tertera dibawah ini

Dr. Ahmad Izzan, M.Ag


Pembimbing

Dr. Syaik Abdillah, M.Ag Enceng Iip Syaripudin, S.Ag., MA


Ketua STAI Al-Musaddadiyah Ketua Program Studi

Anda mungkin juga menyukai