Anda di halaman 1dari 7

Available at https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(03), 2022, 3487-3493

Kebijakan Fiskal Pemerintah Dalam Mengatasi Inflasi Pada Masa Pandemi


Covid-19 Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Didik Eko Putro1), Dr. Achmad Fageh, M.H.I2)
1,2
UIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
*Email korespondensi: dputro@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fiscal policy yang diterapkan pemerintah untuk mengatasi inflasi pada
saat Pandemi Covid-19 dalam tinjauan ekonomi..islam. Penelitian ini menghasilkan kebijakan fiskal yang
dilakukan oleh pemerintah untuk menekan laju inflasi adalah (1) meningkatkan Government Expenditure (2)
Kebijakan insentif dan restitusi pajak (3) Kebijkan refocusing APBN dan penghematan anggaran (4) fiscal policy
yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi inflasi pada saat wabah covid-19 telah sesuai maqashid syariah
karena ditujukan untuk kemashlatan dan menghindari kemudharatan (5) kebijakan fiskal yang pernah dilakukan
oleh Khalifah Umar ibn Khattab mempunyai relevansi untuk bisa diterapkan dalam instrumen fiskal dalam
rangka penanganan Pandemi Covid-19 karena kebijakan penarikan zakat Umar ibn Khattab menerapkan prinsip
taisir dalam hal objek zakat dan waktu pemungutan zakat.

Kata Kunci: Kebijakan fiskal, inflasi, pandemi covid-19, ekonomi islam.

Abstract
This study aims to determine the fiscal policy implemented by the government to overcome inflation during the
Covid-19 pandemic in an Islamic economy review. This study resulted in the fiscal policies carried out by the
government to suppress the inflation rate, namely (1) increasing Government Expenditure (2) Incentive policies
and tax refunds (3) APBN refocusing policies and budget savings (4) Fiscal policies carried out by the government
in overcoming inflation at this time. The covid-19 outbreak has been in accordance with maqashid sharia because
it is aimed at benefiting and avoiding harm (5) The fiscal policies that have been carried out by Caliph Umar ibn
Khattab have relevance to be applied in fiscal instruments in the context of handling the Covid-19 Pandemic
because of Umar ibn Khattab's zakat withdrawal policy apply the taisir principle in terms of the object of zakat
and the time of collection of zakat.

Keywords: Fiscal policy, inflation, covid-19 pandemic, Islamic economy.

Saran sitasi: Putro, D. E., & Fageh, A. (2022). Kebijakan Fiskal Pemerintah Dalam Mengatasi Inflasi Pada Masa
Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(03), 3487-3493. doi:
http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i3.6013

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i3.6013

1. PENDAHULUAN transaksi perdagangan barang dan jasa menurun,


Virus Covid-19 yang terkonfirmasi masuk ke peningkatan pengangguran karena banyak perusahaan
Indonesia pada awal tahun 2019 telah memberikan terpaksa merumahkan karyawannya. Sehingga secara
dampak pada berbagai bidang. Wabah Covid-.19 telah makro Pandemi Covid-19 ini juga berdampak pada
terjadi pada mayoritas negara di dunia ini tidak terjadinya inflasi. Untuk mengatasi inflasi yang terjadi
terkecuali Indonesia. Dengan adanya Pandemi Covid- akibat dampak covid-19 ini maka pemerintah telah
19 ini telah merubah berbagai aspek yang ada di dalam melakukan berbagai kebijakan baik kebijakan yang
suatu negara. Bukan hanya sektor kesehatan, hampir terkait jumlah uang beredar dan juga kebijakan fiskal.
semua sektor terdampak adanya Covid-.19. wabah ini Beberapa kebijakan fiskal yang dilakukan oleh
ternyata juga sangat berdampak pada economic sector. pemerintah pada masa Pandemi Covid-19 ini adalah
Dimana Pandemi Covid-19 ini telah menyebabkan melalui kebijakan restitusi pajak, subsidi, dan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(03), 2022, 3488
berbagai Bantuan Tunai Langsung (BLT) yang telah pendapatan yang dapat dibelanjakan dan pada
digulirkan kepada masyarakat agar perekonomian akhirnya permintaan agregat.
tetap bisa berjalan. Konteks kajian dalam penelitian
Tujuan Fiscal Policy
ini dimaksudkan untuk menganalisis fiscal policy
Beberapa tujuan dalam fiscal policy antara lain :
strategy yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk
a. Menjaga stabilitas ekonomi makro
mengatasi inflasi di saat wabah Covid-19 yang
b. Mengurangi ketergantungan terhadap bantuan
ditinjau dalam islamic economic.
luar negeri
c. Meningkatkan pendapatan per kapita
2. LANDASAN TEORI
Pandemi Covid-19 Selain itu kebijakan fiskal juga mempunyai
Virus Covid-19 adalah virus tipe baru dari tujuan:
coronavirus yang bisa menular. kepada manusia. a. Menaikkan tingkat investasi
Virus tersebut dapat menyerang manusia pada b. Mendorong investasi yang optimal secara sosial
berbagai tingkat usia. WHO memberi nama c. Meningkatkan peluang kerja
peradangan virus tersebut dengan sebutan COVID- d. Menstabilkan ekonomi di tengah ketidakstabilan
.19. Virus ini pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, internasional
China, pada akhir Desember 2018. Virus ini menyebar e. Memerangi inflasi
dengan cepat ke propinsi lain di China dan bahkan ke f. Meningkatkan pendapatan.nasional
sebagian besar negara di dunia telah mengalami Fungsi Pajak
wabah ini termasuk negara Indonesia. Pandemi berarti Salah satu sumber penerimaan negara adalah
munculnya wabah penyakit yang menyerang banyak pajak. Sedangkan pajak mempunyai fungsi sebagai
korban, secara serentak di beberapa negara. berikut:
Sedangkan Covid.-19 merupakan penyakit menular a) Fungsi pendapatan (anggaran) adalah fungsi
pada hewan dan manusia yang dikarenakan oleh virus. pendanaan yang memungkinkan pemerintah
Pandemi Covid-19 adalah penyakit menular yang membiayai pengeluaran.
disebabkan oleh virus. b) Fungsi regulasi adalah fungsi untuk mengatur
Fiscal Policy kebijakan pemerintah dalam. hal ekonomi sosial.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang Konsep Inflasi
dilaksanakan oleh pemerintah dengan mengatur Inflasi adalah fenomena moneter kenaikan harga
jumlah pendapatan dan pengeluaran suatu negara produk dan jasa dalam waktu tertentu. Inflasi menurut
dalam rangka menstabilkan ekonomi secara makro. para ekonom adalah peningkatan keseluruhan dalam
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan jumlah yang dibayarkan untuk barang dan jasa.
oleh pemerintah di bidang penerimaan dan Setidaknya terdapat 3 teori tentang konsep inflasi
pengeluaran negara dengan tujuan untuk sebagai berikut:
meningkatkan perekonomian. Fiscal policy yang a. Quantity Theory
dilaksanakn oleh pemerintah bisa dilihat dari Menurut teori kuantitatif, inflasi hanya dapat
Anggaran dan Belanja.Negara (APBN). Salah satu terjadi jika terjadi peningkatan jumlah uang
kebijakan fiskal berupa perngeluaran pemerintah bisa beredar, baik uang maupun uang giral. Tingkat
berdampak positif pada peningkatan Produk Domestik inflasi juga ditentukan oleh tingkat pertumbuhan
Bruto. Sedangkan kebijakan pemerintah berupa jumlah uang beredar dan oleh ekspektasi publik
peningkatan pajak bisa berdampak pada penurunan terhadap kenaikan harga di masa depan.
Produk Domestik Bruto. b. Keynes Theory
Dalam teori Keynes, fiscal policy bisa berupa Menurut teori Keynesian, pandangan yang
peningkatan belanja publik ataupun pengurangan sangat menentukan stabilitas kehidupan ekonomi
pajak yang memiliki efek pengganda ekonomi dengan nasional adalah permintaan publik (effective
merangsang permintaan rumah tangga tambahan demand), yang dikaitkan dengan produksi dan
untuk barang-barang konsumsi. Begitu juga jika kapasitas produksi yang tersedia. Kemampuan
pemerintah memotong pajak untuk merangsang produksi yang kecil akan menaikkan harga barang
perekonomian. Pemotongan pajak akan meningkatkan yang menimbulkan inflasi.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(03), 2022, 3489
c. Teori Struktural di Negara Berkembang yang berlebihan. Korupsi mengganggu tingkat
1) Ketidak elastisan Penerimaan harga, karena produsen menaikkan harga jual
a) Di pasar dunia, harga ekspor negara barang mereka untuk mengimbangi biaya yang
tersebut sedang turun mereka keluarkan.
b) Produksi ekspor tidak merespon b. Inflasi yang diharapkan dan inflasi yang tidak
kenaikan harga. diharapkan.
2) Pasokan atau produksi pangan dalam negeri Untuk inflasi yang diharapkan, tingkat bunga
bersifat inelastis. riil adalah tingkat pinjaman nominal dikurangi
inflasi. Di sisi lain, jika terjadi inflasi yang tidak
Hal-Hal Yang Menyebabkan Inflasi
terduga, suku bunga pinjaman nominal tidak
Hal-hal yang menyebabkan inflasi antara lain:
mencerminkan kompensasi atas dampak inflasi.
a. Inflasi tarikan.permintaan
c. Inflasi karena dorongan permintaan
Inflasi ini terjadi ketika perekonomian
Inflasi yang didorong oleh permintaan adalah
menghabiskan sejumlah barang dan jasa yang
inflasi yang disebabkan oleh perubahan
melebihi kapasitas produksinya. Inflasi ini sering
permintaan agregat untuk barang dan jasa.
timbul di negara berkembang, dimana peluang
Sedangkan inflasi biaya adalah inflasi yang terjadi
kerja yang tinggi dapat menghasilkan tingkat
karena perubahan penawaran barang dan jasa
pendapatan yang tinggi dan selanjutnya
secara umum
menyebabkan pengeluaran yang melebihi
d. Spiralling inflation
kemampuan perekonomian untuk menghasilkan
Inflasi jenis ini merupakan inflasi yang
barang dan jasa.
disebabkan akibat dari inflasi yang telah terjadi
b. Inflasi. dorongan upah
sebelumnya dimana inflasi sebelmunya
Inflasi ini muncul jika terdapat kenaikan
merupakan inflasi yang terjadi sebelmunya juga.
permintaan efektif, sementara perekonomian
berada dalam keadaan full employment dan
3. METODOLOGI PENELITIAN
mekanisme harga berjalan ecara sempurna.
Berikut data inflasi yang terjadi di Indonesia
Inflasi yang disebabkan oleh upah mencerminkan
tahun 2019-2020:
perilaku komponen biaya sehubungan dengan
harga dan, khususnya, perilaku upah. Posisi tawar
serikat yang kuat pada tingkat upah telah
membuat mereka berhasil meminta kenaikan gaji
meskipun pasar tenaga kerja menderita
pengangguran. Jika upah merupakan komponen
biaya produksi yang cukup besar, maka akan
menimbulkan biaya yang cukup besar.
Macam-Macam Inflasi
Berdasarkan penyebabnya, macam inflasi dapat
dibagi menjadi:
a. Inflasi alamiah dan inflasi karena kesalahan
manusia
Inflasi alamiah adalah inflasi yang terjadi
karena hal-hal yang bersifat alamiah dan manusia
tidak punya kuasa untuk mencegah terjadinya
inflasi tersebut. Seperti terjadinya pandemi covid
19 yang bisa memicu terjadinya inflasi.
Sedangkan inflasi karena kesalahan manusia
adalah inflasi yang dikarenakan kelalaian
manusia. Misalnya adalah korupsi dan
administrasi yang buruk, pencetakan uang yang Sumber: www.bi.go.id
ditujukan untuk mencari keuntungan dan pajak

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(03), 2022, 3490
Dari data di atas, kita dapat melihat bahwa dalam jenis natural inflation karena inflasi ini terjadi
tingkat inflasi pada tahun berkisar antara 2.48% secara alamiah. Inflasi alamiah ini terjadi karena
sampai dengan 3.49%. Sedangkan inflasi pada tahun jumlah permintaan agregat meningkat sedangkan
2020 berkisar antara 1.32% sampai dengan 2.98%. jumlah penawaran agregat mengalami penurunan
Dengan demikian pada tahun 2019 laju inflasi yang yang disebabkan oleh sesuatu yang sifatnya alamiah
terjadi di Indonesia lebih tinggi dari tahun 2020. Hal seperti wabah penyakit, paceklik atau lainnya. Virus
terjadi dikarenakan pada awal tahun 2019 virus Covid-19 merupakan virus yang cepat menyebar.
Covid-19 terkonfirmasi masuk ke Indonesia dengan Oleh karena itu, terjadinya wabah Covid.-19 ini
tambahan kasus harian yang terus meningkat. mengharuskan manusia mengurangi interaksi secara
Sehingga pada tahun 2019 pemerintah mengeluarkan fisik untuk memutuskan rantai penularan virus.
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
untuk mengendalikan dan memutuskan mata rantai menjadi kebijakan yang diambil pemerintah untuk
penularan virus Covid.-19. Kebijakan tersebut mengurangi penularan virus ini. Peraturan ini
berdampak pada berkurangnya kegiatan ekonomi membatasi mobilitas kegiatan masyarakat, sektor
masyarakat yang bisa memicu terjadinya inflasi. produksi menjadi berkurang. Sehingga terjadi
Sementara itu di tahun 2020 tingkat inflasi di kekurangan pada sisi penawaran agregat. Sementara
Indonesia lebih rendah dari tingkat inflasi di tahun itu permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa
2019. Hal ini karena pada tahun 2020 pemerintah dan mengalami peningkatan. Seperti contohnya pada awal
masyarakat Indonesia mulai bisa beradaptasi dengan masa pandemi telah terjadi lonjakan permintaan
kondisi pandemi Covid.-19. Di tahun 2020 terhadap masker dan hand sanitizer yang
pemerintah juga telah mengeluarkan beberapa mengakibatkan kelangkaan. Dengan adanya scarcity
kebijakan fiskal untuk menstimulus berjalannya roda tersebut maka harga barang menjadi meningkat.
perekonomian sehingga perekonomian tetap bisa Fenomena terjadinya kenaikan harga produk dan jasa
berjalan dan tingkat inflasi bisa dikurangi. ini yang menyebabkan.inflasi.
Beberapa kebijakan fiskal yang diterapkan Gambaran umum ekonomi Islam, inflasi bisa
pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi Covid.- terjadi secara alamiah dan non alamiah atau karena
19 bahwa pada tahun 2020 pemerintah telah human eror. Inflasi yang disebabkan karena alamiah
mencanangkan “Percepatan Pemulihan Ekonomi dan biasanya terjadi karena adanya wabah atau paceklik
Penguatan Reformasi” diantaranya yaitu dengan yang bisa berakibat pada supply barang atau tingkat
menekankan reformasi anggaran APBN 2021 produksi. Inflasi jenis ini sulit untuk dicegah karena
berfokus pada tiga aspek yaitu: terjadi diluar kemampuan manusia. Sedangkan inflasi
a. Aspek kesehatan, yaitu pemerintah yang disebabkan karena human eror adalah inflasi
mengalokasikan anggaran didalam penyediaan karena kesalahan manusia sehingga menyebabkan
vaksin dalam rangka pemulihan kesehatan struktur pasar menjadi tidak sehat. Beberapa hal yang
masyarakat. bisa menyebabkan inflasi menurut ekonomi Islam
b. Aspek ekonomi, yaitu dengan memberikan diantaranya adalah transaksi yang mengandung riba,
dukungan program pada sektor yang terdampak gharar, perjudian (maisir), tindakan monopoli
Covid.-19, mempermudah jalan permodalan bagi (ikhtikar), Talaqqi rukhban yaitu menghalangi
UMKM melalui subsidi bunga KUR, Bantuan pedagang untuk datang ke pasar dan membeli produk
Tunai Langsung (BLT), bantuan upah, bantuan dagangannya dengan harga.rendah sehingga pedagang
pajak serta melanjutkan program perlindungan tersebut mendapatkan harga yang tidak wajar atau
sosial. tidak sesuai harga pasar.
c. Aspek reformasi, yaitu dengan melakukan Salah satu tindakan yang dilarang didalam Islam
penguatan reformasi struktural dalam rangka adalah tindakan ikhtikar atau menimbun barang
pemulihan ekonomi. dengan maksud dijual lagi ketika harga tinggi.
Tindakan ikhtikar ini dilarang dalam Islam karena bisa
4. HASIL DAN PEMBAHASAN menimbulkan kelangkaan barang. Sedangkan
Inflasi di Masa Pandemi Covid.-19 kelangkaan barang bisa menyebabkan inflasi.
Inflasi yang terjadi di Indonesia pada saat Sehingga ikhtikar bisa menyebabkan rusakanya
Pandemi Covid.-19 berdasarkan jenisnya termasuk mekanisme pasar. Dasar hukum pelarangn tindakan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(03), 2022, 3491
ikhtikar terdapat dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat dan
ayat 34-35. Dalam ayat itu tindakan menimbun harta produktivitas pada sektor-sektor tertentu selama
dilarang oleh Allah SWT. masa pandemi Covid-19 serta mendukung upaya
Adapun menurut sebagian besar ahli hukum penanggulangan dalam menghadapi dampak
islam, menimbun yang diharamkan adalah jika pergerakan pandemi Covid19. Kebijakan
termasuk dalam tiga kategori berikut: perpajakan yang diterapkan oleh pemerintah pada
a. Stok barang melebihi kebutuhan mereka dan saat Pandemi Covid.-19 diantaranya adalah
kebutuhan keluarga sepanjang tahun. sebagai berikut:
b. Menimbun dengan tujuan untuk dijual pada saat 1) Dibebaskan sementara dari PPh Badan atau
harga mengalami kenaikan. PPh Badan Pasal 21 selama 6 bulan untuk
c. Barang yang ditimbun adalah barang kebutuhan industri pengolahan. Kebijakan ini berlaku
pokok rakyat. mulai April hingga September 2020.
Kebijakan ini dimaksudkan untuk menjaga
Kebijakan Fiskal di Masa Pandemi Covid.-19
daya beli tenaga kerja yang bekerja di sektor
dalam sudut pandang Ekonomi Islam
industri.
Fiscal Policy yang dilakukan pemerintah pada
2) Perpanjangan waktu pembayaran PPh Pasal
saat Pandemi Covid.-19 ini bertujuan untuk
22 selama 6 bulan.
memulihkan perekonomian nasional. Kebijakan ini
3) pengurangan 60% PPh Badan Pasal 25
merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi
selama 6 bulan. Kebijakan ini dimaksudkan
Nasional. Dalam hal ini kebijakan fiskal diarahkan
untuk memberikan fleksibilitas arus kas
pada penanggulangan kesehatan masyarakat,
kepada industri dengan penangguhan pajak
penyelamatan kelompok dan masyarakat terdampak
4) Pembebasan pajak restoran dan hotel selama
secara ekonomi, memastikan tersedianya persediaan
6 bulan. Kebijakan ini berlaku untuk 10
barang dan mendorong permintaan agregat dengan
atraksi dan 33 kota dan agensi.
mempertahankan daya beli masyarakat. Oleh karena
5) Mempercepat distribusi tunjangan sosial,
itu, kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah untuk
tunjangan perumahan sosial dan penerbitan
menahan laju inflasi selama pandemi antara lain:
kartu pekerja.
a. Kebijakan pengeluaran pemerintah (government
6) Kompensasi dan asuransi bagi tenaga medis
expenditure)
yang merawat pasien terinfeksi virus corona.
Government Expenditure yang dilakukan
7) Pelonggaran PPN atau restitusi PPN
oleh pemerintah antara lain untuk
dipercepat selama 6 bulan.
penanggulangan kesehatan yaitu pengadaan
vaksin covid-19, pelaksanaan program Jika dilihat dalam aspek produksi, kebijakan
perlindungan sosial, subsidi upah pemberian insentif dan restitusi perpajakan dapat digunakan
Bantuan tunai Langsung (BLT), mendorong untuk mengendalikan laju inflasi dengan
restrukturisasi BUMN, meningkatkan akses pengurangan pajak maka bisa mengurangi biaya
pembiayaan bagi UMKM, memberi kelonggaran produksi sehingga sektor produksi bisa tetap bisa
uang muka perumahan untuk masyarakat yang bertahan pada saat terjadi Pandemi Covid-19.
berpendapatan rendah; dan dukungan c. Refocusing APBN
berkelanjutan untuk pendidikan tinggi, penelitian Keijakan refocing APBN ini mengacu pada
dan budaya. Inpres No.4/2020 diterbitkan pada bulan Maret
b. Kebijakan insentif dan restitusi perpajakan Tahun 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Instruksi
Insentif Pajak Sesuai Peraturan Menteri Presiden berisi tentang refocusing anggaran,
Keuangan (PMK) Nomor 23 Tahun 2020 oleh penataan kembali anggaran, serta pembelian
Menteri Keuangan Indonesia yang dikeluarkan produk dan jasa yang berfokus untuk
pada 21 Maret 2020, Peresmian PMK23 tahun mempercepat pemulihan dampak covid.-19 dan
2020 merupakan kebijakan pemerintah untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional.
memberikan bantuan perpajakan bagi wajib pajak Refocusing APBN dan penghematan anggaran
yang mengalami dampak Covid.-19. Insentif dilakukan dengan menunda atau meniadakan
perpajakan ditujukan untuk menjaga stabilitas kegiatan yang bukan menjadi prioritas pada masa

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(03), 2022, 3492
pandemi. Pengeluaran yang dilakukan 1) Strategi penarikan zakat Umar ibn Khattab
penundaannya diantarnya adalah biaya rapat, memberi kemudahan dan keleluasaan kepada
honoranium, belanja barang, belanja non- para muzaki, khususnya yang berkaitan
operasional, serta belanja lainnya yang bukan dengan objek zakat. Umar bin Khattab secara
menjadi prioritas dalam penanganan wabah khusus menyampaikan diperbolehkan
Covid.-19. mengeluarkan barang sebagai ganti uang dari
Dari uraian tersebut diatas, maka fiskal policy perak dan maupun yang lain. Kebijakan ini
yang dilakukan pemerintah pada saat Pandemi didasarkan pada prinsip taisir (memberikan
Covid.-19 adalah ditujukan untuk penyelamatan kemudahan) bagi para muzaki dan juga
dan penanggulangan aspek kesehatan masyarakat mempertimbangkan manfaat yang dapat
dan penanggulangan aspek ekonomi dengan tetap dicapai dari pihak mustahik. Dalam sebuah
mempertahankan daya beli masyarakat, riwayat bahwa Imam Ahmad membolehkan
mempertahankan ketersediaan persedian barang membelanjakan uangnya sebagai pengganti
dan meningkatkan permintaan agregat yang pada zakat pertanian. Dalam hal ini saat masa
akhirnya bisa menjaga harga tetap stabil dan pandemi relevansinya adalah muzaki bisa
menekan laju inflasi. mengelurkan uang sebagai pengganti zakat
Sedangkan dalam perspektif ekonomi Islam atas objek zakat yang dimilikinya.
memandanga bahwa tujuan ekonomi islam adalah 2) Strategi Umar ibn Khattab dalam menarik
untuk menciptakan kemashlatahan dan mencapai harta yang zakati menerapkan prinsip
falah. Kebijakan utama pemerintah dalam fleksibilitas. Terkadang khalifah menggiatkan
penanggulangan aspek kesehatan masyarakat dalam menarik zakat namun terkadang juga
telah sesuai dengan maqashid syari’ah. Setiap memperlambat menarik zakat. Dalam hal
maqashid (sasaran) dalam maqashid syari'ah penundaan penarikan zakat, Umar.bin
adalah masing-masing mashlahat berupa Khattab pernah menerapkan aturan untuk
keuntungan yang diperoleh atau penghindaran tidak mengambil zakat atas hewan ternak
dari mudharat, maka inti dari maqashid syari'ah ketika terjadi bencana yang pernah terjadi di
adalah mashlahat.. Madinah yang disebut dengan tahun
Konsep maqashid syariah ada di dalam Al- Ramadah. Namun untuk tahun berikutnya,
Qur’an Surat An-Nur ayat 49:
َ ْ ُ ‫َ ُ َّ ُ ُ ح َ ح‬
ketika keadaan di daerah itu telah pulih dari
‫ح‬
َ ‫عن‬
‫ِني‬ ِ ‫ٱۡل ُّق يَأت ٓوا إِلحهِ ُمذ‬ ‫ِإَون يكن لهم‬ bencana, Umar bin Khattab memerintahkan
penarikan zakat selama dua tahun bagi
Artinya: “namun apabila keputusan itu untuk penduduk yang menjadi muzakki di daerah
(kemaslahatan) mereka, mereka datang tersebut, yaitu zakatnya pada tahun itu, dan
kepada Rasul dengan patuh” (Q.S An-Nur: zakat tahun sebelumnya ditunda. Model
49) penarikan zakat seperti ini sesuai dengan
keadaan ini dimana terjadi Pandemi Covid-19
Setiap maqashid (sasaran) dalam maqashid dimana bagi masyarakat mengalami kesulitan
syari'ah adalah masing-masing mashlahat berupa ekonomi bisa menunda pembayaran zakatnya,
keuntungan yang diperoleh atau penghindaran tetapi bagi masyarakat yang memiliki
dari mudharat, maka inti dari maqashid syari'ah kelebihan harta bisa mempercepat
adalah mashlahat. mengeluarkan zakatnya untuk membantu
Selain instrumen governemnet expenditure, masyarakat yang terdampak secara ekonomi.
insentif perpajakan dan refocusing APBN
kebijakan fiskal yang bisa dilakukan pada masa 5. PENUTUP
pandemi adalah dengan menerapkan instrumen Kesimpulan
zakat bagi umat Islam. Konsep zakat sebagai Dari pembahasan diatas, penulis mengambil
instrumen kebijakan fiskal pernah dilakukan oleh kesimpulan sebagai berikut :
Khalifah Umar ibn Khattab yang menurut penulis a. Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah
relevan untuk bisa diterapkan pada masa pandemi guna menekan laju inflasi yaitu dengan
covid-19 ini dikarenakan: memperbesar Government Expenditure.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(03), 2022, 3493
Kebijakan ini secara umum ditujukan untuk Dumairy..Perekonomian Indonesia. Jakarta:
menggerakkan sektor riil dan mempertahakan Erlangga, 1997.
daya beli masyarakat sehingga harga tetap stabil. Eva, Dina, Santi Silalahi, and Kata Kunci..“Strategi
Kebijakan Fiskal Pemerintah Indonesia Dalam
b. Kebijakan insentif dan restitusi perpajakan dapat
Menghadapi Dampak Pandemi COVID.-19” 3,
digunakan untuk mengendalikan laju inflasi no. 2 (2020): 156–67.
dengan pengurangan pajak maka bisa mengurangi Iskandar, Azwar..“Analisis Kebijakan.Penarikan
biaya produksi sehingga sektor produksi bisa tetap Zakat. Umar Bin Khattab Dan Relevansinya
berproduksi pada saat terjadi Pandemi Covid-19. Terhadap Masa Krisis Pandemi Covid.-
c. Kebijkan refocusing APBN dan penghematan 19.”.SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-i 7,
anggaran bisa menekan laju inflasi. Kebijakan ini no. 10 (2020): 949–60.
.https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i10.15359.
mengalihkan anggaran yang bukan menjadi
Iva Faizah, - and Misnen Ardiansyah,
priorotas utama untuk digeser pada program untuk - (2018) Pengaruh Foreign Direct Investmen
mengatasi covid-19 dan mempercepat perbaikan (FDI), Domestic Direct Investmen (DDI)
perekonomian. Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
d. Kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah Dengan Belanja Modal Sebagai
dalam mengatasi inflasi di masa pandemi covid- Moderating. Project Report. Fakultas Ekonomi
19 telah sesuai maqashid syariah karena ditujukan dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta.
untuk kemashlatan dan menghindari Karim, Adiwarman A. Ekonomi Makro Islam. 8th ed.
kemudharatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015.
e. Kebijakan fiskal yang pernah dilakukan oleh Lativa, Saniatul. “Analisis Kebijakan Fiskal Indonesia
Khalifah Umar ibn Khattab mempunyai relevansi Pada Masa Pandemi Covud-19 Dalam
untuk bisa diterapkan dalam instrumen fiskal Meningkatkan Perekonomian.” Jurnal Ekonomi
dalam rangka penanganan Pandemi Covid-19 23, no. 3 (2021): 15.
Machfudz, Masyhuri..Dekonstruksi Model
karena kebijakan penarikan zakat Umar ibn
Ekonomi.Islam Yang Terstruktur. Edited by
Khattab menerapkan prinsip taisir dalam hal Nafisatul Wakhidah. Cetakan I. Malang: UIN
objek zakat dan waktu pemungutan zakat. Maliki Press, 2015.
Saran Mulyani, Sri. Pengantar Ekonomi Makro. Edited by
Gatut Setiadi. 01 ed. Malang: IAI Sunan
a. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fiscal
Kalijogo, 2020.
policy pemerintah untuk mengatasi inflasi saat ———..“Pengaruh Kesehatan Bank Syariah
Pandemi. Covid.-19 telah menunjukkan hasil Terhadap.Kinerja Maqashid Syariag Dengan
yang baik yang ditunjukkan dengan trend Size Perusahaan Sebagai Variabel Moderating.”
penurunan tingkat inflasi dari tahun 2019 dengan Journal of Economics and Business Sharia,
tingkat inflasi 2.48% sampai dengan 3.49%. Islamic Economics Quotient Ieq 1, no. 2 (2018):
Sementara itu inflasi pada tahun 2020 berkisar 1–32.
Nailufa, Yuyun..“Formulasi.dan Evaluasi.Gel Hand
antara 1.32% sampai dengan 2.98%. Sanitizer.dengan Moisturizer Alga Hijau
b. Saran untuk penelitian selanjutnya, hendaknya (Spirulina Platensis) dan.Vitamin E.”.Jurnal
mengelaborasi kajian ini dengan variabel dan Syntax Idea, 2020.
indikator lain yang belum dikaji didalam kajian Salam,.Raihany Wafa..“Inflasi di Tengah Pandemi
ini, misalnya varibel pengangguran atau ekspor Dalam Perspektif Islam.” Jurnal.Syntax
import. Transformation 1, no. 5 (2020): 187–92.
Sudirman,.I Wayan..Kebijakan Fiskal Dan
Moneter..Jakarta: Kencana, 2014.
6. DAFTAR PUSTAKA Syakir, Ahmad. “Inflasi Dalam Pandangan Islam,”
Asmawi. Studi Hukum Islam:.Dari Tekstualis- 2015.
Rasionalis Sampai Rekonsiliatif.
Yogyakarta:.Teras, 2012.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

Anda mungkin juga menyukai