Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021

Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur


___________________________________________________________________________

ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL INDONESIA PADA MASA


PANDEMI COVID-19 DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

Oleh :
Saniatul Lativa
Mahasiswa Program Doktor Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta
Email : sanilativa13@gmail.com

ABSTRAK

The Covid-19 pandemic has had a major impact on the economy. Various efforts have been
made by the government to improve economic conditions that are experiencing a recession,
one of which is through fiscal policy. Fiscal policy is the government's authority to adjust the
state's revenue and expenditure budget. This study aims to determine the various policies
carried out by the government to improve the economy during the Covid-19 pandemic. This
study uses descriptive qualitative methods with data collection techniques are library studies
or literature reviews. The results of this study indicate several fiscal policies implemented by
the Indonesian government in improving the Indonesian economy during the pandemic,
including: 1) launching the National Economic Recovery (PEN) program. The government
through the Ministry of Finance as the holder of fiscal authority launched the PEN stimulus
package designed to protect, maintain, and improve the economic capacity of business actors
in running their businesses during the Covid-19 pandemic. 2) refocusing the state budget as
an act of efficiency in state expenditures as well as a tax incentive program to relieve
taxpayers.

Keywords: Fiscal policy; State Economy; Covid-19 pandemic

PENDAHULUAN mempengaruhi rantai pasokan, dan


Pandemi Covid-19 merupakan krisis menurunnya konsumsi masyarakat.
di sektor kesehatan yang memberi efek Lesunya kinerja perekonomian makro
domino pada sektor ekonomi, sosial, dan Indonesia sejalan dengan kesejahteraan
kesejahteraan masyarakat. Kebijakan masyarakat yang mengalami penurunan.
pembatasan mobilitas penduduk di Pemberlakuan pembatasan kegiatan dan
berbagai daerah untuk menekan kasus mobilitas masyarakat berimbas pada
penyebaran Covid-19 berdampak pada menurunnya aktivitas operasional para
penurunan aktivitas ekonomi yang pelaku usaha yang berujung pada
signifikan. Secara umum, kinerja keputusan untuk mengurangi jam kerja
perekonomian Indonesia selama tahun pegawai hingga jumlah pegawai yang
2020 merupakan yang terburuk dalam 20 bekerja. Akibatnya,jumlah pengangguran
tahun terakhir. Secara total, ekonomi meningkat cukup tajam di tahun 2020
Indonesia selama tahun 2020 mengalami yakni bertambah 2,67 juta pekerja
pertumbuhan negatif atau terkontraksi (Sakernas Agustus 2020) sedangkan
sebesar -2,07 persen. Pelemahan jumlah tenaga kerja yang terkena dampak
perekonomian ini berdampak pada setiap Covid-19 tercatat sebesar 29,12 juta
pelaku ekonomi dari rumah tangga, pekerja. Selain itu, jumlah penduduk
korporasi, UMKM, hingga sektor miskin juga tercacat mengalami
keuangan. Berbagai kegiatan ekonomi juga peningkatan sebanyak 1,63 juta orang di
tersendat seperti terhambatnya investasi, Maret 2020 dan 1,13 juta orang di
terkontraksinya ekspor impor yang September 2020 (bps.go.id).

161
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

memengaruhi bidang kesehatan, pandemi


Covid-19 ini juga memberikan dampak
Krisis kesehatan akibat pandemi bagi perekonomian Indonesia.
Covid-19 yang berdampak pada Kebijakan stimulus fiskal merupakan
merosotnya ekonomi dan kesejahteraan salah satu upaya yang dilakukan
masyarakat mendorong pemerintah untuk pemerintah dalam mendukung percepatan
menyeimbangkan kebijakan dalam pembangunan ekonomi. Di sisi lain,
memulihkan kesehatan dan stimulus fiskal juga menjadi penting
membangkitkan ekonomi. Di satu sisi, sebagai kebijakan counter cyclical untuk
upaya menurunkan kurva penyebaran virus mengembalikan kestabilan perekonomian
akan menyebabkan menurunnya aktivitas yang sedang mengalami resesi/krisis.
ekonomi masyarakat yang efeknya dapat Penggunaan kebijakan stimulus fiskal pada
menghambat pertumbuhan ekonomi dua kondisi tersebut didasari oleh
nasional. Sebaliknya, pelonggaran kemampuan instrumen stimulus fiskal
mobilitas masyarakat mampu yang dimiliki pemerintah dalam
mempercepat pemulihan ekonomi namun memengaruhi aktivitas perekonomian, baik
dapat mengekskalasi penyebaran virus untuk mendorong peningkatan output
yang mengancam keselamatan dan perekonomian, maupun untuk
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
diperlukan adanya formulasi kebijakan Salah satu penopang ketahanan
pemerintah yang tidak hanya mampu ekonomi nasional berada di sektor
mengatasi krisis kesehatan tetapi juga penerimaan pajak. Peran masyarakat
meminimalisir dampak ekonomi yang yang tumbuh cepat dan dinamis harus
ditimbulkan. Upaya pengendalian dimanfaatkan dalam konteks
penyebaran Covid-19 harus memperbaiki pembangunan hukum dan
memperhitungkan biaya ekonomi yang ketahanan ekonomi nasional. Dinamika
ditimbulkan dan juga sebaliknya kerangka peran masyarakat termasuk sebagai
pemulihan ekonomi juga harus tetap pembayar pajak, peran penting sebagai
dilaksanakan dalam kondisi pandemi yang wujud partisipasi dalam pembangunan
terkendali. nasional (Ismail, 2018). Tambunan
Melihat permasalahan ekonomi (2020) menyatakan bahwa dalam
Indonesia saat ini, pemerintah tentu tidak pelaksanaan kebijakan fiskal berupa
tinggal diam. Berbagai stategi dilancarkan insentif pajak, masih perlu pengujian agar
oleh pemerintah demi menanggulangi pelaksaannya tepat sasaran dan sesuai
permasalahan tersebut, salah satunya dengan informasi yang valid. Melalui
dengan kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal penelitian ini, penulis mencoba
merupakan penyesuaian pendapatan dan berkontribusi dengan menganalisis
pengeluaran pemerintah sesuai dengan kebijakan fiskal di masa pandemi
APBN yang telah ditetapkan untuk sehingga dapat menjadi sumber informasi
mencapai target pembangunan ekonomi terbaru mengenai masalah terkait.
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
pelaksanannya, kebijakan fiskal menjadi BAHAN DAN METODE
wewenang pemerintah dan DPR dengan Kebijakan Fiskal
mengubah besaran pajak yang harus Teori Keynes telah menjadi dasar dari
dipenuhi oleh wajib pajak (Sudirman, filosofi kebijakan ini muncul sebagai
2014). Kebijakan fiskal juga sangat reaksi dari depresi besar yang terjadi pada
berpengaruh kepada pendapatan nasional, sistem ekonomi Amerika di tahun 1930-an.
distribusi penghasilan, kesempatan kerja, Kritik yang disampaikan Keynes terhadap
hingga inventasi nasional Indonesia ahli ekonomi Klasik yang berpendapat
(Ginting & Silalahi, 2020). Setelah bahwa perekonomian akan selalu full
162
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

employment. Namun, sistem pasar bebas perekonomian (Abimanyu, 2005). Secara


yang dikemukakan oleh Keynes tidak akan umum, stimulus fiskal dapat diberikan
otomatis membuat penyesuaian kondisi melalui instrumen pajak dan atau
pekerjaan penuh, karena diperlukan adanya pengeluaran pemerintah meskipun masing-
campur tangan pemerintah dalam bentuk masing instrumen stimulus fiskal tersebut
kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan memiliki pengaruh dan dampak pengganda
fiscal dan moneter. Dikarenakan, tiap yang berbeda terhadap perekonomian.
tambahan belanja negara bukan hanya Kebijakan fiskal umumnya
merelokasikan sumber daya dari sektor mempresentasikan pilihan-pilihan
swasta kepada pemerintah, namun diikuti pemerintah dalam menentukan besarnya
timbulnya multipliereffect atas belanja jumlah pengeluaran atau belanja dan
tersebut. (Mankew, 2013). Teori angka jumlah pendapatan yang secara eksplisit
pengganda fiskal yang disampaikan digunakan untuk mempengaruhi
Keynes ini didasari oleh pemikiran bahwa perekonomian. Berbagai pilihan tersebut
ekspansi fiskal dapat menyebabkan dalam tataran praktisnya diwujudkan
dampak pengganda pada permintaan melalui anggaran pemerintah yang ada
agregat yaitu kemampuan penawaran ditingkat provinsi yang lebih dikenal
agregat dalam merespon kenaikan dengan Anggaran Pendapatan dan belanja
permintaan agregat, sehingga kenaikan Daerah (APBD).
harga tidak akan terjadi. (Abimanyu, 2005) Kebijakan fiskal mampu
Kebijakan fiskal merupakan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
penyesuaian dalam pendapatan dan karena meningkatnya produksi nasional
pengeluaran pemerintah sebagaimana yang didorong oleh pemerintah. Kebijakan
ditetapkan dalam anggaran pendapatan dan fiskal merupakan kebijakan yang
belanja negara yang disingkat APBN untuk dilakukan oleh pemerintah untuk
mencapai kestabilan ekonomi yang lebih mempengaruhi keadaan pasar barang dan
baik dan laju pembangunan ekonomi yang jasa agar kondisi perekonomian semakin
dikehendaki yang umumnya ditetapkan membaik. Kebijakan fiskal ini memiliki
dalam rencana pembangunan (Sudirman, dua sifat yaitu ekspansif dan kontraktif.
2017). Kebijakan fiskal merujuk pada Kebijakan fiskal ekspansif dapat dilakukan
kebijakan yang dibuat pemerintah untuk dengan penambahan pengeluaran,
mengarahkan ekonomi suatu negara penambahan pembayaran transfer atau
melalui pengeluaran (belanja) dan subsidi, dan pengurangan potongan pajak.
pendapatan (pajak). Kebijakan fiskal Sednagkan kebijakan fiskal kontraktif
berbeda dengan kebijakan moneter yang dapat dilakukan dengan mengurangi
bertujuan menstabilkan perekonomian pengeluaran pemerintah, pengurangan
tingkat bunga dan jumlah uang yang pembayaran transfer atau subsidi dan
beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal peningkatan potongan pajak (Wulandari,
adalah pajak dan pengeluaran pemerintah dkk, 2015). Pajak merupakan iuran rakyat
(Amiruddin, 2016). kepada kas negara berdasarkan undang-
Teori ekonomi mendefinisikan undang sebagai perwujudan pengabdian
kebijakan fiskal sebagai aktivitas dan peran serta rakyat untuk membiayai
pemerintah terkait upaya (mengumpulkan) negara dan pembangunan nasional
penerimaan negara dan membelanjakannya (Meliala dan Widianti, 2008).
(Mankiw, 2013). Sementara itu, kebijakan Kebijakan fiskal merupakan kebijakan
stimulus fiskal sendiri dapat diartikan yang menjadi wewenang pemerintah untuk
sebagai kebijakan fiskal yang dilakukan menyesuaikan anggaran pendapatan dan
secara ekspansif melalui kebijakan pengeluaran negara dengan APBN yang
anggaran yang longgar (loose budget sudah ditentukan sebelumnya dengan
policy), yang ditujukan untuk mendorong membuat perubahan pada sistem pajak
163
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

yang berlaku (Feranika & Haryati, 2020). pengeluaran. Kebijakan kontraktif


Oleh karena itu, sangat wajar apabila digunakan ketika negara mengalami
kebijakan fiskal setiap tahunnya berbeda inflasi. Selanjutnya adalah kebalikan dari
(Sudirman, 2014). Pajak dan kebijakan kontraktif, yakni kebijakan
belanja/pengeluaran negara merupakan fiskal ekspansif/defisit. Artinya, kebijakan
instrumen yang dugunakan pemerintah ini mengatur agar pengeluaran/belanja
dalam kebijakan fiskal (Maski, 2012). negara lebih besar dari pendapatan negara.
Kebijakan fiskal dapat dikelompokkan Kebijakan ekspansi menjadi salah satu
berdasarkan teori dan jumlah pemasukan strategi pemerintah ketika ekonomi negara
dan pengeluarannya (Maulida, 2018). mengalami depresi. Terakhir, kebijakan
Pertama, kebijakan Fiskal berdasarkan fiskal dinamis, yakni kebijakan yang
teori, yang terdiri dari kebijakan fiskal dimaksudkan untuk mengadakan
fungsional, disengaja, dan tidak disengaja. pendapatan yang dibutuhkan pemerintah
Kebijakan fiskal fungsional, yakni seiring bertambahnya waktu.
kebijakan sebagai pertimbangan
pemerintah untuk menentukan pengeluaran Hubungan Kebijakan Fiskal dengan
dan penerimaan anggaran dengan menilai Perekonomian
kemungkinan yang akan terjadi terhadap Pada masa pandemi Covid-19 yang
pendapatan nasional dan kesempatan kerja. menyebabkan kegiatan ekonomi semakin
Kebijakan fiskal disengaja, yakni lemah, kebijakan fiskal (dalam hal ini
kebijakan dengan mengubah anggaran adalah pajak) berfungsi sebagai sumber
belanja secara sengaja. Kebijakan fiskal penerimaan dana bagi pemerintah untuk
disengaja memiliki tiga bentuk. Pertama, melanjutkan pembangunan (Muliati, 2020).
mengubah pengeluaran pemerintah. Kedua, Dengan begitu, berarti pajak memiliki
mengubah sistem pemungutan pajak. peranan penting dalam perekonomian
Ketiga, mengubah pengelolaan anggaran negara. Berdasarkan hal tersebut, pajak
pemerintah dan sistem pemungutan pajak memiliki beberapa fungsi bagi
secara bersamaan. Sedangkan, kebijakan perekonomian negara (Sukardji dalam
fiskal tidak disengaja adalah kebijakan Nurlina & Zurjani, 2019). Pertama, fungsi
pengendalian kecepatan siklus bisnis agar anggaran, yaitu membiayai segala
lebih stabil. Kebijakan ini dapat berupa kebutuhan atau pengeluaran negara.
kebijakan harga minimum, pajak progresif, Seperti biaya kompensasi pegawai,
ataupun proposal. belanja kebutuhan barang negara,
Kedua, kebijakan fiskal juga dapat pemeliharaan fasilitas negara, dan lain-
dikelompokkan berdasarkan banyaknya lain. Terkait dengan pembangunan, biaya
pengeluaran dan pemasukan. Di antaranya, yang dikeluarkan berasal dari uang
kebijakan fiskal seimbang (Balanced tabungan pemerintah. Uang tabungan
Budget), kontraktif/surplus, tersebut diperoleh dari rumus pendapatan
ekspansif/defisit, dan dinamis. Kebijakan dalam negeri dikurang dengan
fiskal seimbang, yakni kebijakan yang pengeluaran rutin. Berdasarkan itu,
mengatur untuk menyeimbangkan tabungan pemerintah harus ditingkatkan
anggaran pemasukan dan pengeluaran. bersamaan dengan biaya pembangunan
Kebijakan ini dapat berdampak positif yang terus meningkat. Peningkatan tersebut
karena negara tidak perlu berutang. diharapkan berasal dari sektor pajak.
Namun, ketika ekonomi negara tidak Kedua, fungsi mengatur, yaitu pajak dapat
sedang dalam kondisi yang cukup baik, digunakan untuk mengatur pertumbuhan
maka perekonomian negara akan lebih ekonomi. Sebagai contoh, jika pemerintah
buruk. Kebijakan fiskal kontraktif/surplus, menginginkan banyak investor
yakni kebijakan yang mengatur jumlah menanamkan modalnya, maka pemerintah
pendapatan negara harus lebih besar dari harus melakukan peringangan pajak.
164
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Sebaliknya, jika pemerintah ingin menjaga


eksistensi produk dalam negeri, Metode Penelitian
pemerintah seharusnya memberikan bea Penulis menggunakan metode
masuk yang tinggi bagi barang impor. pendekatan kualitatif pada penelitian ini.
Ketiga, fungsi stabilitas, pajak Penelitian kualitatif merupakan penelitian
menyebabkan pemerintah dapat yang menekankan pertanyaan yang bersifat
menstabilkan keadaan ekonomi agar tidak deskriptif yang bertujuan untuk
mencapai inflasi. Caranya yakni dengan menggambarkan suatu gejala pada fakta
mengatur peredaran uang sebagai salah yang ada (Ardianto, 2019; Semiawan,
satu bentuk kebijakan moneter, 2010). Metode kualitatif juga terbuka
pemungutan pajak, serta penggunaan pajak dengan perubahan-perubahan yang terjadi
seefektif mungkin. Terakhir, fungsi pada proses penelitian (Ardianto, 2019).
redistribusi pendapatan, yakni pajak akan Penelitian sebelumnya yang relevan
digunakan untuk kepentingan umum, menjadi pertimbangan penulis dalam
termasuk pembangunan yang akan memilih metode penelitian. Beberapa
berdampak pada terbukanya kesempatan penelitian terdahulu menggunakan
kerja. Oleh karena itu, pendapatan pendekata kualitatif sebagai metode
masyarakat akan meningkat pula. penelitian (Fathurrahman, 2012; Feranika
Kebijakan perpajakan akan sangat & Haryati, 2020; Juliani, 2020; Silalahi &
memengaruhi jalannya perekonomian di Ginting, 2020; Tambunan, 2020). Oleh
suatu negara. Tarif pajak yang tinggi akan karena itu, penulis merasa bahwa
menurunkan investasi sehingga pendekatan kualitatif cukup tepat untuk
pertumbuhan ekonomi menurun. penelitian ini. Penulis mengumpulkan data
Sedangkan tarif pajak yang rendah akan penelitian melalui studi pustaka. Artinya,
meningkatkan investasi, pertumbuhan pengambilan data penelitian dilakukan
ekonomi meningkat, dan penerimaan berdasarkan literatur dari penelitian
negara meningkat pula. Jadi, setiap sebelumnya yang relevan (Yaniawati,
kebijakan fiskal terutama pajak akan 2020). Sumber referensi yang digunakan
memengaruhi perekonomian negara penulis merupakan sumber yang kredibel
(Ibrahim dalam Nurlina & Zurjani, 2019). dan dapat dipertangunggungjawabkan
Selain kebijakan fiskal, pemerintah keabsahannya, seperti jurnal ilmiah yang
Indonesia juga membuat kebijakan telah terindeks nasional, portal berita,
moneter yang selaras dengan kebijakan ataupun website resmi yang
fiskal dalam upaya pemulihan ekonomi mempublikasikan informasi- informasi
akibat dampak pandemi Covid-19. yang mendukung penelitian.
Kebijakan moneter tersebut ditujukan
untuk menjaga nilai tukar rupiah, HASIL DAN PEMBAHASAN
mengontrol inflasi, dan memberikan
stimulus moneter bagi dunia usaha Program Pemulihan Ekonomi Nasional
(Nainggolan, 2020). Contoh kebijakan (PEN)
moneter yang ditetapkan adalah Sudah lebih dari setahun sejak
penyediaan lebih banyak instrumen lindung pandemi Covid-19 muncul diakhir tahun
nilai terhadap risiko nilai tukar rupiah, 2019, kondisi perekonomian global masih
sehingga selaras dengan kebijakan fiskal penuh risiko ketidakpastian yang tinggi.
berupa pembebasan pajak impor bagi Meski demikian, berbagai forum dan
pelaku usaha (Purwanto, 2020). Dengan organisasi Internasional memprediksi
keselaran tersebut diharapkan dapat perekonomian global akan naik di tahun
mencapai kestabilan ekonomi dan 2021. Hal tersebut didukung oleh
meningkatkan perekonomian nasional. membaiknya perekonomian Amerika dan
Tiongkok pasca terdampak pandemi di
165
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

tahun 2020 lalu. Selain itu, negara-negara ketersediaan vaksin, efektivitas stimulus
di dunia juga secara bertahap pulih dari yang dilakukan pemerintah untuk
dampak pandemic virus Covid-19. penanggulangan pandemi, dan tensi
Ditengah kondisi pemulihan ekonomi geopolitik internasional terutama Amerika
global yang membaik,kemunculan mutasi Serikat dan Tiongkok juga turut
baru Covid-19 dan ketersediaan vaksin memengaruhi capaian ekonomi kedepan.
menimbulkan risiko baru yang dapat Melihat risiko yang mungkin timbul, maka
memengaruhi pemulihan ekonomi. pemulihan ekonomi pada tahun 2021
Kondisi pemulihan ekonomi global diarahkan untuk memperkuat struktur
tentu memengaruhi perekonomian ekonomi dan mengakomodasi tren
Indonesia. Pada Juli 2021, Bank Indonesia digitalisasi yang meningkat sangat cepat
memprediksi pertumbuhan ekonomi 2021 dipicu oleh pandemi ini.
berkisar 3,5 hingga 4,3 persen (y-o-y), Penyusunan Anggaran pendapatan dan
tumbuh signifikan jika dibandingkan belanja negara (APBN) merupakan hal
kondisi di tahun 2020 yang krusial dalam memastikan perekonomian
pertumbuhannya terkontraksi dan bernilai Indonesia dapat kokoh dari dampak buruk
negatif. Optimisme pertumbuhan ini pandemi Covid-19. APBN 2021 menjadi
ditopang oleh keberlanjutan program instrument dalam Pemulihan Ekonomi
vaksinasi yang mendorong kenaikan Nasional (PEN) dan menjadi tonggak
mobilitas sehingga konsumsi rumah tangga untuk menyeimbangkan berbagai tujuan.
membaik. Selain itu, laporan pertumbuhan Tujuan tersebut yaitu mendukung
ekonomi Indonesia triwulan II-2021 juga kelanjutan penanganan pandemi,
memperlihatkan pertumbuhan yang mendorong pemulihan ekonomi, serta
perlahan membaik. mengkonsolidasikan fiskal. Pemerintah
Badan Pusat Statistik melaporkan mengambil langkah kebijakan luar biasa
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada untuk mengatasi dampak pandemi Covid-
triwulan II-2021 tumbuh sebesar 7,07 19 sekaligus memanfaatkan momentum ini
persen (y-o-y). Pertumbuhan ekonomi untuk perubahan lebih baik, sehingga
perlahan membaik dibandingkan kondisi APBN 2021 mengambil tema “Percepatan
pertumbuhan ekonomi triwulan II-2020 Pemulihan Ekonomi dan Penguatan
yang terkontraksi hingga -5,32 persen (y-o- Reformasi”.
y). Ditengah pemulihan ekonomi yang Adapun langkah dan strategi
berangsur membaik, ekonomi Indonesia percepatan pemulihan ekonomi dan
menghadapi risiko dari melonjaknya kasus penguatan reformasi pada APBN 2021
Covid-19 pada akhir Juni 2021. Lonjakan fokus pada aspek kesehatan, ekonomi, dan
ini terjadi karena mutasi varian baru reformasi. Aspek kesehatan diarahkan
Covid-19 sehingga membuat pemerintah pada penanganan Covid-19 dan pemulihan
kembali menerapkan kebijakan kesehatan masyarakat melalui penyediaan
pembatasan mobilitas. Kebijakan ini tentu vaksin guna mengendalikan penyebaran
akan berpengaruh pada capaian Covid-19 dan peningkatan akses dan mutu
pertumbuhan ekonomi pada triwulan pelayanan kesehatan. Aspek ekonomi
mendatang. diarahkan dengan memberikan kebijakan
Selain eskalasi Covid-19, risiko yang fiskal yang ekspansif konsolidatif melalui
memengaruhi pertumbuhan ekonomi ke dukungan program/kegiatan pada sektor
depan adalah ketersediaan vaksin guna terdampak, perluasan akses modal UMKM
meningkatkan cakupan vaksinasi untuk melalui subsidi bunga KUR, serta
pencegahan penularan Covid-19. Hingga melanjutkan program perlindungan sosial
28 Juli 2021, persentase cakupan vaksinasi yang dilakukan secara terarah dan terukur.
Covid-19 dosis 2 Indonesia baru 9,05 Sementara aspek reformasi diarahkan pada
persen (KPCPEN, 2021). Disamping penguatan reformasi struktural untuk
166
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

membangun fondasi yang kuat dalam aspek kesehatan masyarakat. Instrumen


rangka pemulihan ekonomi dan keluar dari fiskal bagi sektor kesehatan harus jadi
middle income trap. perhatian dalam rangka mencegah
Kebijakan yang diusung dalam APBN penularan, memonitor, perawatan,
2021 merupakan keberlanjutan dari ketersediaan fasilitas, hingga riset
program penanganan pandemi dan pengobatan.
pemulihan ekonomi tahun 2020. Kebijakan 2. Instrumen fiskal haruslah berperan
countercyclical masih diterapkan sebagai aid atau membantu pihak-
pemerintah untuk akselerasi pemulihan pihak yang terdampak pelemahan
ekonomi nasional di tengah ketidakpastian ekonomi. Setiap sektor atau kelompok
Covid-19. Dalam rangka mendorong masyarakat kegiatan ekonominya
pemulihan ekonomi tersebut beberapa terpengaruh pandemi harus segera
upaya dilakukan, seperti: „diselamatkan‟.
1) untuk mendorong pendapatan negara, 3. Perlunya untuk mendorong permintaan
pemerintah masih menerapkan total (aggregate demand). Ketersediaan
kebijakan pemberian insentif pajak permintaan dalam masyarakat akan
secara selektif dan terukur, melakukan tetap menjamin berputarnya roda
relaksasi prosedur, dan meningkatkan perekonomian.
pelayanan PNPB kepada masyarakat. Kebijakan fiskal merupakan
2) untuk belanja negara masih fokus pada kebijaksanaan yang dilakukan oleh
penanganan dampak pandemic berupa pemerintah, yang berkaitan dengan
antisipasi pengadaan vaksin, pendapatan dan pengeluaran uang (Syamsi,
melanjutkan program perlindungan 1983). Kebijakan fiskal Negara Indonesia
sosial, dan memberikan dukungan tercermin dalam Anggaran Pendapat
program/kegiatan pada sektor ekonomi Belanja Negara (APBN). Dalam APBN
yang terdampak. tersebut, terdapat penetapan pemerintah
3) untuk pembiayaan negara, pemerintah mengenai alokasi dan distribusi keuangan
akan mendukung restrukturisasi negara. Mengingat urgennya bidang ini
BUMN, BLU, Sovereign Wealth Fund dalam pembangunan perekonomian
(SWF); meningkatkan akses negara. Kebijakan fiskal juga berpengaruh
pembiayaan bagi UMKM, insentif terhadap inflasi.
uang muka perumahan bagi masyarakat Dampak kebijakan fiskal terhadap
berpenghasilan rendah (MBR); dan output dan inflasi adalah suatu kondisi
melanjutkan dukungan terhadap kenaikan pengeluaran pemerintah
pendidikan tinggi, penelitian, dan berdampak positif terhadap PDB
kebudayaan. sementara kondisi kenaikan pajak
Dalam mendorong peningkatan berdampak menurunkan PDB
perekonomian pada masa pandemi Covid- (Surjaningsih, dkk, 2012). Dampak positif
19, peran sentral pemerintah dalam dari pengeluaran pemerintah dan dampak
mendorong perekonomian jelas sangat negatif dari pajak terhadap PDB tersebut
penting. Pasalnya, kegiatan konsumsi (C), sejalan dengan teori Keynes tentang peran
investasi (I), dan perdagangan pemerintah dalam menggerakkan
internasional (X-M) praktis terganggu dan perekonomian serta sesuai dengan
cenderung menurun. Oleh karena itu, penelitian empiris di beberapa negara
pemerintah melalui berbagai kebijakan, maju. Pengaruh pengeluaran pemerintah
khususnya fiskal, akan sangat menentukan. lebih dominan terhadap PDB dibandingkan
Kebijakan fiskal pemerintah di saat dengan pajak menunjukkan masih cukup
pandemi Covid-19 harus fokus pada tiga efektifnya kebijakan ini untuk
hal. menstimulasi pertumbuhan ekonomi
1. Fokus pada upaya menanggulangi khususnya dalam masa resesi
167
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

dibandingkan dengan pajak. Pengaruh yang dilakukan oleh Pemerintah


pengeluaran pemerintah terhadap dengan menempatkan sejumlah dana
penurunan inflasi kemungkinan dapat pada bank umum tertentu dengan
dijelaskan oleh dampak multiplier dari bunga tertentu. Penempatan dana
pengeluaran pemerintah untuk investasi dilakukan kepada Bank Umum Mitra
(diantaranya infrastruktur) yang lebih besar yakni bank umum yang telah
dibandingkan pengeluaran rutin. ditetapkan menjadi mitra dalam
Pengeluaran pemerintah untuk Penempatan Dana untuk pelaksanaan
infrastruktur diperkirakan dapat Program PEN yang selanjutnya
memperbaiki distribusi barang dan jasa disalurkan dalam bentuk
sehingga berkontribusi terhadap penurunan kredit/pembiayaan kepada debitur
inflasi. Dalam pendekatan Keynes, dalam rangka mendukung UMKM dan
kebijakan fiskal dapat menggerakkan percepatan Pemulihan Ekonomi
perekonomian karena peningkatan Nasional.
pengeluaran pemerintah atau pemotongan 3. Investasi Pemerintah
pajak mempunyai efek multiplier dengan Investasi Pemerintah adalah
cara menstimulasi tambahan permintaan penempatan sejumlah dana dan/atau
untuk barang konsumsi rumah tangga. asset keuangan dalam jangka panjang
Salah satu strategi kebijakan untuk investasi dalam bentuk saham,
pemerintah dalam penyelamatan kesehatan surat utang dan/atau investasi langsung
dan perekonomian nasional yakni dengan guna memperoleh manfaat ekonomi,
meluncurkan program Pemulihan Ekonomi sosial, dan/atau manfaat lainnya.
Nasional (PEN). Pemerintah melalui 4. Penjaminan
Kementrian Keuangan sebagai pemegang Penjaminan dalam rangka Program
otoritas fiskal meluncurkan paket stimulus PEN yang selanjutnya disebut
PEN yang dirancang untuk melindungi, Penjaminan adalah kegiatan pemberian
mempertahankan, dan meningkatkan jaminan oleh penjamin dalam rangka
kemampuan ekonomi para pelaku usaha pelaksanaan Program PEN atas
dalam menjalankan usahanya selama pemenuhan kewajiban finansial
pandemi Covid-19. Selain itu, program ini terjamin kepada penerima jaminan.
juga bertujuan untuk melindungi Penjaminan dapat dilakukan secara
masyarakat miskin dan rentan miskin agar langsung oleh Pemerintah dan/atau
tidak semakin terpuruk. melalui badan usaha Penjamin yang
Program PEN dilaksanakan oleh ditunjuk.
pemerintah dengan menggunakan lima 5. Kebijakan pemerintah melalui belanja
instrumen seperti yang diatur pada Pasal 4 negara
dan Pasal 5 PP Nomor 23 Tahun 2020 Program PEN melalui belanja negara
yakni sebagai berikut: tersebut termasuk tetapi tidak terbatas
1. Penyertaan Modal Negara (PMN) pada:
Penyertaan Modal Negara (PMN) a) pemberian subsidi bunga kepada
adalah pemisahan kekayaan negara dari debitur perbankan, perusahaan
APBN atau penetapan cadangan pembiayaan, dan lembaga penyalur
perusahaan atau sumber lain untuk program kredit Pemerintah yang
dijadikan sebagai modal BUMN, memenuhi persyaratan; dan/atau
perseroan terbatas lainnya, dan/atau b) jaring pengaman sosial (social
lembaga dan dikelola secara korporasi, safety net) termasuk bantuan sosial
sesuai dengan ketentuan peraturan dan bantuan Pemerintah.
perundang-undangan.
2. Penempatan Dana Pelaksanaan program PEN dan
Penempatan Dana adalah kegiatan berbagai intervensi kebijakan penanganan
168
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

pandemi menyebabkan pelebaran pada Kondisi di Indonesia sendiri apa yang


defisit anggaran. Beberapa Langkah- sudah dirancang dan disusun oleh
langkah kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah mengenai anggaran Negara
Pemerintah antara lain adalah refocusing diakhir tahun 2019 yang akan dilaksanakan
dan realokasi anggaran dan revisi pada atau dijalankan di tahun 2020 terjadi
pelebaran deficit anggaran yang diizinkan. perubahan baik dari sisi anggaran maupun
Untuk memberikan landasan hukum, dalam hal perencanaan. Pemerintah harus
pemerintah mengeluarkan PERPPU 1/2020 melakukan refocusing dan realokasi APBN
yang merevisi batas maksimum deficit tahun 2020, semua dijadwal ulang kembali
anggaran yang diizinkan yang sebelumnya oleh pemerintah sejak masuknya wabah
batas deficit yang diizinkan yakni Covid-19 dibulan Maret 2020. Pemerintah
maksimum 3 persen dari Produk Domestik mengeluarkan Perpu pengganti Undang-
Bruto (PDB), pada tahun 2020 hingga undang Nomor 1 tahun 2020. Tentang
2022 defisit Anggaran Pendapatan dan Kebijakan keuangan negara dan Stabilitas
Belanja Nasional (APBN) ditetapkan dapat Sistem Keuangan untuk penanganan
melebihi 3 persen. Defisit anggaran pada pandemi Covid-19. Anggaran Negara
APBN 2020 yakni sebesar 6,09 persen dan sebagian besar dialihkan untuk bidang
sebesar 5,70 persen untuk alokasi APBN kesehatan dalam menangani kasus Covid-
2021. 19, dimana pemerintah menanggung
seluruh biaya kesehatan bagi semua
Melancarkan Refocusing APBN 2020 masyarakat yang terpapar Covid-19
Sebagai Efisiensi Pengeluaran Negara Inpres No.4/2020 diterbitkan pada
Pandemi Covid-19 tidak hanya pada Maret 2020 oleh Presiden Joko
berdampak pada kesehatan manusia saja Widodo. Inpres ini membahas mengenai
tetapi juga berimbas pada kondisi refocusing anggaran, realokasi anggaran,
perekonomian Negara. Dua Negara serta pengadaan barang dan jasa dalam
adidaya (Amerika Serikat dan Tiongkok) rangka percepatan penanganan Covid-19
mengalami kontraksi perekonomian di yang ditujukan kepada seluruh
tahun 2020. Tidak hanya 2 negara adidaya Menteri/Pimpinan/Gubernur/Bupati/Walik
tapi hampir semua Negara mengalami ota. Menkeu Sri Mulyani menyebutkan
perekonomian yang buruk di tahun 2020. bahwa refocusing APBN diterapkan
Peningkatan kasus Covid-19 telah dengan menunda atau meniadakan
memaksa berbagai negara di dunia kegiatan yang bukan menjadi prioritas dan
memberlakukan lockdown yang ketat demi tidak relevan dengan kondisi saat ini.
memutus rantai penyebaran Covid-19 Sedangkan, realokasi anggaran
semakin meluas. Karena wabah tersebut Kementerian/Lembaga (K/L) diterapkan
membawa dampak negatif disegala sektor kepada beberapa instansi berikut
perekonomian dan kehidupan di (Kemenkeu.go.id, 2020).
masyarakat.

Tabel 1. Realokasi Anggaran pada K/L


Kementerian/Lembaga Target
Kementerian Kesehatan Pengadaan obat buffer stock
Alat dan bahan pengendalian Covid-
19 Pengadaan APD
Pengiriman alat kesehatan ke
Natuna Pengadaan tes cepat Covid-
19 Sosialisasi dan edukasi
Pemeriksaan lab specimen Covid-19

169
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Penanganan Covid-19 pada RS Perguruan Tinggi


Negeri
Kementerian Pertahanan Pengadaan alkes dan rapid tes di RSPAD dan RS
dr. Sutoyo
Polri Anggaran satgas Covid-19 RS Polri
Kementerian Luar Negeri Evakuasi WNI
Pembelian tiket untuk WNI terlantar
Kementerian dan lembaga lainnya Peralatan pencegahan Covid-19:
Tenda disinfektan, sanitizer, thermo scanner,
masker, rapid tes, sarung tangan, dll.
Sumber: Kemenkeu.go.id

Selain itu, menyusul refocusing dan Insentif Pajak


realokasi, strategi penghematan juga Insentif pajak merupakan salah satu
dilakukan oleh pemerintah. Penghematan kebijakan fiskal yang dilakukan
belanja yang tidak berhubungan dengan pemerintah Indonesia untuk mengatasi
penanggulangan pandemi seperti biaya permasalahan ekonomi pada masa pandemi
rapat, honoranium, belanja barang, belanja (Silalahi & Ginting, 2020; Tambunan,
non-operasional, serta belanja lainnya 2020). Pada 21 Maret 2020, dikeluarkan
ditunda terlebih dahulu. Beberapa kegiatan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
proyek yang masih dapat dinegosiasikan Nomor 23 tahun 2020 oleh Menteri
pun ditunda oleh pemerintah demi Keuangan Indonesia, Sri Mulyani.
menghemat anggaran belanja. Di samping Peresmian PMK-23 tahun 2020 merupakan
itu, belanja terkait penanggulangan Covid- kebijakan pemerintah untuk memberikan
19, penanggulangan stunting, insentif pajak kepada para wajib pajak
penanggulangan penyakit menular (HIV- yang terdampak pandemi (Julita, 2020).
AIDS, TBC, DBD), serta pencegahan Insentif Pajak bertujuan untuk menjaga
kematian ibu dan bayi tetap pada porsinya, pertumbuhan ekonomi, daya beli
tidak dilakukan pengurangan atau masyarakat, dan produktivitas sektor
penghematan. tertentu tetap stabil saat masa pandemi
Covid-19 serta mendukung
penanggulangan dampak dari Covid-19.

21 Maret 2020
PMK-23/PMK.03/2020

27 April 2020
PMK-44/PMK.03/2020

16 Juli 2020
PMK-86/PMK.03/2020

14 Agustus 2020
PMK-110/PMK.03/2020

Gambar 1
Pergantian PMK tentang Insentif Pajak Indonesia

Berdasarkan gambar diatas, terlihat adanya revisi atau pergantian PMK


170
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

sebanyak empat kali. PMK-23 digantikan waktu penerapan kebijakan supaya lebih
oleh PMK-44, lalu digantikan lagi oleh berdampak kepada masyarakat. Ketiga,
PMK-86, dan akhirnya digantikan kembali menyederhanakan tata cara pemanfaatan
dengan PMK baru yaitu PMK-110. insentif sehingga lebih banyak masyarakat
Sehingga, Peraturan Menteri Keuangan yang memanfaatkan insentif. Terakhir,
(PMK) ini sebenarnya sangat fleksibel, meningkatkan efektivitas insentif bagi
menyesuaikan dengan keadaan yang dunia usaha dengan meningkatkan
terjadi di masyarakat. Selain kekuatan dan menambah jenis insentif
menyesuaikan dengan keadaan yang pajak. Untuk mencapai tujuan ini, tentunya
terjadi, pergantian peraturan ini memiliki ada perubahan pada isi kebijakan yang
beberapa tujuan lain (Direktorat Jenderal diberikan. Berikut adalah tabel untuk
Pajak, 2020b). Pertama, mempercepat membandingkan peraturan-peraturan yang
pemulihan ekonomi nasional dengan dikeluarkan kementerian keuangan
memperluas jangkauan sektor penerima Indonesia mengenai insentif pajak.
insentif. Kedua, memperpanjang jangka

Tabel 2. Perbedaan PMK-23 dengan PMK-44


Bentuk Insentif PMK-23 PMK-44
1. PPh Pasal 21 Ditanggung  Sektor manufaktur tertentu  Sektor tertentu (1.062 KLU)
Pemerintah (DTP) (440 KLU)  WP KITE
 WP KITE  WP Kawasan Berikat
 Insentif s.d September 2020  Insentif s.d September 2020
2. PPh Final UMKM Belum diberikan insentif  WP yang memiliki peredaran
Ditanggung bruto tertentu & dikenai PPh
Pemerintah(DTP) Final berdasarkan PP No. 23
Tahun 2018
 Insentif s.d. September 2020

3. PPh Final DTP pada Sektor Belum diberikan insentif Belum diberikan insentif
Padat Karya Tertentu
4. Pembebasan PPh Pasal 22  Sektor manufaktur tertentu  Sektor tertentu (431 KLU)
Impor (102 KLU)  WP KITE
 WP KITE  WP Kawasan Berikat
 Insentif s.d. September 2020  Insentif s.d September 2020

5. Pengurangan Angsuran Pengurangan sebesar 30%  Pengurangan sebesar 30%


PPh Pasal 25  Sektor manufaktur tertentu  Sektor tertentu (846 KLU)
(102 KLU)  WP KITE
 WP KITE  WP Kawasan Berikat
 Insentif s.d. September 2020  Insentif s.d. September 2020
6. Pengembalian  Sektor manufaktur tertentu  Sektor tertentu (431 KLU)
pendahuluan PPN sebagai (102 KLU)  WP KITE
PKP berisiko rendah bagi  WP KITE  WP Kawasan Berikat
WP yang menyampaikan  Insentif s.d. September 2020  Insentif s.d. September 2020
SPT Masa PPN lebih
bayar restitusi paling
banyak 5 miliar rupiah
Sumber: (Direktorat Jenderal Pajak, 2021)

171
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Berdasarkan tabel 2, terlihat adanya PMK-44. Seperti pada PPh 21, jumlah
beberapa perubahan dari PMK-23 dengan sektor bertambah sebanyak 622 Klasifikasi
PMK-44. Pertama, adanya perluasan Lapangan Usaha (KLU). Ketiga, adanya
sektor. Pada PMK-23, sektor yang penambahan sebuah insentif pada PMK-44
menerima hanya sektor manufaktur yang sebelumnya tidak ada di PMK-23,
sedangkan pada PMK-44 tidak dibatasi yaitu PPh Final UMKM ditanggung
jenis sektor. Kedua, adanya penambahan pemerintah.
jumlah sektor penerima insentif pada

Tabel 3. Perbedaan PMK-86 dengan PMK 110


Bentuk Insentif PMK-86 PMK-110
1. PPh Pasal 21  Sektor tertentu (1.189  Sektor tertentu (1.189 KLU)
Ditanggung Pemerintah KLU)  WP KITE
(DTP)  WP KITE  WP Kawasan Berikat
 WP Kawasan Berikat  Insentif s.d. Desember 2020
 Insentif s.d. Desember
2020
2. PPh Final UMKM  WP PP 23 Tahun 2018  WP PP 23 Tahun 2018
Ditanggung Pemerintah  Insentif s.d. Desember  Insentif s.d. Desember 2020
(DTP) 2020
3. PPh Final DTP pada Belum diberikan insentif PPh final jasa konstruksi DTP
Sektor Padat Karya dalam Program Percepatan
Tertentu Peningkatan Tata Guna Air Irigasi
(P3-TGAI) sejak PMK ini
diundangkan (14 Agustus 2020)
s.d. masa pajak Desember 2020
4. Pembebasan PPh Pasal  Sektor tertentu (721 KLU)  Sektor tertentu (721 KLU)
22 Impor  WP KITE  WP KITE
 WP Kawasan Berikat  WP Kawasan Berikat
 Insentif s.d. Desember  Insentif s.d. Desember 2020
2020
5. Pengurangan Angsuran Pengurangan sebesar 30% Pengurangan sebesar 50%
PPh Pasal 25  Sektor tertentu (1.013  Sektor tertentu (1.013 KLU)
KLU)  WP KITE
 WP KITE  WP Kawasan Berikat
 WP Kawasan Berikat  Insentif s.d. Desember
 Insentif s.d. Desember 2020, sejak:
2020  Masa pajak Pemberitahuan
disampaikan; atau
 Masa pajak Juli 2020: WP
yang telah diberitahu
6. Pengembalian  Sektor tertentu (716 KLU)  Sektor tertentu (716 KLU)
pendahuluan PPN  WP KITE  WP KITE
sebagai PKP berisiko  WP Kawasan Berikat  WP Kawasan Berikat
rendah  Insentif s.d. Desember  Insentif s.d. Desember 2020
2020
Sumber: (Direktorat Jenderal Pajak, 2021)

Tabel 3 menunjukkan perbedaan PMK-86 dan PMK-110. Pada tabel


172
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

tersebut hanya ada dua perbedaan. Impor adalah pembebasan pembayaran


Pertama, adanya penambahan sebuah pajak bagi pelaku usaha di bidang impor.
insentif yang sebelumnya tidak ada di Pemberian insentif ini diharapkan dapat
PMK-23, PMK-44, dan PMK-86. Insentif membantu pelaku impor Indonesia untuk
tersebut adalah PPh Final DTP Padat meningkatkan aktivitas usahanya di masa
Karya. Kedua, adanya penambahan pandemi Covid-19. Keempat, pengurangan
besaran pengurangan angsuran PPh 25 angsuran PPh Pasal 25. Pada PMK-110,
pada PMK-110, yaitu sebesar 20%. insentif berupa pengurangan angsuran PPh
Sedangkan, perbedaan antara PMK-44 Pasal 25 naik menjadi 50% dari
dengan PMK-86 terdapat pada jumlah sebelumnya sebesar 30%. Pemberian
sektor penerima insentif dan waktu insentif ini memperhatikan keadaan
pembayaran insentif. perekonomian Indonesia saat masa
Adapun penjelasan lebih lanjut pandemi, dimana menurunnya aktivitas
mengenai jenis-jenis insentif pajak dalam usaha bahkan banyak perusahaan yang
peraturan terbaru, PMK-110, sebagai tutup. Oleh karena itu, diharapkan melalui
berikut. Pertama, PPh Pasal 21 ditanggung insentif ini, pelaku usaha dapat
pemerintah. PPh atau Pajak Penghasilan meningkatkan produksi dan penjualannya.
Pasal 21 adalah pemotongan pajak atas Terakhir, insentif PPN. Insentif ini berlaku
penghasilan dari pekerjaan, jasa, atau kepada Pengusaha Kena Pajak (PKP)
kegiatan lainnya yang diterima oleh wajib eksportir dan non- eksportir berupa
pajak orang pribadi dalam negeri pengembalian kelebihan pembayaran pajak
(Direktorat Jenderal Pajak, 2013). Dalam (restitusi) dipercepat (Tambunan, 2020).
PMK-110, penghasilan pegawai, tetap
dipotong sesuai dengan PPh Pasal 21. SIMPULAN DAN SARAN
Namun, pemotongan pajak tersebut akan Pemerintah Indonesia telah serius
ditanggung oleh pemerintah sesuai dalam menangani permasalahan
ketentuan yang berlaku. perekonomien sebagai akibat dari pandemi
Kedua, PPh Final UMKM. Para Covid-19. Pemerintah merancang berbagai
pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah kebijakan fiskal untuk mendukung
(UMKM) diberikan insentif pajak oleh keberlangsungan perekonomian Indonesia.
pemerintah. Insentif tersebut berlaku pada Salah satunya dengan melancarkan
wajib pajak yang dikenai PPh Final refocusing anggaran demi
berdasarkan PP No. 23 tahun 2018. memprioritaskan segala pengeluaran yang
Berdasarkan insentif tersebut, tarif pajak berkaitan dengan pandemi Covid-19.
penghasilan final turun menjadi 0,5% bagi Pemerintah juga memberikan kesempatan
UMKM (Nugroho, 2020). Ketiga, PPh kepada pemilik badan usaha agar tetap
Final pada sektor padat karya tertentu. mempertahankan dan mengembangkan
Insentif PPh Final pada sektor padat karya usahanya ditengah pandemi, salah satu
merupakan insentif yang baru ditambahkan caranya adalah pengurangan beban pajak
pada PMK-110. Berdasarkan DDTCNews secara bertahap.
(2020), PPh final bidang jasa konstruksi ini Pemerintah pun menunjukkan
berlaku bagi wajib pajak dalam program keberpihakannya kepada sektor usaha
percepatan peningkatan tata guna air mikro kecil menengah (UMKM) dengan
irigasi (P3- TGAI). Tujuan pemberian pemberian insentif lewat beberapa
insentif ini untuk meningkatkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Tak
penyediaan air untuk irigasi bagi sektor hanya itu, masyarakat yang
pertanian Indonesia. perekonomiannya terdampak pandemi juga
Ketiga, pembebasan PPh Pasal 22 diberikan beberapa insentif pajak dan
Impor. Menurut Silalahi & Ginting (2020), bantuan sosial. Kendati demikian, dalam
insentif yang diberikan terkait PPh Pasal 22 pelaksanaannya pemerintah masih perlu
173
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

mengevaluasi kembali kinerjanya. DAFTAR PUSTAKA


Pemerintah harus membenahi kinerjanya Abimanyu, A. (2005). Kebijakan Fiskal
agar proses pelaksaan kebijakan tersebut dan Efektivitas Stimulus Fiskal di
dilakukan secara adil dan transparan. Indonesia: Aplikasi Model Makro
Pemerintah juga perlu memeriksa kembali MODFI dan CGE INDORANI.
dan memastikan bahwa bantuan-bantuan Jurnal Ekonomi Indonesia, 1, 1 (36-
yang diberikan pemerintah dapat tepat 48).
sasaran. Dengan demikian, Amiruddin. 2016. Pengaruh Persepsi
penyalahgunaan jabatan dan berbagai Masyarakat terhadap Pajak
kecurangan tidak terjadi lagi, terlebih di Penerangan jalan di Kecamatan
masa- masa sulit seperti pada pandemi Baiturrahman Kota Banda Aceh,
Covid-19 ini. Jurnal Visioner & Strategis, Volume
Perlu diperhatikan bahwa artikel ini 5 Nomor 1, Maret 2016, h. 85.
disusun sebelum adanya vaksinasi Covid- Ardianto, Y. (2019). Memahami Metode
19, sehingga kebijakan- kebijakan yang Penelitian Kualitatif.
telah disebutkan pada artikel ini belum Www.Djkn.Kemenkeu.Go.Id.
menyesuaikan dengan keadaan pasca Arieza, U. (2020). Melihat Lagi Manfaat
vaksinasi Covid-19. Oleh karena itu, Bansos Selamatkan Ekonomi RI dari
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk Resesi. CNN Indonesia. Arifin, D.
mendalami kebijakan fiskal terbaru yang (2020, April). Presiden Tetapkan
relevan dengan keadaan pasca vaksinasi COVID-19 Sebagai Bencana Nasional
Covid-19. - BNPB. Bnpb.Go.Id.
Melihat kondisi pasca vaksinasi Burhanuddin, C. I., & Abdi, M. N.
Covid-19, pemerintah hendaknya tetap (2020). Ancaman Krisis Ekonomi
memfokuskan kebijakan fiskal yang Global Dari Dampak Penyebaran
berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi Virus Corona (COVID-19). AkMen,
Indonesia, seperti program insentif pajak 17(April), 90–98.
guna meringankan wajib pajak dalam
membayar pajak. Dengan keringanan
tersebut, wajib pajak dapat lebih banyak Fathurrahman, A. (2012). Kebijakan Fiskal
mengkonsumsi barang dan jasa. Hal Indonesia Dalam Perspektif Ekonomi
tersebut dapat meningkatkan daya beli Islam: Studi Kasus Dalam
yang berimbas pada kenaikan ekonomi Mengentaskan Kemiskinan. Jurnal
Indonesia. Mengingat, meskipun vaksin Ekonomi & Studi Pembangunan,
Covid-19 sudah didistribusikan kepada 13(1), 72–82.
masyarakat, bukan berarti keadaan sudah https://doi.org/10.18196/jesp.13.1.126
kembali normal. Di samping itu, realokasi 5
anggaran yang sebelumnya hanya Feranika, A., & Haryati, D. (2020).
difokuskan kepada pengadaan barang dan Strategi Kebijakan Fiskal Terhadap
jasa penanganan Covid-19 hendaknya Output dan Inflasi pada Perekonomian
didistribusikan ke sektor lain seperti Indonesia dalam Menghadapi Dampak
pendidikan, perlindungan sosial, ketahanan Virus Covid 19. Business Innovation
pangan, teknologi informasi dan and Entrepreneurship Journal, 2(3),
komunikasi, serta pariwisata. Dengan 146–152.
pendistribusian tersebut, keadaan sosial https://doi.org/10.35899/biej.v2i3.154
dan ekonomi di Indonesia diharapkan Iping, B. (2020). Perlindungan Sosial
dapat kembali pulih. Melalui Kebijakan Program Bantuan
Langsung Tunai (BLT) di Era Pandemi
Covid-19: Tinjauan Perspektif
Ekonomi Dan Sosial. Jurnal
174
Jurnal Ekonomi, Volume 23 Nomor 3, Oktober 2021
Copyright @ 2021, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Manajemen Pendidikan Dan Ilmu 19. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi
Sosial, 1(2), 516–526. Syariah), 3(2), 156–167.
https://doi.org/10.38035/jmpis.v1i2.29 https://doi.org/10.36778/jesya.v3i2.19
0 3
Jufra, A. A. (2020). Studi Pemulihan dan Sudirman, I. W. (2014). Kebijakan Fiskal
Pengembangan Ekonomi Kreatif Sub- dan Moneter: Teori dan Empirikal.
Sektor Kuliner Pasca Pandemi Kencana.
(COVID-19) dalam Menunjang Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W.,
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Sulawesi Tenggara. Mega Aktiva : Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh,
Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J.,
9(2), 116–131. Chen, L. K., Widhani, A., Wijaya, E.,
Juliani, H. (2020). Kebijakan Fiskal : Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa,
Anggaran Belanja Negara Untuk F., Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti,
Perlindungan Sosial Dalam E. (2020). Coronavirus Disease 2019:
Penanganan Pandemi Covid 19. Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal
Administrative Law and Governance Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45.
Journal, 3(4), 392–348. https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415
Mankiw, N. Gregory. 2013. Teori Tambunan, M. R. U. . (2020). Kebijakan
Makroekonomi. Jakarta : Erlangga Perpajakan di Indonesia untuk
Meliala, Tulis S. dan Widianti, Francisca. Kemudahan Ekonomi saat Masa
2008. Oetomo, Perpajakan dan Pandemi Covid-19. Jurnal
Akuntansi Pajak. Jakarta: Semesta Administrasi Dan Kebijakan Publik,
Media. 5(2), 173–192.
Maulida, R. (2018). Fiskal: Pengertian, Wulandari, Niken, Mochamad Djuadi, dan
Tujuan, Instrumen, dan Macam- Rizki Yudhi Dewantara, 2015.
Macam Kebijakan Fiskal. Onine- Analisis Kepatuhan Wajib Pajak
Pajak.Com. terhadap Peraturan Daerah Kota
Muda, D. (2020). Dampak Pandemi Covid- Malang Nomor 16 Tahun 2010
19 Terhadap Perekonomian Indonesia. Kategori Pajak Rumah Kos. Jurnal
Jurnal Benefita, 5(2), 212–224. Perpajakan, Vol. 7 No. 1, 2015.
Muliati, N. K. (2020). Pengaruh Yamali, F. R., & Putri, R. N. (2020).
Perekonomian Indonesia di Berbagai Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi
Sektor Akibat Corona Virus Disease Indonesia. Ekonomis: Journal of
2019 (Covid-19). Widya Akuntansi Economics and Business, 4(2), 384–
dan Keuangan, 2(2), 78-86. 388.
Semiawan, C. R. (2010). Metode Zurjani, N. (2019). Dampak Kebijakan
Penelitian Kualitatif. Grasindo. Fiskal Dan Moneter Dalam
Setiawan, H. (2018). Analisis Dampak Perekonomian Indonesia. QE Journal,
Kebijakan Fiskal Dan Moneter 2(3), 36–511.
Terhadap Kinerja Makroekonomi Di
Indonesia Dengan Model Structural
Vector Autoregression (Svar). Jurnal
Ilmu Ekonomi Terapan, 3(2).
https://doi.org/10.20473/jiet.v3i2.9169
Silalahi, D. E., & Ginting, R. R. (2020).
Strategi Kebijakan Fiskal Pemerintah
Indonesia Untuk Mengatur
Penerimaan dan Pengeluaran Negara
Dalam Menghadapi Pandemi Covid-
175

Anda mungkin juga menyukai