Anda di halaman 1dari 10

KEBIJAKAN NEW NORMAL SEBAGAI SALAH SATU UPAYA

PRAGMATIS PEMERINTAHAN DALAM PENANGANAN PANDEMI


COVID-19 DITINJAU DARI SUBSEKTOR EKONOM qI

Ketua Tim & Anggota Kelompok :

Theresia Avilla Inez Sandresti E0019406


Edwina Prabamarwani E0019131
Millati Muarifa E0019259

Universitas Sebelas Maret Surakarta


Surakarta
2020
Diterapkannya kebijakan new normal merupakan upaya pembaharuan
ekonomi sebagai dampak dari penerapan PSBB. Penerapan PSBB sebelumnya
membawa perubahan besar bagi perekonomian baik di sektor personal maupun
nasional. Hal itu terlihat dari menjamurnya aktivitas PHK, bankrutnya UMKM,
stagnansi operasional pabrik, merosotnya GDP, turunya pendapatan riil
masyarakat dan pendapatan perkapita nasional, turun nya saham dibursa, sampai
terlebih pada penerbitan Kartu Prakerja yang menimbulkan polemik dimasyarakat.
Alhasil dampak ekonomi yang terjadi pada saat penerapan PSBB memberikan
efek domino bagi segala lini kehidupan. Kebijakan PSBB di tengah pandemi
covid19 telah melemahkan perekonomian negara. Beban negara yang semakin
tinggi membuat instabilitas perekonomian yang kemudian berdampak besar pada
semua sektor. Tidak bisa dipungkiri, pengeluaran negara yang semakin besar dan
naiknya beban ekonomi yang harus ditanggung negara membuat pemerintah
secara serta merta memberlakukan kebijakan new normal. Kebijakan ini diambil
dengan alasan utama untuk memulihkan kondisi ekonomi negara.

Keputusan dari adanya kebijakan New Normal ini nampaknya merupakan


sebuah upaya dari pemerintah yang dinilai pragmatis. Pragmatisasi ini bersifat
abrasif, yang artinya asal terabas. Mengapa asal terabas? Karena tidak adanya
kematangan konsep dalam memutuskan kebijakan New Normal dimana hanya
melihat dari satu sisi, yaitu memulihkan kondisi ekonomi negara tanpa melihat
kesiapan penyediaan fasilitas kesehatan dan pemahaman soal tatanan baru dari
masyarakat. Asal terabas disini juga karena kebijakan new normal tidak bisa
memberikan kepastian mutlak dengan data empiris nyata pada perbaikan
ekonomi, jika yang dimaksud bahwa dikeluarkanya kebijakan New Normal oleh
pemerintah unyuk memperbaiki roda perekonomian.. Namun, terlepas dari adanya
Ketidakmatangan konsep soal kebijakan New Normal. Hal tersebut tidak
mengurangi niat pemerintah untuk melanjutkan ekonomi agar dapat menjaga
stabilitas perekonomian.

Proses melanjutkan perekonomian diiniasi dengan dibukanya sektor-sektor


krusial seperti pasar, pusat berbelanjaan atau mall. Hal ini berdasarkan surat
edaran dari Menkes dan dari Mendag serta dari Kementerian Perdagangan dengan
Surat Edaran Nomor Nomor 12 Tahun 2020 perihal Pemulihan Aktivitas
Perdagangan yang dilakukan di Masa Pandemi Covid 19 dan Kenormalan Baru
(Magdalena, 2020). Protokol Kesehatan yang diharapkan oleh pemerintah
dilakukan oleh seluruh sektor ekonomi terhadap pembukaan sektor industri antara
lain : adanya 1 pintu masuk dan keluar, kewajiban cuci tangan dan pemberian
hand sinitizer, cek suhu tubuh, penghimbauan penggunanaan apd seperti pakaian
yang tertutup dan pewajiban penggunaaan masker bagi pengunjung atau
konsumen serta penerapan ganjil genap pada pertokoan atau kios-kios,
pemberlaukan jam kunjungan, pengaturan jarak antrian, alat pelindung di kasir
oleh penyedia barang atau jasa. Selain dari adanya inisiasi pembukaan baik mall
atau kios terdapat pula upaya pembukaan kembali 9 sektor antara lain
pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan
peternakan, perikanan, logistik dan transportasi barang (Arie Basuki, 2020)
sebagai bentuk upaya perbaikan perekonomian di era new normal.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa kebijakan New Normal ini
tidak dapat memberikan kepastian pada upaya perbaikan ekonomi Indonesia.
Bukan tidak mungkin walaupun segala macam protokol kesehatan telah
diberlakukan, masyarakat tetap tidak melakukan kegiatan ekonomi seperti jual
beli dan tidak menutup kemungkinan sektor perekonomian akan kembali lagi dari
titik 0 dan mengalami stagnasi. Hal ini dibuktikan lewat sebuah survey dimana
pengunjung pasar, pusat perbelanjaan atau mall masih hanya berkisar pada angka
10% sampai 20% (Atep Burhanudin, 2020) dan hal ini justru menimbulkan
permasalahan baru. Pemasukan yang ada tidak mampu menutup beban biaya
operasional pelaku industri sehingga harapan dari adanya peningkatan
perekonomian masyarakat masih jauh dari yang dicanangakan.

Selain usaha pemerintah memperbaiki kegiatan perekonomian lewat


pembukaan sektor-sektor usaha, pemerintah juga tidak luput dalam hal kegiatan
mobiltas masyarakat yaitu pembukaan Armada transportasi. Sektor transportasi
juga mulai menerapkan system New Normal sejak dikeluarkannya Peraturan
Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 18/2020 dan Permenhub Nomor
25/2020. Penerapan protokol kesehatan dengan pembatasan penumpang 50% dan
prinsip jaga jarak telah di upayakan oleh stakeholder transportasi terkait. Dari sisi
angkutan laut, saat ini yang tengah dilakukan pendistibusian logistik dan upaya
menggerakan ekonomi rakyat. Di sektor transportasi udara, pihak maskapai juga
telah menerapkan protokol kesehatan dengan pengurangan jumlah penumpang.
Namun, lagi-lagi. Kebijakan New Normal tidak dapat memberikan kepastian
perbaikan ekonomi serta malah melahirkan masalah baru yaitu meningkatnya
harga transportasi umum hingga 2 kali lipat lebih mahal. Hal itu yang menjadi
keluhan masyarakat dan sekaligus bukti bahwa kebijakan new normal memanglah
seuatu kebijakan yang pragmatis.

Penerapan kebijakan new normal memang tidaklah memperhatikan


kematangan konsep. Hal ini disadari oleh penulis bahwa ketidakmatangan konsep
terjadi karena tidak adanya sinergitas antara harapan pemerintah dan tindakan
masyarakat dalam upaya menggerakan roda perekonomian di tatanan baru.
Menurut penulis hal ini terjadi karena adanya dua faktor, pertama ketidaksiapan
pemerintah dalam penerapan kebijakan new normal karena hanya berorientasi
pada pemulihan perekeononian sehingga masih terdapat kebijakan-kebijakan yang
memunculkan ekses baru seperti : merosotnya roda perekonomian ke titik awal
dan meningkatnya harga transportasi umum. Serta faktor yang kedua adalah
kurangnya pemahaman masyarakat akan pemberlakuan tatanan kehidupan baru,
hal ini dikarenakan karena pemerintah tidak memberikan sosialisasi yang
komprehensif tentang cara berperilaku di kehidupan dengan tatanan baru.

Kebijakan New Normal yang dianggap sebagai suatau eskalasi dalam


memperbaiki perekonomian Indonesia nampaknya malah memberikan ekses baru
dalam roda perekonomian terbukti banyaknya kemunduran ekonomi yang terjadi
di lapangan dan juga, justru melonggarkan kesiapsiagaan masyarakat Indonesia
dalam menghadapi pandemi ini. Mayarakat yang masih abai dan apatis ditambah
tidak adanya konsep yang matang justru akan menimbulkan permasalahan
ekonomi jangka panjang. Oleh sebab itu, penulis selaku mahasiswa dan juga
representasi dari generasi muda berkeinginan untuk memaparkan solusi yang tetap
dapat menyelamatkan roda perekonomian tetapi tidak melonggarkan
kesiapsiagaan warga dan masyarakat sekitarnya menyoal protokol kesehatan yang
ada.

Penulis dalam hal ini melihat melalui prespektif dualisme peran yaitu
peran sebagai seorang mahasiswa dan juga sebagai generasi yang turut langsung
merasakan tantangan dari kebijakan New Normal itu sendiri. Solusi yang dicoba
diberikan kepada pemerintah adalah berhenti memberikan pernyataan yang
bersifat hanya membuat tenang gejolak masayarakat tapi memberikan rasa aman.
Oleh sebab itu, penulis merencanakan sebuah usulan berupa sebuah aplikasi yang
dapat menjadi wadah dan perpanjangan tangan informasi kepada masyarakat
untuk menciptakan situasi aman. Dimana aplikasi ini mengakomodir data yang
diberikan oleh pemerintah pusat yang membentuk sinergitas secara vertikal
dengan pemerintah daerah dalam hal kesehatan dan badan pengendalian bencana.

Aplikasi yang ingin penulis ciptakan sebagai wadah informasi ini berisi
konten-konten edukasi soal covid-19. Dimana dalam sudut pandang generasi
muda era penulis saat ini sektor ekonomi serta mobilitas memiliki urgensi penting
sebagai informasi untuk membantu sosialiasi kepada masyarakat mengendalikan
proses penyebaran virus. Konten yang harus diangkat untuk memberikan rasa
aman pada masyarakat antara lain berupa:

1. Maping atau visualisasi cetak biru lokasi daerah persebaran tinggi,


serta menunjukan kluster-kluster baru penyebaran covid
2. Jumlah penyediaan fasilitas kesehatan serta daftar Rumah Sakit yang
menjadi rujukan test covid
3. Jenis industri atau pusat perekonomian yang telah menetapkan standar
protocol kesehatan sesuai intruksi Surat Edaran Nomor Nomor 12
Tahun 2020 perihal Pemulihan Aktivitas Perdagangan yang dilakukan
di Masa Pandemi Covid 19 dan Kenormalan Baru
4. Adanya layanan sosialisasi digital lewat iklan berupa Tata Cara
Berperilaku dalam situasi New Normal yang dilakukan oleh system
aplikasi
Diharapkan dengan adanya sebuah kolaborasi antara pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah dalam bidang pelayanana kesehatan serta
pengendalian bencana dan bersamaan dengan Aplikasi yang dirancang
oleh Generasi Muda dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat
untuk memulai aktivitas New Normal. Ketika masyarakat merasa aman,
angka kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat,
sehingga stabilitas Negara dapat terkendali. Masyarakat yang merasa aman
akan mulai melakukan aktivitas ekonomi. Sehingga sudah tentu
masyarakat pun akan menuruti intruksi protokol kesehatan.

Ketika aktivitas ekonomi berjalan seperti biasa, kemungkinan adanya


inflasi, deflasi, kemorosotan pendapatan bahkan adanya penurunan nilai
ekonomi akan berangsur membaik. Stagnansi ekonomi akan berangsur
membaik sehingga, perekonomian Indonesia akan memcapai situasi
ekuilibrium. Sehingga Aplikasi [CUMA MILLA WKWKW] berhasil
mewujudkan perbaikan seperti yang diharapakan oleh generasi muda
jaman sekarang dengan tetap memperhatikan ekonomi sekaligus
memberikan kesiap-siagaan masyarakat akan protokol kesehatan yang ada.

Sebagai generasi muda yang berhadapan langsung dengan tantangan di


era new normal, hal-hal kreatif sekaligus solutif sangat penting mengingat
peran generasi muda sebagai agen of change dalam masyarakat. Oleh
karenanya,dengan mengangkat permasalahan perekonomian di era new
normal,kami tetap menginginkan roda perekonomian tetap berjalan
sekaligus menciptakan masyarakat yang paham dan siap siaga dengan
peraturan dari protokol yang telah disiapkan pemerintah. Tantangan kita
sebagai generasi muda adalah mampu melihat permasalahan ekonomi
yang muncul secara luas namun tetap memberikan batasan dalam rangka
memberikan kontribusi yang solutif. Untuk itu kami percayaa
perekonomian akan berjalan dengan semestinya jika kondisi yang berada
dilapangan memungkinkan. Hal tersebut dikarenakan perasaan aman dari
masyarakat nya,oleh sebab itu. Aplikasi kami yang bernama CUMA
MILLA dapat menjadi solusi inovatif.
DAFTAR PUSTAKA

Arie Basuki. (2020, 06 9). Uang. Retrieved 06 20, 2020, from merdeka.com:
https://www.merdeka.com/uang/pembukaan-9-sektor-bisnis-di-new-
normal-selamatkan-ekonomi-dan-tenaga-kerja.html

Atep Burhanudin. (2020, 06 18). Ekonomi. Retrieved 06 20, 2020, from rri.co.id:
https://rri.co.id/nasional/853834/mal-di-kota-bandung-masih-sepi-
pengunjung?
utm_source=search&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General
%20Campaign&utm_query=pengunjung%20mal

Magdalena. (2020, 06 10). Ekonomi. Retrieved 06 20, 2020, from rri.co.id:


https://rri.co.id/ekonomi/850426/gelombang-kedua-covid-19-dan-
imbasnya-pada-perekonomian
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama* : Theresia Avilla Inez Sandresti

Tempat, tanggal lahir : Semarang,10 September 2001

Program Studi : Ilmu Hukum

Fakultas : Ilmu Hukum

Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Judul Esai :Kebijakan New Normal Sebagai Salah Satu Upaya


Pragmatis Pemerintah dalam Penanganan Pandemi Covid-19 ditinjau dari
Subsektor Ekonomi
Dengan ini menyatakan bahwa esai yang saya ajukan pada Lomba Esai Nasional
Pesta Daring UNJ ini adalah benar karya saya sendiri tanpa tindakan plegiarisme.

Apabila di kemudian hari ternyata pernyatan saya tersebut tidak benar, saya
beredia menerima sanksi yang berlaku.

Tempat, tanggal 19 bulan 06 tahun 2020

Yang Menyatakan,

Materai Rp 6.000

(Theresia Avilla Inez Sandresti)

E0019406

Biodata Ketua

1. Nama Lengkap Theresia Avilla Inez Sandresti


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Ilmu Hukum
4. NIM E0019406
5. Tempat dan Tanggal Lahir Semarang,10 September 200
6. Alamat Jalan Cempaka 2 RT 05/RW02
Gebalan, Jurangombo Utara
7. Alamat E- Mail inezsandresti09@gmail.com
8. No. Telepon / HP 089623871268

Biodata Anggota 1

1. Nama Lengkap Edwina Prabamawarni


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Ilmu Hukum
4. NIM E0019131
5. Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 7 April 2002
6. Alamat Wonokarto Rt/Rw 02/8 Wonogiri,
Jawa Tengah
7. Alamat E- Mail edwinawina60@gmail.com
8. No. Telepon / HP 082322879698

Biodata Anggota 2

1. Nama Lengkap Millati Mu'arrifa


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Ilmu Hukum
4. NIM E0019259
5. Tempat dan Tanggal Lahir Purworejo, 16 Juni 2001
6. Alamat Kiyangkongrejo RT02/RW03,
Kutoarjo, Purworejo
7. Alamat E- Mail millaarf@gmail.com
8. No. Telepon / HP 081910424403

Anda mungkin juga menyukai