Anda di halaman 1dari 3

Ekonomi Tepat Bagi Indonesia Pada Masa Covid-19

Finadianti
19/439939/FI/04601

Pada masa pandemi yang melanda seluruh dunia saat ini memiliki pengaruh tidak
hanya pada aspek kesehatan saja melainkan aspek ekonomi. Ekonomi adalah suatu
kegiatan penyalurkan barang atau jasa yang telah diproduksi oleh produsen kepada
masyarakat luas baik sebagai bentuk pemenuhan kegiatan kehidupan sehari-hari
ataupun untuk pemenuhan keinginan semata. Ekonomi juga adalah sebagai aspek
penting dalam pelaksanaan kegiatan suatu negara. Hal yang dimaksud disini yaitu
kegiatan ekonomi sendiri adalah salah satu cara suatu negara untuk dapat bersaing dan
memenuhi kebutuhan negararannya sendiri baik dalam aspek pembangunan, kesehatan,
keamanan dan lain-lain. Maka dari itu bagaimana perkebangan kegiatan ekonomi yang
ada di Indonesia selama masa pandemi Covid-19? Apakah hal yang tepat dilakukan
untuk mempertahankan atau bahkan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia dimasa
pandemi ini?
Indonesia adalah salah satu negara yang merasakan dampak Covid-19. Dampak
yang dirasakan bukan hanya sampai pada masalah kesehatan melainkan juga masalah
ekonomi. Perekonomia makro dan mikro yang ada di Indonesia sendiri kemudian
harusalah berusaha untuk beradaptasi agar tetap dapat mempertahakan niai jual. Namun
adanya pandemi ini juga mempengaruhi kegiatan ekspor dan impor serta perdagangan
di Indonesia yang mengakibatkan adanya penurunan jumlah pemasukan pajak. Banyak
para pekerja yang menjadi pengangguran dikarenakan perusahaan ataupun dagangan
mereka yang tidak dapat dilanjutkan karena telah mengalami kebangkrutan. Kegiatan
perekonomian sendiri akan berjalan sukses jika konsumen melakukan permintaan
kepada produsen yang kemudian barang atau jasa tersebut disalurkan oleh distributor.
Namun, pada masa pandemi Covid-19 di Indoneisa, pemerintah dengan berat hati
memberikan kebijakan pembatasan kegiatan yang menyebabkan turunya permintaan
konsumen teradap produsen.
Dengan adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia, apakah hal yang tepat
dilakukan untuk menyelatkan perekonomian Indonesia? Sejauh ini, hal yang tepat
dilakukan pemerintah adalah berusaha untuk meningkatkan minat konsumen agar
kegiatan produksi dan distribusi tetap berjalan. Namun dilihat dari faktor lapangan,
dengan adanya pembatasan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah juga menghambat
aspek produksi dan distribusi. Maka, saya asumsikan bahwa pemerintah memang terlalu
fokus kepada masalah kesehatan saja dibandingkan masalah aspek perekonomian.
Adanya kegiatan PPKM yang dilakukan pemerintah baru-baru ini adalah salah satu
contohnya. Pemerintah berusaha menekan jumlah kasus penularan Covid-19, namun hal
ini berakibat penurunan bagi kegiatan ekonomi.
Dari pandangan saya bahwa hal tepat yang dapat dilakukan pemerintah untuk
mempertahakan nilai beli konsumen atau bahkan menaikannya adalah dengan cara
mempertahankan mobilitas dan interaksi langsung antar pelaku ekonomi. Pemerintah
harus berkontribusi aktif untuk menjaga sirklus perekonomian baik dalam skala besar
maupun skala kecil. Pemerintah juga harus lebih fokus dalam melakukan riset-riset
dampak adanya Covid-19 bagi perekonomian baik nasional maupun daerah agar dapat
menemukan akar masalah penurunan ekonomi. Dalam menghadapi pandemi Covid-19,
pemenrintah harus bekerja sama dengan berbagai situs penyedia layanan online untuk
menaikan nilai beli serta konsumsi masyarakat. Dengan cara pengalihan kegiatan
perekonomian dari interaksi langsung menjadi interaksi secara online dapat membantu
meningkatkan efektivitas kegiatan jual beli yang berdampak pada stabilnya jumlah
produksi. Dengan demikian, proses distribusi akan menyesuaikan.
Pada situasi saat ini, pergeseran sektor potensial nasional dari industri manufaktur
dan konstruksi menjadi sektor komunikasi, kesehatan, jasa keuangan, dan pendidikan
sangatlah jelas terasa. Dari riset yang dilakukan oleh Divisi Riset Ekonomi PT SMI,
permintaan terhadap Skilled labor akan mengalami peningkatan sementara sektor yang
menyerap tenaga kerja unskilled akan mengalami perlambatan pertumbuhan sehingga
mengalami peningkatan pengangguran unskilled yang dapat bersifat permanen karena
adanya ketidaksesuaian dengan kebutuhan tenaga kerja skilled yang meningkat ketika
perekonomian pulih.
Jika pemerintah mengambil tindakan dengan memberikan modal kepada para
penganggur unskilled agar dapat memulai modal usaha maka hal tersebut hanya akan
menjadi untung-untungan karena ketidakstabilan tindak konsumsi. Hal yang tepat
dilakukan adalah mendorong percepatan dan permudahan proses vaksinasi agar adanya
kegiatan pembatasan dapat sedikit diperlonggar setidaknya bagi pelaku ekonomi.
Adanya pergeseran pelaksanaan kegiatan ekonomi dari offline menjadi online
memang sangat mengejutkan. Namun, para pelaku ekonomi haruslah tanggap dalam
beradaptasi dalam keterbaruan kegiatan ekonomi. Pada akhirnya, cara satu-satunya
adalah agar ekonomi pulih perlahan adalah waktu dan keterbiasaan. Dengan menjalani
pola hidup baru dengan pengalihan kegiatan perekonomian offline menjadi online akan
menjadi solusi tepat bagi proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Pemerintah harus
menjalankan program sosialisasi untung menghimpun agar masyarakat mengerti akan
terknologi serta mengajarkan sistem ekonomi baru ini ke sekolah-sekolah. Dengan
demikian, maka akan muncul new habit yang dapat memnuhi dan disesuaikan dengan
kebutuhan sehari-hari manusia. Kemudian akan muncul fleksibilitas bagi kegiatan
ekonomi yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.

Referensi,

- PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). (2020). Potret Ekonomi Indonesia di Tengah


Pandemi Covid-19: Kumpulan Studi untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia. Monthly
Economic Update (MEU) edisi Desember 2020.
- Nasution, Dito Aditia Darma. Iskandar Muda. Erlina. (2020). Dampak Pandemi
COVID-19 terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal Benefita 5(2) July 2020
(212-224).

Anda mungkin juga menyukai