Anda di halaman 1dari 6

KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA SETELAH PANDEMI COVID-19

Syarifatul Kholifah
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung
E-mail : syarifatulkholifah35@gmail.com
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Covid-19 terhadap


perekonomian Indonesia saat ini dan jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian
kepustakaan analisis data ,reduksi data,display data dan verifikasi/kesimpulan hasil
penelitian ini menunjukan dampak Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia saat ini
dengan berbagai dampak yang terjadi pada perekonomian karena pandemic Covid-19
yang terjadi pada sat ini maka itu perlu mengetahui dampak-dampak yang terjadi yaitu
terjadi kesusahan dalam mencari lapangan pekerjaan,susah untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari dan juga tidak mempunyai penghasilan dalam memenuhi kebutuhan
untuk sehari-hari dn juga banyak kesusahan yang di terima dari semua sector
perekonomian dalam semua bidang juga merasakan dampak dari Covid-19.

Kata kunci : Covid-19, Dampak Covid-19, Perekonomian Indonesia

PENDAHULUAN

Virus corona adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini
di sebut covid-19. Virus corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang
lebih parah seperti sindrom pernapasan akut parah.

Indonesia adalah salah satu negara yang memberlakukan larangan perjalanan ke


luar negeri untuk mengurangi penyebaran virus. Larangan ini menyebabkan sejumlah
maskapai membatalkan penenrbangannya dan beberapa maskapai terpaksa tetap
beroperasi meskipun mayoritas bangku pesawatnya kosong demi memenuhi hak
penumpang.

Keadaan ini menyebabkan pemerintah bertindak dengan memberikan kebijakan


untuk mengatasi masalah tersebut.
Bank indonesia mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik untuk
menjaga agar inflasi dan stabilitas eksternal tetap terkendali serta memperkuat
momentum

pertumbuhan ekonomi. Hal ini di latar belakangi perkembangan teknologi yang


sangat pesat sehingga mengubah tatanan ekonomi dan keuangan digital.

Namun, partisipasi masyarakat dalam perekonomian khususnya kelompok muda,


dan umkm di pandang belum optimal, sehingga membutuhkan uapaya untuk membuka
akses kepada mereka dalam kegiatan perekonomian melalui pemanfaatan teknologi.

Perekonomian di indonesia kini Tentu saja keadaan ekonomi Indonesia telah


terdampak oleh pandemi yang berlangsung selama dua tahun terakhir. Pandemi
menyebabkan berbagai penurunan dalam sektor ekonomi yang merupakan konsekuensi
dari pembatasan sosial. Munculah pertanyaan di benak kita, bagaimanakah cara kita
untuk mengembalikan kondisi ekonomi kita?

Sebelum pandemi terjadi, terdapat tiga tantangan yang selalu menjadi perbincangan,
yakni rendahnya daya saing ekonomi dalam lingkup ASEAN yang disebabkan oleh
rendahnya produktivitas pekerja Indonesia. Dua faktor lainnya terdiri dari perbandingan
kebutuhan modal untuk produksi di Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara
lain dan rendahnya kepastian hukum.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Covid-19 terhadap perekonomian
Indonesia saat ini. Dalam penulisan ini peneliti menggunakan penelitian kepustakaan yaitu dalam
proses pengambilan datanya tidak perlu terjun kedalam lapangan secara langsung tetapi
mengambil berbagai sumber refernsi yang mendukung suatu penelitian ini. Penelitian ini berjenis
penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menyimak serta mencatat informasi penting
dalam melakukan analisis data dengan cara reduksi data, display data dan gambaran kesimpuan
sehingga mendapatkan suatu gambaran kesimulan mengenai studi literatur untuk dikembangkan
dalam penelitian ini dan untuk validasi datanya menggunakan triangulasi sumber data.
PEMBAHASAN

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian


yang di wujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Perekonomian mengalami
ekpansi jika ada pertumbuhan positif. Sebaliknya, perekonomian mengalami kontraksi jika
pertumubuhanya negatif. Namun, pertumbuhan ekonomi saja tidak menjamin pembangunan
manusia. Selain pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam statistik PDB dan pendapat
perkapita, diperlukan adanya jaminan keamanan, tersedianya akses pendidikan dan layanan
kesehatan dan pendidikan. Maka, berkembanglah konsep indeks pembangunan manusia (IPM).

Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari Produk Domestuk Bruto (PDB) sebab pada
prinsipnya, pertumbuhan ekonomi dapat di pahami sebagai pertambahan pendapatan nasional
atau pertambahan output atas barang dan jasa yang di produksi dalam kurun waktu setahun.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbhan perekonomian antara lain :

1. Sumber daya manusia (SDM)


2. Akumulasi modal
3. Tenaga manajerial dan organisasi produksi
4. Teknologi
5. Pembagian kerja dan perluasan skala produksi
6. Faktor politik dan administrasi pemerintah
7. Asperk sosial budaya

1. Pandemi covid-19
Wabah covid-19 berawal dari Wuhan, Cina. Pada 31 Desember 2019, WHO China
Country Office melaporkna kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Cina. Virus ini memiliki ciri-ciri penyera g pada pernapasan seperti flu.

Sampai tanggal 30 Agustus 2020, di laporkan total kasus konfirmasi mencapau 25 juta
lebih dengan jumlah lebih 850,6 ribu lebih kematian ada 213 negara dan dua kawasan terrtori
yang terdampak pandemic covid-19. Hampir separuhnya dilaporkan memiliki lebih dari 50 ribu
kasus dengan lebih dari 1.000 kematian. Setiap hari selama Juli-Agustus 2020m, rata-rata ada
tambahan 250 ribu kasus dan 6.000 kematian
Banyak pihak, pakar perorangan maupun lembaga kredibel, menghkhawatirkan pandemi
tak hanya berdampak krisis ekonomi namun juga depresi ekonomi dengan besarab dampak lebih
kuat dan besar dan lebih lama di banding krisis 1997-1998. Pandemi juga telah berdampak luar
biasa bagi perekonomian dunia.

Pasar modal daan perekonomian berkembang di proyeksi IMF bakal menghadapi


pertumbuhan per kapita negatuf pada 2020. Pasar dan negara berkembang, kecuali China,
diperkirajab bakal mengalami pukulan lebih besar dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto
(PDB) daripada negara maju di tahun 2020 hingga 2021.

1. Dampak Pandemi Terhadap Prekonomian

Keadaan ekonomi di Indonesia telah terdampak oleh pandemi yang berlangsung selama
dua tahun terakhir ini. Pandemi menyebabkan berbagai penurunan dalam sektor ekonomi
yang merupakan konsekuensi dari pembatasan sosial.

Terdapat tiga hal pokok yang di batasi pada hari ini, yakni leadaan sebelum, saat, dan
sesudah pandemi. Sebelum pandemi terjadi, terdapat tiga tantangan yang selalu menjadi
perbincangan, yakni rendahnya daya sainng ekonomi dalam lingkup ASEAN yang di sebabkan
oleh rendahnya terdiri dari perbandingan kebutuhan Indonesia. Duan faktor di Indonesia lebih
tinggi jika di bandingkan dengan negara lain dan rendahnya lapasitas hukum.

Dalam lingkup global, daya saing Indonesia memiliki satu isu utama, yakni pendidikan
dasar dan kesehatan. Kedua hal tersebut seharusnya dibedakan antara sekolah dan belajar dan
ada pembahasan khusus pada masing-masing poin tersebut. Hal ini bertujuan agar anak-anak
Indonesia bisa belajar untuk bisa bersekolah. “Saat ini banyak anak Indonesia yang bersekolah,
namun belum bisa belajar,” ujar Dekan FEB UI tersebut. Selanjutnya hal yang diperlukan
adalah efisiensi tenaga kerja yang relatif tidak produktif dan siap menyambut teknologi.

Tahun 2020 lalu, ekonomi kita bertumbuh negatif dan mulai pulih pada tahun 2021.
Lebih lanjut Teguh menyampaikan, pada 2021, ekonomi Indonesia mengalami pemulihan
akibat dari kebijakan yang berupa koordinasi fiskal dan moneter yang baik. Hal ini terlihat dari
turunnya dana stimulus dalam usaha perbaikan ekonomi, PPKM, dan lancarnya program
vaksinasi. Beruntungnya, pada kondisi itu komoditas gas dan batu bara naik.
Ia mengatakan, setelah pandemi, akan terdapat pembangunan ekonomi yang hijau,
berkelanjutan, dan inklusif. Tahap pertama adalah memiliki ketahanan ekonomi yang kuat
terhadap disrupsi. Kemudian digalakkannya bantuan sosial kepada masyarakat dan berusaha
menekan resesi ekonomi. Tahap selanjutnya adalah proses pemulihan ekonomi berkelanjutan,
dan terakhir secara jangka panjang menghadirkan ekonomi yang hijau, digital, inklusif, dan
stabil.

KESIMPULAN

Pandemi covid-19 banyak mempengaruhi dalam perkembangan perekonomian di


Indonesia. Variabel kasus pandemi, waktu paparan, jumlah penduduk, perbedaab kawasan dan
perbedaan status negara berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi negara terdampak dengan
koefisien korelasi 0.6373.

Dibandingkan dengan kondisi perekonomian di tahun 2019, Kepala BKF mengatakan


Indonesia adalah salah satu negara yang sudah keluar dan berada di atas kondisi pra-pendemi.
Sebagai contoh, di kuartal pertama 2022 ini, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah
berada di atas rata-rata produk domestik bruto (PDB) di tahun 2019.

Dibandingkan dengan kondisi perekonomian di tahun 2019, Kepala BKF mengatakan


Indonesia adalah salah satu negara yang sudah keluar dan berada di atas kondisi pra-pendemi.
Sebagai contoh, di kuartal pertama 2022 ini, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah
berada di atas rata-rata produk domestik bruto (PDB) di tahun 2019.

Dibandingkan dengan kondisi perekonomian di tahun 2019, Kepala BKF mengatakan


Indonesia adalah salah satu negara yang sudah keluar dan berada di atas kondisi pra-pendemi.
Sebagai contoh, di kuartal pertama 2022 ini, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah
berada di atas rata-rata produk domestik bruto (PDB) di tahun 2019.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/kondisi-perekonomian-indonesia-semakin-membaik/

https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/423/240

https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/423/240

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/26/184500569/faktor-yang-memengaruhi-
pertumbuhan-ekonomi?page=all

Anda mungkin juga menyukai