Syarifatul Kholifah
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Sultan Agung
E-mail : syarifatulkholifah35@gmail.com
Abstract
PENDAHULUAN
Virus corona adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini
di sebut covid-19. Virus corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang
lebih parah seperti sindrom pernapasan akut parah.
Sebelum pandemi terjadi, terdapat tiga tantangan yang selalu menjadi perbincangan,
yakni rendahnya daya saing ekonomi dalam lingkup ASEAN yang disebabkan oleh
rendahnya produktivitas pekerja Indonesia. Dua faktor lainnya terdiri dari perbandingan
kebutuhan modal untuk produksi di Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara
lain dan rendahnya kepastian hukum.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Covid-19 terhadap perekonomian
Indonesia saat ini. Dalam penulisan ini peneliti menggunakan penelitian kepustakaan yaitu dalam
proses pengambilan datanya tidak perlu terjun kedalam lapangan secara langsung tetapi
mengambil berbagai sumber refernsi yang mendukung suatu penelitian ini. Penelitian ini berjenis
penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menyimak serta mencatat informasi penting
dalam melakukan analisis data dengan cara reduksi data, display data dan gambaran kesimpuan
sehingga mendapatkan suatu gambaran kesimulan mengenai studi literatur untuk dikembangkan
dalam penelitian ini dan untuk validasi datanya menggunakan triangulasi sumber data.
PEMBAHASAN
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari Produk Domestuk Bruto (PDB) sebab pada
prinsipnya, pertumbuhan ekonomi dapat di pahami sebagai pertambahan pendapatan nasional
atau pertambahan output atas barang dan jasa yang di produksi dalam kurun waktu setahun.
1. Pandemi covid-19
Wabah covid-19 berawal dari Wuhan, Cina. Pada 31 Desember 2019, WHO China
Country Office melaporkna kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Cina. Virus ini memiliki ciri-ciri penyera g pada pernapasan seperti flu.
Sampai tanggal 30 Agustus 2020, di laporkan total kasus konfirmasi mencapau 25 juta
lebih dengan jumlah lebih 850,6 ribu lebih kematian ada 213 negara dan dua kawasan terrtori
yang terdampak pandemic covid-19. Hampir separuhnya dilaporkan memiliki lebih dari 50 ribu
kasus dengan lebih dari 1.000 kematian. Setiap hari selama Juli-Agustus 2020m, rata-rata ada
tambahan 250 ribu kasus dan 6.000 kematian
Banyak pihak, pakar perorangan maupun lembaga kredibel, menghkhawatirkan pandemi
tak hanya berdampak krisis ekonomi namun juga depresi ekonomi dengan besarab dampak lebih
kuat dan besar dan lebih lama di banding krisis 1997-1998. Pandemi juga telah berdampak luar
biasa bagi perekonomian dunia.
Keadaan ekonomi di Indonesia telah terdampak oleh pandemi yang berlangsung selama
dua tahun terakhir ini. Pandemi menyebabkan berbagai penurunan dalam sektor ekonomi
yang merupakan konsekuensi dari pembatasan sosial.
Terdapat tiga hal pokok yang di batasi pada hari ini, yakni leadaan sebelum, saat, dan
sesudah pandemi. Sebelum pandemi terjadi, terdapat tiga tantangan yang selalu menjadi
perbincangan, yakni rendahnya daya sainng ekonomi dalam lingkup ASEAN yang di sebabkan
oleh rendahnya terdiri dari perbandingan kebutuhan Indonesia. Duan faktor di Indonesia lebih
tinggi jika di bandingkan dengan negara lain dan rendahnya lapasitas hukum.
Dalam lingkup global, daya saing Indonesia memiliki satu isu utama, yakni pendidikan
dasar dan kesehatan. Kedua hal tersebut seharusnya dibedakan antara sekolah dan belajar dan
ada pembahasan khusus pada masing-masing poin tersebut. Hal ini bertujuan agar anak-anak
Indonesia bisa belajar untuk bisa bersekolah. “Saat ini banyak anak Indonesia yang bersekolah,
namun belum bisa belajar,” ujar Dekan FEB UI tersebut. Selanjutnya hal yang diperlukan
adalah efisiensi tenaga kerja yang relatif tidak produktif dan siap menyambut teknologi.
Tahun 2020 lalu, ekonomi kita bertumbuh negatif dan mulai pulih pada tahun 2021.
Lebih lanjut Teguh menyampaikan, pada 2021, ekonomi Indonesia mengalami pemulihan
akibat dari kebijakan yang berupa koordinasi fiskal dan moneter yang baik. Hal ini terlihat dari
turunnya dana stimulus dalam usaha perbaikan ekonomi, PPKM, dan lancarnya program
vaksinasi. Beruntungnya, pada kondisi itu komoditas gas dan batu bara naik.
Ia mengatakan, setelah pandemi, akan terdapat pembangunan ekonomi yang hijau,
berkelanjutan, dan inklusif. Tahap pertama adalah memiliki ketahanan ekonomi yang kuat
terhadap disrupsi. Kemudian digalakkannya bantuan sosial kepada masyarakat dan berusaha
menekan resesi ekonomi. Tahap selanjutnya adalah proses pemulihan ekonomi berkelanjutan,
dan terakhir secara jangka panjang menghadirkan ekonomi yang hijau, digital, inklusif, dan
stabil.
KESIMPULAN
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/kondisi-perekonomian-indonesia-semakin-membaik/
https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/423/240
https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/423/240
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/26/184500569/faktor-yang-memengaruhi-
pertumbuhan-ekonomi?page=all