Anda di halaman 1dari 2

Pada saat pandemi Covid-19 bagaimana ketahanan ekonomi Indonesia jika dilihat dari pasar

tradisional.

Ketahanan Ekonomi pada dasarnya adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa


Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang memuat kemampuan mewujudkan
stabilitas perekonomian yang sehat dan dinamis serta kemampuan mewujudkan kemandirian
perekonomian nasional yang berdaya saing tinggi serta mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan bagi rakyat.
Pendemi COVID-19 yang melanda beberapa tahun yang lalu memberikan dampak yang
sangat besar pada berbagai sektor, termasuk sektor perekonomian. Dampak perekonomian
tersebut cukup besar, antara lain menurunnya pertumbuhan ekonomi nasional, berkurangnya
pendapatan negara, serta meningkatnya belanja dan pembiayaan negara. Pandemi Covid-19
membuat perekonomian melambat, hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang
menjaga jarak satu sama lain dan adanya PPKM PKM (Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat).
Ketahanan Ekonomi meliputi berbagai aspek termasuk pasar tradisional. Pasar tradisional
juga tak luput dari dampak adanya pendemi COVID-19 dan kebijakan pemerintah pada masa
pendemi. Ketika pandemi COVID-19 melanda, pasar tradisional Indonesia menghadapi
dampak awal yang signifikan. Pembatasan pergerakan, penutupan sementara, dan ketakutan
akan penularan virus membuat para pedagang dan konsumen enggan mengunjungi pasar.
Menurut Kemenkop UKM (2020), sekitar 37.000 UMKM melaporkan dampak parah
pandemi Covid-19 dengan penurunan penjualan sebesar 56%, 22% melaporkan
permasalahan terkait aspek permodalan dan keuangan, 15% melaporkan permasalahan
terkait distribusi barang dan 4% melaporkan kesulitan mendapatkan bahan baku.
Namun, seiring berjalannya waktu, banyak pedagang pasar tradisional mulai beradaptasi
dengan situasi ini. Mereka memperkenalkan inovasi, seperti pembenahan layanan pasar,
penggunaan teknologi untuk memesan barang secara online, penggunaan pembayaran digital,
dan tindakan kebersihan yang lebih ketat untuk mempertahankan bisnis mereka. Semua
strategi itu juga tidak terlepas dari Kerjasama dari berbagai pihak yaitu baik pemerintah
maupun masyarakat.
Dikutip dari CNBC Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital diakui telah membawa banyak
kemajuan dan inovasi di berbagai bidang, termasuk di pasar tradisional. Pada 2021,
kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61,97% atau senilai Rp 8,6 triliun.
Kontribusi tersebut, diantaranya disumbang oleh para pelaku usaha di pasar tradisional di
Indonesia yang menurut data BPS pada 2019 mencapai 15,657 pasar tradisional.

Dapat disimpulkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia, termasuk pasar tradisional, tetap
menjadi prioritas selama pandemi COVID-19. Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat
bekerja sama untuk menjaga stabilitas ekonomi, melindungi mata pencaharian masyarakat,
dan mewujudkan kemakmuran yang adil dan merata, sejalan dengan prinsip ekonomi yang
berlandaskan Pancasila.

https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/INOVASI/article/view/10365/1730
https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20220425123655-25-334533/berkat-
digitalisasi-jualan-pedagang-pasar-ini-naik-45-lipat
Shely Cathrin_MATERI INISIASI TUTORIAL ONLINE KE 3 KETAHANAN NASIONAL
Pendapat pribadi

Anda mungkin juga menyukai