Npm : 195210529
Dalam teleconference ini didampingi juga oleh ekonom senior Indef yakni
Dradjad Wibowo dan Didik J Rachbini. Berikut ini hasil rangkuman kajian itu:
Nilai tukar rupiah terus melemah tajam, sementara pasar bursa pun
meradang seiring laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi
dalam. Pertumbuhan ekonomi pun diperkirakan akanmelambat drastis, terkikis
oleh penjalaran dampak virus ke berbagai sektor di perekonomian.
Warga dalam kelurahan yang di karantina dapat keluar rumah setiap 2-3 hari
hanya untuk membeli makanan, obat-obatan dan keperluan dasar
lainnya Pemerintah pusat dan daerah perlu melakukan unconditional
cash transfer (bantuan dana tanpa syarat) pada masyarakat yang
pekerja harian/informal/rentan (khususnya yang belum mendapat
bantuan sosial) dengan menggunakan teknologi (mobile banking,
digital money, dll) yang memudahkan pencairan.
Guncangan (Shock) yang Terjadi Akibat COVID-19 Tidak Hanya Dari Sisi
Konsumsi (Demand) Tetapi Juga Produksi (Supply)
Sektor Jasa yang Akan Paling Terdampak Akibat Pandemi Ini, Terutama
Jasa pariwisata dan Maskapai
1. Setidaknya ada empat biaya besar bagi dunia bisnis dan industri yang
perlu diperhatikan agar industri tidak cepat kolaps: (1) tenaga kerja,
(2) utilitas dan sewa, (3) pajak dan retribusi daerah, dan (4) utang dan
bunga pinjaman.
2. Pemerintah perlu mengeluarkan stimulus bagi industri dengan tujuan
agar likuiditas pekerja tetap terjaga, diantaranya:
2. Saat ini terdapat 29,3 juta keluarga atau 99,3 juta jiwa yang masuk
dalam daftar Data Terpadu TNP2K. Data tersebut merupakan
kelompok masyarakat 40% status sosial ekonomi terendah. Melalui
basis data terpadu tersebut, pemerintah melakukan pemetaan untuk
penyaluran berbagai jenis bantuan sosial seperti Program PKH, KPS,
KKS, KIP, Rastra, PBI BPJS Kesehatan.