DI INDONESIA
Disusun Oleh :
Kehadiran virus corona atau coronavirus disease 2019 (covid-19) telah membuat situasi
ekonomi di seluruh dunia memburuk. Bahkan, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah
mencatat setidaknya ada delapan dampak utama merebaknya covid-19 bagi perekonomian
Indonesia, mulai dari Tenaga kerja hingga kinerja industri di Tanah Air. Dampak ini secara masif
telah meluluh lantahkan sendi-sendi sosial dan perekonomian Indonesia. Berikut adalah
pengaruh merebaknya pandemik covid-19 bagi perekonomian Indonesia:
1. Meluasnya PHK
Pandemi Covid-19 telah membawa kesengsaraan yang semakin meluas terhadap para
pekerja formal dan informal, Kementerian keuangan mencatat, setidaknya ada lebih dari
1,5 juta jiwa pekerja telah dirumahkan dan terkena PHK. Dari angka tersebut 90 persen
dirumahkan dan 10 persen sisanya terkena PHK. Sebanyak 1,24 juta orang merupakan
berasal pekerja formal dan 265 ribu lainnya merupakan pekerja informal.
2. Kinerja Impor
Kinerja Impor juga mengalami penurunan yang sangat drastis, angka terakhir
menunjukan, pada triwulan I 2020 turun 3,7 persen year-to-date (ytd).
3. Dampak Inflasi
Kementerian Keuangan mencatat, bahwa Inflasi dalam negeri per Maret 2020 mencapai
2,96 persen year-on-year (yoy). Inflasi ini disumbangkan oleh harga emas perhiasan dan
beberapa komoditas pangan.
4. Menurunnya Jumlah Wisman
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) memberikan pengaruh besar terhadap
ekonomi dalam negeri, dan covid-19 telah memberikan pengaruhnya yang sangat massif,
tak tanggung-tanggung kunjungan wisatawan mancaneggara turun lebih dari 7 ribu
wisman per hari.Kunjungan wisman umumnya didominasi wisman dari China.
5. Penurunan Okupansi Hotel
Efek domino dari dibatalkan penerbanggan, berkurangnya wisman juga memberikan
pengaruh bagi dunia perhotelan.Kementerian Pariwisata bahkan mencatat akibat covid-
19, Indonesiia telah kehilangan kucuran devisa dari sector pariwisata terpangkas 50%
dibanding tahun lalu. Pun demikian dengan okupansi perhotelan di lebih dari 6 ribu hotel
jumlah penurunanya lebih dari 50 persen.
SOLUSI
1. kepemimpinan ekonomi (economic leadership) harus diarahkan pada kebijakan fiskal
yang efisien.
5. Mendorong dan mempercepat belanja padat karya untuk kegiatan produktif yang
menyerap banyak tenaga kerja, seperti belanja infrastruktur di pusat dan daerah
6. Mengoptimalkan peran APBN sebagai instrumen yang fleksibel dalam merespon situasi
ekonomi (countercyclical) dengan tetap dalam batasan yang aman dan terkendali
SOLUSI
Sampaikanlah informasi yang memang benar dari sumber yang terpercaya, sehingga
masyarakat tidak perlu merasakan panik dan takut berlebihan. Pemahaman masyarakat
akan bahaya virus Corona sangatlah kurang, sehingga menimbulkan gejolak dampak
sosial di masyarakat. Dengan mengikuti protokol kesehatan masyarakat yang dikeluarkan
oleh pemerintah, virus ini dapat kita cegah tanpa harus mengikis rasa kemanusian,
kepedulian dan toleransi yang menjadi budaya masyarakat Indonesia.
Stop Diskiriminasi korban covid-19, baik itu pasien positif, PDP, ODP maupun tim
medis yang melakukan perawatan pasien covid. Kewaspdaaan bukan berarti harus
mengucilkan, menjauhi atau bahkan mengusir, tetapi mari bersama saling menguatkan,
saling peduli antar sesama, dan bekerjasama menghadapi virus corona ini.
3. Dampak Pandemi covid-19 Terhadap Politik
Wabah virus Covid-19 terjadi dibeberapa belahan dunia termasuk Indonesia yang
mengakibatkan munculnya dampak negatif terhadap sistem politik di indonesia. Dampak
negatif yang disebabkan oleh Covid-19 ini berpotensi terjadinya krisis politik yang dialami
oleh pemerintah terhadap kepercayaan publik dalam penanganan Covid-19 ini.
Dampak Covid-19 terhadap bidang politik juga sangat berpengaruh pada sistem politik di
Indonesia yang menimbulkan skorsing atau pemberhentian sementara, kegiatan legislatif,
isolasi, kematian dan penjadwalan ulang pada pemilihan karena dikhawatirkan dapat
menyebarkan virus.
SOLUSI
Memahami realitas politik bukan berarti kita sebagai warga negara cukup pasrah saja dalam
menghadapi krisis kesehatan ini.
Pertama, kita harus berhenti bersikap naif dengan mengandalkan elite politik dan negara
untuk menyelesaikan masalah kesehatan publik ini.Masyarakat harus membangun inisiatif
perlindungan kesehatan masyarakat secara mandiri dengan semangat gotong royong.
Jika elite politik tidak mau mengalokasikan penerimaan pajak yang dibayarkan warga untuk
membiayai hidup warga yang terdampak oleh upaya pencegahan penyebaran coronavirus ini,
kita harus bahu membahu membangun jaring pengaman sosial berbasis lokal.
Kedua, kita harus terus menekan para elite politik untuk mengambil tanggung jawab mereka
karena kepentingan mereka pun akan terdampak kalau pandemi ini semakin parah. Inisiatif
publik untuk turut menanggulangi COVID-19 ini tidak boleh membuat negara lepas
tangan.Masyarakat harus terus mendesak para elite politik menggunakan berbagai mekanisme
yang memungkinkan.Catat dan umumkan kebijakan-kebijakan buruk serta mereka yang
memutuskannya.Beri apresiasi kebijakan-kebijakan yang baik.
Ketiga, rakyat dan masyarakat sipil harus mengkonsolidasikan diri dengan kokoh supaya
kepentingan publik dapat lebih tercerminkan di dalam negara, saat pandemi dan setelah
pandemi ini berakhir nanti.
Solusi
Dalam penanganan dampak Covid-19 pada dunia pendidikan, seluruh steakholders harus bahu
membahu berbuat.Kondisi ini tidak boleh terlepas pandang dari kebijakan pemerintah dan
pelaksanaannya operasionalisasi di lapangan. Adapun hal-hal yang wajib dilakukan oleh semua
steakholders pendidikan adalah;
1. Pemerintah
Peran pemerintah sangat penting dan fundamental. Alokasi anggaran yangsudah
diputuskan oleh Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020 tentang refocussing kegiatan,
relokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan
Covid-19 harus segera dilaksanakan.
2. Orang Tua
Orang tua sebagai pendidik utama di rumah tangga harus menjalankan fungsinya.
Meskipun demikian tetap saja bantuan guru di sekolah perlu hadir door to door disemua
peserta didik. Membuka cakrawala dan tanggung jawab orang tua bahwa pendidikan
anaknya harus dikembalikan pada effort orang tua dalam mendidik mental, sikap dan
pengetahuan anak-anaknya.
3. Guru
Langkah pembelajaran daring harus seefektif mungkin. Guru bukan membebani murid
dalam tugas-tugas yang dihantarkan dalam belajar di rumah. Jika perlu guru hadir secara
gagasan dalam door to door peserta didik. Guru bukan hanya memposisikan sebagai
pentransfer ilmu, tetapi tetap saja mengutamakan ing ngarso sung tulada, ing madya
mangun karsa, tut wuri handayani.
4. Sekolah
Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan harus bersiaga memfasilitasi
perubahan apapun menyangkut pendidikan siswanya. Pendidikan tingkah laku harus
menjadi pijakan kuat ditengah perkembangan teknologi dan arus percepatan informasi.
Program-program pendidikan yang dilakukan sekolah harus benar-benar disampaikan
kepada murid, terlebih dengan media daring tetap saja pihak sekolah harus benar-benar
memperhatikan etika sebagai lembaga pendidikan.