Ekonomi dan kesehatan merupakan hal yang sangat pokok yang harus
diperhatikan oleh pemerintah melalui berbagai bentuk regulasi karena hal ini
merupakan penetuan nasib hidup masyarakat Indonesia. Untuk itu keberadaan
negara Indonesia sebagai negara hukum dalam kondisi pandemi saat ini sangat
dibutuhkan dan harus di buktikan dengan eksisnya lembaga lembaga kekuasaan
negara,yang berfungsi menjamin terpenuhinnya amanah konstitusi. Konstitusi
memberikan jaminan bahwa negara wajib memberikan kesejahteraan umum.
Kesejahtreraan yang di maksud di sini adalah jaminan ekonomi dan
kesehatan yang merupakan hal dasar yang tidak dapat di pisahkan antara yang
satu dengan yang lainnya.
Dari kondisi kesehatan dan ekonomi di Indonesia saat ini, timbullah perdebatan di
mana apabila new normal diterapkan, maka ekonomi akan pulih, namun
konsekuensinya jumlah kasus positif akan melonjak naik dan menyebabkan
tenaga kesehatan serta fasilitas kesehatan terancam tumbang, namun, apabila new
normal tidak diterapkan, maka Indonesia berpeluang mengalami resesi ekonomi.
Memilih yang satu berarti mengorbankan yang lain, seperti itulah gambaran dari
kondisi kesehatan dan ekonomi di Indonesia saat ini. Indonesia. Sebagai buktinya
pada saat pemerintah melakukan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial
berskala besar ( PSBB ) data terakhir yang dilansir dari laman covid-19.go.id
menyatakan, total kumulatif kasus terkonfirmasi positif corona telah mencapai
angka 3.804.943 pasien, per Jumat (13/8/2021). Jumlah ini mengalami
penambahan sebanyak 30.788 kasus, bila dibanding data terakhir pada hari
sebelumnya. Di sisi lain, angka kesembuhan pasien covid-19 di Indonesia juga
dilaporkan terus bertambah.Tercatat, hingga saat ini jumlah kesembuhan telah
mencapai 3.289.718 orang. Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh ini bertambah
sebanyak 42.003 orang dari hari sebelumnya. Sementara untuk pasien meninggal
terkonfirmasi positif virus corona bertambah 1.432 orang.Dengan demikian, total
pasien meninggal hingga saat ini adalah sebesar 115.096 orang. Lain halnya
dengan perekonomian, Badan Pusat Statistik (BPS) telah
merilis data kinerja perekonomian Indonesia pada kuartal II 2021. Produk
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) pada periode itu sebesar
Rp 2.772,8 triliun. Jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun
sebelumnya atau year-on-year (yoy), maka perekonomian Indonesia tumbuh
sebesar 7,07 persen.
Bicara tentang memilih kesehatan atau ekonomi ibarat seorang manusia yang
disandingkan dengan dua pilihan tidak bisa bernafas atau tidak bisa makan,
jawabannya tentu tidak dua-duanya karena dengan salah satu diantaranya saja,
manusia tersebut tentu tidak akan selamat. Analogi ini nampak cocok bila
disandingkan dengan kondisi kesehatan dan ekonomi di Indonesia yang saat ini
sedang membutuhkan perhatian khusus.
Berikut beberapa Strategi yang dilakukan Indonesia dalam Penanganan Kesehatan
dan Stabilitas Perekonomian dalam Masa Pandemi Covid-19 antara lain :
Ekonomi dan kesehatan merupakan hal yang sangat pokok yang harus
diperhatikan oleh pemerintah melalui berbagai bentuk regulasi karena hal ini
merupakan penetuan nasib hidup masyarakat Indonesia. Untuk itu keberadaan
negara Indonesia sebagai negara hukum dalam kondisi pandemi saat ini sangat
dibutuhkan yang berfungsi menjamin terpenuhinnya amanah konstitusi.
Konstitusi memberikan jaminan bahwa negara wajib memberikan
kesejahteraan umum. Kesejahtreraan yang di maksud di sini adalah jaminan
ekonomi dan kesehatan yang merupakan hal dasar yang tidak dapat di pisahkan
antara yang satu dengan yang lainnya.