Anda di halaman 1dari 5

Prioritas Antara Strategi Penanganan Kesehatan dan Stabilitas Perekonomian di

Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

COVID-19 telah menjadi masalah global dunia termasuk di Indonesia. Covid-19


manghadapkan Indonesia kepada ancaman besar yang membahayakan kesehatan
masyarakat dan juga stabilitas perekonomian negara. Peristiwa ini kembali
mengingatkan kita pada kejadian beberapa tahun silam bahwa bangsa Indonesia
pernah mengalami salah satu bencana terburuk dalam sejarah umat manusia
terkait dengan kejadian penularan penyakit secara luas (wabah) di masa lalu yaitu
wabah pes. Wabah yang menelan banyak korban dengan angka kematian dari 25-
50 persen hingga yang tertinggi 80 persen dari total populasi suatu daerah. Wabah
itu juga menyebabkan Indonesia mengalami tekanan ekonomi. Peristiwa tersebut
kemungkinan bisa terulang kembali pada tahun 2021 yang disebabkan oleh covid-
19. Covid-19 telah merenggut banyak nyawa dan membuat perekonomian
menjadi sangat terpukul.

Ekonomi dan kesehatan merupakan hal yang sangat pokok yang harus
diperhatikan oleh pemerintah melalui berbagai bentuk regulasi karena hal ini
merupakan penetuan nasib hidup masyarakat Indonesia. Untuk itu keberadaan
negara Indonesia sebagai negara hukum dalam kondisi pandemi saat ini sangat
dibutuhkan dan harus di buktikan dengan eksisnya lembaga lembaga kekuasaan
negara,yang berfungsi menjamin terpenuhinnya amanah konstitusi. Konstitusi
memberikan jaminan bahwa negara wajib memberikan kesejahteraan umum.
Kesejahtreraan yang di maksud di sini adalah jaminan ekonomi dan
kesehatan yang merupakan hal dasar yang tidak dapat di pisahkan antara yang
satu dengan yang lainnya.

Dari kondisi kesehatan dan ekonomi di Indonesia saat ini, timbullah perdebatan di
mana apabila new normal diterapkan, maka ekonomi akan pulih, namun
konsekuensinya jumlah kasus positif akan melonjak naik dan menyebabkan
tenaga kesehatan serta fasilitas kesehatan terancam tumbang, namun, apabila new
normal tidak diterapkan, maka Indonesia berpeluang mengalami resesi ekonomi.
Memilih yang satu berarti mengorbankan yang lain, seperti itulah gambaran dari
kondisi kesehatan dan ekonomi di Indonesia saat ini. Indonesia. Sebagai buktinya
pada saat pemerintah melakukan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial
berskala besar ( PSBB ) data terakhir yang dilansir dari laman covid-19.go.id
menyatakan, total kumulatif kasus terkonfirmasi positif corona telah mencapai
angka 3.804.943 pasien, per Jumat (13/8/2021). Jumlah ini mengalami
penambahan sebanyak 30.788 kasus, bila dibanding data terakhir pada hari
sebelumnya. Di sisi lain, angka kesembuhan pasien covid-19 di Indonesia juga
dilaporkan terus bertambah.Tercatat, hingga saat ini jumlah kesembuhan telah
mencapai 3.289.718 orang. Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh ini bertambah
sebanyak 42.003 orang dari hari sebelumnya. Sementara untuk pasien meninggal
terkonfirmasi positif virus corona bertambah 1.432 orang.Dengan demikian, total
pasien meninggal hingga saat ini adalah sebesar 115.096 orang. Lain halnya
dengan perekonomian, Badan Pusat Statistik (BPS) telah
merilis data kinerja perekonomian Indonesia pada kuartal II 2021. Produk
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) pada periode itu sebesar
Rp 2.772,8 triliun. Jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun
sebelumnya atau year-on-year (yoy), maka perekonomian Indonesia tumbuh
sebesar 7,07 persen.

Lain yang terjadi saat pemerintah Pemerintah Indonesia pertama kali


menerapkan PPKM pada tanggal 11 hingga 25 Januari 2021. PPKM yang awalnya
akan di berlakukan selama dua pekan ini dilaksanakan berdasarkan Instruksi
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 1 Tahun 2021 dan diberlakukan di
wilayah Jawa dan Bali. Namun pada akhirnya pemerintah mengganti PPKM
darurat menjadi PPKM Level 1,2,3, dan 4 dan berlaku sampai saat ini. Kebijakan
tersebut membuahkan hasil terhadap penurunan kurva kasus covid di Indonesia.
Menteri Luhut Klaim Kasus Covid-19 Turun 50 Persen Saat PPKM Level 4 Pada
2-9 Agustus 2021. Namun dampak yang diberikan dari kebijakan PPKM terhadap
kesehatan berbanding terbalik dengan kondisi perekonomian terutama saaat
pemerintah melakukan perpanjangan kebijakan PPKM tersebut. Direktur riset
center of reform on economics (CORE) Piter Abdullah mengunggapkan
perpanjangan PPKM berkonsekuensi pada negatifnya pertumbuhan ekonomi pada
kuartal III tahun ini.

Bicara tentang memilih kesehatan atau ekonomi ibarat seorang manusia yang
disandingkan dengan dua pilihan tidak bisa bernafas atau tidak bisa makan,
jawabannya tentu tidak dua-duanya karena dengan salah satu diantaranya saja,
manusia tersebut tentu tidak akan selamat. Analogi ini nampak cocok bila
disandingkan dengan kondisi kesehatan dan ekonomi di Indonesia yang saat ini
sedang membutuhkan perhatian khusus.
Berikut beberapa Strategi yang dilakukan Indonesia dalam Penanganan Kesehatan
dan Stabilitas Perekonomian dalam Masa Pandemi Covid-19 antara lain :

1. Gerakan masker untuk semua yang mengampanyekan kewajiban memakai


masker saat berada di ruang publik atau di luar rumah.
2. Mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) dan
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) untuk terus
meminimalisir penyebaran virus Covid-19.
3. pemerintah menggalakkan program 3T (testing, tracing dan treatment).
Testing adalah adalah melakukan tes Covid-19, tracing adalah penelusuran
kontak erat, sementara treatment adalah salah satu upaya utama dalam
penanganan.
4. Menyediakan isolasi Rumah Sakit yang dilakukan kala isolasi mandiri
tidak mungkin dilakukan, seperti karena ada tanda klinis yang butuh
layanan definitif di Rumah Sakit.
5. Berdasarkan Undang-Undang No 2 Tahun 2020 strategi pemerintah dalam
memulihkan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19 adalah dengan
menggelontorkan dana pada tahap awal sebesar Rp 87 triliun yang
diperuntukkan sebagai kebutuhan pokok sarana dan prasarana kesehatan,
termasuk tunjangan bagi tenaga kesehatan dan penelitian,
6. pemerintah saat ini sudah bergerak untuk menjaga ketahanan
perekonomian kita termasuk menjaga keberlangsungan proyek-proyek
infrastruktur yang memberikan dampak turunan yang besar dalam
menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dan berimbas pada daya beli
masyarakat dan mendorong konsumsi.

7. Memberikan bantuan bagi golongan masyarakat yang paling terdampak.


Memberikan bantuan yang memadai dan memiliki cakupan luas bagi
golongan yang paling terdampak, contohnya bantuan yang lebih besar
untuk masyarakat dengan status ekonomi sosial bawah

8. Merencanakan kebijakan-kebijakan baru


Pemerintah dapat merencanakan pemotongan pajak gaji sementara untuk
mendorong perusahaan menerima karyawan-karyawan baru. Keringanan pajak
juga dilihat dapat memberikan dukungan fiskal secara cepat.

Ekonomi dan kesehatan merupakan hal yang sangat pokok yang harus
diperhatikan oleh pemerintah melalui berbagai bentuk regulasi karena hal ini
merupakan penetuan nasib hidup masyarakat Indonesia. Untuk itu keberadaan
negara Indonesia sebagai negara hukum dalam kondisi pandemi saat ini sangat
dibutuhkan yang berfungsi menjamin terpenuhinnya amanah konstitusi.
Konstitusi memberikan jaminan bahwa negara wajib memberikan
kesejahteraan umum. Kesejahtreraan yang di maksud di sini adalah jaminan
ekonomi dan kesehatan yang merupakan hal dasar yang tidak dapat di pisahkan
antara yang satu dengan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai