Anda di halaman 1dari 3

Tugas Makroekonomi

Nama : Ardina Tambung


NRP : H3501202047

Mengapa Banyak Negara yang Optimis Ekonomi PascaCovid akan Kembali


Normal?
Covid 19 yang mulai terjadi pada awal 2020 menyebabkan beberapa negara mengalami
resesi. Hal tersebut menyebabkan kontribusi dari berbagai sector mengalami penurunan terhadap
PDB negara. Pandemi Covid-19 memberi dampak amat besar pada sektor ekonomi dan sosial di
dunia. Di negara maju seperti Amerika Serikat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 mencapai
-3,5 dan lebih jauh lagi, pertumbuhan ekonomi di Eropa mencapai -6,5. Adapun di Indonesia
pertumbuhan ekonomi mencapai -2,1. Pandemi Covid 19 menyebabkan investasi di beberapa
negara ikut melemah dan berimplikasi terhadap berhentinya sebuah usaha. Selain itu, wabah ini
menyebabkan banyaknya perusahaan harus melakukan pemangkasan jumlah karyawan yang
secara otomatis jumlah pengangguran di negara juga ikut mengalami peningkatan. Menurunnya
investasi, meningkatnya pengangguran, penurunan pendapatan masyarakat yang berdampak pada
menurunnya tingkat konsumsi, menjadi faktor-faktor yang krusial terhadap pertumbuhan
perekonomian suatu negara.
Dalam menghadapi resesi, negara mencoba bangkit dengan mengeluarkan berbagai
kebijakan tidak hanya pada bidang kesehatan, tetapi juga bidang ekonomi dan sosial. Salah satu
upaya yang dilakukan oleh pemerintah di berbagai negara untuk memulihkan kembali
perekonomian negara yaitu dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah. Di Australia,
pemerintah mengeluarkan kebijakan yang seluruh nilainya lebih dari AU$130 miliar yang
diberikan kepada para pekerja sebagai subsidi upah. Di Malaysia, pemerintah setempat
memberikan bantuan tunai kepada warga yang berpenghasilan rendah dan menengah, bantuan
kepada UMKM, dan bantuan kepada kementerian Kesehatan untuk pembelian peralatan
kesehatan. Adapun di Indonesia sendiri, pemerintah mengeluarkan dana sebesar Rp 405,1 triliun
untuk meredam dampak yang terjadi selama pandemi. Pemerintah mengeluarkan kebijakan
vaksinasi gratis, dukungan untuk UMKM dan koperasi, program penciptaan tenaga kerja sebagai
upaya untuk menjaga kesinambungan bisnis, program perlindungan sosial, dan UU Ciptakerja.
Hal-hal tersebut menginterpretasikan bahwa langkah utama yang dilakukan pemerintah dalam
suatu negara untuk memulihkan perekonomian negara setelah resesi adalah dengan
meningkatkan pengeluaran pemerintah (G).
Dalalm teori ekonomi makro, tingkat pertumbuhan ekonomi atau GDP suatu negara dapat
diketahui melalui persamaan Y = C+I+G+ (X-M). Tingkat konsumsi, investasi dan pengeluaran
pemerintah berpengaruh positif terhadap pendapatan negara. Oleh karena itu, berdasarkan
persamaan tersebut, maka upaya-upaya yang telah dilakukan oleh beberapa negara untuk
memulihkan perekonomian, merupakan salah satu bentuk betapa optimisnya negara untuk keluar
dari resesi. Indonesia optimis bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di angka 5,3 pada tahun 2021
melalui berbagai kebijakan yang telah ditetapkan. Stimulus kebijakan fiskal dengan menambah
anggaran pada saat siklus menurun (resesi), beberapa kalangan menilai lebih efektif untuk
menggerakkan perekonomian sektor riil sehingga pada akhirnya pengangguran akan mengalami
penurunan. Untuk mengendalikan permintaan masyarakat, kebijakan moneter dinilai juga efektif
dalam memengaruhi fluktuasi inflasi yang berlebihan. Efektivitas kebijakan ini tergantung
jangka waktu (jangka panjang atau 10jangka pendek) dan tergantung bagaimana sensitivitas
respons perekonomian terhadap dua kebijakan tersebut. Keterkaitan kebijakan-kebijakan
pemerintah terhadap pertumbuhan perekonomian negara dijabarkan sebagai berikut:
1. kebijakan vaksinasi gratis : kebijakan ini menjadi sangat penting mengingat besarnya
tingkat produksi ditentukan oleh kinerja karyawan atau pekerja. Kesehatan pekerja
yang baik akan berdampak terhadap tingkat produktivitas yang baik pula. Oleh karena
itu, vaksin ini sangat diperlukan untuk mendorong peningkatan produksi dan
pertumbuhan ekonomi.
2. Dukungan terhadap UMKM dan koperasi: dukungan terhadap UMKM dan koperasi
membantu proses produksi dalam negeri terus mengalami perputaran. Suatu negara
dapat dikatakan kaya jika negara tersebut memiliki tingkat kewirausahaan yang
tinggi. Dengan demikian, semakin banyaknya wirausaha di suatu negara akan
mendorong meningkatnya pertumbuhan perekonomian.
3. UU Ciptakerja yang salah satunya adalah penyediaan lapangan kerja, akan
mengurangi pengangguran sehingga hal tersebut akan mendorong naiknya upah yang
diterima oleh pekerja serta meningkatnya jumlah konsumsi yang berdampak pada
naiknya pendapatan negara.
4. Program perlindungan sosial : program perlindungan sosial misalnya dengan
memberi BLT membantu masyarakat untuk tetap melakukan konsumsi. Adapun
bantuan prakerja bertujuan untuk mengembangkan kompetensi kerja dan
kewirausahaan terutama para pekerja yang terkena dampak pemutusan hubungan
kerja (PHK). Dengan adanya bekal kompetensi kerja dan kewirausahaan, diharapkan
masyarakat dapat menjadi wirausaha dalam skala mikro maupun menengah.

Uraian diatas menunjukkan bahwa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah


Indonesia dengan meningkatkan pengeluaran menjadi langkah strategis untuk memulihkan
perekonomian pascapandemi.
Referensi:

Mankiw, N. Principles of Macroeconomics. Third Edition.


Seftarita, Chenny. 2014. Kebijakan Ekonomi Makro dan Siklus Bisnis; Kajian Teori dan Studi
Empiris. SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS(No ISBN: 978-602-1270-10-3)
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/wamenkeu-ini-3-poin-utama-kerangka-kebijakan-
pen/
https://www.tempo.co/abc/5456/melihat-strategi-ekonomi-beberapa-negara-yang-digempur-
wabah-virus-corona

Anda mungkin juga menyukai