Anda di halaman 1dari 12

MENGAMATI PEREKONOMIAN SEJAK COVID-19

ABSTRACT

Indonesia kini sedang dilanda wabah pandemi Covid-19 dan berbagai upaya
penanggulangan dilakukan pemerintah untuk meredam dampak dari pandemi Covid-19
di berbagai sektor. Hampir seluruh sektor terdampak, tak hanya kesehatan. Sektor
ekonomi juga mengalami dampak serius akibat pandemi. Pembatasan aktivitas
masyarakat berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada
perekonomian.  Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus ini menyebut bahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen.
Sebelumnya, pada kuartal I 2020 BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi
Indonesia hanya tumbuh sebesar 2,97 persen, turun jauh dari pertumbuhan sebesar 5,02
persen pada periode yang sama 2019 lalu. Kinerja ekonomi yang melemah ini
berdampak pada situasi ketenagakerjaan di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemnaker) per 7 April 2020, akibat pandemi Covid-19, tercatat
sebanyak 39.977 perusahaan di sektor formal yang memilih merumahkan, dan
melakukan PHK terhadap pekerjanya. Total ada 1.010.579 orang pekerja yang terkena
dampak ini. Rinciannya, 873.090 pekerja dari 17.224 perusahaan dirumahkan,
sedangkan 137.489 pekerja di-PHK dari 22.753 perusahaan.
Untuk mengatasi dampak yang terjadi oleh pandemic ini, maka perlu adanya dua
sikap yang vital untuk hal penting sebagai berikut:
 Pertama, adanya tindakan edukasi atas perilaku hidup sehat serta penyuluhan atas
factor terindikasi virus Covid-19 dan cara untuk mengantisipasi virus tersebut
 Kedua, adanya tindakan bantuan nyata dari Pemerintah atas lonjakan angka
pengangguran yang terjadi selama pandemi Covid-19 ini berupa Bantuan Langsung
Tunai, Kartu Pra Kerja dan juga pemberian sembako terhadap golongan tidak
mampu serta pembukaan lapangan kerja di sektor yang baru
Kata Kunci: Covid-19, pengangguran, bantuan pemerintah, kelaparan

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan agenda yang dimiliki
oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mana diusulkan pada tanggal 25
September 2015 oleh berbagai Negara didunia untuk mengakhiri
kemiskinan,,melindungi bumi dan menjamin kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.
Yang mana SDGs ini memiliki 17 tujuan dan 169 capaian terukur yang ke 17 tujuan ini
diharapkan tercapai pada tahun 2030.
Dari ke 17 tujuan SDGs tersebut, ada salah satu program yang diebut Zero
Hunger atau tantangan nol rawan pangan yang mana program yang diberi nama Zero
Hunger ini dicetuskan pertama kali oleh Ban Ki-moon pada tahun 2012. Dimana Ban
Ki-moon berharap tidak ada lagi orang-orang yang kelaparan dan kekurangan gizi di
seluruh dunia.
Karena berdasarkan data yang dimiliki oleh PBB yang diambil pada tahun 2015
menunjukan bahwa ada kurang lebih sekitar 800 juta orang diseluruh dunia mengalami
kelaparan yang kebanyakan terjadi di Negara berkembang. Termasuk Indonesia yang
sering dikenal sebagai Negara yang memiliki berbagai macam keanekaragaman hayati
dunia,
Dimana organisasi pangan dunia (FAO) mencatat dari tahun 2001 hingga 2003
di Indonesia ada sekitar 13,8 juta penduduk yang kekurangan gizi. Dan berdasarkan
survey Sosial Ekonomi Nasional yang di lakukan pada tahun 2005 menghasilkan data
28% jumlah anak di Indonesia mengalami gizi buruk dan gizi kurang, dan tercatat 1.918
anak yang mengalami gizi buruk dalam periode 5 bulan pertama di tahun 2015
Didalam program ini juga, selain membahas pangan ada juga mengenai
pertanian yang dilakukan keluarga yang perlu di prioritaskan dan sistem pangan Negara
harus saling berkelanjutan dan tangguh dimana agar asupan gizi terhadap anak-anak
terpenuhi sehingga, pertumbuhanya tidak terganggu
Karena di masa covid 19 ini kita diharuskan untuk tetap sehat dan bugar untuk
menangkal virus yang saat ini sudah mewabah hampir di 200 negara dengan 8.586.718
kasus diseluruh dunia, dimana virus ini sendiri mulai terdeteksi pertama kali di kota
wuhan Cina dan sudah tersebar dierbagai Negara didunia , virus ini pun menyerang
sistem pernapasan dan kekebalan tubuh kit adengan tingkat kematian yang lebih tinggi
jika sistem kekebalan tubuh kita tidak baik atau kurang asupan gizi. Sehingga bisa
dibayangkan jika disuatu Negara yang sudah terkena dampak covid 19 dinegaranya
namun negaranya juga krisis pangan, pastilah tingkat masyarakat yang terinveksi
b=virus pun semakin tinggi karena sistem kekebalan tubuh mereka melemah karena
tidak diberi asupan yang baik,

B. Upaya yang Pernah Dilakukan


Dalam mencapai target Indonesia Zero Hunger atau tanpa kelaparan pada tahun
2030, beberapa tindakan,program dan kebijakan yang pernah dan tetap dilakukan oleh
pemerintah maupun organisasi nonpemerintah antara lain
Melakukan sosialisasi konsumsi pangan yang beragam,bergizi seimbang dan
aman (B2SA), promosi masyrakat tentang kesehatan,sanitasi,kebersihan dan
pengasuhan,pemberdayaan ibu rumah tangga,  penguatan pelaksanaan dan pengawasan
regulasi dan standar gizi dan keamanan pangan,perbaikan gizi bagi ibu yang sedang
hamil,menyusui,balita,remaja,perempuan.
Dimana upaya-upaya tersebut tetap dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui
kementrian terkait dan dinas-dinas terkait yang terus di lakukan demi terciptanya
Indonesia tanpa kelaparan di tahun 2030. Dan dimasa covid 19 ini pun, pemerintah dan
organisasi non pemerintah semakin mempelihatatkan keseriusan dalam memperbaiki
pangan di Indonesia.
Seperti kita ketahui bahwa semenjak masa covid19 ini banyak pekerja yang
dirumahkam atau di PHK karena perusahaan meraka tutup, dan berdampak kepada
ekonomi masyarakat Indonesia, dimana daya beli masyarakat turun karena tidak
memiliki uang untuk lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup akibat di PHK, belum lagi
banyak petani yang gagal panendan menurunya daya beli masyarakat akibat covid19,
sehingga pemerintah melalui kementrian dan dinas terkait mengeluarkan kebijakan dan
program untuk mengatasi hal tersebut
Seperti memberikan sembako bagi pekerja yang terkena dampak covid19,
memberikan program prakerja, bantuan langsung tunai yang mana diharapkan daya beli
masyarakat semakin naik, dan juga memberikan pupuk dan benih yang baru secara
gratis kepada petani karna dampak covid19 ini agar meringankan petani-petani kita.
Karna banyak wilayah di Indonesia menerapkan Lockdown wilayah, sehingga padi dan
sayuran yang telah dipanen yang diharapkan bisa disitribusikan menjadi terhambat
sehingga menjadi busuk dan menyebabkan kerugian bagi petani, sehingga diharapkan
program-program yang dibuat pemerintah sedikit banyak nya dapat membantu
masyarakat yang terkena dampak covid-19.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah:

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dari latar belakang sebelumnya, maka dengan ini kami
sebagai penulis akan menarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja dampak yang dirasakan oleh masyarakat dari adanya wabah Covid-19 ?
2. Bagaimana cara Pemerintah untuk mengatasi masalah kelaparan yang semakin
bertambah seiring dengan maraknya penyebaran Covid-19 ?
Secara keseluruhan dampak yang dirasakan oleh masyarakat saat ini cukup
memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian dan hal lain, dengan adanya
peraturan pemberlakuan lock down wilayah dan social distancing membuat banyak
pekerja harus dirumahkan bahkan dipecat dari pekerjaan yang ditekuni karena adanya
krisis ekonomi. Bagaimana mereka akan mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka
terutama buat mereka yang sistem pekerja harian. Dan ini sudah dialami oleh
masyarakat yng terkena dampak oleh Covid-19. Perekonomian yang semakin merosot
tajam, pendapatan yang berkurang dan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Jelas ini
merupakan dampak negative buat masyarakat Indonesia terutama dunia.
Jumlah kelaparan di Indonesia akan terus menjadi lebih parah jika faktor
penyebab tersebut tidak segera diatasi. Ada berbagai dampak buruk yang ditimbulkan
atas fenomena kelaparan tersebut, antara lain semakin tingginya jumlah kematian,
semakin tingginya tingkat kriminalitas, dan banyak masyarakat yang mengalami sakit
dari kelaparan tersebut. Berikut beberapa solusi yang diberikan oleh pemerintah untuk
mengatasi masalah kelaparan dan juga memperbaiki kualitas hidup masyarakat,yaitu
1. Mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk masyarakat tidak mampu
agar memiliki bekal dalam terjun ke dunia kerja.
2. Memberikan subsidi atau bantuan kepada masyarakat tidak mampu,
seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), subsidi BBM, pengobatan gratis, dan
sebagainya.
3. Menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok agar masyarakat memiliki
kemampuan atau memiliki daya beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

METODE PENELITIAN
Metode Penelitian merupakan suatu prosedur untuk pengumpulan data dalam
mencari kebenaran terhadap suatu perisitiwa atau kejadian yang akan dibuat dalam
suatu karya ilmia dengan secara langsung atau tidak langsung dari publik atau khlayak
banyak. Didalam karya ilmiah Terdapat beberapa jenis-jenis Metode penelitian yaitu
sebagai: Kualitatif, Kuantitatif, Survei, Deskriptif, Ekspos Facto.
Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu menggunakan metode
kualitatif. Metode kualitatif dinilai sebagai metode dengan prosedur penelitian yang
baik dikarenakan data yang diperoleh dari khalayak bersifat campur dan berbeda-beda.
Metode kualitatif ini dengan menanyakan beberapa pertanyaan terkait judul penilitian
melalui platform internet berupa Google Form.
Penggunaan Google Form dikarenakan Pandemi Covid-19 untuk mengurangi
pertemuan dan kontak fisik serta menghindari keramaian untuk mencegah penyebaran
virus adalah langkah paling tepat dan benar dalam pengumpulan data observasi dalam
karya ilmiah. Pertanyaan di dalam Google Form dirangkum dalam link, dan link
pertanyaan tersebut disebar untuk dijawab.
Penggunaan Google Form juga sangat efisien dan efektif, dikarenakan Google
Form bekerja dengan sistem otomatis. Adapun fitur-fitur dalam Google Form seperti
mencatat waktu tanggal pengisian jawaban, nama serta alamat email, dan dirangkum
dalam excel pada tabel kolom, sehingga tidak kesulitan dalam membaca jawaban
daripada khalayak ramai.
Jenis pertanyaan pada google form yang pertama pilihan dengan jawaban Setuju
atau Tidak terhadap suatu pernyataan. adapun pertanyaan jenis lainya adalah pertanyaan
pendapat berdasarkan hasil pengamatan peristiwa dan fenoma yang sedang terjadi oleh
khalayak banyak selaku penjawab pertanyaan.
Pembuatan Artikel Ilmiah ini dengan metode penilitan dinilai cukup
berhubungan dengan kondisi dunia saat ini, semua terkena dampak oleh Pandemi
Covid-19 ini. Oleh karena itu Pertanyaan-pertanyaan harus bersifat umum dan focus
terhadap permasalahan yang terjadi dalam Artikel Ilmiah ini dibuat sehingga bisa
dijawab oleh khalayak banyak selaku penjawab pertanyaan. Adapun para pemberi
jawaban tidak disebutkan untuk mencegah privasi mereka sebagai responden dan jujur
dan kooperatif.
Berikut Pertanyaan-pertanyaan didalam Google Form dalam penilitian ini:
1. Pertanyaan Pilihan :
- Pilihlah dari 1-5, Pendapat anda yang menggambarkan Perasaan anda saat ini?
- Pilihlah dari 1-5, Pendapat anda terhadap Status Indonesia selama Pandemi ini?
- Pilihlah dari 1-5. Pendapat anda mengenai apakah masih banyak orang yang tidak
mematuhi protokol kesehatan?
- Pilih IYA atau TIDAK, Apakah Anda juga salah satu yang menerima bantuan dari
Pemerintah?
- Menurut pendapat anda, apakah Pemerintah sudah melakukan cara terbaik untuk
mencegah pandemi ini?
2. Pertanyaan Pendapat ;
- Menurut pendapat anda, apakah PSBB regional berdampak pada krisis ekonomi?
- Menurut pendapat anda, apakah seharusnya Pemerintah melakukan uji PCR massal
gratis kepada warga sipil?
- Jenis bantuan apa yang anda dapatkan dari Pemerintah? (jawab jika Anda sudah
menerimanya)
- Menurut pendapat anda, apa yang harus dilakukan pemerintah untuk membantu
warga sipil yang menganggur selama pandemi ini untuk mencegah krisis ekonomi
lainnya?
- Menurut pendapat anda, Bagaimana langkah Pemerintah menangani kasus kelaparan
terutama pada saat pandemi ini?
Setelah pertanyaan-pertanyaan didalam Google Form tersebut disebar kepada
Khalayak banyak, dalam rentang waktu 2 hari dari waktu disebar terdapat 18
Responden yang menjawab dan memberikan tanggapan serta pendapat dalam
pertanyaan tersebut.
Terdapat jawaban-jawaban yang berbeda yang diterima, akrena Khayak Banyak
adalah orang-orang yang terkena dalam Pandemi ini akan tetapi dengan lingkungan dan
kondisi yang berbeda-beda. Jawaban yang diterima dapat dijadikan sebagai analisi suatu
Artikel Ilmiah dikarenakan jawaban tersebut dijadikan pokok pembahasan yang akurat
dan bersifat langsung terhadap peristiwa yang terjadi.
Terdapat 2 Jenis jawaban yang terkumpul dalam Google Form, yaitu jawaban
pilihan dan jawaban pendapat. Terhadap jawaban pilihan akan dipaparkan dalam bentuk
diagram sedangkan jawaban pendapat akan dipaparkan dalam bentuk tabel.
Berikut jawaban pilihan terhadap pertanyaan
1. Pilihlah dari 1-5, Pendapat anda yang menggambarkan Perasaan anda saat ini?

2. Pilihlah dari 1-5, Pendapat anda terhadap Status Indonesia selama Pandemi ini?

3. Pilihlah dari 1-5. Pendapat anda mengenai apakah masih banyak orang yang tidak
mematuhi protokol kesehatan?
4. Pilih IYA atau TIDAK, Apakah Anda juga salah satu yang menerima bantuan dari
Pemerintah?

5. Menurut pendapat anda, apakah Pemerintah sudah melakukan cara terbaik untuk
mencegah pandemi ini?

6. Menurut pendapat anda, apakah PSBB regional berdampak pada krisis ekonomi?
Berikut 15 Jawaban dari 18 jawaban mengataka dengan setuju bahwa PSBB Regioal
berdampak pada krisis ekonomi, dan sisanya mengatakan tidak sama sekali, terdapat
responden tidak menjawab dan responden terakhir menegeaskan bawah dampaknya
menjadi sulit
7. Menurut pendapat anda, apakah seharusnya Pemerintah melakukan uji PCR massal
gratis kepada warga sipil?
Terdapat berbagai jenis-jenis jawaban yang pertama 11 Responden setuju dengan
pemberian test PCR massal untuk pencegahan Covid-19, 3 Responden mengatakan
kemungkinan artinya antara perlu dan tidak perlu, 2 Responden mengatakan tidak saja
dan tidak dengan alas an yaitu bawah pengetesan test PCR massal menyebabkan
perkumpulan massa sehingga memicu keramaian serta mengakibatkan penyebaran
Virus Covid-19, 1 Responden tidak menjawab dan 1 Responden terakhir mengatakan
hanya ketika dibutuhkan.
8. Jenis bantuan apa yang anda dapatkan dari Pemerintah? (jawab jika Anda sudah
menerimanya)
12 Responden dari 18 Responden tidak menerima Bantuan selama Pandemi Covid-
19, dengan sisanya 1 Responden mendapatkan BLT( Bantuan Langsung Tunai), APD
(Alat Pelindung Diri) dan sisanya tidak menjawab.
9. Menurut pendapat anda, apa yang harus dilakukan pemerintah untuk membantu
warga sipil yang menganggur selama pandemi ini untuk mencegah krisis ekonomi
lainnya?
11 Responden dari 18 Responden tidak menjawab dan memberikan komentar,
sisanya 2 Responden meminta bantuan seperti masker gratis, test PCR Massal yang
gratis, 1 Responden meminta bantuan dalam sector pariwisata supaya dipermuda dalam
dokumen kesehatan dan keperluan berangkat pariwisata lainya, serta 2 responden
lainnya meminta Pemerintah untuk bekerja dengan polisi dan menjaga rakyat.
10. Menurut pendapat anda, Bagaimana langkah Pemerintah menangani kasus kelaparan
terutama pada saat pandemi ini?
10 Responden darri 18 Responden mengatakan Pemeritah masih kurang maksimal
dalam penanganan kasus kelaparan, 3 Responden mengatakan bahwa seharusnya
Pemerintah seharusnya belajar dari masa lalu, penduduk juga harus bekerja tanpa
mengharapkan pemerintah, serta pengumpulan bantuan selama pandemic Covid-19,
terdapat 3 Responden tidak memberikan pendapat apapun, dan 1 Responden terakhir
mengatakan setuju dan tidak buruk pemerintah dalam menangani Pandemi Covid-19.

ANALISA DAN PEMBAHASAN


A. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap perekonomian di Indonesia.
Saat ini seluruh dunia sedang dilanda ketakutan dengan penularan dan
perkembangan virus Covid-19 yang dengan cepat menyusup di seluruh Negara di
belahan bumi ini. Tidak bisa dibantah sampai detik ini juga jumlah angka orang yang
meninggal karena Covid-19 ini semakin banyak, demikian juga samanya dengan kasus
orang yang terindikasi positive covid-19.
Pada tanggal 11 October 2020, Pemerintah telah memastikan adanya terdapat
349.160 kasus Covid-19 di Indonesia, jumlah ini telah bertambah sekitar 4.411 kasus
dari penmberitahuan sebelumnya dan juga sesuai data pada tanggal 15 October 2020
jumlah kasus yang meninggal karena Covid-19 sebanyak 12.268 orang dan yang sudah
dinyatakan sembuh dari Covid-19 terdapat 273.661 orang. dan jumlah persentase kasus
kematian di Indonesia yang disebabkan oleh Covid-19 ini telah mencapai angka yang
sangat tinggi dibandingkan dengan angka persentase kematian dunia yakni sebesar 4,1%
sedangkan jumlah persentase dunia hanya sebesar 3,21 %.
Pemerintah saat ini juga sedang melakukan pemberlakuan social distance dan
kewajiban untuk memakai masker yang dimana kebijakan ini dibuat untuk mencegah
serta memberantas penyebaran virus yang sangat mematikan ini. Dan tentunya
kebijakan yang dibuat ini pastinya akan membawa dampak positive dan dampak
negative, terlebihnya dampak ini pasti akan sangat terasa ke perekonomian bangsa.
Dengan adanya penetapan pemberlakuan lock down di berbagai wilayah di
Indonesia, bisa dilihat bahwa keadaan ekonomi di negeri kita semakin lama semakin
menurun. Dimana harga 1 US Dollar sudah menyentuh ke angka Rp. 16.000 yang
merupakan angka terburuk sejak 20 tahun yang lalu bahkan pada saat krisis moneter
pada tahun 1998 pun tidak sampai menyentuh ke angka tersebut.
Artinya bahwa adanya dampak dari effect lock down ini sangatlah terasa bagi
keadaan ekonomi masyarakat kita. Dengan adanya lock down dan juga angka kasus
yang semakin tinggi masyarakat jadi tidak bisa mencari penghasilan apalagi terhadap
masyarakat kecil yang kerja harian dan kurang mampu. Pasti mereka lah yang paling
terasa effect akibat pandemik ini.
Tentunya kita semua pasti tidak menginginkan hal ini terjadi sampai semakin
parah dan tidak bisa diperbaiki. Kita juga pasti tidak akan semena-mena langsung
menyalahkan ini kepada pemerinah karena pasti pemerintah “sudah berjuang keras”
untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negaraini. Semua ini tidak dapat
dijalankan tanpa sebuah kesadaran dari setiap individu masyarakat maupun kelompok
masyarakat untuk menjaga kebersihan.maka kebersihan itu tidak akan berguna dan
menimbulkan banyak kerugian. Sebagaimana kita ketahui bahwa pandangan masyarakat
tentang sadar lingkungan sangatlah minim atau berkurang.
B. Solusi untuk mengatasi dampak krisis akibat Covid- 19
Di dalam kondisi yang kurang kondusif ini, semua Negara pasti akan melaksanakan
stimulus terhadap keuangan Negara masing-masing. Ada beberapa solusi yang sesuai
dalam mengantisipasi kondisi wabah pandemic ini agar tidak membuat Indonesia
sengsara yakni:
 Pertama, Relokasi anggaran sektor kesehatan , pasokan pangan dan juga daya beli
masyarakat dimana pembiayaan tersebut dialihkan untuk memperlengkap alat
penanggulangan wabah dan pembiayaan penelitian yang focus untuk menemukan
vaccine untuk virus Covid-19 . anggaran yang direlokasikan juga wajib
diberlakukan untuk menjaga ketersediaan bahan pokok pangan masyarakat yang
meningkat drastis
 Pemberian bantuan nyata berupa BLT dan juga pemberian sembako gratis selama
pandemic ini kepada golongan tidak mampu untuk mengurangi jumlah angka
kelaparan yang semakin tinggi di Indonesia.
 Melakukan stimulus dana dalam rangka meningkatkan potensi produksi local
terutama dalam sektor pertanian karena pada saat ini kebutuhan masyarakat akan
makanan bergizi dan nutrisi terutama sayur-sayuran dan juga buah akan mengalami
peningkatan permintaan yang sangat fantastis.
 Melakukan relaksasi kredit untuk mendorong produksi di dalam sektor manufaktur
yang dimana secara tidak langsung akan membuka lapangan kerja baru terhadap
masyarakat yang terkena dampak wabah ini ataupun bagi yang pengangguran.
 Memperhatikan kebijakan jangka panjang yang sifatnya structural berupa
Pengoptimalan Omnibus Law RUU Ciptaker.
 Maksimalkan kebijakan moneter melalui penurunan suku bunga dan menjaga
stabilitas nilai tukar mata uang

SIMPULAN
Telah kita ketahui bersama bahwa pandemi Covid-19 sangat berpengaruh
terhadap perekonomian di indonesia. Mulai dari pemutusan hubungan kerja, lock down,
yang berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan penurunan
penghasilan, serta tuntutan kebutuhan hidup, menuntun pada angka kriminalitas yang
meningkat di masyarakat. Bagaimana tidak, kebutuhan yang semakin meningkat, namun
penghasilan yang menurun, bahkan tidak berpenghasilan karena di phk. Secara tidak
langsung sedikit demi sedikit hal ini menekan masyaratkat menengah kebawah untuk
melakukan segala cara untuk bertahan hidup. Apakah cara cara yang dilakukan
pemerintah efektif untuk mengurangi tingkat kelaparan di indonesia? Berdasarkan hasil
survey yang kami lakukan melalui google form, dari tanggapan responden dapat
disimpulkan bahwa pemerintah belum optimal dalam penanganan kasus kelaparan ini.
Cara cara pemerintah dalam menangani kelaparan masih kurang, yang artinya target
SDGs tanpa kelaparan belum tercapai. Kalau kita lihat kebelakang, sebelum pandemi
pun kasus kasus kelaparan banyak terjadi di indonesia. Sehingga tidak bisa ditarik
kesimpulan bahwa kasus kasus kelaparan ini disebabkan oleh pandemi semata. Kita
harus melihat dari berbagai aspek atau sudut pandang. Misalnya dalam hal lapangan
pekerjaan, disana terdapat kualifikasi, misalnya ditetapkan syarat minimal lulusan SMA,
maka dengan begitu, orang orang yang hanya lulusan SMP atau bahkan tamat SD tidak
bisa mendapat pekerjaan yang layak dengan upah standar/minimum. Dilain sisi, tidak
bisa dipungkiri bahwa faktor malas juga mempengaruhi tingkat pengangguran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
menggunakan google form sebagai sarana untuk mendapatkan opini ataupun tanggapan
dari orang orang mengenai beberapa pertanyaan yang kami ajukan sesuai dengan situasi
pandemi saat ini. Kami menilai bahwa metode ini yang paling tepat untuk kami lakukan
saat ini karena mencegah penyebaran covid-19 dan mengikuti protokol kesehatan dari
pemerintah.
Rekomendasi yang kami sebutkan dalam bagian analisa dan pembahasan,
utamanya adalah bagaimana pemerintah dapat menemukan vaksin virus ini secepatnya
agar masyarakat bisa beraktivitas seperti sedia kala, oleh karena itu dibutuhkan alokasi
dana dibidang kesehatan. Pemerintah harus mengawasi dan menjaga kestabilan harga
bahan pangan sesuai harga pasar, jangan sampai harga melonjak naik, sedangkan daya
beli masyarakat menurun, apabila hal ini terjadi maka bisa menyebabkan inflasi. Sekian
dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai