Anda di halaman 1dari 13

DAMPAK COVID-19 TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DAN

MEMBANGUN KETAHANAN KELUARGA DI BANTEN LAMA

QORINA AMALIA HAQ, RAHMAWATI


Universitas Sultan Maulana Hasanuddin Banten
(Kampung Sukajaya, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten)
Email: realqrntamalia@gmail.com rahmaawt34@gmail.com

ABSTRAK
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan serta
memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membangun atmosfir ketahanan
keluarga serta dampak yang ditimbulkan pada perekonomian masyarakat Banten Lama dalam
menghadapi permasalahan di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini. Adapun Metode yang
dilakukan yaitu survey lapangan, dalam penelitian ini sangat penting memberikan edukasi
mengenai cara membangun ketahanan keluarga. Dan mengetahui dampak perekonomian
masyarakat di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sejak awal kemunculan pandemi Covid-19
yang melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia dan telah mengubah sistem
kehidupan baik secara ekonomi maupun aspek lain yang ikut terdampak seperti, sosial,
psikologis dan juga dari segi spiritual. Dan solusi yang harus diterapkan yaitu memperkuat
ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga meliputi semua aspek seperti ketahanan ekonomi,
ketahanan sosial, ketahanan psikologis dan ketahanan spiritual. Perekonomian dalam kawasan
Banten lama, dengan pengaruh Covid-19 bagi masyarakat membuktikan adanya dampak buruk
bagi mata pencaharian mayoritas pedagang, buruh pabrik dan lainnya. Masyarakat merasakan
hal tersebut, dan mereka pun memiliki hak penuh dalam menghidupi kebutuhan sehari-hari
untuk dirinya dan keluarganya. Masyarakat sekitar Banten lama memberikan pemahaman diri
dan keluarga untuk tetap mematuhi aturan pemerintah dalam masa Covid-19. Perekonomian
masyarakat menentukan tatanan kehidupan seseorang dalam kebutuhan hidupnya. Adanya
perekonomian yang memprihatinkan akan memunculkan dampak buruk di tengah masyarakat
dan solusi yang diterapkan yaitu dengan membangun ketahanan keluarga dengan baik.
Kata Kunci: Covid-19, Membangun Ketahanan, Perekonomian.

ABSTRACK

This Real Work Lecture for the community aims to socialize and provide education to the public
about the importance of building an atmosphere of family resilience and the impact it has on the
economy of the Banten Lama community in dealing with problems in the midst of the current
COVID-19 pandemic situation. The method used is a field survey, in this study it is very
important to provide education about how to build family resilience. And knowing the impact of
the community's economy in the midst of the Covid-19 pandemic. Since the beginning of the
emergence of the COVID-19 pandemic, which has hit almost all countries in the world, including
Indonesia and has changed the system of life both economically and in other aspects that have
been affected, such as socially, psychologically and spiritually. And the solution that must be
applied is to strengthen family resilience. Family resilience includes all aspects such as
economic resilience, social resilience, psychological resilience and spiritual resilience. The
economy in the old Banten area, with the impact of Covid-19 on the community, has proven to
have a negative impact on the livelihoods of the majority of traders, factory workers and others.
The community feels this, and they also have the full right to support their daily needs for
themselves and their families. The community around Banten has long given themselves and
their families an understanding to continue to comply with government regulations during the
Covid-19 period. The community's economy determines the order of a person's life in the needs
of his life. The existence of an apprehensive economy will have a negative impact in the
community and the solution applied is to build family resilience well.
Keywords: Covid-19, Building Resilience, Economy.

PENDAHULUAN

Saat ini dunia sedang dihadapkan pada permasalahan besar yang mempengaruhi kesehatan
seseorang dengan menyerang dan menginfeksi siapa saja melalui sistem pernafasan, yakni covid-
19. Covid-19 atau “The Covid-19 virus” merupakan singkatan dari Corona Virus Disease 2019,
yaitu penyakit yang dapat menular seperti semacam influenza yang disebabkan oleh Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).1

Pada bulan Desember 2019, dilaporkan terdapat kasus pneumonia dengan sumber yang tanpa
diketahui di Kota Wuhan, provinsi Hubei di Cina (Sun et al., 2020). Pada bulan Februari 2020,
WHO secara resmi menyebut penyakit yang dipicu oleh 2019- nCoV sebagai Penyakit Virus
Corona 2019 (COVID-19). Pada Januari 2020, WHO mendeklarasikan wabah COVID-19 di
Cina sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (Public Health
Emergency of International Concern, PHEIC) ini meandakan COVID-19 sebagai ancaman global
dunia.2 Covid -19 merupakan singkatan dari corona virus disease yang didapat pada tahun 2019.
Covid-19 termasuk dalam jenis penyakit infeksi menular yang menginfeksi paru-paru para
penderitanya yang disebabkan novel coronavirus (virus corona) jenis baru. Virus corona yang
sekarang ini sedang mewabah memiliki nama resmi Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) juga bisa disebut virus Corona Virus tersebut pertama kali

1
Euis Sunarti, Ketahanan Keluarga Indonesia di Masa Pandemi Covid-19. April 2021. PT Penerbit IPB prees,
Boogor.
2
Armanto Makmum , Siti Fadhilah Hazhiyah, “Tinjauan Terkait Pengembangan Covid-19”, dalam Molucca Media ,
Vol 13, No. 2 (Oktober 2020) Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, h. 52-53.
diidentifikasi pada Desember 2019 di Kota Wuhan, China (Kumparan 2020).3

Adanya wabah ini sangat cepat menular siapa saja tanpa melihat berbagai kalangan dan usia.
Jutaan orang terpapar virus covid-19 di seluruh dunia dan angka penyebaran ini ada yang
mengalami penurunan jumlah orang yang terpapar dan sebagaian negara juga ada yang
mengalami kenaikan angka orang yang terinfeksi virus ini. Penularan virus ini sangat cepat dan
cenderung sulit untuk mendeteksi orang-orang yang terpapar kerena waktu inkubasi virus kurang
lebih 14 hari sehingga dapat menyebabkan banyaknya korban yang berujung terpapar dan
terinfeksi.

Masa pandemi Covid -19 merupakan masa dimana banyaknya perubahan dalam kehidupan
yang biasanya, dimana banyak perubahan dari sisi ekonomi, kesehatan, atau pendidikan. Covid-
19 ini, menimbulkan banyaknya keresahan-keresahan baik timbul dari keluarga, masyarakat juga
diri sendiri. Banyaknya orang tertular dan terinfeksi virus, aktivitas sehari-hari yang dilakukan
akan sangat jauh berbeda dari aktivitas yang dilakukan sebelum adanya virus. Perubahan dalam
masa pandemi ini, mengakibatkan pekerja dan pendidik memilih untuk melakukan kegiatannya
didalam rumah, untuk menurunkan penularan covid lebih rendah. Namun, bagi masyarakat yang
memiliki pekerjaan diluar ruangan akan sangat merasakan keresahan yaitu tidak bekerja.
Kawasan wisata bahkan penjirahan salah satunya. Dengan adanya Covid-19, pemberlakuan
pembatasan kegiatan masyarakat jadi penyebabnya. Pengunjung berangsur hilang akibat
penutupan kawasan tersebut.

Indonesia sendiri jumlah angka penderita covid-19 semakin meningkat setiap harinya. Oleh
karenanya awal tersebarnya virus corona ini membuat pemerintah Indonesia, baik pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah segera bertindak dan memberikan kebijakan kepada seluruh
masyarakat untuk membatasi mobilitas atau aktifitas di luar rumah dan melakukan segala
aktivitas kegiatan menggunakan media online di dalam rumah seperti bekerja (Work From
Home), sekolah, bersosialisasi bahkan beribadah hanya diperbolehkan dalam rumah. Berbagai
kebijakan diterapkan disemua daerah seperti pada awal adanya pandemi di Indonesia tahun 2020,
pemerintah menerapkan kebijakan sosial distancing, kemudian direvisi menjadi physical
distancing, kemudian diberlakukan karantina wilayah atau pembatasan sosial berskala besar
(PSBB), hingga adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang sudah

3
Ketut Sudarsana dkk, Covid-19: Perspektif Pendidikan, (Kita Menulis), h. 13.
diadakan awal bulan Juli 2021. Hal ini guna menghentikan dan memperlambat angka laju
penyebaran virus covid-19 sehingga jumlah kasus orang yang terinfeksi dapat dikendalikan.

Akan tetapi nyatanya dengan adanya pemberlakuan yang ditetapkan pemerintah membuat
masyarakat mendapatkan tekanan karena tidak leluasa untuk melakukan kegiatan di dalam
rumah sehingga berdampak pada mental seseorang, bahkan adanya pemberlakuan ini sebagian
besar masyarakat mengalami pemberhentian hubungan kerja secara sepihak (PHK). Adanya
kondisi semacam ini membuat perekonomian suatu keluarga semakin mengalami kelemahan
karena dengan tidak adanya pekerjaan dan penghasilan membuat kebutuhan hidup sehari-hari
tidak dapat terpenuhi secara normal seperti sandang, pangan bahkan papan. Dan hal ini menjadi
tantangan besar yang harus dihadapi bagi masyarakat Indonesia terutama golongan menengah
kebawah.

Indonesia saat ini sedang dihadapi adanya pandemi covid-19 dan hal ini memunculkan
berbagai masalah perekonomian yang sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan. Banyak
kerugian yang terjadi akibat menurunnya perekonomian, seperti penghasilan maupun mata
pencaharian masyarakat terancam hilang dan menurun bahkan berakibat adanya pengangguran.
Terdapat penurunan orang dalam suatu pekerjaan. Di dalam kota maupun desa dampak
perekonomian memberikan pengaruh buruk bagi pekerjaannya. Pengangguran bahkan
pemutusan hubungan kerja secara spontan. Perekonomian masyarakat sekitar Banten Lama,
adanya Covid-19 bahkan berlangsungnya kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pemerintah
seperti PPKM, membuat para pedagang di kawasan penjiarahan berujung sama dengan
penurunan penghasilan yang signifikan. Dengan demikian, jelas sangat berpengaruh adanya
Covid-19 membuat perekonomian masyarakat semakin memburuk.

Organisasi terkecil dalam masyarakat adalah keluarga yang menjadi tempat berkumpulnya
seluruh anggota keluarga setelah adanya aktivitas di luar rumah. Oleh karena itu keluarga harus
menjadi bagian yang mampu dan dapat melindungi seluruh anggota keluarga dari adanya bahaya
terhadap pengaruh kondisi eksternal yang dapat menyebabkan rusaknya mental dan psikologis.
Adanya pandemi covid-19 yang saat ini masih berlangsung, terbukti bahwa keluarga yang
seharusnya menjadi sandaran akan berbagai program pembangunan, seperti ekonomi, pendidikan
dan kesehatan. Keluarga juga diharapkan nantinya dapat memperoleh pengetahuan dan dapat
menerapkan dalam prilaku hidup sehari-hari yang dapat mencegah dari tertularnya dan
menularkannya virus covid-19. Disini keluarga dituntut untuk memiliki pengetahuan akan
adanya pandemi covid-19 sehingga nantinya menjadi kunci dasar dari pengambilan keputusan
dalam melakukan aktivitas keseharian.

Dalam beberapa penelitian sebelumnya yang relevan, dampak Covid-19 bagi perekonomian
di Indonesia sudah dipastikan menurun. Para pekerja yang dirumahkan dan terkena PHK
mengalami penurunan yang signifikan sebanyak diatas 1 juta orang lebih adalah pekerja formal
dan diatas 200 ribu lebih pekerja informal. Banyaknya penurunan pada setiap sektor pekerja
kantor, pabrik, dan lainnya. Beberapa kajian bermunculan tentang apa dan bagaimana kekuatan
ekonomi indonesia terutama pada masyarakat yang memiliki pendapatan dibawah rata-rata,
dugaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Bukankah pemerintah
telah memiliki data pasti berapa dan dimana orang dengan kategori dibawah rata-rata tersebut
yang hanya sekitar jutaan orang dengan pengeluaran ribuan rupiah perbulan. Yang berarti
pemerintah harus menyiapkan dana sekitar beberapa triliun dalam berapa hari dan bulan. Namun,
selain biaya hidup orang dibawah rata-rata, terdapat masalah lain muncul ketika perusahaan-
perusahaan yang tidak dapat meliburkan karyawan dengan menutup perusahaan sementara
dengan alasan khawatir tidak mampu menggaji karyawan jika produksi terhenti. Bahkan banyak
perusahaan mengeluh dan resah jika pendapatan usaha mereka tidak bisa menutupi biaya
operasional perusahaan khususnya gaji. Belum lagi orang-orang yang memiliki usaha seperti
warung-warung dan misal pengendara ojek online yang mengaku resah dengan penghasilan
mereka adanya masa pandemi Covid-19 ini, seperti yang dikhawatirkan pemerintah, jika mereka
tidak memiliki penghasilan maka mereka tidak makan karena pemerintah tidak mampu
menghidupi kebutuhan mereka.4

Selain aspek ekonomi, aspek lain juga ikut terdampak. Aspek sosial, aspek psikologis dan
aspek spiritual ikut terkena dampak. Dari segi ekonomi kita bisa melihat bahwa adanya pandemi
mengakibatkan pendapatan masyarakat menjadi menurun bahkan terjadinya PHK secara besar-
besaran sudah menjadi hal lumrah dan hal ini sangat dirasakan oleh kalangan masyarakat
menengah kebawah. Dari segi sosial, semua bentuk kegiatan sosial yang melibatkan banyak
orang dialihkan menggunakan media online meski terkadang sangat terbatas akan waktu dan
ruang. Dari segi psikologis, faktor utama yang menyebabkan turunnya mental keluarga adalah
4
Trismaryani Elen , Menyusuri Jalan Panjang Pertarungan Ekonomi Dan Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19,
(Yogyakarta: Dee Publish, 2021), h. 3-5.
faktor ekonomi dan hal ini memunculkan banyaknya anggota keluarga yang merasa tertekan dan
stress karena pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan kebutuhan hidup sehari-hari.
Dan yang terakhir dari segi spiritual, pada aspek ini seluruh kegiatan kerohanian yang notaben
memang dilakukan di luar rumah kini dialihkan menjadi di rumah bahkan ada sebagaian tempat
ibadah yang meniadakan aktivitas keagamaan. Seperti mengurangi kegiatan pengajian rutin di
masjid setiap hari kamis dan sabtu, forum-forum kajian siraman rohani ditiadakan, aktivitas
beribadah di masjid menjadi terhambat bahkan jika memang ada aktivitas sholat jamaah di
masjid masyarakat yang datang diwajibkan harus tetap menjaga protokol kesehatan yang
ditentukan seperti memakai masker, mencuci tangan, membawa sajadah sendiri, dan setiap shaf
jamaah ke jamaah lain kurang lebih 2 meter.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya menerapkan dan
melakukan ketahanan keluarga. Serta mampu membangun kesadaran masyarakat tentang
memperkuat ketahanan keluarga di tengah pandemi covid-19 dan mengetahui dampak yang
ditimbulkan dari Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat di Banten Lama. Metode yang
digunakan yaitu survey lapangan, dimana penulis meneliti secara langsung di kawasan yang
diteliti, dengan melakukan observasi bagaimana kondisi yang terjadi di kawasan Banten Lama.
Melakukan observasi dan wawancara pada sebagaian masyarakat, memberikan angket untuk
menambah banyak data. Penelitian ini mengambil metode penelitian survey lapangan
dikarenakan penulis lebih mudah melakukannnya dan memberikan kesan yang baik pada setiap
pemikiran.

PEMBAHASAN

Covid -19 merupakan akronim dari kata corona virus disease yang ditemukan pada tahun
2019. Covid-19 termasuk dalam jenis penyakit infeksi menular yang terdapat gejala ringan
seperti flu juga menginfeksi paru-paru para penderitanya yang disebabkan novel coronavirus
(virus corona) jenis baru. Virus corona yang sekarang ini sedang mewabah memiliki nama resmi
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) juga sering disebut virus
Corona. Virus tersebut pertama kali direkognisikan pada Desember 2019 di Kota Wuhan, China
(Kumparan 2020). Di Indonesia, kasus Covid-19 pertama muncul pada tanggal 2 maret 2020.
Pada dua orang indonesia yang pernah kontak langsung dengan orang jepang, tepatnya di
kawasan Jawa Barat. Pada saat itulah Covid-19 muncul dan menyebar secara luas ke kota-kota di
Indonesia. Dengan data yang ada saat ini, kondisi Covid-19 dalam data Kemkes, positif Covid-
19 sejumlah 4.043736 jiwa, sembuh (positif Covid-19) 3.669.966 jiwa, dan meninggal (positif
Covid-19) 130.182 jiwa. Akan tetapi, saat ini sudah terdapat vaksin Covid-19 untuk masyarakat
mencegah tertularnya virus dengan cepat dan pada saat ini, dengan Jumlah vaksin yang akan
didistribusikan dalam data Kemkes sekitar 116, 4 dosis vaksin. Hal ini, Covid-19 berpengaruh
penting pada setiap aspek kehidupan masyarakat, salah satunya perekonomian di indonesia. Saat
masa pandemi Covid-19 masyarakat indonesia dikaget kan dengan adanya virus tersebut, yang
memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan keseharian mereka. Banyak spekulasi
masyarakat yang membuat mereka resah dan gelisah pada pekerjaannya. Kebutuhan hidup
mereka penting untuk melangsungkan hidup yang baik.

Dalam kondisi perekonomian yang menurun, terjadi juga pada kawasan Banten Lama
yang adanya tempat Penjiarahan dengan mayoritas masyarakat bekerja sebagai pedagang. Dari
data yang penulis tahu, masyarakat Banten Lama hampir memiliki pekerjaan sebagai pedagang.
Namun, tidak hanya itu sebagain warga pun ada yang bekerja sebagai buruh pabrik dan lainnya.
Dengan demikian, pada masa pandemi Covid-19 kawasan Banten Lama terpaksa ditutup
sementara dengan adanya kebijakan Pemerintah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM). Berlangsungnya PPKM, masyarakat mematuhinya. Namun, seiring
diperpanjang terus-menerus mereka merasa sangat berharap untuk dibuka kembali untuk bisa
berdagang seperti biasanya, dengan menyesuaikan protokal kesehatan yang dianjurkan oleh
pemerintah. Banyak keluhan yang mereka rasakan, tidak hanya itu kebutuhan keseharian mereka
sudah pasti berpengaruh buruk bagi setiap masyarakat disana. Adapun terdapat masyarakat yang
tetap bekerja bagaimana resikonya jika kebijakan pemerintah tidak berubah. Sebagaian
masyarakat tidak akan cukup dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka. Dengan
begitu, beberapa masyarakat terus mencari pekerjaan serabutan untuk tetap berpenghasilan dan
bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.

Akibat Covid-19 sebagian masyarakat di kawasan Banten Lama merasa stres, pikiran
mereka disebabkan tidak bekerja dan masalah keuangan yang semakin menipis. Pada 9 Agustus
2021 terdapat unjuk rasa sebagian masyarakat untuk dibukanya kembali penjiarahan di kawasan
tersebut. Jika hal tersebut terjadi, dengan dibatasi dan juga diikuti dengan mematuhi protokol
kesehatan yang diatur pemerintah.
Ekonomi merupakan salah satu komponen yang penting dalam kehidupan manusia. Dapat
dipastikan dalam keseharian kehidupan manusia selalu berkaitan dengan kebutuhan ekonomi.
Persensi ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi    manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya seperti makan, minum, berpakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Pentingnya
ekonomi dalam kehidupan manusia tersebut memandang patut negara untuk mengatur kebijakan
tentang perekonomian dan menjamin perekonomian warga negara khususnya di Indonesia yang
mempunyai peranan penting dalam melindungi dan mensejahterakan kehidupan sosial dan
ekonomi warga negaranya. Dalam konsep negara kesejahteraan adalah negara berhak untuk ikut
campur dalam segala aspek kehidupan warga negaranya. Selain itu, kemajuan ekonomi
merupakan faktor yang mengakomodasikan pembangunan nasional dalam sebuah negara.

Sistem perekonomian adalah suatu sistem yang mengatur serta mennyusun hubungan
ekonomi antara manusia dengan seperangkat norma dalam suatu tatanan kehidupan, termasuk
kebiasaan perilaku dan etika masyarakat sebagaimana yang mereka aplikasikan dalam berbagai
keseharian yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya bagi pemenuhan kebutuhan.
Menurut Sanusi (2000:10) dengan mengutip pengertian sistem ekonomi dari Lemhannas, bahwa
sistem ekonomi merupakan bagian dari ilmu ekonomi. Adapun sistem diartikan sebagai suatu
kelengkapan yang terdiri atas unsur-unsur yang saling berhubungan, saling terkait, saling
mempengaruhi dan saling bergantung menuju tujuan bersama yang spesifik. Dengan demikian,
sangat dipastikan pereknomian perlu adanya sistem ekonomi yang dapat memberikan pengaruh
yang baik bagi tatanan kehidupan perekonomian di Indonesia.

Ketahanan keluarga merupakan sebuah konsep yang mengacu pada kemampuan keluarga
sebagai sebuah system fungsional untuk mengelola sumber daya untuk memenuhi kebutuhan
fisik maupun psiko sosial anggota keluarga. (Beevar, 2013; Hartini et al., 2020; Sunarti et al.,
2003; Walsh, 2016)

Konsep ketahanan keluarga (family strength atau family resilience) ini sejalan dengan
pandangan Frankenberger et.al (1998) mengenai Household livehold security concept yakni
kondisi kecukupan dan kesinambungan akses terhadap pendapatan dan sumber daya untuk
memenuhi berbagai kebutuhan dasar. Ketahanan keluarga dapat diukur dengan menggunakan
pendekatan sistem yang meliputi komponen input (sumber daya fisik dan non fisik), proses
manajemen keluarga (permasalahan keluarga dan mekanisme penanggulangannya), dan output
(terpenuhinya kebutuhan fisik dan psiko-sosial) (Badan Pusat Statistik, 2017; Prayitno et al.,
2016; Sunarti et al., 2003). Atas dasar pendekatan ini, maka ketahanan keluarga merupakan
ukuran kemampuan keluarga dalam mengelola masalah yang dihadapinya berdasarkan sumber
daya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. (Sunarti et al., 2003). 5Pada
penelitian ini peneliti mengambil data di wilayah Banten lama disekitar kampung Sukajayan
yang notaben masyarakat bekerja sebagai pedagang, buruh pabrik kayu dan lainnya.

Sangat penting membangun ketahanan keluarga di tengah pandemi covid-19, hal ini menjadi
salah satu yang harus diterapkan dan diupayakan oleh setiap anggota keluarga. Ketahanan
keluarga merupakan salah satu solusi untuk menjadikan suatu keluarga untuk dapat memiliki
ketahanan yang kuat, tangguh dan memiliki keuletan sehingga kedepannya dapat menghadapi
segala permasalahan, baik secara fisik, psikis, mental maupun mental. Dengan menerapkan dan
memperkokoh ketahanan keluarga maka suatu keluarga dapat mewujudkan kehidupan yang
mandiri, mampu mengembangkan diri sendiri dan keluarganya sehingga nantinya terbangun
keluarga yang harmonis dan pandai bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Sang
Pencipta baik secara lahir maupun batin.

Disini peneliti melihat bahwa masyarakat sangat kurang akan pengetahuan tentang cara
membangun ketahanan keluarga dalam menghadapi pandemi covid-19. Pertama, dari segi
ketahanan Ekonomi. Ketahanan ekonomi berkaitan dengan cara mengelola keuangan keluarga.
Disini masyarakat sangat terbatas pengetahuan dan kemampuan akan mengelola ekonomi
keluarga, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwasannya kebutuhan primer atau kebutuhan pokok
dasar sehari-hari seperti kebutuhan sandang dan pangan dapat dipenuhi walaupun ala kadarnya
atau terbatas. Dari sini mereka dituntut untuk selalu mendapatkan sumber penghasilan untuk
dapat dinikmati oleh anggota keluarga lainnya meskipun sangat sulit mendapatkan pekerjaan.
Sedangkan masyarakat disini hanya mengandalkan mata pencaharian sebagai pedagang dan
buruh pabrik kayu. Tujuan dari menjaga dan memperkuat ketahanan ekonomi keluarga yaitu
dapat memberbaiki dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, orang tua diajarkan untuk dapat
mendidik anak atau memberikan teladan agar nantinya dapat mengatur keuangan keluarga seperti
membatasi uang jajan anak, diajarkan untuk tidak boros, hanya membeli kebutuhan yang
diperlukan saja, dapat memanajemen keuangan dengan cara menabung uang lebih. Hal ini

5
Sa’diyah El Adawiyah, dkk, Perempuan & Pandemi Covid-19. Juli 2021, Insan Cendikia Mandiri
nantinya akan berdampak positif kepada anak karena mereka diajarkan untuk dapat mengatur
keuangan yang nantinya menjadi bekal pendidikan agar mereka menjadi generasi yang bahagia
dan sejahtera dan kedepannya menjadi pribadi mandiri dan kuat. Kedua, dari segi ketahanan
Sosial. Ketahanan sosial berkaitan erat dengan kemampuan berhubungan sosial antara sesama
anggota keluarga, dan antar satu keluarga dengan keluarga lain. Aktivitas masyarakat telah
berubah sejak adanya pemberlakuan dan kebijakan pemerintah atas isolasi mandiri dalam
mencegah terjadinya penularan covid-19 sehingga mengakibatkan aktivitas bersosialisasi yang
kebanyakan dilakukan di luar rumah tidak dapat dijalankan lagi. Kondisi semacam ini membuat
sebagian masyarakat mencari solusi untuk dapat menjalin silahturahmi dengan warga dan
masyarakat lainnya melalui media online meskipun tidak sebaik bersosialisasi secara langsung
atau bertatap muka. Ketiga, dari segi ketahanan Psikologis atau mental. Ketahanan psikologis
berkaitan erat dengan kemampuan sebuah keluarga untuk dapat mengelola dan mengotrol emosi,
akibat dari kebijakan pemerintah yang membatasi ruang gerak masyarakat dalam berekonomi
dan bersosialisasi. Situasi semacam ini mengakibatkan kekacauan dan berpotensi rusaknya
mental seseorang dalam kehidupan bermasyarakat yang terdampak akibat pandemi, sehingga
dalam masa krisis ini masyarakat dituntut untuk bersikap lebih sabar dalam mengontrol emosi
sehingga dapat memunculkan ketahanan psikologis untuk tetap bertahan dalam kondisi krisis
yang mengancam. Keempat, dari segi ketahanan Spiritual. Ketahanan spiritual berkaitan erat
dengan kemapuan keluarga dalam mengimplementasikan nilai-nilai agama untuk menghadapi
krisis yang diakibatkan adanya pandemi. Nilai spiritual merupakan bagian terpenting yang harus
dimiliki oleh setiap keluarga karena spiritualitas yang kokoh akan mampu menghadapi segala
ancaman yang mungkin timbul dari krisis akibat pandemi. Dalam spiritualitas Islam diyakini
bahwa Sang Pencipta memberikan beban kepada hambanya di luar kesanggupannya. Dengan
keyakinan seperti ini akan menjadi energi untuk senantiasa mencari solusi atas persoalan yang
dihadapi oleh manusia, termasuk dalam hal ini menghadapi krisis akibat pandemi.

Dari sini bisa dilihat bahwasannya fungsi keluarga di masa pandemi covid-19 sangat
penting dalam membangun pertahanan dan perlindungan untuk semua anggota keluarga, dan
harus adanya penyesuaian terhadap suatu kebiasaan baru dan mampu membangun koneksi baru
antar anggota keluarga. Ketahanan keluarga adalah hal yang penting selama masa pandemi
berlangsung dalam mempersiapkan kebiasaan baru, karena dengan membangun ketahanan
keluarga maka dapat mempengaruhi kehidupan anggota keluarga lainnya.
Apabila ketahanan keluarga sudah terbentuk di tengah masyarakat, maka Langkah
selanjutnya yaitu dengan Menyusun strategi agar kedepannya lebih dapat meningkatkan
ketahanan keluarga di tengah situasi darurat saat ini dan nantinya masyarakat mampu bertahan
hidup serta melanjutkan aktivitas kehidupan sebagaimana mestinya. Berikut ini beberapa upaya
yang dapat membantu keluarga agar dapat membangun ketahanan keluarga di tengah pandemi
covid-19.

Pertama, dengan meningkatkan ketahanan ekonomi. Karena dengan berbagai kebijakan


yang diterapkan membuat banyak keluarga yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi, bahkan
dengan adanya kebijakan isolasi yang diterapkan membuat pedagang yang biasanya menjajakan
berbagai jualan disepanjang lokasi Banten lama kini tidak dapat berjualan dengan normal
kembali bahkan ada beberapa warga yang akhirnya menjadi pengangguran. Jika hal ini tidak
segera ditangani akan berdampak pada roda perekonomian suatu negara. Kondisi kritis yang
semakin parah membuat sebagian masyarakat terus menggali untuk dapat tetap mengelola dan
memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki. Karena sejatinya kebutuhan jasmani (Hajatul
Adlawiyah) seperti kebutuhan makan dan minum memang seharusnya dapat terpenuhi. Solusi
yang ditawarkan yaitu dengan menggunakan media online untuk berbisnis atau berjualan
kebutuhan sehari-hari karena dengan berjualan online ini masyarakat tidak diharuskan bertatap
muka langsung dengan pembeli sehingga tingkat penyebaran covid-19 bisa dicegah. Mereka juga
diberikan edukasi cara menggunakan media elektronik untuk jual beli (ecommerce) seperti
Facebook, Instagram, Shopee, Tokopedia, dan sebagainya, sehingga nantinya mereka dengan
mudah melakukan aktifitas jual beli dan mendapatkan penghasilan untuk mecukupi kebutuhan
keluarga. Selain itu masyarakat juga seharusnya ditanamkan prilaku hidup hemat dengan cara
mampu mengelola keuangan keluarganya dengan cermat dengan mengutamakan kebutuhan
primer terlebih dahulu. Kepentingan pendidikan dan kesehatan juga tidak dilupakan dan harus
menjadi prioritas juga. Setiap keluarga seharusnya mampu memanajemen segala sesuatu yang
dapat dijadikan peluang untuk mendapatkan penghasilan. Kedua, dengan meningkatkan
ketahanan sosial. Sejak pandemi berlangsung segala bentuk interaksi sosial dilakukan secara
daring. Segala aktivitas sosial yang melibatkan banyak orang kini hanya sebatas komunikasi
tatap layar. Hal ini tidak menghilangkan rasa silaturahmi antar sesama dan tetap menjalin
kebersamaan meskipun terhalang oleh pandemi covid-19. Ketiga, dengan meningkatkan
ketahanan psikologis atau mental. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan saat adanya pandemi
seperti banyak keluarga yang mengalami stress dikarenakan tingkat tekanan hidup semakin
tinggi. Berbagai kebutuhan hidup terus menuntut setiap harinya dan membuat tak sedikit
masyarakat mengalami gangguan psikologis. Solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan cara
mengontrol dan mengelola emosi diri bagi setiap anggota keluarga. Hal ini guna meningkatkan
kepribadian diri yang ada pada anggota keluarga. Mengurangi kebiasaan untuk berfikiran
negative dan mulai merubah pola pikir menjadi positif karena sangat diperlukan untuk kesehatan
mental seseorang. Keempat, dengan meningkatkan ketahanan spiritual. Perlu adanya nilai-nilai
syariat Islam sebagai dasar fondasi yang dapat mengatur setiap aktifitas kehidupan. Dengan
meningkatkan ketahanan spiritual maka akan memunculkan pemikiran positif sehingga
bermanfaat bagi kesehatan jiwa.

Dengan demikian untuk mewujudkan ketahanan keluarga maka keluarga itu harus
mampu untuk saling menghargai dengan adanya rasa cinta dan kasih sayang pada setiap anggota
keluarga, memiliki komitmen yang harus dijalankan, memiliki komunikasi positif antar keluarga,
saudara, teman, menghabiskan waktu bersama dengan keluarga akan memunculkan pengaruh
positif, meningkatkan kesejahteraan spiritual dan keluarga nantinya dapat memiliki kemampuan
untuk menangani tekanan dari dalam maupun luar yang mengakibatkan stress dan krirsis yang
diakibatkan pandemi.

KESIMPULAN

Studi ini mengarah pada temuan yang peneliti lakukan. Pertama, respon atau reaksi
masyarakat sekitar Banten lama tentang membangun ketahanan keluarga di tengah pandemi
covid-19 dan sebagian narasumber memiliki respon negatif, mereka berpendapat bahwa dengan
menerapkan ketahanan keluarga tidak dapat mengubah apapun dari segi ekonomi karena notaben
masyarakat disana untuk mendapatkan penghasilan dengan bekerja sebagai pedagang dan buruh
pabrik kayu. Sedangkan, dengan adanya berbagai kebijakan isolasi membuat penghasilan mereka
tidak stabil bahkan sebagian juga mengatakan penghasilan yang mereka dapatkan tidak mampu
menutupi biaya hidup sehari-hari. Kedua, keluarga yang rentan terhadap problem sosial, seperti
tindak kriminalitas untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah jumlah sampel keluarga yang masih kecil dan
hal ini nantinya dapat menjadi bahan evaluasi untuk penelitian di masa depan. Akan tetapi,
temuan ini sangat penting sebagai salah satu gambaran dalam membangun ketahanan keluarga
dan meningkatkan fungsi perlindungan yang memang seharusnya dimiliki oleh suatu keluarga
dalam menghadapi berbagai tekanan dan krisis yang sedang melanda.

Kesimpulan akhir yang didapatkan dalam penelitian ini adalah reaksi emosi dari
masyarakat terhadap ketahanan keluarga (adanya yang berfikir positif dan negatif) selama masa
isolasi covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

Armanto Makmum, Siti Fadhilah Hazhiyah, “Tinjauan Terkait Pengembangan Covid-


19”, dalam Molucca Media, Vol 13, No. 2 (Oktober 2020) Fakultas Kedokteran Universitas
Muslim Indonesia.

Ketut Sudarsana dkk, Covid-19: Perspektif Pendidikan, (Kita Menulis).

Euis Sunarti. Ketahanan Keluarga Indonesia di Masa Pandemi Covid-19. April 2021. PT
Penerbit IPB Press, Bogor.
Sa’diyah El Adawiyah, dkk, Perempuan & Pandemi Covid-19. Juli 2021, Insan Cendikia
Mandiri
Trismaryani Elen, Menyusuri Jalan Panjang Pertaruhan Ekonomi Dan Kesehatan Pada
Masa Covid-19, (Yogyakarta: DeePublish, 2021).

Anda mungkin juga menyukai