Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Capaian Program Kerja Berkaitan Bidang Keilmuan


Pelaksanaan KKN di Kelurahan Paku Sengkunyit Kecamatan Martapura Kabupaten
OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan tidak mengalami masalah yang cukup berarti salah
satu contohnya Sekolah-sekolah disini belum dilaksanakan secara tatap muka antara guru dan
siswa, sehingga guru-guru disini melakukan kunjungan ke rumah-rumah siswa secara bergilir
setiap hari nya, tetapi tetap dengan pedoman peraturan yang berlaku salah satunya memakai
masker dan face shield serta mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau menggunakan
hand sanitizer. Melakukan kegiatan kerja bakti bersama sudah menjadi rutinitas warga
kelurahan Paku Sengkunyit. Tetapi masalah yang terjadi yaitu merosotnya pendapatan warga
yang membuat tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari- harinya, masih kurangnya anak-anak
yang paham dengan sekolah daring sehingga membuat masih banyaknya ibu-ibu yang suka
berkumpul. Kami selaku mahasiswa KKN di Kelurahan Paku Sengkunyit terjun langsung
untuk mensosialisasikan cara mencuci tangan yang baik dan benar menurut WHO (World
Health Organization), mensosialisasikan protokol covid-19 era new normal, membagikan
masker agar adik-adik mempunyai keingintahuan bahwa Pandemi covid-19 ini adalah virus
yang berbahaya, mengajak warga menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) bersama-
sama, mengajar ngaji cukup banyak warga yang masih mau mengaji, ikut andil dalam
perayaan 17 Agustus dengan mematuhi protokol covid-19, membersihkan masjid bersama,
memasang baner telah dilakukan dan semuanya dikatakan berhasil.
Semua program diatas dikatakan berhasil karena sesuai dengan target yang telah
direncanakan yaitu peserta berasal dari seluruh kalangan masyarakat (dinilai dari usia), warga
sangat antusias 24 ikut serta dalam program kerja yang disajikan dan warga merasakan
manfaat yang dapat diimplementasikan dalam peningkatan kesejahteraan warga masyarakat
pada umumnya. Program non fisik KKN UMP yaitu membantu kegiatan rutinitas posyandu,
penyuluhan tentang imunisasi pada anak dan penyuluhan tentang penyakit hipertensi berjalan
sesuai target mulai dari jumlah peserta maupun kemanfaatannya untuk kesejahteraan warga
masyarakat kelurahan Paku Sengkunyit. Program insidental yang terjadi selama KKN yaitu
lomba HUT RI kelurahan Paku Sengkunyit dan perpisahan KKN UMP. Program insidental
yang semula tidak direncanakan berjalan dengan baik dan mahasiswa
dapat membantu warga masyarakat, meningkatkan tali silaturahmi serta memberikan manfaat
untuk masyarakat.

B. Karakteristik Dampak Pandemik Ekonomi terhadap Sektor Ekonomi, kesehatan,


dan sosial keagamaan
Awalnya dampak pandemi virus corona jenis baru COVID-19 riuh di perkotaan,
khususnya kota besar, namun saat ini sudah memaparkan pengaruhnya hingga masyarakat
desa-desa. Kecepatan penyebarannya bukan sebatas virus yang mengganggu kesehatan
manusia hingga mengakibatkan banyak korban jiwa, tetapi juga segala macam informasi
yang beredar terkait dengannya, terutama di media sosial yang nyaris tanpa bisa
dikendalikan. Segala informasi dan kabar virus dalam bentuk teks, audio, video, infografis,
poster, maupun produk kreatif berbasis teknologi informasi lainnya bertaburan melalui media
sosial dalam beragam platform yang diunggah dan dibagikan hampir oleh setiap pemegang
telepon pintar. Antara kabar pandemi virus yang membuat cemas dan upaya mengangkat
moral serta semangat publik menghadapi dengan tegar sebaran COVID-19 melalui media
sosial sampai juga ke masyarakat desa dan bergulir di kalangan mereka.
Sebut saja contohnya, tentang pembuatan portal penutup jalan masuk kampung yang
melimpah terjadi di mana-mana dengan pemahaman untuk pencegahan penularan virus. Itu
tidak lepas dari informasi yang mereka terima.
Selain itu, keterkejutan terhadap proses pemakaman orang meninggal dunia di rumah
sakit --meski belum pasti penyebabnya apakah karena virus di mana hanya petugas khusus
dengan menggunakan alat pelindung diri yang menguburnya, juga membuat keterkejutan
tersendiri bagi warga desa.
Bahkan, hal yang miris justru muncul penolakan terhadap jenazah untuk dimakamkan
di kelurahan yang kemudian harus menjadi perhatian khusus pemerintah dengan
perangkatnya untuk memberikan penjelasan tentang seluk beluk dan karakter serangan virus,
termasuk proses pengurusan jenazah terkait dengan virus corona.
Dampak pandemi juga menerpa petani yang antara lain mengusahakan beras harus
dipanen dengan cara berkelanjutan. Pasar-pasar sayuran penampung hasil panen mereka yang
cenderung sepi menjadi persoalan serius tersendiri di kalangan petani. Secara kesehatan,
terutama menyangkut daya tahan tubuh dari serangan virus, mungkin kalangan warga yang
umumnya petani, jauh lebih baik ketimbang mereka yang tinggal di perkotaan apalagi tidak
rajin berolahraga. Petani setiap hari bergulat dengan alam dan lahan pertanian membuat daya
tahan tubuh relatif lebih fit.
Berbagai program penanganan terhadap dampak pandemi dilakukan pemerintah, baik
menyangkut kesehatan warga, seperti kampanye intensif untuk penerapan perilaku hidup
bersih dan sehat, maupun dampaknya sektor lain, seperti melalui program jejaring pengaman
sosial dalam berbagai bentuk.
Warga desa-desa juga didorong membentuk satuan tugas dengan relawannya dalam
pencegahan penyebaran virus, sedangkan Program Dana Desa harus dirancang ulang
pengelolaaannya untuk mendukung penanganan pandemi.

C. Solusi akademik mengatasi dampak Ekonomi, Kesehatan, dan Sosial Keagamaan


memasuki adaptasi kehidupan new normal
Setelah hampir 3 bulan kita menghadapi pandemi Virus Covid-19, telah banyak dampak
yang dirasakan oleh masyarakat baik secara kesehatan, sosial, ekonomi, pendidikan, politik
dan pembangunan. Dampak begitu besar dirasakan oleh masyarakat ketika harus membatasi
diri untuk tidak berpergian/beraktifitas keluar rumah, tidak berkumpul, tidak bersekolah dan
tidak dapat bekerja mencari nafkah seperti biasanya. Banyak aktivitas masyarakat diluar
rumah atau berkerumun dibatasi oleh kebijakan pembatasan berskala besar (PSBB) termasuk
kegiatan perekonomian yang beresiko menularkan virus corona. Sudah banyak hal yang telah
kita lalui selama masa melawan Pandemi ini bahkan sangat berdampak bagi pemenuhan
kebutuhan hidup masyarakat. Berikut dampak yang terjadi selama masa pandemi dan
penerapan kebijakan PSBB:
a. Masyarakat tidak dapat mencari nafkah seperti biasanya sehingga penghasilannya
menurun bahkan di-PHK dari pekerjaaan. Masyarakat yang terkena dampak langsung yaitu
mereka yang bekerja yang mengandalkan pendapatan harian seperti tukang ojek, sopir
angkutan umum, toko-toko, pedangan kaki lima. Dampak tidak dapat mencari nafkah ini
sangat berpengaruh besar bagi keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kesulitan
ekonomi membuat beberapa keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk makan,
membayar uang kontrakan/kosan, membayar cicilan rumah/kendaraan dan sebagainya.
b. Banyak bidang usaha yang tutup seperti kantor-kantor, toko-toko, bioskop, tempat
rekreasi/wisata, perhotelan, jasa angkutan umum, dan lain-lain. Hal ini berdampak pada
penghasilan berkurang bahkan sampai bangkrut (gulung tikar) dan pengurangan gaji jumlah
pegawai sampai pada PHK besar-besaran. Sangat banyak pegawai yang kehilangan pekerjaan
selama pandemi virus corona ini mewabah.
c. Bidang Pendidikan terutama sekolah-sekolah dan universitas/sekolah tinggi harus
meliburkan siswa/mahasiswanya untuk menjalankan aktifitas belajar-mengajar secara online
di rumah. Tuntutan belajar dirumah secara online membuat orang tua harus menyiapkan
biaya untuk membeli paket internet sedangkan tidak semua orang tua memiliki kemampuan
ekonomi yang cukup selama masa pandemi.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai macam kebijakan dalam melawan pandemi virus
corona mulai dari penerapan Protokol Kesehatan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),
serta Program Bantuan Sosial. Dari data terkini per tanggal 29 Mei 2020 penyebaran virus
corona masih terjadi dan belum mengalami kurva melandai ataupun menurun. Dari data
Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus Corona di Indonesia jumlah kasus postif di
Indonesia telah mencapai 25.216 orang dengan korban meninggal sebanyak 1.520 jiwa dan
yang telah sembuh 6.492 orang. Penambahan jumlah positif setiap harinya dan belum ada
penurunan, ini membuktikan bahwa penyebaran virus covid-19 masih masif terjadi di
masyarakat.
Pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya terbaik dalam mengurangi dampak dari
pandemi corona ini, segala upaya telah dilakukan termasuk kebijakan PSBB yang membatasi
aktivitas masyarakat. Namun kebijakan ini sepertinya tidak bisa terus dilakukan, mengingat
roda perekonomian harus tetap berjalan, masyarakat harus memenuhi kebutuhan hidup
dengan mencari nafkah sedangkan pemerintah tidak bisa selamanya memberikan bantuan
sosial kepada masyarakat yang terdampak pandemi ini. Pemasukan kas negara yang terbesar
diperoleh dari Pajak, bagaimana bisa warga masyarakat atau perusahaan, toko-toko untuk
membayar pajak sedangkan mereka tidak bisa menjalankan aktivitas dan pemerintah juga
tidak dapat untuk mengurusi rakyatnya apabila tidak ada pemasukan kas negara. Suatu
kondisi dilema yang harus dihadapi oleh pemerintah saat ini.
Pemerintah telah mencanangkan kebijakan “New Normal” sebagai bentuk upaya
mengembalikan kondisi kehidupan masyarakat setelah 3 bulan menjalankan pembatasan
sosial bersakala besar (PSBB).

Apa itu new normal ?


Apa masyarakat sudah paham dengan istilah new normal?
Lalu apa yang harus kita kerjakan ketika memasuki kondisi new normal?

New normal adalah istilah yang biasa digunakan ketika memasuki kondisi baru, kebiasaan
baru setelah lepas/tidak bisa lepas dari suatu wabah atau kondisi dimana kita harus bisa
beradaptasi dengan kebiasaan baru, perilaku baru dalam membatasi diri untuk mencegah dari
terjangkitnya virus. Seperti new normal ketika kita tidak bisa lepas dari endemik penyakit
malaria, demam berdarah serta kaki gajah dan harus mulai membiasakan diri dengan endemik
tersebut. Hal itu juga dilakukan dengan menghadapi pandemi global virus Corona.

Kebijakan seperti apa “new normal” dalam menghadapi pandemi virus Corona?
1. New Normal adalah kebijakan membuka kembali aktifitas ekonomi sosial dan
kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yang sebelumnya
tidak ada sebelum pandemi
2. New normal adalah upaya mengembalikan kehidupan warga secara normal dengan
adaptasi baru, kebiasaan baru sebagai upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga
negara agar tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya
3. New Normal adalah tahapan baru setelah kebijakan stay at home, work from home
dan Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB) untuk mencegah secara masif penyebaran
virus Corona
4. New Normal dilakukan karena vaksin virus belum ditemukan, pandemi covid-19 tidak
akan hilang (sumber: WHO) sedangkan perekonomian masyarakat dan negara harus tetap
berjalan.
5. New Normal diberlakukan karena tidak mungkin warga terus menerus bersembunyi di
rumah tanpa ada kepastian, perekonomian masyarakat terhambat/berhenti yang berakibat
kebangkrutan, PHK masal dan kekacauan sosial
6. New normal ditujukan agar negara tetap bisa menjalankan fungsinya sesuai konstitusi.
Pemerintah dapat menjalankan fungsinya mengurusi rakyat apabila ada pemasukan kas
negara yang bersumber dari pajak dan penerimaan negara lainnya. Jika kegiatan perekoomian
berhenti, maka negara tidak memiliki pemasukan dan berimbas pada rakyat juga
7. New normal diberlakukan dengan kesadaran penuh bahwa wabah masih disekitar kita.
Untuk itu segala aktifitas publik diperbolehkan dengan syarat menggunakan protokol
kesehatan yang telah ditetapkan.
8. New normal dilakukan karena tidak semua orang yang mampu bertahan hidup hanya
dengan tinggal dirumah saja tanpa adanya pemasukan finansial untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Semua orang butuh makan dan menafkahi keluarganya oleh karena itu new normal
adalah solusi yang perlu dilakukan dalam menghadapi pandemi yang belum tahu kapan akan
berakhir.
9. Kebijakan new normal tetap dipadukan dengan program perlindungan dan
jaringan pengaman masyarakat bagi warga masyarakat yang membutuhkan serta tanpa
mengurangi fokus dalam memberikan pelayanan kesehatan penanganan korban covid-
19
10. New normal membutuhkan sinergitas antara Pemerintah Pusat dan pemerintah
Daerah untuk tetap memastikan pelayanan kesehatan masyarakat, tersedianya sarana
dan prasarana perawatan, peralatan medis, dan meindungi mereka yang rentan melalui
penyiapan jaringan pengamanan sosial yang tepat sasaran dan perlindungan sosial

Apa saja kebiasan baru yang akan dilakukan memasuki kondisi “new normal”?
a. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer sesuai dengan tata
cara mencuci tangan yang benar
b. Selalu menggunakan masker apabila beraktifitas keluar rumah. Masker kain
digunakan untuk orang sehat, masker medis (bedah) digunakan untuk mereka yang
batuk, flu, dan radang tenggorokan, masker N95 digunakan untuk tenaga medis dan
kontak langsung dengan pasien covid-19
c. Hindari kerumunan massa/berkumpul ditempat keramaian
d. Physical distancing (jaga jarak) minimal 2 meter
e. Memasak dan memanaskan makanan secara menyeluruh
f. Hindari bersentuhan dengan binatang secara langsung
g. Hindari memegang dan berbagi barang pribadi dengan orang lain
h. Hindari bersentuhan dengan orang lain dengan menggunakan tangan
i. Hindari melakukan perjalan yang tidak penting
j. Segera berkonsultasi dengan dokter/petugas kesehatan ketika timbul gejala

Mari menyikapi kondisi new normal dengan penuh kesadaran agar kita terhindar
dari virus covid-19. Jaga diri kita dan keluarga tersayang sampai pandemi ini berakhir.

Anda mungkin juga menyukai