Anda di halaman 1dari 6

Nama : Figo Gilbran Ramadhan

NIM : 2006015317
Kelas : 2E
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Komunikasi di Masa Pandemi

Tema : Keberagaman Komunikasi di Masa Pandemi


Judul : Komunikasi Secara Tatap Muka dan Virtual
Kerangka Karangan :
1. Apa yang terjadi di Indonesia ?
2. Apa itu virus Covid – 19 ?
3. Bagaimana awal mula ditemukannya virus Covid – 19 di Indonesia ?
4. Berapa jumlah kasus Covid - 19 hingga saat ini ?
a. Kasus Aktif
b. Kasus Meninggal
c. Kesembuhan
d. Jumlah Kasus
5. Bagaimana upaya pemerintah memutus rantai penyebaran Covid – 19 di Indonesia
?
6. Bagaimana mekanisme komunikasi secara tatap muka di masa pandemi seperti ini
?
7. Apakah masyarakat sudah mematuhi mekanisme yang berlaku apaila komunikasi
tatap muka berlangsung ?
8. Bagaimana mekanisme komunikasi secara virtual ?
9. Seberapa efektifkah komunikasi secara virtual ?
10. Apa saja kendala yang ditemukan saat komunikasi virtual berlangsung ?
Komunikasi Secara Tatap Muka dan Virtual

Indonesia saat ini tengah dilanda pandemi Covid–19, tidak hanya di Indonesia saja
melainkan seluruh dunia. Saat ini, Indonesia menjadi negara ke–18 dengan kasus positif
terbanyak di dunia. Indonesia juga menjadi negara di Asia Tenggara dengan kasus
Covid–19 terbanyak. Pemerintah Indonesia juga terus melakukan upaya memutus rantai
penyebaran Covid–19.
Virus Covid–19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Covid-19 dapat menyebabkan
gangguan pada sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu dan demam,
hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia yang berujung kematian pada tingkat
lanjut. Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China. COVID-19 berawal dari
hewan yang menularkan kepada manusia. Setelah itu, diketahui bahwa infeksi ini juga
dapat menular dari manusia ke manusia melalui air liur, udara, dan lainnya.
Pada tanggal 2 Maret 2020, Kasus Covid–19 ditemukan di Depok yaitu ibu dan
anak yang berkontak langsung dengan WN Jepang saat pesta dansa di sebuah club
daerah bilangan Jakarta. Setelah terkonfirmasi positif Covid–19, rumah pasien tersebut
diisolasi dan para pekerja di rumah tersebut di tes swab dan dinyatakan negatif Covid–
19. Tim kemenkes langsung melakukan penelusuran aktivitas dari kedua pasien yang
terkonfirmasi. Club yang menjadi tempat terjadinya penularan Covid–19 juga ikut
ditutup sementara waktu dan para pengunjung yang datang pada saat WN Jepang
berinteraksi langsung dengan pasien yang terkonfirmasi juga ikut di telusuri.
Jumlah kasus Covid-19 yang terkonfirmasi hingga saat ini mencapai 1,84 juta
orang, pasien yang telah sembuh sebesar 1,7 juta, dan pasien yang meninggal dunia
mencapai 51.296. Kasus Covid-19 hari ini 4 Juni 2021 sebesar 6.486 orang
terkonfirmasi positif Covid-19, 5.950 orang dinyatakan sembuh, dan 201 orang
diantaranya meninggal dunia. Kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai stabil seiring
upaya dari pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Kasus positif
Covid-19 tertinggi terjadi pada bulan Febuari 2021 sebesar 12.886 orang.
Pemerintah pusat Indonesia bersama aperatur daerah bersama – sama
memberantas dan memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan sistem PPKM
(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yaitu tidak berkumpul lebih dari 5
orang, memakai masker dan membawa hand sanitizer ketika di luar rumah, di saat libur
panjang tetap dirumah saja dan tidak berpergian kemana – mana. Apabila terpaksa
keluar rumah, diwajibkan untuk menjaga protokol kesehatan yang telah diatur oleh
pemerintah. Selain itu, pemerintah juga sudah mulai memeberikan vaksin kepada
masyarakat umum, dimulai dari ASN dan sejenisnya dilanjut hingga masyarakat umum.
Masyarakat yang berhak menerima vaksin berusia dari umur 18 – 60 tahun. Vaksin
tersebut di berikan sebanyak 2x dengan jangka waktu 14 hari–21 hari.
Pemerintah memberikan kelonggaran dalam beraktifitas di tengah pandemi, yaitu
komunikasi secara langsung (Tatap muka) dengan mengikuti protokol kesehatan yang
telah diatur sebelumnya. Dalam kelonggaran ini, bidang yang diizinkan yaitu sektor
ekonomi, bisnis, barang, jasa, keagamaan, dan sebagian sektor pendidikan. Beberapa
sekolah diluar zona merah sudah dapat memulai sekolah tatap muka, apabila sudah
mendapatkan persetujuan kelayakan sekolah disaat pandemi dari pihak Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan juga Kementerian Kesehatan. Diharapkan dengan di
izinkannya sekolah tatap muka dapat menambah wawasan peserta didik yang terhambat
dalam segi pembelajaraan disaat pembelajaran secara daring (online).
Dengan protokol 5M yaitu ; memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan
dengan sabun, menjauhi krumunan, dan membatasi mobilisasi juga interaksi. Protokol
tersebut digunakan ketika beraktifitas diluar rumah. Diharapkan dengan memberi
kelonggaran dan tetap sesuai dengan protokol yang berlaku, aktivitas perekonomian
tidak pailit dan tetap berjalan semestinya. Pemerintah juga sebaik mungkin tetap
menjaga para pekerja yang terkena dampak PHK dengan memberikan program latihan
Prakerja yang sangat membantu dari segi finansial.
Dalam sektor ekonomi dan bisnis, khususnya restoran dan cafe diberikan
kelonggaran seperti ; diperbolehkan makan dan minum di tempat namun tetap memakai
protokol kesehatan, sangat dianjurkan untuk makan dan minum di rumah saja, restoran
dan cafe hanya menampung maksimal 60 – 70 persen dari kapasitas aslinya. Pada sektor
barang dan jasa, aplikasi e-commerce seperti Go-Jek dan Grab yang telah memfasilitasi
perlindungan ekstra bagi pengemudi dan juga pengendara. Terakhir, pada sektor
keagamaan pemerintah mengupayakan agar masjid dan musholla bisa digunakan seperti
biasanya dengan menggunakan protokol kesehatan yang belaku. Pemerintah
menyiapkan ratusan ribu alat untuk cuci tangan untuk masjid dan musholla di beberapa
provinsi di Indonesia.
Namun kenyataannya, masih banyak masyarakat yang abai terhadap protokol
kesehatan. Banyak dari masyarakat yang berpergian tanpa menggunakan masker,
berkerumun, bahkan membuat acara yang menampung banyak orang. Pemerintah dan
aperatur daerah dengan tegas membentuk tim Satuan Tugas Covid-19 untuk
memberikan sanksi bagi para pelanggar protokol kesehatan. Sanksi yang diberikan
sesuai dengan kesalahan yang di perbuat mulai dari sanksi kerja sosial seperti
membersihkan sarana dan fasilitas umum dengan menggunakan rompi kebersihan,
hingga denda sampai puluhan juta.
Kekhawatiran pemerintah akibat abainya masyarakat terhadap virus Covid-19
ternyata benar – benar terjadi. Pada hari – hari terakhir di bulan Ramadhan, Pasar Tanah
Abang menjadi salah satu sorotan publik dikarenakan terjadinya kerumunan yang
sangat membludak. Satgas Covid-19 yang berada di lokasi sangat kewalahan sehingga,
keesokan harinya seluruh aktivitas menuju dan di Tanah Abang itu sendiri di tutup
untuk di sterilisasikan. Setelah seminggu dilakukan sterilisasi dan perayaan Idul Fitri
1442 H, Pasar Tanah Abang kembali dibuka untuk masyarakat umum.
Dalam kegiatan komunikasi secara daring (online) yang dilakukan melalui pesan,
panggilan suara, dan panggilan video. Alat yang digunakan untuk mengakses aplikasi
tersebut bisa berupa laptop, handphone, dan juga komputer. Aplikasi yang menyediakan
fitur tersebut, antara lain yaitu ; Google Meet, Zoom, Whatsapp, Moddle, dan lain
sebagainya. Dengan komunikasi virtual, kita dapat lebih santai disaat ada
pembelajaraan ataupun rapat.
Di sisi lain, komunikasi ini berdampak negatif bahkan buruk bagi mahasiswa dan
pelajar. Jaringan yang kurang bagus di beberapa tempat tertentu membuat pertemuan
rapat ataupun pembelajaraan menjadi terganggu. Lalu, kurangnya pemahaman bagi
mahasiswa dan pelajar terkait materi yang disampaikan oleh dosen dan guru. Aktivitas
keluarga di rumah yang seringkali menganggu konsenterasi rapat dan pembelajaran
yang sedang berlangsung.
Komunikasi tatap muka dan virtual memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing, oleh karena itu diharapkan masyarakat untuk memperhatikan dan
menjaga protokol kesehatan yang telah dianjurkan, juga stamina imun tubuh. Jika sudah
melakukan hal tersebut, masyarakat dapat mengingatkan masyarakat lainnya yang
masih abai dan tidak mempedulikan kesehatannya. Bagaimanapun juga, kesehatan
adalah kunci utama dari segala aktivitas yang akan dilakukan. Kalau tidak ada
kesadaran dari diri sendiri, siapa yang harus disalahkan jika sudah terpapar Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai