Anda di halaman 1dari 5

NAMA : FITRI RAHMADHANI

NO. BP : 1710812007

HUBUNGAN ANTARA FANATISME PENGGEMAR EXO dengan SOLIDARITAS


SOSIAL di KOMUNITAS EXO-L PADANG.

Pendahuluan

Keberadaan Boyband dan Girlband Korea sudah tidak asing lagi bagi penggemar musik
K-Pop di dunia, termasuk Indonesia. Banyak pihak yang menganggap bahwa demam K-Pop
merupakan fenomena yang sesaat, tapi pada kenyataannya musik K-Pop sampai saat ini
masih memiliki penggemar. Bahkan jumlah nya semakin meningkat. Beberapa penyanyi solo
dan grup musik Korea yang digandrungi di Indonesia, antara lain BoA, Rain, TVXQ, Super
Junior, Girl’s Generation, Shinee, F(X), EXO, BTS, Twice dan masih banyak lagi. Demam
korea pun memunculkan kelompok-kelompok penggemar penyanyi K-pop di berbagai
tempat, termasuk di Kota Padang. Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas tentang
komunitas penggemar Boyband EXO yang ada di Kota Padang.

Banyak remaja di Padang yang menjadi penggemar K-Pop. Mereka awalnya mengetahui
artis korea melalui televisi, youtube, twitter dan sosial media lainnya. Biasanya setiap
penggemar K-Pop di berbagai daerah memiliki fanbase lokal atau komunitas K-Pop
tersendiri. Sebut saja seperti Xolpa (EXO-L Padang) yang merupakan fanbase lokal yang
berada di Kota Padang yang di dedikasikan untuk para penggemar Boyband EXO yang
berada di Padang. Bagi mereka komunitas K-Pop seperti ini tidak hanya sekedar komunitas
untuk hura-hura, tetapi juga sebagai wadah untuk bisa saling berinteraksi dengan sesama
penggemar K-Pop yang se-daerah dengan mereka.

Fans K-Pop identik dengan fanatisme. Dimana fans akan membela habis-habisan idola
kesukaanya jika ada orang di luar ‘fans’ idola mereka yang menjelek-jelekkan idola nya.
Tidak hanya itu, para fans K-Pop ini rela mengeluarkan dana yang besar hanya untuk
membeli album, pernak-pernik khas idola seperti kaos, bantal, kalung, gelang, stiker, poster
dan lebih mengejutkan lagi mereka rela membeli Photobook yang harganya mencapai 700
ribu. Bahkan ada pula yang rela menghabiskan uang jutaan rupiah hanya untuk menonton
konser idola nya. Beberapa anggota komunitas EXO-L Padang pun ada yang sudah pernah
menonton konser EXO. Meskipun rata-rata dari mereka masih berstatus sebagai pelajar
maupun mahasiswa, mereka rela menabung hanya untuk membeli tiket konser idolanya.

Urgensi masalah dari penulisan ini adalah, umum nya orang menganggap bahwa
fanatisme merupakan sesuatu yang negatif dan terkesan berlebihan. Namun saya ingin
mengungkapkan bahwa tidak semua fanatisme merupakan hal yang negatif. Fanatisme juga
dapat membuat seseorang atau sekelompok orang bersatu dalam sebuah komunitas, sehingga
nanti nya dapat melahirkan solidaritas dalam komunitas tersebut.

Tujuan dari penulisan ini adalah : (1) menganalisis bagaimana dari sebuah fanatisme bisa
membuat orang bersatu dalam sebuah komunitas. (2) menganalisis apa saja yang di lakukan
oleh komunitas tersebut. (3) Bagaimana bentuk solidaritas yang terjadi dalam komunitas
tersebut.

Pembahasan

1. Fanatisme

Fanatisme adalah suatu keyakinan atau pandangan tentang sesuatu, positif maupun
negatif, pandangan tersebut tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan,
tetapi di anut secara mendalam sehingga susah di luruskan dan di ubah. Sebenarnya
fanatisme secara psikis adalah sifat alami manusia. Objek nya bisa berbeda-beda.
Manusia memang akan merasakan fanatisme pada sesuatu yang dikagumi atau di
cintainya, contoh nya hobi, organisasi, produk, tokoh idola dan lain-lain. Dalam hal
ini, biasanya orang yang memiliki kefanatikan yang sama akan membentuk sebuah
komunitas tersendiri.

Seperti seseorang yang memiliki kefanatikan terhadap hobi nya yaitu mendaki
gunung, maka ia akan mencari sebuah komunitas yang bisa menyalurkan hobi nya
tersebut. Hal itu juga di alami oleh komunitas EXO-L Padang (Xolpa). Mereka
memiliki ketertarikan pada tokoh idola yang sama sehingga mereka tergerak untuk
membuat sebuah komunitas. Komunitas mereka berdiri pada bulan Juni 2017 yang
awal nya hanya terdiri dari belasan anggota. Sampai sekarang sudah lebih dari 200
anggota yang bergabung dalam komunitas ini. Dengan usia dan status yang bervariasi.
Mulai dari usia 12-24 tahun. Ada yang masih pelajar dan ada yang sudah mahasiswa.

Seperti hal nya komunitas lain, komunitas Xolpa juga mengadakan event atau acara,
seperti perayaan ulang tahun setiap member EXO, perayaan anniversarry EXO dan
perayaan anniversarry EXO-L (sebutan fans EXO). Dalam acara itu mereka juga
mengadakan sesi sharing. Dengan adanya acara seperti ini semakin menambah
kedekatan mereka satu sama lain. Tidak hanya mengadakan acara yang berkaitan
dengan EXO, komunitas Xolpa juga pernah menggalang dana untuk di sumbangkan
ke panti asuhan yang saat itu bertepatan saat mereka mengadakan acara anniversarry
EXO. Menurut mereka tergabung dalam komunitas K-pop tidak hanya sekedar untuk
hura-hura, tetapi juga mengajarkan peduli terhadap sesama, cara bekerja sama dalam
sebuah kelompok, sehingga dari situ lah muncul solidaritas kelompok tersebut.

2. Solidaritas

Solidaritas adalah rasa kebersamaan, rasa kesatuan kepentingan, rasa simpati, sebagai
salah satu anggota dari kelas yang sama atau bisa di artikan sebagai perasaan atau
ungkapan dalam sebuah kelompok yang di bentuk oleh kepentingan bersama.
Solidaritas sosial di artikan sebagai wujud kepedulian antar sesame kelompok ataupun
individu secara bersama yang menunjuk pada suatu keadaan hubungan antara individu
atau kelompok yang di dasarkan pada persamaan moral, kolektif yang sama dan
kepercayaan yang di anut serta di perkuat oleh pengalaman emosional (Johnson,
1981).
Menurut Durkheim dalam bukunya, bahwa masyarakat modern tidak terikat atas dasar
kesamaan antara orang yang pekerjaan nya sama, tetapi lebih pada pembagian kerja
yang membuat masyarakat modern ini saling ketergantungan. Durkheim membagi
solidaritas menjadi dua, yaitu :
 Solidaritas mekanik, dimana ikatan dalam solidaritas mekanik terjadi karena
kesamaan aktivitas dan merasa memiliki tanggung jawab yang sama, sehingga
ikatan nya ikatannya sangat erat.
 Solidaritas organik, adalah masyarakat yang di dasarkan pada ketergantungan
antar individu dan adanya spesialisasi pekerjaan. Masyarakat solidaritas
organik ini dapat dilihat pada masyarakat perkotaan yang lebih modern dan
kompleks.

Sesuai dengan teori solidaritas organik Durkheim, saling ketergantungan akan


menciptakan solidaritas. Solidaritas yang digunakan dalam sebuah komunitas adalah
solidaritas organik. Seperti hal nya yang di lakukan oleh komunitas Xolpa, saat
mereka mengadakan acara, seluruh anggota yang tergabung dalam komunitas tersebut
ikut membantu dalam menyelenggarakan acara. Ada yang bertugas untuk mendekor
ruangan, memesan tempat, memesan kue dan lain-lain. Jika salah satu dari mereka
tidak melakukan tugas nya dengan baik, mungkin acara juga tidak akan berjalan
dengan lancar. Jadi sangat di butuhkan kerja sama dan saling tolong menolong.
Karena itulah Durkheim mengatakan bahwa solidaritas yang tercipta pada masyarakat
modern adalah karena faktor ketergantungan. Sesuai dengan teori solidaritas organik
Durkheim, saling ketergantungan akan menciptakan tingkat solidaritas yang tinggi.

Jika sebuah solidaritas sudah terbentuk, maka rasa persaudaraan pun akan muncul.
Dari rasa persaudaraan itu juga akan muncul sifat saling melindungi sesama anggota.
Apalagi di dalam komunitas itu mereka memiliki usia yang bervariasi. Dan dengan
sering di adakannya acara dalam komunitas tersebut mereka akan merasakan
indahnya kebersamaan.

Kesimpulan

Tidak semua fanatisme bersifat negatif. Ternyata ada hubungan antara fanatisme
dengan solidaritas sosial. Jika pengaruh fanatisme tinggi maka semakin tinggi pula
pengaruh solidaritas dalam sebuah komunitas. Pengaruh fanatisme dapat membentuk
solidaritas sosial di karenakan berawal dari kesamaan dalam menyukai sesuatu.
Solidaritas yang di gunakan dalam sebuah komunitas adalah solidaritas organik.

Dari solidaritas yang terbentuk dalam komunitas tersebut memunculkan nilai-nilai


baru. Seperti munculnya rasa persaudaraan diantara sesama anggota dan munculnya
perasaan untuk saling melindungi. Dalam sebuah komunitas di butuhkan sebuah
kerjasama dan sifat saling tolong menolong. Solidaritas muncul dalam sebuah
komunitas karena adanya rasa saling ketergantungan.
Daftar Pustaka

Johnson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Moderen. Jakarta: PT
Gramedia.

Lauer, Robert H. 1993. Perspektif tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Setyarsih, Esty. 2016. Hubungan antara Fanatisme Penggemar Boyband Korea


(Super Junior) dengan Solidaritas Sosial di Komunitas E.L.F Surakarta. Jurnal
Analisa Sosiologi, edisi 2, 53-62.

Anda mungkin juga menyukai