Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN UPAYA PENANGANAN COVID-19

Naila Hanaliyana Wijaya IX-I (26)

• Pendahuluan
Corona Virus Disease adalah sebuah virus yang dapat menjangkiti mahluk hidup baik
manusia ataupun hewan, virus ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan
bernapas yang teramat sangat sehingga tidak bisa bernapas dengan persentase kematian sangat
tinggi.
Mulai dari akhir tahun 2020 Corona Virus Disease atau akrab dikenal dengan Covid-19 ini
dinobatkan sebagai pandemic dimana suatu wabah penyakit menyebar secara global dalam kurun
waktu yang tidak dapat dipastikan dan menghambat segala kegiatan manusia.
Dengan adanya pandemic Covid-19 berbagai kegiatan jadi terhambat seperti kegiatan sosial,
kegiatan ekonomi, belajar mengajar, dan hal lainnya. Di Indonesia situasi pandemic ini sangat
tidak menguntungkan karena terhambatnya laju perekonomian dan sulitnya kegiatan belajar
mengajar.

• Data Kasus
Covid-19 menjadi virus yang sangat mematikan dengan penyebaran yang sangat mudah
sekali melalui kontak fisik. Hal ini menjadi perhatian dunia sehingga setiap harinya akan tercatat
data-data para pasien yang terjangkit virus tersebut, dan berapa pasien yang meninggal. Data
tersebut digunakan untuk menghitung laju penyebaran virus.
Indonesia pun dipantau sejak 15 Maret 2020 hingga saat ini dengan data terbaru pada tanggal 9
April 2021, berikut grafik yang ditunjukkan,
Untuk lebih jelasnya dihadirkanlah jumlah real dalam bentuk data yang dibandingkan dengan
data dari seluruh dunia berikut data yang dimaksud,

Dari data tersebut dapat dilihat jika penyebaran virus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai
1,55 juta kasus dengan jumlah yang sembuh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang
meninggal dunia.

• Upaya Pencegahan Kasus


Selama satu tahun berada dalam keadaan pandemi dengan segala keterbatasan, Indonesia
berupaya untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19 namun masyarakat tetap bisa
beraktivitas normal, sebagai berikut:
1. New Normal dan PSBB.
Pemerintah pun melakukan New Normal dengan membuka beberapa sekolah, memperkecil
persentase karyawan kantoran untuk work form home sehingga kegiatan diharapkan berjalan
seperti sedia kala, dan terbukanya sebagian besar destinasi wisata dan hiburan di berbagai
wilayah dengan pengawasan jumlah pengunjung, namun dengan berlakunya New Normal selama
beberapa bulan dinyatakan jika Indonesia terjadi lonjakan dalam kasus Covid-19 menjadi yang
terbesar ke-5 di Asia Tenggara.
Pemberlakuan new normal pun dihentikan dan dimulai kembali dengan Pembatasan Sosial
Skala Besar atau PSBB di berbagai daerah penyebaran Covid-19 terbesar di Indonesia,
penutupan sekolah dan kembali belajar di rumah, dan kuota untuk bekerja di tempat kerja pun
diperkecil.
2. Penerapan Protokol Kesehatan.
Selain itu pemerintah mengupayakan kegiatan untuk memperkecil penyebaran melalui
kontak langsung yang dahulu dikenal dengan 3M yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, dan
memakai masker, namun kini telah disempurnakan dan lebih dikenal dengan protokol kesehatan
atau 5M.
3. Pemberian Vaksinasi Covid-19.
Serangkaian upaya pencegahan dari mulai 3M hingga protokol kesehatan, hingga pada
bulan Februari pemerintah mengumumkan adanya vaksin untuk Covid-19, pemberian vaksinasi
yang diutamakan adalah bagi para tenaga kesehatan mencakup dokter, perawat, dan staff rumah
sakit serta fasilitas kesehatan lainnya. Kemudian pada bulan Maret pemberian vaksinasi
diutamakan untuk para tenaga kerja bidang pendidikan yaitu guru dan staff sekolah lalu para
PNS (Pegawai Negeri Sipil) serta ASN (Aparatur Sipil Negara) yang bekerja di fasilitas umum,
dan setelah dinyatakan aman untuk lansia pemerintah pun mengupayakan agar para lansia
berumur 50 tahun ke atas mendapatkan vaksin.
4. Pemberlakuan Rapid test, Antigen, dan G-nose saat Pergi Keluar Kota.
Walaupun pembatasan keluar rumah masih diperketat, namun bagi sebagian orang yang
memiliki kepentingan keluar kota masihlah dibolehkan untuk menggunakan kendaraan pribadi
ataupun kendaraan umum yang dimaksud dengan pesawat, kereta, kapal laut, dan bus.
Dibolehkannya berpergian keluar kota pun dengan syarat mengikuti pengecekan bebas Covid-19.
Setiap transportasi dibedakan rangkaian testnya, seperti pada pesawat yang akan berangkat
keluar pulau misal dari Jawa-Bali harus mengikuti Rapid test dengan masa berlaku hanya 1 hari,
lalu jika ke tempat yang lebih dekat misal keluar kota menggunakan pesawat menggunakan
Rapid test atau Rapid antigen dengan masa berlaku 7 hari, untuk pengguna kereta pun tersedia
alternatif lain yaitu menggunakan G-nose dengan masa berlaku 3 hari.
5. Karantina Mandiri bagi Pendatang.
Pemberlakuan wajib karantina mandiri saat baru saja datang dari perjalanan jauh, hal ini
ditujukan pada pengguna kendaraan pribadi yang tidak perlu melakukan test bebas Covid-19
dengan lama masa karantina adalah 14 hari atau 2 minggu.
• Penutup
Dengan segala upaya yang telah dijabarkan di atas diharapkan dapat mencegah terjadi
kluster baru penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat, sehingga tidak banyak lagi korban
jiwa yang berjatuhan karena wabah virus ini. Segala hal yang diupayakan tersebut akan berjalan
selaras jika dilakukan dengan taat dan disiplin oleh setiap masyarakat sehingga terwujudlah
tujuan bersama yaitu Indonesia Bebas Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=covid+19+update&oq=covid+19+up&aqs=chrome.1.69i57j0i
271.9892j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai