65-78
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159
AKUNTANSI PRODUK LETTER OF CREDIT (L/C) BERBASIS SYARIAH: STUDI KASUS PADA
PT BANK XYZ
Shinta Widyastuti
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Email: shinta.widyastuti@upnvj.ac.id
ABSTRAK
Letter of Credit (L/C) merupakan sarana yang aman untuk
menjamin pembayaran transaksi perdagangan internasional di era
perdagangan bebas saat ini. Letter of Credit (L/C) syariah muncul
untuk menjawab keinginan masyarakat akan jasa perbankan yang
lebih adil dan lebih transparan. Berkembangnya transaksi
perbankan membuat perubahan pencatatan akuntansi. Berlakunya
PAPSI 2013 menimbulkan pertanyaan bagaimana pencatatan
akuntansi jasa L/C di PT Bank XYZ dan bagaimana perhitungan fee
yang diterapkan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang
bertujuan untuk menambah wawasan ilmiah mengenai pencatatan
akuntansi yang real terjadi di bank syariah dan memperkenalkan
jasa L/C syariah. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi
pustaka dan studi lapangan. Metode analis menggunakan metode
deskriptif komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT
Bank XYZ menggunakan akad wakalah bil ujrah untuk jasa L/C.
Praktik pencatatan akuntansi L/C telah sesuai dengan PAPSI 2013.
Kata Kunci: Letter of Credit Biaya yang dikenakan atas transaksi jasa L/C telah ditetapkan diawal
(L/C), perbankan syariah, transaksi dalam bentuk nominal mata uang. Fee jasa L/C dihitung
wakalah bil ujrah sebesar persentase dari nilai L/C.
65
Shinta Widyastuti: Akuntansi Produk Letter of Credit …
perdagangan domestik, salah satunya terkait pencatatan akuntansi yang terjadi di bank
proses pembayaran. Lokasi eksportir dan syariah dan memperkenalkan jasa L/C syariah
importir yang berjauhan, kondisi tidak saling yang dilayani oleh bank syariah.
mengenal satu sama lain, tingkat kepercayaan
yang belum terbangun menjadi kendala yang KAJIAN LITERATUR
tidak dapat dihindari. Letter of Credit (L/C) Letter of Credit (L/C)
merupakan solusi permasalahan dalam Letter of credit adalah dokumen
transaksi ekspor impor, terutama sebagai berupa surat yang dibuat oleh issuing bank
sarana pembayaran utang piutang yang atau bank devisa atas permintaan dari
terjamin, minim resiko, dan proses yang tidak nasabahnya/importir untuk keperluan
rumit (Utami, et al., 2016). eksportir (Amir, 2005). L/C ini berisi pernyataan
Transaksi L/C baik ekspor maupun impor bahwa eksportir dapat menarik wesel dengan
tidak dapat terpisahkan dari jasa perbankan. jumlah tertentu yang tertera didalam L/C
Bank dapat berperan sebagai issuing bank tersebut. Uniform Customs and Practise for
ketika transaksi impor dan melayani importir Documentary Credits (UCP 600) menyatakan
maupun sebagai advising bank untuk melayani bahwa L/C merupakan janji yang sifatnya tidak
eksportir di negaranya. Jasa bank konvensional bisa dibatalkan oleh bank pembuka L/C untuk
yang dinilai kurang transparansi dan membayar sesuai dengan yang telah
menerapkan sistem bunga yang dianggap ditentukan.
memberatkan tidak sesuai dengan prinsip Dalam penelitian sebelumnya dijelaskan
syariah (Khoiruddin, 2010). Animo masyarakat bahwa letter of credit merupakan perjanjian
terhadap jasa perbankan syariah membuat yang memiliki syarat dan ketentuan, dimana
bank syariah memberikan berbagai jasa dokumen-dokumen ekspor impor harus
perbankan yang diberikan oleh bank diserahkan lalu dilakukan pembayaran
konvensional, seperti transfer antar rekening, (Harahap, 2017).
dana talangan haji, bank garansi, dan termasuk Transaksi L/C melibatkan beberapa
jasa L/C (Ferawati, 2015). pihak, yaitu (Amir, 2005): 1) Applicant atau
Semakin berkembangnya transaksi- importir: Importir mengajukan permohonan
transaksi yang terjadi di perbankan berdampak kepada bank devisa untuk membuka L/C yang
pula kepada perlakuan akuntansi. Pedoman diperuntukkan bagi eksportir; 2) Issuing bank:
akuntansi perbankan syariah yang saat ini Issuing bank atau bank pembuka inilah yang
berlaku adalah PAPSI 2013 yang merupakan menerbitkan surat yang berisi jaminan
revisi dari PAPSI 2003 dan menjadi pedoman pembayaran transaksi ekspor impor kepada
dalam proses akuntansi perbankan syariah eksportir dalam jumlah yang telah ditetapkan;
(Otoritas Jasa Keuangan, 2013). 3) Advising bank: Advising bank ini merupakan
PT Bank XYZ merupakan salah satu bank bank korespondensi antara issuing bank dan
syariah yang melayani jasa L/C. Terbukanya eksportir. Dengan kata lain advising bank
perdagangan internasional membuat PT Bank menyampaikan apa yang tertuang didalam L/C
XYZ merasa perlu untuk mengakomodir kepada eksportir; 3) Beneficiary atau eksportir:
kebutuhan nasabahnya akan jasa L/C selain Eksportir ini adalah pihak yang dijamin
sebagai sumber fee based income. Berlakunya pembayarannya oleh issuing bank dan dapat
PAPSI 2013 menimbulkan pertanyaan mencairkan uang dari dana L/C yang tersedia;
bagaimana pencatatan akuntansi jasa L/C di PT 4) Negotiating bank: Negotiating bank ini
Bank XYZ dan bagaimana perhitungan fee yang adalah bank yang dipilih oleh eksportir untuk
diterapkan PT Bank XYZ untuk jasa L/C menguangkan L/C asal memenuhi syarat yang
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk ditetapkan dalam L/C. Akan tetapi ada juga L/C
menambah wawasan ilmiah mengenai
66
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 65-78
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159
yang mensyaratkan untuk mencairkan uang di maupun pembayaran kepada eksportir. Setelah
bank tertentu atau melalui advising bank. transaksi selesai bank akan memperoleh fee
Fungsi bank dalam transaksi letter of (ujrah) sebagai imbalan atas jasa yang
credit adalah sebagai mediator dalam diberikan sesuai dengan kesepakatan antara
implementasi pembayaran perdagangan luar bank dan importir di awal akad.
negeri (Cindawati, 2018). Sebagai mediator Alim (2018) menyatakan bahwa akad
bank tidak bisa melaksanakan tugasnya letter of credit pada perbankan syariah adalah
sendirian, tetapi membutuhkan bank yang wakalah bil ujrah. Fatwa Dewan Syariah
memiliki korespondensi di luar negeri. Nasional dalam Alim (2018) menyebutkan
Jenis L/C itu bermacam-macam. Cara bahwa ujrah atau fee yang ditetapkan
pembayaran transaksi ekspor impor yang perbankan syariah dalam produk letter of credit
diizinkan pemerintah itu berupa sight L/C dan haruslah disepakati diawal akad dan dalam
usance L/C (Amir, 2005). Sight L/C adalah L/C bentuk nominal bukan persentase.
yang pembayarannya dilakukan setelah Dalam penelitian lainnya disebutkan
eksportir menunjukkan dokumen-dokumen bahwa akad produk letter of credit adalah
sesuai syarat L/C. Sedangkan usance L/C adalah wakalah, namun ada beberapa modifikasi
L/C yang pembayarannya dilakukan dalam akad wakalah ini tergantung dari situasi
menggunakan wesel berjangka. Dengan kata yang terjadi dan kesepakatan antara nasabah
lain eksportir penerima L/C memberikan kredit dan bank (Nuhyatia, 2013). Letter of credit
dalam jangka pendek kepada importir antara impor syariah dapat menggunakan akad
30 sampai dengan 180 hari (Wirasasmita, et al., wakalah bil ujrah, wakalah bil ujrah dan qard,
1999). wakalah bil ujrah dan mudharabah, serta
wakalah bil ujrah dan hiwalah. Letter of credit
Akad Letter of Credit (L/C) Syariah ekspor syariah dapat menggunakan akad
Merupakan sebuah tantangan dalam wakalah bil ujrah, wakalah bil ujrah dan qard,
mengimplementasikan letter of credit berbasis serta wakalah bil ujrah dan mudharabah.
syariah, dimana pengguna produk ini sudah Penelitian Nugraheni (2017) juga
sangat familiar dengan letter of credit menyatakan bahwa produk letter of credit
konvensional. Letter of credit berbasis syariah dalam lembaga keuangan syariah
tidak hanya harus mematuhi aturan menggunakan akad wakalah bil ujrah, dimana
perdagangan internasional dan aturan kedudukan bank atau lembaga keuangan
perbankan, tetapi juga harus mematuhi hukum syariah sebagai wakil atau penerima kuasa dari
Islam (Lahsasna, 2013). nasabah dan setelah tugas yang diwakili selesai
Berdasarkan penelitian sebelumnya, dilaksanakan akan mendapatakan ujrah atau
akad L/C impor maupun ekspor berdasarkan fee.
fatwa Dewan Syariah Nasional dapat dalam Para ulama sepakat untuk
berbagai bentuk, yaitu wakalah bil ujrah, memperbolehkan akad wakalah karena pada
wakalah bil ujrah dan qard, murabahah, dan prinsipnya wakalah tersebut dilakukan dalam
salam (Khoiruddin, 2011). Dalam penelitian hal tolong menolong (Antonio, 2001).
lainnya disebutkan bahwa akad L/C yang tepat
untuk praktik di perbankan syariah adalah akad Akuntansi Letter of Credit (L/C) Syariah
wakalah bil ujrah (Khoiruddin, 2010; Syahriyah, PAPSI 2013 telah diatur Pengakuan,
2017). Melalui akad wakalah bil ujrah importir pengukuran, dan penyajian jasa L/C baik
atau nasabah memberikan kepercayaan transaksi ekspor maupun impor, sebagai
kepada bank untuk mewakilinya (wakalah) berikut (Otoritas Jasa Keuangan, 2013):
dalam pengurusan dokumen-dokumen
67
Shinta Widyastuti: Akuntansi Produk Letter of Credit …
68
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 65-78
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159
69
Shinta Widyastuti: Akuntansi Produk Letter of Credit …
70
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 65-78
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159
71
Shinta Widyastuti: Akuntansi Produk Letter of Credit …
Usance L/C
Pembahasan mengenai Usance L/C masih menggunakan contoh kasus di atas.
Tabel 2. Pencatatan Akuntansi Usance L/C Transaksi Ekspor
Transaksi Jurnal Nominal
1. Saat menerima L/C
Advising bank tidak Tidak ada jurnal, hanya meregistrasi
menjamin pembayaran
72
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 65-78
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159
73
Shinta Widyastuti: Akuntansi Produk Letter of Credit …
c. Saat menerima setoran Debit. Kas USD/rekening giro USD nasabah $200.000*
jaminan L/C impor Kredit. Setoran jaminan impor $200.000
*
setoran jaminan 40% x nilai L/C
e. Penerimaan dokumen
impor dan pelunasan
kewajiban pada bank
koresponden
Penerimaan dokumen
impor, rekening nostro
belum didebet
- Penerimaan dokumen Debit. Irrevocable L/C LN masih berjalan $500.000
Kredit. Rekening lawan-irrevocable L/C LN $500.000
masih berjalan
74
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 65-78
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159
75
Shinta Widyastuti: Akuntansi Produk Letter of Credit …
e. Penerimaan dokumen
impor dan pelunasan
kewajiban pada bank
koresponden
Penerimaan dokumen
- Reversal kewajiban Debit. Irrevocable L/C LN masih berjalan $500.000
komitmen L/C impor usance
Kredit. Rekening lawan-irrevocable L/C
LN masih berjalan -L/C impor $500.000
usance
76
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 65-78
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jiafe P-ISSN: 2502-3020, E-ISSN: 2502-4159
77
Shinta Widyastuti: Akuntansi Produk Letter of Credit …
78