PENDAHULUAN
Lalu lintas perdagangan antar kota atau antar wilayah menghendaki suatu jaminan
pembayaran atas barang-barang yang diperdagangkan. Penjual dan pembeli harus saling
pembayaran dan berkewajiban menyerahkan barang atau jasa yang sesuai dengan
perjanjian dengan pihak pembeli. Pihak pembeli pun memerlukan kepastian bahwa
barang yang dibeli sesuai dengan apa yang telah disetujui kedua belah pihak dan
berkewajiban untuk membayar atas barang atau jasa yang telah dibelinya.
perdagangan dalam negeri adalah menerbitkan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN) atau sering dikenal dengan Letter of Credit (L/C) dalam negeri. Letter of
Credit" (L/C) Dalam Negeri adalah setiap janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis
Pemohon (Applicant) yang mengikat Bank Pembuka (Issuing Bank) untuk melakukan
pembayaran kepada Penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang
ditarik oleh Penerima, memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran
kepada Penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh
Penerima dan memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik
oleh Penerima, atas penyerahan dokumen, sepanjang persyaratan dan kondisi SKBDN
dipenuhi.
SKBDN pada prinsipnya sama dengan letter of credit yang digunakan dalam
perdagangan luar negeri, yang membedakannya adalah wilayah kepabeannya dan valuta
yang digunakan. SKBDN digunakan dalam negeri dengan valuta rupiah,sedangkan L/C
berlaku untuk seluruh dunia dan bervaluta asing. Bank atau lembaga yang menerbitkan
SKBDN akan memberikan jaminan pembayaran kepada lembaga atau bank lain untuk
membayar sejumlah uang tertentu yang telah ditentukan dalam SKBDN. Lembaga atau
Bank penerbit merupakan bank dan lembaga nasabah pembeli barang, sedangkan bank
dimaksud dengan SKBDN adalah Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
pembayaran kepada nasabah penjual barang sesuai dengan jumlah yang telahditentukan
dalam SKBDN dan dokumen lainnya, nasabah penjualan barang memiliki landasan
hukum kuat untuk melangsungkan transaksi penjualan barang atau jasa. Dipihak lain,
bank dimana nasabahnya adalah nasabah pembeli barang mempunyai hak untuk menagih
sejumlah uang tertentu atas pembelian barang atau jasa yang telah disepakati antara
penjual dan pembeli dengan cara melalui setoran jaminan atas SKBDN yang
secara tertulis yang berlandaskan hukum, untuk melakukan pembayaran kepada pihak
penjual barang, mengaksep atau menegosiasi wesel-wesel yang ditarik oleh penjual serta
memberikan kuasa kepada bank lain melakukan pembayaran, mengaksep atau
menegosiasi wesel-wesel.
Keuntungan yang dapat dinikmati oleh bank penerbit SKBDN antara lain dapat
sekaligus mendapatkan tambahan pendapatan berupa komisi dan sumber dana berupa
setoran jaminan.
Luasnya Indonesia membuka peluang besar bagi perdagangan antar pulau, antar
local yang sering disebut dengan SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri),
maupun secara Open Account. L/C atau SKBDN, penjual merasa aman dengan adanya
janji pembayaran dari bank penerbit L/C atau SKBDN (issuing bank) itu sepanjang
penjual dapat menyerahkan dokumen yang sesuai dengan syarat L/C atau SKBDN
(complying presentation). Di lain pihak, pembeli juga begitu. Ia sebagai pihak pemohon
L/C atau SKBDN juga merasa aman dengan adanya syarat penyerahan dokumen yang
telah ditentukan dalam L/C atau SKBDN, karena banknya tidak akan melakukan
pembayaran sebelum dokumen diterima olehnya. L/C dan SKBDN sendiri diterbitkan
oleh bank sebagai pelaksanaan klausul-klausul dalam sales contract yang telah disepakati
penjual dan pembeli, yang pada dasarnya terdiri dari 4 faktor utama, yaitu: syarat barang
(terms of goods), syarat penyerahan barang (terms of delivery), syarat pembayaran (terms
of payment), dan dokumentasi. Sesuai sifatnya, L/C atau SKBDN merupakan komitmen
L/C adalah PT. Pupuk Iskandar Muda, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang industri
pupuk urea dan industry kimia lainnya, yang sudah berdiri sejak tanggal 24 Februari
1982. Perusahaan ini beralamat di Jl. Medan – Banda Aceh, Keude Krueng Geukueh,
Kec. Dewantara, Kab. Aceh Utara, Aceh. selain melakukan penjualan reguler atau biasa,
PT. PIM juga melakukan penjualan dengan menggunakan SKBDN, dimana proses
penjualan dengan menggunakan SKBD tentu sangat berbeda dengan penjualan reguler,
Proses penjualan dengan menggunakan SKBDN yang berbeda dengan penjualan reguler,
dimana PT. Harmak Indonesia belum adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab untuk
bagian administrasi dan keuangan yang menangani penjualan reguler dengan penjualan
dan direktur operasional secara langsung, belum ada dokumentasi dan catatan yang
memadai tetang proses lalulintas penjualan dengan SKBDN serta belum adanya prosedur
dan pedoman kebijakan dalam laulintas penjualan. Surat Kredit Berdokumen Dalam
Negeri (SKBDN) pada kantor PT. PIM merupakan alat transaksi yang sangat penting
untuk berjalannya transaksi yang efektif dan efisien. Meskipun terdapat cara
pemabayaran lain, peran SKBDN di Kantor PT. PIM dalam perdangan nasional sangat
berperan penting karena cara pembayaran ini dapat memberikan rasa aman. Selain itu
SKBDN juga bersifat formalitas, artinya SKBDN hanya terkait dengan dokumen
persyaratan yang harus dipenuhi dalam perjanjian yang telah disepakatinya. Dengan kata
2. Sebagai bahan masukan bagi Kantor PT. PIM dalam melakukan proses
transaksi.
3. Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi penulis yang ingin menul
Untuk mendapatkan data guna penulisan LKP ini melalui studi lapangan dan studi
dilakukan pada tempat kerja praktek dan melalui wawancara dengan karyawan
PT. PIM. Selanjutnya studi kepustakaan, pengumpulan data ini melalui studi