Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan Laporan Kerja Praktek..............................................................4
1.4 Manfaat Penulisan Laporan Kerja Praktek............................................................4
1.5 Teknik Menyusun Penulisan Laporan Kerja Praktek.............................................5
BAB II PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK.........................................................6
2.1 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek Lapangan......................................................6
2.2 Lama Waktuk Praktek...........................................................................................9
2.3 Kegiatan Selama Praktek......................................................................................9
BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN DANA PERTANGGUNGAN
WAJIB KECELAKAAN DALAM ASURANSI KERUGIAN PADA
PT .JASA RAHARJA ..................................................................................11
3.1 pengertian dan manfaat dana pertanggungan wajib kecelakaan dalam
asuransi ............................................................................................................11
3.1.1 Pengertian dana pertanggungan dalam asuransi kerugian ....................11
3.1.2 manfaat dana pertanggungan dalam asuransi kerugian..........................11
3.1.3 Pembagian Jenis asuransi.........................................................................12
3.2 bentuk-bentuk asuransi pada PT jasa raharja ....................................................14
3.2.1 berdasarkan asuransinya.........................................................................14
3.2.2 berdasarkan masa berlaku asuransinya...................................................15
3.2.3 berdasarkan jangkauan asuransinya .......................................................16
3.3 Jenis-Jenis pembayaran dana pertangungan dalam assuransi kerugian ............20
3.4 Perbedaan pembayaran dana pertanggungan wajib dalam asuransi
kerugian dengan asuransi lainnya.....................................................................23

BAB IV PELAKSANAAN PEMBAYARAN DANA PERTANGGUNGAN


WAJIB KECELAKAAN DALAM ASURANSI KERUGIAN PADA

1
2

PT JASA RAHARJA ......................................................................................


27
4.1 Proses pembayaran dana kecelakaan dalam asuransi kerugian........................27
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...........................................................................................................................
4.2 mekanisme kerugian dalam asuransi .............................................27
4.3 tujuan pertanggungan wajib kecelakaan dalam asuransi................27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................32
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................32
5.2 Saran...................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................34
LAMPIRAN...................................................................................................................35
RIWAYAT HIDUP.......................................................................................................57
3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tiap orang pasti mempunyai masalah yang tidak diinginkan pada saat

menjalani kehidupan sehari-harinya, dan dari semua hal yang terjadi dan kapan

terjadi nya pasti mempunyai risiko tersendiri. Risiko telah diartikan sebagai suatu

keadaan atau ketidakpastian, dimana misalnya jika terjadi suatu keadaan yang

tidak dapat dikehendaki akan mengakibatkan timbulnya suatu kerugian. Risiko

selalu ada dalam kegiatan kita sehari-hari apalagi dalam berlalu lintas. Salah satu

risiko berkendara di lalu lintas adalah kecelakaan. Maka dari itu tiap warga negara

harus mendapatkan perlindungan terhadap kerugian yang diderita saat terjadinya

kecelakaan lalu lintas.

Berangkat dari situlah, pemerintah berupaya melindungi masyarakat

dengan cara memberikan bantuan sosial berupa dana santunan kepada masyarakat

yang menjadi korban kecelakaan lalulintas.

Dalam pelayanan publik yang telah dilaksanakan oleh pemerintah untuk

kebutuhan masyarakat, tercantum dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964

yang berisi tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan di Lalu Lintas

Jalan Raya serta Peraturan Menteri Keuangan RI No. 16/PMK.010/2017 tentang

Besar Santunan dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan di Lalu Lintas Jalan

yang dilaksanakan oleh perusahaan negara yang bergerak dibidang perasuransian

yaitu PT. Jasa Raharja. Adapun harapan dari dibentuknya perusahaan negara ini

ialah untuk memastikan agar masyarakat yang mengalami kecelakaan di lalu


4

lintas telah memperoleh hak santunannya sebagaimana menurut ketentuan

Undang-Undang Nomor 33 dan 34 Tahun 1964. PT. Jasa Raharja telah memiliki

kantor cabang di setiap provinsi dan juga kantor pelayanan disetiap

kota/kabupaten.

PT. Jasa Raharja adalah sebuah perusahaan milik negara yang bergerak

dalam bidang asuransi sosial serta memberikan jasa kepada korban kecelakaan,

sebagai mana yang dituangkan dalam undang-undang No. 33 dan Undang-Undang

No. 34tahun 1964 yang berbunyi. Untuk memberikan perlindungan kepada

masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalulintas jalan. Pelayanan yang baik

kepada masyarakat yang mengalami musibah kecelakaan lalu lintas jalan adalah

merupakan perwujutan dari fungsi, misi dan visi yang diemban oleh perusahaan

PT. Jasa Raharja sebagai pengelola undangundang No. 33 dan Undang-undang 23

tahun 1964 Juncto peralihan pemerntahan No. 17 dan 18 tahun1965.

Upaya untuk melindungi warga negara yang khususnya mengalami

kecelakaan lalu lintas di jalan raya adalah memberi santunan kepada korban yang

mengalami kecelakaan lalu lintas atau ke ahli waris. Pemungutan dana untuk Jasa

Raharja telah dibayarkan oleh pemilik kendaraan bermotor sebagaimana

ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana

Kecelakaan Lalu Lintas Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965

tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan,

serta menunjuk PT. Jasa Raharja sebagai badan penyelenggara.

PT. Jasa Raharja dalam melayani klaimnya tidak terlepas dari bantuan

mitra kerjanya seperti, kepolisian memberikan bantuan tentang kecelakaan

tersebut, mengenai tabrakan yang terjadi,tempat terjadinya, jam terjadinya dan


5

lokasi kejadiannya juga bantuan dari dokter yang memberi penjelasan tentang

sakit yang diderita oleh korban tersebut sehingga dengan penjelasan tersebut dapat

memudahkan dibagian klaim untuk mengurus santunan kecelakaan lalulintas

tersebut.

Karena hal itu datanglah sebuah keseriusan untuk membahas serta

mengetahui lebih dalam bagaimana proses pelaksanaan pembayaran dana

santunan kecelakaan ini. Dari realita tersebut timbul keinginan penulis untuk

menyusun sebuah Laporan Kerja Praktek (LKP) dengan judul “PROSEDUR

PELAKSANAAN PROSES PEMBAYARAN DANA PERTANGGUNGAN

WAJIB KECELAKAAN DALAM ASURANSI KERUGIAN PADA PT.

JASA RAHARJA”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan

diatas, adapun rumusan masalah dari penulisan Laporan Kerja Praktek (LKP) ini

adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana prosedur pelaksanaan proses pembayaran dana pertanggungan

wajib kecelakaan dalam asuransi kerugian pada PT. Jasa Raharja.

b. Bagaimana dana pertanggungan wajib kecelakaan dapat tersalurkan secara

penuh dari PT. Jasa Raharja langsung ke korban kecelakaan lalu lintas.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan Laporan Kerja Praktek (LKP) ini adalah sebagai

berikut:
6

1. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan proses pembayaran dana

pertanggungan wajib kecelakaan dalam asuransi kerugian pada PT. Jasa

Raharja.

2. Untuk mengetahui apakah Dana Pertanggungan Wajib Kecekakaan Lalu

Lintas tersalurkan secara penuh dan lancar dari PT. Jasa Raharja langsung

ke korban kecelakaan lalu lintas atau melalui ahli waris.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan Laporan Kerja Praktek (LKP) ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagi Ilmu Pengetahuan.

Hasil penulisan laporan kerja praktek ini dapat menjadi bahan referensi

di prodi Diploma III Keuangan dan Perbankan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dibidang keuangan dan menjadi sumber bacaan bagi

mahasiswa.

b. Bagi Masyarakat

Laporan kerja praktek ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat

luas dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya untuk mengetahui hal hal

yang berhubungan dengan Dana Pertanggungan Wajib Kecekakaan Lalu

Lintas.

c. Bagi PT. Jasa Raharja

Laporan kerja praktek ini dapat dijadikan acuan oleh pihak PT. Jasa

Raharja sebagai masukan, khususnya di bidang pelayanan santunan.


7

d. Bagi Penulis

Laporan kerja praktek ini bermanfaat untuk menambah wawasan

tentang apa itu Dana Pertanggungan Wajib Kecekakaan Lalu Lintas, selain

itu menjadi bahan perbandingan teori yang dipelajari dibangku kuliah dan

paktik langsung dalam dunia kerja. Laporan kerja praktek ini juga menjadi

salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan kuliah Diploma

III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Syiah Kuala.

1.5 Metode Penulisan

Dalam menyusun Laporan Kerja Praktek (LKP) ini diperlukan informasi

yang mempunyai tingkat keabsahan yang obyektif. penulis memiliki dua

metode pengumpulan data, yaitu:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data yang diambil dari buku-buku yang berhubungan

dengan pelaksanaan proses pembayaran dana pertanggungan wajib

kecelakaan, laporan ini mengandung nilai ilmiah, data juga diperoleh

melalui internet.

2. Studi Lapangan (Field Studies)

Studi lapangan ini merupakan kelanjutan dari pencarian data

kepustakaan untuk mendapat data lebih konkrit yang diperlukan dalam

penyusunan Laporan Kerja Praktek (LKP) pada saat kerja praktek.


8

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA

2.1. Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.

Setiap mahasiswa Program Studi Diploma III diharuskan untuk mengikuti

On The Job Training (OJT) pada semester terakhir sebelum menyelesaikan

pendidikanny, agar setiap mahasiswa dapat mempraktekkan langsung ilmu yang

telah didapat pada saat OJT tersebut mahasiwa diharuskan untuk menulis Laporan

Kerja Praktek (LKP) dengan menggunakan format dan metode yang telah

ditetapkan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda

Aceh.

OJT dilaksanakan pada beberapa kantor yang telah ditentukan, penulis

ditempatkan di Kantor PT. Jasa Raharja Cabang Aceh yang beralamat di Jl. Teuku

Umar, 350, Seutui, Kec. Baiturrahaman Banda Aceh.

PT. Jasa Rahaharja memiliki sejarah panjang sejalan dengan sejarah

pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keberadaan PT. Jasa

Raharja tidak dapat dipisahkan dari peristiwa pengambil alihan atau Nasionalisasi

Perusahaan-Perusahaan Asuransi milik Pemerintah Belanda oleh Pemerintah

Republic Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1960,

Pemerintah Republic Indonesia melakukan Nasionalisasi atas 14 perusahaan milik

Pemerintah Belanda, sehingga seluruhnya menjadi milik Pemerintah Republic

Indonesia. Dari 14 perusahaan yang telah dinasionalis tersebut, delapan

diantaranya dilebur dan digabungkan menjadi empat perusahaan asuransi, dan

setelah dileburkan menjadi empat maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor


9

15 Tahun 1961, keempat perusahaan asuransi tersebut kembali dilebur dan

digabungkan menjadi satu perusahaan, yaitu Perusahaan Asuransi Kerugian

Negara Eka Karya.

Peraturan tersebut berlaku terhitung sejak tanggal 1 Januari 1961, sejalan

dengan pemikiran pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada seluruh

masyarakat terhadap risiko akibat kecelakaan lalu lintas jalan dan penumpang

umum, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965

tentand Pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja.

Berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 1965 tersebut, segala

harta kekayaan Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Eka Karya merupakan

bakal berdirinya badan hokum oleh Jasa Raharja, oleh karena itu, tanggal 1

Januari 1961 yang merupakan tanggal pendirian Perusahaan Negara Asuransi

Kerugian Eka Karya, setiap tahunnya diperingati sebagai tanggal kelahiran Jasa

Raharja.

Pada tahun 1970, Jasa Raharja kembali mengalami perubahan bentuk

badan hokum. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan tanggal 18

November 1970 tentang pernyataan mengenai Perusahaan Negara Asuransi

Kerugian Jasa Raharja sebagai usaha negara seperti yang dimaksud dalam ayat (2)

pasal 2 Undang-Undang Tahun 1969, perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa

Raharja diubah bentuk badan hukumnya menjadi Perusahaan Umum Asuransi

Kerugian Jasa Raharja. Dengan perubahaan tersebut maka perusahaan diubah

menjadi perserian terbatas PT. Asuransi Kerugian Jasa Raharja. Perubahan bentuk

badan hokum tersebut berlaku dihitung sejak diperolehnya status badan hokum

sebagai perseroan terbatas yaitu berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman


10

tanggal 8 Maret 1982 nomor Y.A 5/234/11. Selanjutnya berdasarkan hasil

keputusan rapat umum luar biasa pemegang saham tanggal 18 April 1984, nama

perusahaan mengalami perubahan menjadi Perusahaan Perseroan Jasa Raharja

disingkat PT. Jasa Raharja (Persero).

Sejak 1 Januari 1965, Jasa Raharja secara konsisten melaksanakan

kegiatan ysaha dalam rangka melaksanakan asuransi kecelakaan penumpang alat

angkutan umum sesuai dengan Undang-Undang nomor 33 tahun 1964, berikut

peraturan pelaksanaan dan asuransi tanggung jawa menurut hokum terhadap pihak

ketiga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 berikut peraturan

pelaksanaannya. Namun demikian dalam perjalanan Jasa Raharja pernah

ditugaskan pemerintah dalam melaksanakan kegiatan usaha tambahan, yaitu

dengan peraturan pemerintah Nomo 34 Tahun 1978 tentang perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Umum

Asuransi Kerugian Jasa Raharja. Dengan Peraturan Pemerintah tersubut, Jasa

Raharja diperluas lingkup usahanya sehingga mencakup survey bond. Setelah

melaksanakan kegiatan usaha dibidang surety bond, jasa raharja memperluas lagi

kegiatan usahanya dibidang asuransi non wajib, yang meliputi akuransi

kecelakaan diri dalam perjalanan (AKD), jaminan tambahan dan lain sebagainya.

Kegiatan usaha yang diperluas itu dilaksanakan sampai dengan akhir tahun

1993. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang

Usaha Perasuransian, maka perusahaan asuransi social dilarang melaksanakan

kegiatan usaha lain di luar kegiatan usahan dalam rangka melaksanakan Undang-

Undang. Sebagai suatu perusahaan perasuransian yang termasuk kategori asuransi

sosial, maka terhitung sejak tanggal 1 Januari 1994, Jasa Raharja tidak lagi
11

melaksanakan kegiatan usaha surety bond dan asuransi non wajib, dan kembali

hanya melaksanakan program asuransi sosial.

VISI dan MISI PT. Jasa Raharja (Persero) adalah sebagai berikut:

Visinya adalah "Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi

dengan

mengutamakan penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib

sejalan dengan kebutuhan masyarakat", sedangkan misi dari Kantor PT. Jasa

Raharjaadalah sebagai berikut:

1. Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan

pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

2. Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik

sebagaipenyelenggara Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta

Badan Usaha Milik Negara.

3. Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan

kepentinganagar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi

kesinambungan perusahaan.

4. Bakti kepada Lingkungan dengan memberdayakan potensi sumber daya

bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

2.2. Lama Waktuk Praktek

Pelaksanaan On The Job Training berlangsung selama dua bulan,

terhitung mulai tanggal 22 Agustus 2022 s/d 22 Oktober 2022.

Berdasarkan peraturan perusahaan yang telah ditetapkan pada perjanjian

Kerja Bersama (PKB), jam kerja bagi mahasiswa OJT sama seperti jam
12

kerja karyawan Kantor PT. Jasa Raharja Cabang Aceh adalah sebagai

berikut:

1. Senin sampai Kamis : Jam 07.30 - Jam 12.00

Jam 12.00 - jam 14.00 (Istirahat)

Jam 13.00 - 16.30

2. Jumat : Jam 07.30 - Jam 11.30

Jam 11.30 - jam 14.00 (Istirahat)

Jam 14.00 – 16.30

Hari kerja dimulai dari hari Senin sampai dengan hari Jumat, sedangkan

hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur resmi yang disahkan oleh

pemerintah.

2.3. Kegiatan Selama Praktek

Selama penulis mengikuti On The Job Training di Kantor PT. Jasa Raharja

Cabang Aceh, penulis sangat banyak mendapat pengalaman bekerja praktek yang

tidak pernah didapatkan oleh penulis sebelumnya. Pada kesempatan ini penulis

ditempatkan pada bagian Teknik dan Pelayanan.

Pengalaman Penulis dalam mengikuti On The Job Training di Kantor PT.

Jasa Raharja Cabang Aceh dimulai pada tanggal 22 Agustus 2022 sampai 22

Oktober 2022. Supervisor memberitahu peraturan yang telah ditetapkan di Kantor

PT. Jasa Raharja, kemudian penulis dikenalkan kepada semua karyawan dibagian

SDM & Umum, Pelayanan, Keuangan, dan Teknik. Setelah dikenalkan kesemua

bagian penulis diletakkan pada bagian Teknik sebagai orang baru yang akan

membantu pekerjaan yang ada di bagian Teknik. Pada hari pertama praktek,
13

karyawan dibagian Teknik menjelaskan apa itu Jasa Raharja dan apa saja

pekerjaan yang dilakukan atau dikerjakan dibagian Teknik seperti melayani

konsumen membayar tagihan atau perpanjangan IWKBU, melayani pembayaran

pajak kendaraan bermotor yang dibayarkan setiap tahun di Kantor Samsat,

mengarsip berkas yang IWBKU dan SWDKLLJ, dan lain sebagainya.

Pada minggu pertama, penulis sudah bisa beradaptasi dengan suasana dan

pekerjaan kantor. Sampai hari ini penulis masih diberi pengarahan, terus

mengamati dan membantu setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan bagian

Teknik Apabila penulis mendapat suatu kendala, penulis akan bertanya langsung

kepada karyawan bagian Teknik.

Pada Minggu kedua, penulis melakukan tugas sehari-hari yaitu mengeprint

berkas IWKBU dan SWDKLLJ, mengarsip berkas IWKBU dan SWDKLLJ, dan

mengantar surat ke bagian-bagian yang ada didalam kantor tersebut. Kemudian

apabila ada konsumen yang datang untuk membayar IWKBU, penulis langsung

melayani konsumen dan membuatkan resi untuk konsumen tersebut. Selain itu

penulis juga ikut serta apabila ada acara yang diadakan ileh Bagian Teknik

maupun Bidang lainnya,

Pada Minggu ketiga, penulis sudah beradaptasi dengan pekerjaan-

pekerjaan kantor seperti biasanya, dan tugas rutin lainnya. Sejauh ini tidak ada

kendala yang penulis hadapi dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kantor

saat penulis melaksanakan On The Job Training pada Kantor PT. Jasa Raharja.

Pada Minggu keempat, penulis masih melakukan tugas-tugas seperti biasa

yang diintruksikan oleh kepala sub bagian dan karyawan. Penulis melayani

konsumen yang datang membayar perpanjangan IWKBU, kemudian penulis


14

mengeprint berkas IWKBU dan SWDKLLJ, mengecek berkas, lalu mengarsip

berkas tersebut.

Pada Minggu Kelima, penulis mash mengerjakan tugas rutinnya sepertia

biasa, penulis sama sekali tidak ada kendala dipekerjaan, karena para karyawan di

bagian Teknik sangat ramah dan sebelum memberikan tugas kepada penulis

karyawan mengajarkan cara kerjanya sampai penulis paham membuatnya.

Pada Minggu keenam, penulis dipindahkan oleh Supervisor ke bagian

Pelayanan. Di Bagian pelayanan penulis menjelaskan kepada Kepala Sub Bagian

bahwa penulis dipindahkan ke bagian Pelayanan agar bisa mendapatkan ilmu

yang lebih banyak lagi dan juga untuk membantu pekerjaan karyawan di bagian

Pelayanan. Karyawan di Pelayanan memberitahukan apa saja pekerjaan di bagian

Pelayanan seperti mengelola berkas dari rumah sakit, melayani klaimen,

menyiapkan berkas klaim, memeriksa kelengkapan dan ketepatan berkas,

mengarsip berkas klaim yang telah dibayarkan di Rumah Sakit, dan lain

sebagainya.

Pada Minggu ketujuh, penulis mengerjakan tugas-tugas rutin yang telah

diberikan oleh karyawan seperti mengeprint berkas-berkas yang ada di Pelayanan,

mengarsip berkas klaim yang telah dibayarkan di Rumah Sakit, Scan surat-surat,

dan penulis juga membantu pekerjaan di Teknik jika sedang tidak ada pekerjaan

di Bagian Pelayanan.

Pada Minggu kedelapan, penulis masih mengerjakan hal yang sama yaitu

tugas-tugas rutin penulis di bagian Pelayanan. Minggu kedelapan adalah minggu

terakhir penulis membantu pekerjaan di Kantor PT. Jasa Raharja Cabang Aceh.

Tepat pada tanggal 22 Oktober 2021, penulis melakukan On The Job Training
15

untuk terakhir kalinya dan pada hari itu penulis sangat bersyukur dan berterima

kasih kepada seluruh karyawan yang telah membimbing dan memberi ilmu yang

sangat bermanfaat bagi penulis kedepannya.


16

BAB III

PELAKSANAAN PEMBAYARAN DANA PERTANGGUNGAN WAJIB


KECELAKAAN DALAM ASURANSI KERUGIAN PADA
PT. JASA RAHARJA

Anda mungkin juga menyukai