Anda di halaman 1dari 7

PROSEDUR PELAKSANAAN PROSES PEMBAYARAN DANA

PERTANGGUNGAN WAJIB KECELAKAAN DALAM ASURANSI


KERUGIAN PADA PT. JASA RAHARJA

LAPORAN KERJA PRAKTEK


(LKP)
Di Ajukan Untuk Melengkapi Tugas – tugas dan Memenui Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh:
WONG
19010020300--

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tiap orang pasti mempunyai masalah yang tidak diinginkan pada saat

menjalani kehidupan sehari-harinya, dan dari semua hal yang terjadi dan kapan

terjadi nya pasti mempunyai risiko tersendiri. Risiko telah diartikan sebagai suatu

keadaan atau ketidakpastian, dimana misalnya jika terjadi suatu keadaan yang

tidak dapat dikehendaki akan mengakibatkan timbulnya suatu kerugian. Risiko

selalu ada dalam kegiatan kita sehari-hari apalagi dalam berlalu lintas. Salah satu

risiko berkendara di lalu lintas adalah kecelakaan. Maka dari itu tiap warga negara

harus mendapatkan perlindungan terhadap kerugian yang diderita saat terjadinya

kecelakaan lalu lintas.

Berangkat dari situlah, pemerintah berupaya melindungi masyarakat

dengan cara memberikan bantuan sosial berupa dana santunan kepada masyarakat

yang menjadi korban kecelakaan lalulintas.

Dalam pelayanan publik yang telah dilaksanakan oleh pemerintah untuk

kebutuhan masyarakat, tercantum dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964

yang berisi tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan di Lalu Lintas

Jalan Raya serta Peraturan Menteri Keuangan RI No. 16/PMK.010/2017 tentang

Besar Santunan dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan di Lalu Lintas Jalan

yang dilaksanakan oleh perusahaan negara yang bergerak dibidang perasuransian

yaitu PT. Jasa Raharja. Adapun harapan dari dibentuknya perusahaan negara ini
ialah untuk memastikan agar masyarakat yang mengalami kecelakaan di lalu

lintas telah memperoleh hak santunannya sebagaimana menurut ketentuan

Undang-Undang Nomor 33 dan 34 Tahun 1964. PT. Jasa Raharja telah memiliki

kantor cabang di setiap provinsi dan juga kantor pelayanan disetiap

kota/kabupaten.

PT. Jasa Raharja adalah sebuah perusahaan milik negara yang bergerak

dalam bidang asuransi sosial serta memberikan jasa kepada korban kecelakaan,

sebagai mana yang dituangkan dalam undang-undang No. 33 dan Undang-Undang

No. 34tahun 1964 yang berbunyi. Untuk memberikan perlindungan kepada

masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalulintas jalan. Pelayanan yang baik

kepada masyarakat yang mengalami musibah kecelakaan lalu lintas jalan adalah

merupakan perwujutan dari fungsi, misi dan visi yang diemban oleh perusahaan

PT. Jasa Raharja sebagai pengelola undangundang No. 33 dan Undang-undang 23

tahun 1964 Juncto peralihan pemerntahan No. 17 dan 18 tahun1965.

Upaya untuk melindungi warga negara yang khususnya mengalami

kecelakaan lalu lintas di jalan raya adalah memberi santunan kepada korban yang

mengalami kecelakaan lalu lintas atau ke ahli waris. Pemungutan dana untuk Jasa

Raharja telah dibayarkan oleh pemilik kendaraan bermotor sebagaimana

ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana

Kecelakaan Lalu Lintas Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965

tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan,

serta menunjuk PT. Jasa Raharja sebagai badan penyelenggara.


PT. Jasa Raharja dalam melayani klaimnya tidak terlepas dari bantuan

mitra kerjanya seperti, kepolisian memberikan bantuan tentang kecelakaan

tersebut, mengenai tabrakan yang terjadi,tempat terjadinya, jam terjadinya dan

lokasi kejadiannya juga bantuan dari dokter yang memberi penjelasan tentang

sakit yang diderita oleh korban tersebut sehingga dengan penjelasan tersebut dapat

memudahkan dibagian klaim untuk mengurus santunan kecelakaan lalulintas

tersebut.

Karena hal itu datanglah sebuah keseriusan untuk membahas serta

mengetahui lebih dalam bagaimana proses pelaksanaan pembayaran dana

santunan kecelakaan ini. Dari realita tersebut timbul keinginan penulis untuk

menyusun sebuah Laporan Kerja Praktek (LKP) dengan judul “PROSEDUR

PELAKSANAAN PROSES PEMBAYARAN DANA PERTANGGUNGAN

WAJIB KECELAKAAN DALAM ASURANSI KERUGIAN PADA PT.

JASA RAHARJA”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan

diatas, adapun rumusan masalah dari penulisan Laporan Kerja Praktek (LKP) ini

adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana prosedur pelaksanaan proses pembayaran dana pertanggungan

wajib kecelakaan dalam asuransi kerugian pada PT. Jasa Raharja.

b. Bagaimana dana pertanggungan wajib kecelakaan dapat tersalurkan secara

penuh dari PT. Jasa Raharja langsung ke korban kecelakaan lalu lintas.

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan Laporan Kerja Praktek (LKP) ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan proses pembayaran dana

pertanggungan wajib kecelakaan dalam asuransi kerugian pada PT. Jasa

Raharja.

2. Untuk mengetahui apakah Dana Pertanggungan Wajib Kecekakaan Lalu

Lintas tersalurkan secara penuh dan lancar dari PT. Jasa Raharja langsung

ke korban kecelakaan lalu lintas atau melalui ahli waris.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan Laporan Kerja Praktek (LKP) ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagi Ilmu Pengetahuan.

Hasil penulisan laporan kerja praktek ini dapat menjadi bahan referensi

di prodi Diploma III Keuangan dan Perbankan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dibidang keuangan dan menjadi sumber bacaan bagi

mahasiswa.

b. Bagi Masyarakat

Laporan kerja praktek ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat

luas dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya untuk mengetahui hal hal

yang berhubungan dengan Dana Pertanggungan Wajib Kecekakaan Lalu

Lintas.

c. Bagi PT. Jasa Raharja


Laporan kerja praktek ini dapat dijadikan acuan oleh pihak PT. Jasa

Raharja sebagai masukan, khususnya di bidang pelayanan santunan.

d. Bagi Penulis

Laporan kerja praktek ini bermanfaat untuk menambah wawasan

tentang apa itu Dana Pertanggungan Wajib Kecekakaan Lalu Lintas, selain

itu menjadi bahan perbandingan teori yang dipelajari dibangku kuliah dan

paktik langsung dalam dunia kerja. Laporan kerja praktek ini juga menjadi

salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan kuliah Diploma

III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Syiah Kuala.

1.5 Metode Penulisan

Dalam menyusun Laporan Kerja Praktek (LKP) ini diperlukan informasi

yang mempunyai tingkat keabsahan yang obyektif. penulis memiliki dua

metode pengumpulan data, yaitu:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data yang diambil dari buku-buku yang berhubungan

dengan pelaksanaan proses pembayaran dana pertanggungan wajib

kecelakaan, laporan ini mengandung nilai ilmiah, data juga diperoleh

melalui internet.

2. Studi Lapangan (Field Studies)


Studi lapangan ini merupakan kelanjutan dari pencarian data

kepustakaan untuk mendapat data lebih konkrit yang diperlukan dalam

penyusunan Laporan Kerja Praktek (LKP) pada saat kerja praktek.

Anda mungkin juga menyukai