Anda di halaman 1dari 8

SKBD

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) adalah L/C yang


dipergunakan untuk keperluan pembelian barang-barang di dalam negeri (di
dalam wilayah Indonesia).

SKBDN sering disebut sebagai L/C Dalam Negeri (Local L/C).

Manfaat SKBDN :

 sebagai sarana untuk memperlancar transaksi perdagangan dalam


negeri.
 Penerima jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang
  dijamin melalaikan kewajiban karena penerima jaminan akan mendapat
ganti rugi (pembayaran) dari bank.
 Bank melayani Anda/ pengusaha yang berorientasi ekspor dalam
memberikan fasilitas SKBDN (Valas/Rupiah ) baik untuk penerbitan
maupun penerimaan SKBDN.

Syarat-Syarat Pembukaan SKBDN :

 Memiliki plafond /line pembukaan SKBDN .


 Mengisi formulir pembukaan SKBDN & memenuhi syarat-syarat
umum pembukaan SKBDN .

Mekanisme Perdagangan Menggunakan L/C dan SKBDN .

Dalam perdagangan, metode menggunakan sarana letter of credit (L/C) dan Surat Kredit
berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) sering menjadi pilihan penjual dan pembeli.
Mengapa? Tak lain karena adanya unsur jaminan pembayaran dari bank penerbit
L/C atau SKBDN itu. Umumnya L/C atau SKBDN digunakan untuk membiayai
sales contract antara penjual dan pembeli yang belum saling mengenal dengan
baik.

Dengan L/C atau SKBDN, penjual merasa aman dengan adanya janji pembayaran
dari bank penerbit L/C atau SKBDN (issuing bank) itu sepanjang penjual dapat
menyerahkan dokumen yang sesuai dengan syarat L/C atau SKBDN (complying
presentation).

Di lain pihak, pembeli juga begitu. Ia sebagai pihak pemohon L/C atau SKBDN juga
merasa aman dengan adanya syarat penyerahan dokumen yang telah ditentukan
dalam L/C atau SKBDN, karena banknya tidak akan melakukan pembayaran sebelum
dokumen diterima olehnya.
L/C dan SKBDN sendiri diterbitkan oleh bank sebagai pelaksanaan klausul-klausul
dalam sales contract yang telah disepakati penjual dan pembeli, yang pada dasarnya
terdiri dari 4 faktor utama, yaitu:
1. syarat barang (terms of goods),
2. syarat penyerahan barang (terms of delivery),
3. syarat pembayaran (terms of payment),
4. dan dokumentasi.

Sesuai sifatnya, L/C atau SKBDN merupakan komitmen dari issuing bank yang
TERPISAH dari sales contract. L/C atau SKBDN merupakan salah satu alternatif cara
pembayaran dalam transaksi perdagangan yang paling ideal karena risiko penjual dan
pembeli dapat dialihkan pada bank. Tetapi Bank juga akan memintaMarginal
Deposit untuk mengantisipasi resiko yang mungkin muncul bila ada Wanprestasi..

Mengapa L/C dan SKBDN ?

Pada prinsipnya, L/C dan SKBDN itu sama.


Uraian di atas adalah jawaban dari apa persamaan L/C dan SKBDN itu.
Sedangkan perbedaan antara keduanya:

 pertama, lokasi penjual dan pembeli. L/C digunakan untuk transaksi


perdagangan yang melibatkan penjual dan pembeli yang berada di negara yang
berbeda. Sedangkan untuk SKBDN, mereka berada di wilayah domestik
Indonesia.

 Kedua, lalu lintas komoditas yang diperdagangkan. Jika barang yang


diperdagangkan melewati batas kepabeanan negara lain, maka
digunakanlah L/C. Jadi misalnya penjual dan pembeli sama-sama berlokasi di
Indonesia, namun barangnya didatangkan dari Jepang, maka yang digunakan
adalah L/C, bukan SKBDN. SKBDN digunakan jika barangnya asli dari
Indonesia, atau dari luar negeri namun sudah masuk ke kepabeanan
Indonesia.

 Ketiga, acuan formal. Pelaksanaan L/C pada umumnya mengacu pada kebiasaan
praktik perdagangan yang telah dibakukan oleh International Chamber of
Commerce (ICC), yaitu Uniform Customs and Practice for Documentary
Credit (UCPDC).

Pertama kali dipublikasikan pada 1933, UCPDC telah mengalami beberapa kali revisi
sesuai perkembangan dan dinamika perdagangan internasional, yaitu tahun 1951, 1962,
1974, 1983 (dikenal dengan UCP 400), 1993 (UCP 500), dan pada 2006 dilakukan
revisi keenam dengan terbitnya publikasi ICC No. 600 yang berlaku efektif tanggal 1
Juli 2007, yang dikenal dengan UCP 600 dan banyak digunakan sebagai acuan
sekarang.
Sedangkan pelaksanaan SKBDN mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 5/6/PBI/2003 tanggal 2 Mei 2003 tentang Surat Kredit Berdokumen Dalam
Negeri (SKBDN). Bagaimanapun, klausul dan teknis yang diatur dalam PBI di atas
banyak mengadopsi klausul-klausul dalam UCPDC.

Lalu bagaimana dengan mekanisme L/C dan SKBDN itu sendiri?

Berikut ini gambar alur dan prosedur pelaksanaan L/C dan SKBDN, mulai dari
penerbitan hingga pembayaran.

Penjelasan mekanisme:

1. Penjual dan pembeli membuat sales contract. Salah satu syarat yang disepakati
adalah pembayaran dilaksanakan dengan L/C atau SKBDN.

2. Atas dasar syarat pembayaran yang telah disepakati di dalam kontrak, maka pihak
pembeli mengajukan permohonan penerbitan L/C atau SKBDN kepada Bank.
3. Issuing bank selanjutnya menerbitkan L/C atau SKBDN atas dasar permintaan
pembeli sebagai Applicant untuk keuntungan penjual sebagai Beneficiary yang
disampaikan melalui bank penerus (advising bank) di tempat penjual.

4. Advising bank menyampaikan asli L/C atau SKBDN kepada penjual (beneficiary)
setelah dilakukan verifikasi atau autentikasi terhadap L/C atau SKBDN itu.

5. Setelah menerima L/C atau SKBDN dari advising bank, beneficiary melakukan
pengiriman barang sesuai dengan syarat penyerahan barang (terms of delivery)
yang disepakati di dalam sales contract, serta menyiapkan dokumen yang diminta
oleh L/C atau SKBDN.

6. Beneficiary menyerahkan satu set dokumen yang disyaratkan L/C atau SKBDN
kepada bank yang ditunjuk atau diberi kuasa (nominated bank) oleh issuing bank
yang disebutkan dalam L/C atau SKBDN.

7. Berdasarkan penyerahan dokumen dari beneficiary, nominated bank selanjutnya


melakukan pemeriksaan kesesuaian dokumen dengan syarat dan kondisi L/C atau
SKBDN dan ketentuan yang berlaku. Jika dokumen telah memenuhi syarat complying
presentation, maka nominated bank dapat memutuskan bertindak sebagai
negotiating bank dengan melakukan pembayaran terlebih dahulu sepanjang L/C
atau SKBDN mensyaratkan “by negotiation”.

8. Nominated bank meneruskan dokumen kepada issuing bank, terlepas apakah


nominated bank telah membayar terlebih dahulu atau belum. Penerusan dokumen ke
bank penerbit ini dalam rangka melakukan penagihan akseptasi, pembayaran, atau
pembayaran kembali (reimbursement) dalam hal dokumen telah dinegosiasi.

9. Setelah menerima penerusan dokumen dari nominated bank, issuing bank


melakukan pemeriksaan dokumen tersebut apakah memenuhi syarat complying
presentation atau tidak. Jika dokumen dinyatakan clean, maka issuing bank wajib
melakukan akseptasi, pembayaran, atau reimbursement kepada nominated/
negotiating bank. Namun jika terjadi penyimpangan pada dokumen terhadap syarat
dan kondisi L/C atau SKBDN (discrepancy), maka issuing bank tidak wajib
melakukan akseptasi, pembayaran, atau reimbursement. Yang dilakukan issuing
bank adalah menghubungi Applicant sehubungan dengan kondisi dokumen yang
discrepant tersebut, dan meminta penegasan Applicant apakah menerima adanya
discrepancy tersebut atau menolak kondisi penyimpangan dokumen.

10. Issuing bank menyerahkan dokumen original kepada Applicant setelah ia


menyelesaikan kewajiban dana pembayarannya. Selanjutnya, Applicant
melakukan pengeluaran barang dari maskapai pelayaran dengan memenuhi
kewajiban kepabeanan (import clearance).

Demikian gambaran tentang L/C dan SKBDN serta mekanismenya secara umum.
Dalam praktiknya memang bisa lebih rumit dan spesifik. Namun, alur intinya tidak
berubah dari gambaran di atas.

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri


(SKBDN)
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau sering disebut LC local,
adalah: instrument yang diterbitkan oleh bank (Issuing Bank), atas permintaan
Applicant yang berisi janji bank untuk membayar sejumlah uang kepada Beneficiary
apabila Issuing Bank menerima dokumen yang sesuai dengan syarat SKBDN.

SKBDN dipergunakan untuk mendukung transaksi perdagangan di dalam negeri.


Bank di Indonesia, dapat melayani kebutuhan baik dari sisi Pembeli (Buyer) maupun
Penjual (Seller).

SKBDN Terbit
Penerbitan SKBDN melalui Bank BNI misalnya dapat dilakukan dengan menggunakan
fasilitas yang tersediakan. Sekarang ada cara yang lebih cepat dalam menerbitkan
SKBDN yaitu dengan menggunakan dana Anda, baik berupa dana tunai,/blokir
rekening/blokir deposito, sebagai Setoran Jaminan. Sebagai bank terbesar di
Indonesia, SKBDN yang diterbitkan akan diterima oleh counter party maupun bank
counter party Anda.

Manfaat

 Memeriksa bahwa persyaratan dokumen yang tercantum dalam SKBDN


terpenuhi.
 Melindungi proses settlement transaksi Anda.
 Meningkatkan bonafiditas Anda karena SKBDN yang Anda pergunakan
diterbitkan oleh Bank bertaraf internasional.

SKBDN Terima
Pada transaksi perdagangan dengan SKBDN, terdapat tenggang waktu antara
presentasi dokumen dengan penerimaan pembayaran dari Issuing Bank. Bill
Purchasing memungkinkan Anda memperoleh pembayaran segera setelah
presentasi dokumen sehingga akan meningkatkan efisiensi Cash Flow Anda.

Bill Purchasing adalah pengambilalihan dokumen atau draft atas dasar SKBDN
yang harus dibayar oleh Issuing Bank. Bill Purchasing ini dapat dilakukan baik
untuk SKBDN yang bersifat Sight (Atas Unjuk) maupun Usance (Berjangka)
dengan hak regres (with recourse). Sebelum melakukan Bill Purchasing, Bank akan
memberikan Anda limit yang disebut Trade Line. Bank dapat mengkredit rekening
Anda pada hari yang sama dengan presentasi dokumen, apabila dokumen lengkap Bank
terima sebelum pk. 12.00 WIB.

Manfaat

 Membantu pengembangan usaha Anda karena proceeds yang Anda peroleh


dapat segera Anda gunakan untuk kebutuhan bisnis Anda.
 Meningkatkan daya saing Anda dimata counter party dengan menawarkan
penundaan pembayaran tanpa mengganggu Cash Flow Anda.
 Memitigasi kemungkinan un-paid dari Issuing Bank karena adanya discrepancy,
dengan layanan Document Preparation kami.
Peranan SKBDN & Guarantee (Bank Garansi, SBLC)
dalam Transaksi Ekspor Impor
Program Outline

1. Perdagangan Internasional
 Pengertian Perdagangan Internasional
 Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm Perdagangan Internasional
 Persyaratan yang harus dipenuhi
 Resiko – Resiko yang timbul
 Biaya – biaya yang diperlukan dalam penerbitan dan penerimaan
a. SKBDN
b. Bank Garansi
c. Counter Garansi
d. SBLC
2. Metode Pembayaran
 Metode Pembayaran Internasional
a. Non L/C
b. Letter of Credit (L/C)
 Metode Pembayaran Lokal
a. Telegraphic Transfer (TT)
b. Cash
c. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
 Guarantee (Penjaminan)
a. Bank Garansi
b. Standby L/C
3. SKBDN, Bank Garansi & SBLC
 Pengertian SKBDN, Bank Garansi & SBLC
 Manfaat & Fungsi SKBDN, Bank Garansi & SBLC
 Media atau Sarana yang dipakai dalam penerbitan SKBDN, Bank
Garansi & SBLC
 Dasar Hukumnya SKBDN, Bank Garansi & SBLC
 Prinsip-prinsip Dasar SKBDN, Bank Garansi & SBLC
 Pihak-pihak yang terkait
 Jenis – Jenis SKBDN :
a. Revocable >< Irrevocable
b. Sight >< Usance
c. Confirm >< Unconfirm
d. Restricted >< Unrestricted
e. Transferable >< Back to Back SKBDN
f. Revolving SKBDN >< Standby SKBDN
g. Red Clause SKBDN
 Jenis – Jenis Bank Garansi
a. Bis Bond
b. Performance Bond
c. Advance Payment Bond
d. Maintenance Bond
4. Prosedur Pembelian dengan menggunakan SKBDN
 Sales Contract
 Permohonan Pembukaan SKBDN
 Permohonan Perubahan SKBDN
 Latihan pengisian pembukaan & perubahan SKBDN
 Penerimaan dan Penanganan Dokumen
 Penyelesaian Dokumen (Akseptasi & Pembayaran)
5. Dokumen – Dokumen
 Dokumen Finansial (Financial Documents)
 Shipping Documents
a. Commercial Invoice
b. Packing / Weight List
c. Transport Documents (D/O, Konosemen / B/L)
 Fungsi DO, Konosemen
 Hal – hal yang perlu diperhatikan di dalam DO,
Konosemen
6. Prosedur Penjualan dengan Menggunakan SKBDN
 Memahami Syarat & Kondisi SKBDN
 Tata Cara Memeriksa Dokumen
 Discrepancy dan Penanganannya
 Jenis – Jenis Discrepancy
 Alternatif Penyelesaian
 Pengambilalihan dokumen oleh bank (Negotiation)
 Collection Basis
 Diskonto
7. Prosedur Pembelian dgn menggunakan SBLC
 Sales Contract
 Permohonan Pembukaan SBLC
 Permohonan Perubahan SBLC
 Latihan pengisian pembukaan & perubahan SBLC
 Penyelesaian Claim
8. Prosedur Peerbitan Bank Garansi
 Surat Undangan Tender
 Permohonan Pembukaan Bank Garansi
 Permohonan Perubahan Bank Garansi
 Latihan pengisian pembukaan & perubahan Bank Garansi
 Penyelesaian Claim
9. Pembahasan kasus – kasus yang sering terjadi dalam transaksi dengan
menggunakan SKBDN Bank Garansi & SBLC.

Anda mungkin juga menyukai